Semua Bab Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Bab 81 - Bab 90

201 Bab

BAB 81

Pagi pertama Yuda berada di rumah. Biasanya jam segini sudah melesat mengerjakan rangkaian pekerjaan yang sudah di susun rapi.Tapi sayangnya semua rencana yang sudah di aturnya justru harus jatuh ke tangan Devandra.Ia tau ini semua di lakukan keluarganya untuk kebaikan rumah tangga seumur jagungnya. Hanya saja Yuda merasa tidak bisa bergerak sebebas dulu. Kehilangan pekerjaan yang di amanahkan dari bapa kepadanya, juga di skorsing oleh pihak maskapai membuat semangatnya jadi kendur."Mas yuda?"Yuda menepis tangan Sania yang menyentuh pundaknya. Semenjak kejadian foto yang ditemukan keluarganya tempo lalu, Sania jadi tambah berani bersikap agresif di rumah tanpa takut Dinar melihat mereka."Kenapa sih, Mas? Cemberut aja.""Saya lagi gak berminat ngobrol. Kamu kerjain aja apa yang jadi kerjaan kamu."Iya sedang tidak mood akting. Apalagi makin ke sini makin mual rasanya kalau menanggapi perempuan satu ini. Sementara tidak ada hasil pasti yang ia dapatkan.Justru malah membuat Dinar j
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

BAB 82

"Mual lagi?"Dinar menggeleng kecil tanpa menoleh."Mau kemana?""Rumah Bapa sama Ibu."Terdengar helaan nafas Yuda dan langkah kakinya mendekati dirinya.Yuda duduk di sampingnya sementara Dinar mengenakan sibuk memoles wajahnya dengan make up. Sebenarnya terlalu berlebihan kalau hanya ingin ke rumah bapa dan ibu sampai berdandan."Jadi kapan Sania bakal kerja di salah satu cabang usaha Mas?" sindir Dinar tanpa menatap Yuda."Cuma basa basi, Din.""Nyelamatin biar dia gak malu?"Yuda tak membalas ucapannya."Meskipun, aku jadi ngerasa kecewa. Kamu matahin ucapan aku.Lagi-lagi Yuda memilih diam."Berapa jumlah istri yang kamu mau?""Din! Cukup! Harap mengerti!"Dinar beralih menatap Yuda. "Ngerti apa?""Tuh! Kamu gak bisa ngomong apa yang harus aku mengerti. Jadi aku harus ngerti apa?"****Yuda mengikuti Dinar yang berjalan menuju lantai bawah. Ia tau Dinar menuju suatu tempat di mana ia ingin pergi melupakan permasalahan mereka.Sebelum kaki Dinar menuruni tangga, Yuda memeluknya e
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

BAB 83

"Pokoknya aku mau segera di nikahin, Mas! Mau taruh di mana mukaku kalau sampai orang-orang tau aku di sini jadi pembantu?"Sania tidak tahan lagi dengan situasinya. Apalagi saat tante Ayana datang tadi. Ia tidak akan bisa kalau sampai orang-orang mengolok-oloknya."Oke. Saya setuju."Sania terpaku. Semudah itu?"Aku gak bercanda, Mas. Pokoknya aku mau di nikahin."Yuda mengangguk pasti."Tapi saya mau kamu melakukan sesuatu sebelum saya mewujudkan keinginan kamu.""Apa?""Kita pulang ke rumah orang tua kamu. Ada hal yang saya butuhkan."****Sania mengemasi pakaiannya dengan wajah bimbang. Namun ada keinginan yang menggebu-gebu dalam hatinya.Ia berjalan ke depan lemari kaca. Matanya menatap bayangan dirinya sendiri. Namun yang terbesit di benaknya adalah wajah sang ibu."Ibu udah tua juga, Bu. Kalau gak sekarang, kapan lagi aku punya suami yang sekaya Mas Yuda."Sania bergumam sendiri seolah ibunya benar-benar ada di hadapannya.Wajah yang kini di lihatnya, memang wajah muda versi i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

BAB 84

"Pokoknya Dinar mau pulang, Bang! Mau pulang pokoknya!"Keempat laki-laki ini di buat pusing dengan tingkah Dinar yang tiba-tiba menyerang ke rumah Devandra. Mereka sedang membereskan pekerjaan Bapa. Lebih tepatnya pekerjaan yang di ambil alih Devandra dari Yuda. Dan malah di buat heran dengan datangnya Dinar seperti cacing kepanasan."Bang! Ayo, Bang! Malam ini juga!""Sabar, Din! Eh, Inget!! Kamu lagi hamil, jangan loncat-loncat."Hasyim di buat ngilu melihat Dinar yang merengek sambil meloncat-loncat seperti anak kecil.Teringat akan bayi yang hidup di rahim istri saudaranya itu."Ada masalah apa sih, Din?" tanya Devandra memilih meninggalkan layar komputer di hadapannya."Dinar mau pulang ke rumah Bapak sama Ibunya Dinar, Bang. Tolongin.""Yuda mana?" tanya Devandra lagi."Gak tau! Pokoknya Dinar mau segera pulang!"Keempatnya saling bertatapan bingung."Udah malam ini. Besok aja ya? Mata kamu juga sembab. Kaya abis nangis."Satria juga meninggalan layar komputernya. Ia beralih k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

BAB 85

"Iya. Nanti kusuruh anak buahku cari anak itu."Bang Erwin memutuskan panggilan singkat dari Satria, sembari matanya melirik pada sosok yang sedang duduk termenung di bangku lusuh pojok ruangan.Tak jauh dari orang itu, sepada motor butut terparkir seolah memancarkan sebuah kenangan di mata Bang Erwin."Sayang kali kau dulu pada barang ini," ujar Bang Erwin sambil mengusap stang motor butut itu."Motor pertama kau," ujar Bang Erwin lagi."Motor pertama yang kau tinggalkan setelah bertemu Togar."Bang Erwin seolah mengenang sesuatu, lalu menatap kesampingnya."Makasih sudah merawat motor saya itu."Bang Erwin tertawa lalu duduk di samping pria itu dan menepuk-nepuk pundaknya."Sudah kubilang. Kalau kau ke sini mau menjebloskan penjara semua orang yang terlibat pada pembunuhan ibumu, cukup lakukan itu saja. Kau malah menikahi perempuan yang jelas-jelas anak dari komplotan pembunuhan. Repot sendiri kau jadinya."Padahal semua bisa menjadi sederhana kalau saja saat datang ke kota ini Yuda
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

BAB 86

Sambil mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, ia menuju bandara sambil menghubungankan panggilan pada Devandra."Dev. Di mana. . . . "". . . ."Yuda mengerutkan kening setelah mendengarkan suara dingin dari Devandra disebrang sana. Panggilan itu di putus sepihak oleh Devandra setelah deratan ucapan berbentuk informasi itu dikatakannya.Yuda membanting stir mengubah arah tujuannya. Sebuah rumah sakit yang tak jauh dari lokasi dirinya sekarang. Bahkan tanpa di minta Devandra seolah tau dirinya mencari Dinar.Yang membuatnya lumayan kaget, keberadaan istrinya yang ternyata juga sama-sama di kota ini.Seperti orang tidak waras, Yuda berlari menyusuri koridor rumah sakit, hingga ruangan yang di tujunya berada di depan mata.Tangannya di tahan seseorang kala hendak membuka pintu."Dinar sedang di periksa Dokter."Devandra menepis tangannya dan bersandar sambil melipat kedua tangannya di dada.Tatapan dan nafas Yuda tak terkendali. Pikiran tentang istri dan anaknya membuatny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-06
Baca selengkapnya

BAB 87

Yang Dinar bisa lakukan hanya percaya kalau Bulan tidak akan memenjarakan ibunya. Ia memang tidak mengerti bagaimana hukum berjalan. Secara logika jika bukti di serahkan, maka yang terlibat dalam kasus itu juga akan di penjara.Apalagi ibunya yang dalam posisi sebagai orang yang memasukkan racun.Tapi Bulan terus meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja.Kini ia hanya bisa duduk menanti apa yang akan terjadi. Dalam hati Dinar merutuki diri. Kenapa ia di ciptakan dengan sejuta kebodohan. Ia bahkan tidak mengecap bangku pendidikan. Di saat seperti ini, dirinya jadi merasa sangat tidak berguna. Sepulangnya dari rumah sakit, Dinar di bawa ke rumah Bang Erwin sementara menunggu hasil persidangan hari ini. Setelahnya mereka akan pulang."Minum teh dulu, Din."Perempuan hampir seusia Dinar, sebut saja Ami. Anak gadisnya Bang Erwin yang berprofesi sebagai Dokter."Makasih, Ami."Ami duduk di sampingnya sembari tersenyum. Muncul juga Bang Erwin yang membawa kopi di tangannya."Bagaimana Y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya

BAB 88

Rasanya ia dan Yuda sudah cukup jauh berjalan. Padahal baru beberapa waktu lalu ia merasa hidupnya kacau. Kurang dari satu minggu, calon suaminya berubah.Dari Danu, kemudian Yuda.Sebenarnya ini kado paling indah dari Tuhan setelah rasa sakit yang di cambukkan padanya. Tapi, kado ini membuat Dinar lupa karena betapa indah dan nyaman yang ia rasakan.Suami yang bertanggung jawab, dan kehidupan berkecukupan. Ia bisa merasakan rumah tangga yang luar biasa sedang di jalaninya.Hingga Dinar lupa, tentang cinta. Dulu dirinya mencintai Danu. Teramat sangat mencintai pria itu. Bertahun-tahun nama Danu bertahta. Hingga hanya dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, menghapus rasa cintanya dan masuklah secara paksa nama laki-laki lain.Nama Yuda mengikis tahta Danu. Dinar tidak tau apa Yuda yang dapat mengikis Danu, atau hanya karena rasa sakit yang ia rasakan yang mengikis nama pria itu.Hingga kekosongan di hatinya perlahan memasukan Yuda.Yang Dinar takut, nama laki-laki yang sudah menj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-16
Baca selengkapnya

BAB 89

"Pagi, Sayang."Baru saja Dinar membuka mata, suara sapaan hangat itu menyelusup masuk ke telinga kanannya. Membuat Dinar spontan menoleh.Sebuah senyuman menyambut tatapannya."Dinar kesiangan bangunnya ya, Mas?" tanya Dinar sedikit panik.Ia mencoba meraih benda yang bisa menunjukan waktu saat ini. Namun pinggangnya terasa di tahan sesuatu."Masih pagi. Di luar juga masih temaram," kata Yuda dengan tangan yang melilit pinggangnya.Dinar terpaku merasakan pelukan hangat Yuda yang sudah cukup lama tidak ia rasakan. Hari-hari sebelumnya yang mereka lewati memang terkesan sangat suram.Perlahan ia menyadari wajah Yuda yang kian mendekat dengan wajahnya. Refleks Dinar menahan nafas seolah menunggu sesuatu."Kira-kira kalau saya minta, kesehatan kamu dan baby kita gak akan kenapa-napakan ya?" gumam Yuda dengan tatapan berkabut.Dinar tanpa sadar menggeleng. Menerbitkan senyum lebar Yuda. "Kamu gak keberatankan?"Seolah terhipnotis, Dinar menggeleng tanda ia siap. Rasanya sekujur tubuh Din
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-17
Baca selengkapnya

BAB 90

"Alhamdulillah. Makin sehat."Yuda mengusap perut Dinar setelah keluar dari ruangan dokter yang memeriksa dinar tadiDi bangku tunggu Dinar tersenyum lebar."Mamanya jangan mikir yang berat-berat lagi ya? Biar makin sehat dedeknya," kata Yuda mendongak menatap wajah Dinar."Kalau gitu papanya juga jangan bikin yang aneh-aneh," balas Dinar dengan bibir cemberut yang menggemaskan.Yuda tak tahan untuk tidak mencuri kecupan singkat di bibir yang selalu membuatnya rindu itu."Mas! Di tempat umum ini!" tegur Dinar sambil berusaha menyembunyikan raut wajahnya yang tersipu malu."Gak ada orang ini. Lagian istri sendiri juga," balas Yuda santai.Dirinya memasukkan buku kehamilan Dinar ke tas lalu membantu Dinar berdiri."Lebay ih! Masih kecil gini gak susah berdiri juga kok!" kata Dinar sembari memyembunyikan senyum di bibirnya.Tanya saja perempuan manapun akan merasa bahagia di perlakukan lembut oleh suaminya. Walau perlakuan yang sangat sederhana sekalipun."Namanya juga suami siaga," bala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status