All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Chapter 121 - Chapter 130

201 Chapters

BAB 121

Pagi-pagi di kediaman Yuda dan Dinar sudah heboh karena subuh tadi ibu dan Bapa baru saja tiba. Mereka pulang untuk melihat cucu pertama.Beragam pujian untuk Daneen serta do'a dan kasih sayang yang tidak terhingga. Emaknya sampai terharu melihat betapa banyak cinta yang mengelilingi putrinya.Nasib Daneen lebih baik darinya. Daneen akan menjadi cucu, ponakan dan anak kesayangan."Kau makanlah. Biar aku yang gendong," kata beliau sambil mengambil alih Daneen dari pelukannya.Bayi itu tampak anteng pada neneknya. Membuat ibu sangat bahagia dapat memangku cucu kesayangannya itu.Dinar memilih pergi ke dapur sekalian menemani Yuda makan."Cantik kali," puji Ibu tak henti-hentinya mengatakan itu.Syafira duduk di samping ibu ikutan tersenyum bahagia. Walau dalam hati ia sangat ingin punya satu seperti Daneen."Kapan ya, Aku punya bayi kayak gini," gumam Syafira tanpa ia sadari.Sentuhan kecil di jemarinya menyadarkan Syafira kalau kata-katanya tadi di dengar ibu. Tatapan lembut dan penuh
last updateLast Updated : 2023-07-26
Read more

BAB 122

Bayi kecil itu benar-benar mirip dengan Arif. Hampir seluruh struktur wajah Arif di warisinya. Si cantik mungil ini tampak senang saat di jumpai Syafira. Walau tidak bisa menunjukkan ekspresi mereka semua tau bayi kecil ini senang di jumpai seseorang. Karna sejak kelahirannya, ia selalu kesepian."Boleh saya bawa ke taman rumah sakit?" tanyanya meminta izin.Beberapa pihak rumah sakit agak sedikit bingung harus memperbolehkan atau tidak. Namun di sisi lain mereka tau Syafira istri pemilik salah satu saham rumah sakit."Sebentar saja ya, Bu? Bayinya masih cukup lemah," ujar salah satu perawat.Para perawat di sana cukup jatuh cinta dengan bayi cantik mungil imut ini. Andai bisa mereka mau merawat sepanjang waktu. Hanya saja kadang mereka harus bekerja. Tak mungkin pula mengadopsi bayi ini karena mereka punya kehidupan.Sebenarnya kasian sekali bayi ini. Sejak lahir tak merasakan air susu ibu sama sekali. Bahkan belum sempat memeluk ibunya. Waktu dilahirkan, sang ibu enggan melihatnya. G
last updateLast Updated : 2023-07-26
Read more

BAB 123

"Masih sibuk ngurus buat pembukaan laundry?" Devandra menghampiri Syafira yang sibuk bersama kertas-kertas yang sama dengan yang biasa istrinya kerjakan. Hanya saja kertas itu bertumpuk sementara Syafira fokus dengan ipadnya.Nampan berisi teh dan kopi serta sepiring kripik sebagai cemilan Devandra letakkan di hadapan Syafira."Udah selesai semua kok," balas Syafira dengan mata yang tetap terfokus pada ipad di tangannya."Kalau gitu kencan sama dia udahan dong. Aku di anggurin di sini." Devandra menarik ipad itu lalu mengecup kening istrinya."Ih, apa sih. Aku gak kerja kok." Syafira berusaha mengambil alih ipadnya kembali.Sementara itu Devandra melihat apa yang Syafira buka di ipadnya.List nama-nama bayi perempuan di internet. Ia menatap Syafira sejenak. Seolah apa yang Syafira pikirkan langsung bisa ia ketahui."Kasian dia gak punya nama sampai sekarang," lirih Syafira penuh arti.Seolah langsung peka dengan 'dia' yang Syafira sebutkan, Devandra mengembalikan ipad itu lalu duduk
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

BAB 124

Ana sudah di bawa oleh keluarga barunya. Mereka akan tinggal di kota yang cukup jauh. Rasa kehilangan jadi makin di rasakan Syafira. Walau baru sebentar bayi kecil itu ada di kehidupannya."Sekarang Ana akan tinggal di keluarga yang hangat. Di rumah yang nyaman. Dia gak berakhir di panti asuhan kaya yang kita khawatirkan," ucap Devandra seolah menenangkan Syafira.Mereka duduk bersama di pinggir pantai menatap cahaya langit yang mulai menggelap.Syafira mengangguk kecil dan tersenyum tipis. "Iya. Syukurlah," balas Syafira hampa.Kini hanya terdengar deraian air laut dan hembusan angin yang menerpa kulit mereka. Saling diam terlelap dalam pikiran masing-masing."Mau coba adopsi anak?" tawar Devandra.Entah keberanian dari mana ia berkata begitu. Walau sebenarnya ia merasa terlambat berkata begitu. Harusnya, saat Ana masih belum di bawa dirinya sudah mengatakan itu. Agar Ana lah yang menjadi anak mereka."Ibu bilang sebaiknya kita mengadopsi anak. Untuk menemani hari-hari kita sambil be
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

BAB 125

Laundry Syafira sudah buka beberapa hari lalu. Semua di rancang olehnya dan Dinar banyak membantu dalam beberapa hal juga. Terutama pada bagian setrika uap yang bisa dibilang cukup berbahaya kalau tidak mengerti cara pakainya.Dinar yang pandai mengatur proses laundry dan mengajari para karyawan bagaimana memproses pakaian tiap kali pelanggan datang hingga pakaian itu siap di packing.Sementara Syafira pandai mengatur bagaimana agar banyak pelanggan datang. Strategi marketingnya patut di acungi jempol. Ia banyak tau bagaimana cara memancing pelanggan.Setidaknya pekerjaan ini sedikit banyak bisa membantunya menghilangkan kekecewaan karena Ana di bawa pergi. Dan orang-orang yang tidak punya pekerjaan sekarang setidaknya bisa memiliki penghasilan.Rata-rata yang bekerja di sini adalah janda yang punya anak namun tak ada bantuan dari mantan suaminya untuk menafkahi anak. Setidaknya dengan bekerja di sini mereka bisa membeli keperluan rumah dan memenuhi kebutuhan anak-anak mereka."Tumben
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

BAB 126

Devandra menghela nafas menunggu Yuda yang sedang memesan buket bunga besar sebelum mereka pulang."Ngapain repot-repot pesan bunga gitu?" tanya Devandra saat Yuda sudah berada di mobil.Plus bunga mawar merah besar yang di belinya.Bayangkan saja 36 tangkai bunga mawar dijadikan satu. "Paham sedikit. Istri saya pasti sedang marah karena saya tidak pulang-pulang," ucap Yuda."Makanya kubilang telpon dia kalau kita akan sangat sibuk. Sudah tau sikap istrimu kadang kadang seperti anak kecil," gerutu Devandra."Ck! Ini semua juga karenamu. Saya gak pulang-pulang hampir dua hari begini karena nolongin cari Ana."Kalau saja Devandra tidak secara tiba-tiba membatalkan urusan mereka dan menemui polisi untuk mencari tahu sindikat penjualan bayi itu. Mungkin ia tidak akan seperti sekarang."Kau tidak kasian? Bayi itu sudah tidak punya orang tua. Setidaknya kepedulianku padanya bisa sedikit membuatnya tidak menyesal hidup di dunia ini."Lagi-lagi kata itu untuk membuatnya luluh kasian pada bay
last updateLast Updated : 2023-08-01
Read more

BAB 127

Seperti biasa Yuda akan membawa Daneen jalan-jalan lagi keliling komplek. Sekalian memberikan kesempatan Dinar untuk mandi dan berbenah diri.Baby sitter lebih banyak menjaga Daneen di malam hari. Jadi pagi-pagi begini Yuda menyuruh baby sitter itu untuk istirahat.Baru saja yuda mendorong stroller keluar pekarangan, sebuah siulan riang membuatnya menoleh.Ia tersenyum lebar melihat Devandra yang menggandong Ana keluar rumah.Bayi kecil itu sudah menemukan keluarga yang sebenarnya sekarang. Sungguh tak terduga permainan tuhan. Siapa yang menyangka anak yang di harapkan keluarga besar Arif justru diasuh perempuan yang dulu di anggap keluarga Arif tidak berguna."Daneen," sapa Devandra seolah membahasakan Ana.Tangan Daneen yang mengawang di udara seolah menyambut Ana."Jadi bapak juga sekarang," kata Yuda sambil mendorong stroller.Kesampaian keinginan Devandra membawa Ana jalan-jalan pagi bersama seperti ini.Tak sia-sia memang berdebat dengan pihak kepolisian agar secepatnya memprose
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

BAB 128

"Di mana ada Bidan Millian, pasti ada Hasyim," ucap Dinar saat masuk ke rumah Devandra dan langsung melihat keduanya duduk santai di sofa.Beberapa waktu ini sepertinya menjemput Bidan Millian adalah alasan Hasyim untuk mengobrol bersama."Apa sih? Orang mau jenguk Ana aja," balas Hasyim sambil membuang muka."Ih, malu-malu. Ngomong aja gitu. Kalau udah mau ngumpulin keluarga bilang-bilang ya."Dinar tertawa melihat keduanya yang saling salah tingkah. Disusul turunnya Syafira yang juga menggendong Ana."Tuh. Kita udah satu-satu loh. Nyusul on the way langsung dong," kata Dinar lagi."Iya tuh. Keburu keduluan orang, Bang.""Ngaur aja kalian berdua," tepis Hasyim lagi.Bidan Millian mengambil alih situasi dengan menyapa Ana dan bermaksud memeriksa keadaannya.Syafira membaringkan Ana di sofa membiarkan Bidan Millian memeriksanya."Yuda tuh," kata Hasyim saat melihat suami Dinar.Dinar pura-pura tidak mendengar. Ia jadi di buat kesal dengan tingkah Yuda kemarin. Ia memang salah tapi apa
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

BAB 129

Pemandangan malam mempesona yang menampakkan kemewahan kota Las Vegas, dari kaca apartemant saja Hasyim bisa menikmati indahnya kota dengan segelas anggur fermentasi yang selalu membuatnya mabuk akan aroma dan rasanya.Ia berbalik membelakangi panorama kota, melihat sosok yang tertidur di balik selimut. Senyumnya mengembang melihat betapa pulas wanita yang di cintainya ini tidur.Godaan untuk mengganggu tidur wanitanya ini tiba-tiba saja muncul.Ia menyingkap selimut hingga lekuk tubuh polos yang indah memukau matanya terpampang jelas.Hasyim memejamkan mata dan menggeleng saat godaan untuk melakukannya sekali lagi terbesit di pikirannya.Ia duduk dan menatap wajah cantik itu cukup lama."Julie." "Bangun manisku."Julie membuka mata malas. Wanita bule dengan kemahirannya berbagai macam bahasa itu menggeliat.Itu juga awal mula mereka bisa dekat. Karena Julie yang jatuh hati pada Hasyim, menggoda dan mencurahkan segala perhatian pada Hasyim.Belum sempat Julie bertanya kenapa ia di ba
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

BAB 130

"Hasyim?"Dinar menggosok-gosok matanya masih setengah sadar saat menerima telpon dari Bidan Millian."Gak tau tuh, Bu Bidan. Dinar gak liat dia kemana," jawab Dinar dengan polosnya.Ia menggaruk tengkuknya dengan mata yang setengah tertutup."Iya. Emangnya kenapa bu bidan cari Hasyim? Di telpon aja kalo kangen. Bu Bidan mau nomernya?" tawar Dinar masih sempat-sempatnya meledek orang.Ia melirik ke balkon saat terdengar suara mobil.Yuda di sampingnya. Jelas itu bukan mobil Yuda. Suaminya sedang tidur sangat pulas."Iya deh. Nanti saya kasih tau kalau liat Bang Hasyim. Gak mungkin dia kecelakaan kok. Tenang aja."Dinar heran saat menutup panggilan itu. Kenapa bidan Millian sampai berpikir mungkin Hasyim kenapa-napa bahkan berfikiran mungkin Hasyim kecelakaan. Paling juga Hasyim sedang bekerja. Atau mungkin di tempat hiburan. Atau bisa juga lagi nonton bola sama abang-abang yang lain.Ia berjalan ke balkon melihat ke luar saat cahaya mobil tampak di luar sana.Matanya menyipit saat me
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status