All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Chapter 101 - Chapter 110

201 Chapters

BAB 101

"Jujur Dinar takut, Mas. Gak kebayang tentang masa lalunya, Mas Yuda. Dinar takut, gimana kalau mas kembali tergoda sama masalalu itu selama pernikahan kita?"Dinar tidak dapat membohongi perasaannya. Ia tau kalau semua yang Yuda ceritakan adalah masa lalu. Tapi bayangan jika Yuda akan kembali ke masa lalunya membuat dirinya takut. Bagaimanapun Yuda sudah pernah berada di masalalu kelam, yang besar kemungkinan akan menggodanya untuk kembali ke masa itu. Apalagi orang-orang dari masalalu suaminya tampak menggoda. Bagaimana kalau nanti Yuda meninggalkan dirinya. Pasti akan lebih sakit lagi ketimbang hanya mengetahui masalalu. "Saya ngerti gak mudah menerima saya. Kalau kamu butuh waktu, saya bakal kasih ruang buat kamu berfikir. Tapi saya harap kamu tidak meninggalkan saya. Kasih satu kesempatan buat saya membuktikan buat kamu dan anak kita, kalau semua benar-benar masa lalu."Dinar membalasnya dengan anggukan. Mungkin benar. Ia harus berfikir panjang. Saat ini bukan solusi kalau ber
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

BAB 102

"Mau kemana, Din?"Dinar segera menoleh saat suara yang familiar bertanya padanya. "Mau jalan, Bang. Kenapa?"Tumben Satria mendatangi rumahnya. Seorang diri pula. Biasanya kalau tidak dengan Hasyim, atau dengan Jono. Lucunya ini jam kerja. Apa mungkin Satria sedang libur. "Bisa kamu batalin dulu jalannya?"Dinar mengerutkan kening bingung. "Kenapa emang, Bang?"Orang mau jalan tiba-tiba suruh batalin. "Yanti lagi sakit. Kasian dia suruh bersih-bersih rumah. Tolong bantu bersih-bersih rumah ibu sama bapa ya? "Kok dia? Yang tinggal di sanakan banyak. "Ada orang yang bisa bersihin rumah itu. Kenapa harus Dinar?"Aneh sekali abang yang satu ini. "Ami gak enak badan. Sementara Bu Vika gak biasa bersih-bersih. Kasian. Tolong ya, Din?"Dinar terpaku beberapa detik. Ada yang gak beres dengan abang satu ini. Lagian yang gak bisa bersih-bersih Bu Vika kenapa malah ia yang di repotkan. "Bentar Dinar tanya ibu dulu boleh apa enggak ya, Bang."Dinar meraih handphone di sakunya. Ia menek
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

BAB 103

"Pulang dulu ya, Gam. Kapan-kapan mampir lagi."Dinar dengan seruan cerianya berdadah dadah pada teman seperjuangannya itu. Sementara Yuda berjalan duluan membawakan boneka hadiah ulang tahun Dinar yang cukup merepotkannya. Dia jadi bahan lirikan orang-orang. Bawa boneka segede gaban gini. Orang-orang pasti bertanya-tanya buat apa. "Jadi mereka lebih dulu ngerayain ulang tahun kamu ketimbang saya ya?" Yuda berkata sambil memasukan boneka itu ke bangku penumpang. "Dinar juga gak tau mereka ngajakin ke sini buat ngerayain ulang tahun," balas Dinar yang diam menunggu Yuda yang kerepotan memasukkan boneka itu. "Mmm."Respon singkat Yuda yang tidak dipikirkan oleh Dinar. Sementara bonekanya telah di masukan dengan posisi duduk di bangku penumpang, Dinar masuk ke pintu sebelahnya bermaksud duduk di sebelah boneka itu. "Duduk di sana? Gak mau di depan?" tanya Yuda. Dinar menggeleng kecil sembari tersenyum tipis. Tanpa banyak berkomentar, Yuda memilih langsung masuk ke bangku kemudinya
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

BAB 104

"Sini. Biar Dinar bantu."Dinar meraih pisau yang lain dan memotong wortel yang satunya lagi. "Kelamaan ya nunggu saya?""Enggak kok. Cuma pengen bantu aja."Walhasil kegiatan mereka jadi memasak bersama. Walau diam-diaman karena tak tau harus mengobrol apa. Sebenarnya banyak yang mau di obrolkan. Hanya saja rasanya tidak enak kalau di bicarakan sekarang. Yuda sangat ingin saat ini menanyakan saat Satria menyuruh Dinar membersihkan rumah. Tapi hanya akan membuat suasana nyaman tentram mereka jadi rusuh. Sementara Dinar mau membicarakan banyak hal pada Yuda tapi sepertinya Yuda tidak mau membicarakan hal yang mau ia bicarakan. Namun suara sayatan pisau pada sayuran bukan nada yang menyenangkan. Dinar melirik Yuda yang sepenuh hati sekali memotong wortel-nya yang tak selesai-selesai itu. "Pantes ya banyak perempuan mau sama mas Yuda. Pinter cari muka sama perempuan."Dinar sengaja memancing keributan. "Cari muka?"Yuda menatapnya sambil berfikir. Sementara Yuda tidak punya bakat m
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

BAB 105

Masih tersisa binar bahagia di wajah Dinar saat mereka dalam perjalanan pulang dari tempat laundry yang di jaga Agam. Sepertinya kebahagiaan yang teman-temannya pancarkan ketika diberi Yuda amplop berisi uang menular padanya. Dulu juga ia sangat bahagia kalau dapat uang gak di duga kayak gitu. "Mas isi satu amplop berapa?" tanya Dinar pada Yuda yang fokus menyetir di sebelahnya. "500 ribu.""Perorang?" tanya Dinar dengan wajah kaget. "Iya."Pantes teman-temannya terlihat senang sekali waktu membuka amplop itu tadi. Bahkan ada yang mau pergi beli oleh-oleh sebelum pulang. "Banyak juga, Mas. Gak apa-apa Mas Yuda kasih sebanyak itu?"Ia pikir Yuda memberikan 50 atau 100 ribu. Biasanya di kasih segitu juga mereka senang. "Gak apa-apa. Gak sering juga. Lagian mereka teman-teman kamu. Yang nemenin dan bikin kamu senang. Selama kamu bahagia bakal saya lakuin, Din."Ya. Mungkin memang Yuda bisa memberikan itu semua padanya. Walau sedikit banyak Dinar harus menutup mata tentang masalalu
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

BAB 106

Semua berjalan cukup baik untuk beberapa bulan terakhir. Walau beberapa kali Ami dan tante Vika membuat Dinar kesal dengan berbagai macam tingkahnya.Kandungan Dinar sudah memasuki usia 8 bulan. Baru satu bulan lalu mereka mengadakan 7 bulanan untuk calon anak mereka. Sebuah acara sederhana yang hanya dihadiri kerabat dekat Bapa dan Ibu.Bapa dan ibu hadir namun cepat kembali ke Singapura esok harinya. Mereka memutuskan untuk tinggal di sana lebih lama lagi. Yuda dan Dinar memutuskan tidak mengadakan gender reveal seperti yang banyak pasangan lakukan. Dinar yang tidak mau melakukan itu. Dia pikir lebih baik mengadakan syukuran saja saat anak mereka lahir nanti. Sebenarnya Dinar hanya merasa sedih karena ibu dan bapaknya tidak bisa hadir. Bahkan 7 bulanan saja tidak bisa mereka hadiri. Tak ada satupun keluarganya hadir di hari itu. Memang dirinya sendiri yang tidak mau mengundang mereka. Dari pada membuat masalah nanti. Namun sebisa mungkin Dinar melewati ini semua dengan bahagia.
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

BAB 107

[Yud. Dinar di bawa ke rumah sakit. Dia pendarahan karena di serempet sama orang gak di kenal.]Pesan yang Yuda terima dilihat oleh Devandra. Ia melirik pada bos preman itu tajam."Kau yang melakukan itu?" tanya Devandra. "Kau bilang tidak akan melukai anak-anak Togar!" bentak Devandra dengan geram."Memang tidak," balas preman itu dengan santai."Tapi kenapa kau lukai istriku?" desis Yuda pelan namun ditekannya.Preman itu tertawa kecil. "Aku tidak pernah berencana melukai istrimu."Yuda berdiri mensejajarkan tingginya dengan bos preman itu."Tapi istriku baru saja masuk rumah sakit," geram Yuda dengan tubuh bergetar menahan amarah.Preman itu terdiam melihat isi pesan yang di dapatkan Yuda. Ia langsung melempar tatapan pada salah satu anak buahnya yang ia tugaskan membalas dendam."Aku bilang balas dendam pada anak bed*bah itu!" teriak si Bos preman kencang. "Tapi apa yang kau lakukan?!"Anak buah bos preman itu diam tak berkutik. Sementara bos preman itu meluap-luapkan amarahnya de
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

BAB 108

Syafira mengunjungi Dinar. Mereka saling bercakap-cakap mengingat kejadian itu.Yuda memilih duduk di sofa yang agak jauh dari ke duanya.Saat ini keadaan Dinar sudah semakin membaik. Rasa Syukur tak henti-hentinya Yuda rasakan. Pasca beberapa waktu lalu ia merasa di ambang antara hidup dan mati.Matanya seolah kembali melihat kejadian itu. Tak tau bagaimana dirinya saat ini bila tuhan mengambil Dinar. Ia tak tau apa mungkin bisa menjalani kehidupannya dengan baik setelah itu.Bagaimana keadaan putrinya, jika kala itu Tuhan tidak memberi satu kesempatan pada mereka.Pintu ruang inap terbuka membuyarkan lamunannya. Devandra masuk dan duduk di sampingnya."Pasien yang menolong Dinar, kata Dokter sudah boleh di bawa pulang," katanya."Mas Danu? Gimana keadaan dia, Bang?"Yuda mengernyitkan kening saat suara Dinar menyahut perkataan Devandra. Sahutan yang mengatakan nama yang agak sensitif di telinganya."Kamu kenal laki-laki yang menolong kamu itu?" tanya Syafira pada Dinar.Dinar menata
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

BAB 109

Dinar menghela nafas setelah menelan bubur di mulutnya."Buburnya gak enak," keluh Dinar saat Yuda kembali akan menyuapinya."Tapi ini buat kesehatan kamu, Din. Paksain ya?" bujuk Yuda.Dinar tidak menggeleng ataupun mengangguk. Tapi mulutnya tetap terbuka menerima suapan itu walau dengan setengah hati."Gak enak rasanya, Mas. ancur gitu," keluh Dinar lagi."Ya namanya juga bubur, Din."Sahutan Yuda serasa menggantung menurut Dinar. Ia merasakan ada hal yang berbeda dari suaminya ini. Walau tidak menunjukkan ekspresi marah atau apapun, hanya saja Yuda tampak berbeda.Biarpun Yuda sama perhatian seperti biasanya, tetap saja Dinar merasakan aura yang tidak nyaman dari suaminya."Mas Yuda marah sama Dinar ya?"Ia memperhatikan raut wajah Yuda yang terlihat dingin sejak menyuapinya makan. "Enggak. Kenapa marah?"Tuh kan. Yuda terasa sedikit merenggang padanya. Entah apa cuma dirinya yang merasakan, tapi Dinar sangat yakin Yuda sedang tidak baik-baik saja."Itu mukanya Mas Yuda kayak gitu
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

BAB 110

"Dinar janji gak akan bohong lagi. Dan Mas juga janji kalau Mas tau sesuatu, dan gak nyaman sama sesuatu yang ada hubungannya sama Dinar, Mas ngomong. Gak usah di pendam."Di peluknya lembut lengan Yuda. Ada perasaan takut kalau suaminya ini malah berfikir untuk menceraikannya."Dinar bakal berusaha buat gak mikirin Mas Danu. Gak akan cinta lagi sama dia."Yuda melepaskan lengannya dari pelukan Dinar. Sebersit kekecewaan menghantam perasaannya. Tapi tarikan pelan Yuda hingga mengubah posisi Dinar jadi bersandar padanya, membuat perasaan Dinar langsung menghangat."Kamu udah coba melakukannyakan, Din? Tapi kamu tetap terus terkenang Danu.""Mas bantu dong Dinar biar gak kepikiran dia terus. Lagian Dinar yakin kali ini gak akan kepikirkan mas Danu terus.Lagian mas Danu juga udah ngobrol baik-baik. Mungkin selama ini jiwa Dinar masih terguncang karena kejadian itu gak pernah Dinar sangka. Atas kejadian itu, kami juga udah saling memaafkan dan Mas Danu bilang gak akan pernah lagi datang
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status