All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Chapter 91 - Chapter 100

201 Chapters

BAB 91

"Kayaknya kita bakal ganggu acara orang terus," gerutu Jono saat mobil mereka berhenti tak jauh dari rumah Arif.Rumah itu terlihat ramai seolah akan ada sesuatu acara di dalam sana.Tidak lucu kalau mereka masuk dan mencari Arif seperti orang tidak punya sopan santun. Apalagi mengingat sudah pernah mengacaukan acara Arif beberapa waktu lalu.Satria kembali ke mobil setelah bertanya pada orang yang melintas hendak ke cara itu."Katanya syukuran istri Arif hamil," ucap Satria sambil menutup pintu mobil."Istri barunya?" tanya Jono seolah meyakinkan."Ya..., yang mana lagi."Keempat dari mereka sama-sama bimbang. "Gak mungkin kita ke sana terus teriak-teriak pada Arif memberitahu keadaan Syafira? Iyakan?" Jono cengar-cengir berharap hal itu tidak akan terjadi."Menunggu juga mau berapa lama? sampai acaranya selesai?" Satria menyambung."Jadwal operasi besok. Kalau kita cuma menunggu, bisa tinggal jasad tanpa jantung si Devandra," kata Yuda mengingatkan keadaan sahabat mereka yang kueke
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

BAB 92

Samar-samar pandangan kabur menutupi penglihatan Devandra. Perlahan ia melihat langit-langit putih. Betapa terkejutnya ia tiba-tiba terbangun saat mengingat terkahir kali dirinya berada di ruang operasi.Spontan ia menyentuh dadanya. Meraba-raba bagian punggungnya sambil menelan saliva.Dalam hati Devandra menggumamkan kabar tentang jantungnya.Mungkinkah dirinya berada di syurga sekarang?Tapi, aneh.Devandra menggelangkan kepala bingung apa yang terjadi padanya."Udah sadar?"Devandra melotot saat menoleh ke sumber suara yang di dengarnya. Seorang pria yang sangat mirip dengan Yuda."Kenapa kau di sini, Yud?" tanya Devandra."Ya mau tau keadaanmu," jawab Yuda dengan cueknya.Devandra menelan salivanya lagi dan lagi. "Aku baik, Yud. Kau bisa pulang ke alammu. Ikhlaskan saja aku."Yuda mengerutkan kening dengan ucapan Devandra barusan.Sementara suara kikikan Dinar terdengar di ambang pintu.Yuda melirik Dinar yang tidak ia perbolehkan masuk karena sedang hamil. Mengerti makna tawa Di
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

BAB 93

[Cinta dari laki-laki yang telah mendua memang tidak bisa di percaya, Sayang. Aku tau seluruh rasa cintamu untukku sudah pupus karena perbuatanku sendiri.Sya, aku tau permintaan maaf tidak akan bisa mengembalikan kesalahan yang telah kuperbuat. Aku telah menduakan kamu, tapi aku juga berharap kau mau memaafkan aku.Aku pernah bilang tidak akan pernah menceraikanmu sampai maut menjemput. Dan aku senang bisa menepati kata-kata itu dari sekian banyak ucapan yang kulanggar.Hiduplah bahagia dengan Devandra. Sudah saatnya kamu mengepakkan sayap yang selama ini terkubur karena aku.Devandra laki-laki yang baik. Dia akan menjaga dan mencintai kamu lebih baik dariku. Dia bahkan hampir mengorbankan jantungnya untukmu. Sudah cukup bagiku mengetahui pria yang akan menjagamu sangat mengutamakan kehidupanmu di atas dirinya sendiri.Jaga dirimu baik-baik. Dan aku mohon maafkan segala kesalahanku.]Bahu Syafira gemetar bersamaan dengan air mata yang berderai di pipinya.Tidak pernah Syafira bayangk
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

BAB 94

"Dinar mau makan bubur ayam, Mas," katanya saat mobil baru saja meninggalkan perkomplekan rumah mereka."Iya. Kita sarapan ajak jauhan dikit dari sini ya."Dinar mengerutkan kening dengan balasan Yuda. Tapi dirinya tak mempertanyakan lebih lanjut.Matanya tak sengaja melihat sesuatu di spion. Sebuah bayangan pengendara motor yang tak asing untuknya."Masa iya sih itu Ami, Mas?" gumam Dinar sambil menunjuk spionnya.Ia tertawa renyah. Sepertinya tidak mungkin itu Ami. Kenapa pula dia ada di belakang mobil mereka.Yuda melirik spion di sampingnya. Samar-samar, Dinar mendengar suara umpatan Yuda.Mobil terasa semakin pelan bersamaan dengan matanya yang melihat Yuda menekan rem.Sampai akhirnya mereka berhenti. Yuda menatap dirinya beberapa saat sebelum sosok Ami menjenguk dari kaca mobil.Tanpa mau repot membuka pintu, Yuda hanya menurunkan kaca jendela setengah."Kenapa?" tanya Yuda dengan nada tidak suka."Kalian mau kemana? Aku bingung liat kalian keluar subuh-subuh. Makanya aku ikuti
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

BAB 95

Tak seperti biasanya, Dinar melepas Yuda pergi bekerja pukul 8 pagi. Ini akan menjadi rutinitas panjang untuknya. Semoga saja menjadi perjalanan terbaik untuk rumah tangga yang mereka bina.Mobil yang membawa Yuda itu telah menghilang di balik gerbang komplek perumahan mereka."Cerah bener mukanya, ibu Dinar," tegur Yanti yang mulai hari ini akan membantunya membersihkan rumah sampai nanti punya pembantu baru.Dinar hanya membalas dengan senyum lebar."Cerahlah. Orang baru pulang staycation kemarin." Tiba-tiba Jono menyahut. Tampak pria itu baru bangun tidur."Ngiri aja, Bang. Cari juga dong pasangannya biar bisa staycation kaya Dinar dan Mas Yuda," sahut Dinar."Gimana nih, Yan?" Dinar melirik Yanti dengan bingung. Begitu juga dengan Yanti yang tampak kebingungan."Gimana apa, Pak?" tanya Yanti."Ya gimana? Saya udah gak sabar pengen staycation kayak mereka. Kamu siap gak?" Dinar dan Yanti saling bertatapan bingung. Apa maksud Jono sebenarnya.Apa mungkin maksud jono dia mau ajak
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

BAB 96

"Mas. Udah mau jam 8 tuh," keluh Dinar sambil melirik jam di meja nakas. Dinar meletkan dagungnya di bahu kekar sang suami yang masih tidur lelap di balik selimut.Tak seperti biasanya suaminya ini jadi pemalas bangun pagi. Biasanya lebih dulu bangun dari pada ayam berkokok.Semenjak tak lagi bekerja di penerbangan, Yuda memang lebih santai dengan waktu. Bahkan lebih sering di rumah kalau tidak sedang ada peninjauan. Memang lebih baik begitu, karena setidaknya Yuda bisa beristirahat lebih banyak."Mas gak kerja hari ini?" tanya Dinar kala merasakan baju Yuda yang bergerak.Cepat ia menarik dagunya saat merasakan Yuda yang akan mengubah posisi barbaringnya. Kini Yuda berbalik menghadap pada Dinar dengan mata yang masiuh sayup sayup bangun.Tak tahan Dinar tersenyum lebar dan mengecup pipi Yuda yang terlihat lebih imut saat tidur. Kalau dalam moment seperti ini, selalu terlintas di pikirannya tentang Danu dan takdir yang tidak pernah disangkanya.Danu harusnya yang begini dengannya an
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

BAB 97

Dinar mematut dirinya di cermin. Berkali-kali memastikan penampilannya tidak akan membuat Yuda malu. Ia menghela nafas pendek. Kenapa sekarang dirinya justru terobsesi terlihat glamor dan berkelas. Rasanya ia tidak seperti dirinya yang dulu.Dinar akui dirinya terganggu dengan ucapan Ami beberapa hari lalu. Walau tidak menunjukkan amarah, tetap saja hatinya terasa di cubit hingga timbul rasa ingin menunjukkan kalau dirinya tidak rendahan."Lama banget, Din. Kenyamukan saya di luar nungguin kamu."Bayangan Yuda terlihat di kaca hingga membuyarkan Dinar dari pikirannya. Ia berbalik menatap Yuda yang terlihat kesal."Maaf ya, Mas," kata Dinar tidak enak."Kenapa sih?" tanya Yuda heran.Yuda mendekat ke arahnya seolah mengerti ada hal yang berbeda dengan dirinya.Dinar menggeleng pelan, namun justru membuat Yuda tampak penasaran."Ada masalah lain?""Enggak kok. Cuma kurang pede aja Dinar pakai baju ketat gini."Gaun hitam yang membungkus tubuhnya hingga mata kaki terasa kurang pas di mat
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

BAB 98

"Yuda. Ya ampun. Seneng banget bisa ketemu di sini!"Lagi-lagi perempuan cantik dan seksi. Dinar menyipitkan matanya lalu melirik Yuda tajam."Kamu kok udah gak jawab telpon aku lagi sih? Biasanya kalau aku telpon kamu selalu jawab. Kalau aku ngajakin ketemu kamu selalu mau," kata perempuan itu dengan nada manja.Dinar menarik nafas panjang sambil melipat kedua tangannya ke dada. Tak lupa tatapan tajamnya pada Yuda.Sementara perempuan itu masih bersikap seolah tidak melihat dirinya."Ehem!" deham Dinar yang ia di buat-buat.Rupanya itu sukses menarik perhatian perempuan itu yang menatapnya sekilas lalu melihat ke arah Yuda lagi."Siapa, Yud?" tanyanya tampak tidak suka."Adik," jawab Dinar cepat dengan senyum dan tatapan mematikan pada Yuda."Adik kamu beneran?" tanya perempuan itu lagi tidak percaya."Iyalah. Iyakan?" balas Dinar lagi. Kali ini sambil meremas tangan Yuda dengan ke dua tangannya."I-iya. . . . gitulah," balas Yuda mau tidak mau. Ia menggaruk tengkuknya bingung harus
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

BAB 99

Rasanya Yuda tidak tahan seperti ini. Sejak tadi malam ia dibayang-bayangi perasaan was-was mengingat para perempuan itu tiba-tiba jadi terus bertemu dengannya.Bukan bertemu terus dengan para perempuan itu yang Yuda khawatirkan. Ia memikirkan bagaimana respon Dinar kalau mengetahui kenyataan dirinya di masa lalu.Matanya menatap lampu merah yang menghentikan putar roda mobilnya. Ia melepas kemudi dan bersandar sembari menghela nafas.Kembali terbayang saat dirinya masih sendiri. Saat itu tak ada hal lain yang ia pikirkan. Seolah-olah saat itu semuanya hanya sekedar permainan. Mencari uang lalu bersenang-senang.Pasti sulit bagi Dinar menerima dirinya yang sering bermain kesana kemari sesaat sebelum menikah. Walau hal ini terjadi sebelum mereka berkenalan bahkan jauh sebelum mereka menikah. Ada rasa dalam hatinya untuk jujur saja. Tapi bagaimana kalau Dinar tiba-tiba minta cerai darinya. Memaklumi perbutannya dahuku tentu sulit ia terima dari Dinar.Tidak ia sangka masa lalu yang ing
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

BAB 100

"Saya pernah janji sama Ami. Saat saya mau di bawa bapa ke sini. Saat itu dia juga mau di bawa pergi untuk sekolah di tempat yang jauh dari saya."Yuda menjeda ceritanya tampak ragu. Iris mata Dinar yang menatapnya tanpa reaksi sungguh membuat ia tidak yakin untuk bercerita. Rasanya jauh lebih baik Dinar marah atau mungkin menangis agar ia tau apa yang istrinya rasakan.Diam. Reaksi yang tidak mungkin ia tebak artinya."Janji apa?" tanya Dinar dengan suara pelan."Janji kalau saya akan menikahi dia. Janji kalau saya akan kembali pada dia ketika saya sukses.""Terus kenapa mas gak kembali?" tanya Dinar kali ini dengan nada yang seolah menuntutnya. Kelopak matanya yang berair menandakan Dinar menahan diri untuk menunjukan reaksi."Saya kembali. Tapi sayangnya saat saya kembali ternyata pintu itu terbuka sangat luas. Seolah mempersilahkan siapapun untuk masuk."Yuda tertawa hambar sembari mengingat masa lalunya."Jangan pakai istilah, Mas. Dinar gak ngerti," tutur Dinar terlihat geram.
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more
PREV
1
...
89101112
...
21
DMCA.com Protection Status