All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Parkir Biasa : Chapter 131 - Chapter 140

201 Chapters

BAB 131

Syafira menggendong Ana pulang dari tempat laundrynya. Sambil menimang-nimang dan bercanda dengan bayi kecilnya itu, ia tak sengaja berpapasan dengan Bidan Millian yang sepertinya juga akan ke komplek yang sama."Bu Bidan. Mau ke rumah Dinar ya?" sapanya yang di balas senyum lebar Bidan Millian.Dahi Syafira mengerut saat melihat wajah Bidan Millian yang tampak pucat."Bu Bidan sakit?" tanya Syafira lagi."Kemarin saya sakit. Sekarang udah baikan. Mau nengokin Daneen. Sekalian saya mau pamit," katanya."Pamit kemana, Bu?" tanya Syafira lagi.Mereka berbincang sambil berjalan. Terlihat wajah Bidan Millian yang menyembunyikan kesedihan."Saya ada urusan yang gak bisa lagi bolak-balik nengokin Daneen," katanya dengan senyum tipis.Syafira tak berkata apa-apa lagi selain mengangguk. Namun dia tak berhenti ketika sampai di depan rumahnya melainkan ikut ke rumah Dinar."Bu Bidan? Alhamdulillah. Dinar khawatir Bu Bidan gak bisa di hubungin semalem," sambut Dinar terlihat antusias kala membuk
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

BAB 132

"Katanya kakak jemput aku pagi. Ini subuh aja baru masuk kak," protes Millian.Baru saja ia bangun. Itupun terbangunnya karena suara dering telpon dari kakaknya yang tak henti-hentinya sejak tadi."Udah pokoknya kamu siap-siap. Kakak mau pas kakak sampai di sana kamu udah siap."Millian mendengus kesal dengan perintah seenaknya oleh sang kakak. Ia tergesa-gesa keluar dari kamar mandi setelah mencuci muka lalu beranjut dengan mengganti pakaian seadanya."Ada apa sih memangnya?" tanya Millian bingung.Panggilan masih terhubung dengan laoundspeak. Sambil dirinya siap-siap"Udah pokoknya kamu siap-siap. Cepet!"Desakan kakaknya itu terjawab saat Millian sampai ke rumah ke dua orangtuanya. Di sambut fenomena yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Langit masih gelap, empat laki-laki dengan pakaian resmi hanya saja di pakainya seperti asal-asalan tanpa persiapan.Mereka duduk di ruang tamu. Dihadapan kedua orang tua Millian yang masih berpakaian tidur. Sungguh fenomena yang diluar nalar.
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

BAB 133

Millian akhirnya hanya bisa terdiam di rumah orang tuanya dengan berbagai macam pikiran. Semenjak kakak dan Ayahnya berangkat ke luar kota untuk masalah lamaran itu.Tentu dengan Hasyim yang juga ikut bersama seperangkat saudara-saudaranya.Senekat itu Hasyim sampai bilang kalau ia berani menjelaskan pada laki-laki yang tadinya akan melamar Millian untuk membatalkan itu semua.Bahkan Hasyim juga berjanji akan menyelesaikan itu semua tanpa masalah yang berbuntut panjang."Laki-laki yang tadi malam ke rumah itu, unik juga ya, Mil."Millian menengok ke arah ibunya yang berjalan dengan wajah yang tampaknya baru bangkit dari bantal. Maklumi saja karena tadi malam istirahat beliau di ganggu.Ia memilih tidak merespon ucapan mamanya itu. Entah kenapa malah tiba-tiba mengatakan Hasyim unik."Kalau dia berhasil menyelesaikan masalah rencana lamaran awal kamu itu, sampai keluarga besar teman ayah kamu nanti mengiklaskan, kamu beneran bakal terima dia?"Millian mencoba memilah kata sebelum menja
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

BAB 134

"Jadi gimana kemarin?" Sungguh sampai pagi tidak ada yang bercerita apa yang terjadi dan bagaimana hasilnya.Mereka juga pada akhirnya saat pulang di sibukkan kembali dengan mencari Julie yang tak pulang-pulang.Kemudian berakhir dengan menemukan surat yang Julie titipkan lada satpam.Surat yang berisi kalimat perpisahan yang tandanya Julie bersedia pergi agar Hasyim bisa bersama Millian.Sekarang tinggal bagaimana keduanya merajut cinta dan kasih sampai kepelaminan.Tapi tetap saja tidak ada kisah pasti tentang bagaimana hasilnya."Gitulah."Lagi-lagi jawaban mereka begitu.Devandra dan Yuda memang memilih tidak bekerja hari ini dan bersantai dengan istri mereka.Sementara Jono dan Hasyim harus bekerja kembali. Subuh-subuh mereka sudah tidak ada di rumah."Gitulah itu gimana? Kita tuh penasaran loh jadi gak iparan sama bidan Millian," desak Dinar yang rasanya cukup geram. Sejak tadi malam jawabannya selalu sama.Baik Yuda maupun Devandra juga pada nyatanya tidak tau. Mau jawab bagai
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Extra Part 1

Dikamar mandi, kejutan yang Dinar dapatkan pagi ini cukup mengguncang kesadarannya. Sebuah benda sepanjang lidi menunjukan dua garis yang penuh makna."Gimana, Sayang? Masih mual-mualnya?"Yuda menghampirinya sambil menggendong Daneen yang tampak baru saja bangun.Dinar membalas pertanyaan Yuda dengan sebuah tatapan kosong lalu menunjukkan apa yang ada di tangannya.Hampir satu menit Yuda memperhatikan benda di tangannya ini. Seolah sedang berusaha menyadarkan diri setelah melihat hasil yang di tunjukkan benda itu."Daneen baru aja berumur 1 tahun," gumam Dinar dengan perasaan cemas."Its oke, Sayang. Sekarang kamu mandi terus kita ke dokter ya?" ucap Yuda berusaha menenangkan.Daneen pula dalam gendongannya jadi rewel seketika. Mau tak mau ia meninggalkan Dinar yang tampak takut menerima keadaan ini.Sungguh waktu yang tidak tepat baby sitter mereka mengundurkan diri. Membuat Yuda bingung harus menitipkan Daneen pada siapa.Saat Yuda turun ke lantai dasar, ia melihat Syafira yang sed
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Extra Part 2

Daneen sudah tertidur pulas saat Yuda menaruhnya dibox bayi. Ia mengusap pelan pipi putri kecilnya yang akan menjadi kakak itu.Yuda meninggalkan Daneen saat melihat Dinar keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar.Ia mendekati istrinya yang tengah memakai baju. Yuda memberi jeda sebelum ia berbicara pada Dinar."Mas?"Saat menyadari keberadaannya, Yuda tersenyum sembari menutup jarak di antara keduanya.Kecupan lembut dikening sang istri seolah mentrasfer ketenangan untuk istrinya itu."Makan di balkon yuk, Din," ajaknya."Tapi, Daneen?""Dia udah tidur. Sekarang kita luangin waktu berdua dulu. Udah lama kita gak makan malam romantiskan?"Makan malam romantis mereka kali ini tidak seperti dulu sebelum ada Daneen. Dengan kursi dan meja serta lilin aroma terapi. Lebih pada hal sederhana namun intim.Yuda mengajak Dinar duduk lesehan dengan sepiring nasi goreng. Posisi duduk Dinar yang bersandar di bahunya menambah kedekatan keduanya.Sebuah selimut dan dua bantal yang mem
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Season 2 BAB 1

"Ayah macam apa yang gak pengertian banget sama anaknya! Contoh dong papa saya! Dia tuh support apapun bakat anak. Gak kaya Om! Tukang kekang!" teriak Daneen melampiaskan emosi."Daneen!" Ana cepat menariknya pergi."Dasar orang tua gak asik!" teriak Daneen sambil menjauh dengan Ana yang menariknya keluar gerbang rumah."Maaf, Om," teriak Ana sambil berlari pergi menarik Daneen sebelum orang yang di teriaki Daneen murka.Di ujung jalan keduanya bernafas tersengal-sengal setelah cukup jauh dari rumah yang barusan mereka singgahi."Udah deh. Aku gak mau lagi ke rumah Dini," gumam Ana sambil menormalkan pernafasannya."Yah! Jangan gitu dong, An! Nanti nasib band yang kubentuk gimana?""Habisnya kamu gak bisa sabaran dikit. Kalau Ayahnya Dini ngamuk terus ngejar kita gimana?"Daneen mendengus kesal. "Lagian jadi orang tua gak peka banget sama anak!" makinya.Ana memutar bola matanya lelah. Mereka berjalan pulang dengan perasaan kecewa.Daneen punya suara yang indah. Setidaknya itu satu-sat
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Season 2 BAB 2

"Sedih," gumam Daneen setelah keluar dari makam.Ana merangkul Daneen dan Yasrif juga memeluknya."Udah. Jangan pada nangis," ujar Satria. "Ada tiga jam lagi sebelum pesawat berangkat. Kita ke mall dulu mau?" tawar Satria.Daneen dan Ana mengangguk bersamaan. Sudah pasti itu bisa sedikit banyak mengurangi kesedihan ini.Sementara itu Yuda hanya mengikuti mereka merasa jauh lebih baik setelah melihat anak-anaknya senang.****Baru saja tiba di bandara, Daneen sudah mengeluh."Ini kok. . . . ." Daneen bergumam saat melihat sinyal di handphonenya yang menghilang.Satria melirik apa yang membuat keponakannya ini cemberut."Biasa di sini. Sinyalnya emang susah.""Kalau di hotel nanti?""Kayaknya bakal makin susah. Katanya tempatnya lebih terpencil.""Ih! Makanya kata aku kita tuh liburannya ke Korea aja jangan ke sini."Yuda menghela nafas lalu merangkul Daneen yang sejak tadi tak henti-hentinya mengeluh.Apa saja bisa jadi bahan keluhan untuk Daneen.Kenapa duduk di kursi ekonomi lah. Gak
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Season 2 BAB 3

Tiada yang menyangka kalau tuhan punya cerita yang menarik untuk Devandra dan Syafira. Saat keduanya di kejutkan dengan hasil pemeriksaan Syafira yang positif hamil.Bahkan tidak hanya sekali. Syafira hamil sampai 3 kali dan ketiga anak yang lahir adalah laki-laki. Hanya berjarak 2 tahun.Rumah yang awalnya hanya ada Ana pun berubah riuh dengan kehadiran 3 putra yang tampan-tampan itu.Tentunya dengan kenakalan-kenakalan mereka juga.Setelah sehari sampai di Sumba, beberapa dari mereka ikut pergi melihat air terjun. Sementara yang lainnya memilih istirahat di hotel.Ketiga putra Devandra dan Syafira juga memilih tinggal dan kini sedang bermain bersama.Sementara itu Ana juga memilih tinggal. Karena ia tau Aji pasti ikut dengan rombongan keluarganya bersama Daneen juga.Ia memilih duduk bersantai sambil melihat ombak laut. Rasanya seperti rileksasi yang tak akan ia dapatkan di kota. Tenang tanpa banyak pengunjung lain. Merasakan hembusan angin yang membelai kulitnya."Kamu sih gak hati
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Season 2 BAB 4

Karena takut ponakan gadisnya yang satu ini kenapa-napa, akhirnya Satria menemaninya ke pasar. Tentunya harus meninggalakan dua bule seksi yang tadi bersamanya.Beruntung mobil yang mereka bawa tadi masih bisa jalan dan ada akses untuk mobil ke pasar ini.Ana ke tempat orang berjualan kain khas Sumba yang sekiranya mirip atau paling tidak di sukai Syafira mamanya.Ana memilih satu kain yang ia rasa akan di sukai mamanya. Satria pun meraih satu kain lalu menutupi bahu Ana dengan kain itu. "Cocok buat kamu," kata Satria."Mahal, Om. Ini aja udah nguras dompet," tolak Ana.Tapi tentu kata mahal tidak membuat Satria merasa itu masalah.Sebagai rich uncle, ia memang selalu siap memberikan barang semahal apapun untuk ponakannya.Tak tanggung-tanggung bahkan Satria membelikannya tiga kain.Pekikan senang Ana yang bergelantungan di lengannya sejenak membuat Satria kikuk.Aneh juga padahal dulu ia suka menggendong Ana bahkan sampai menggantikan baju ponakannya ini saat berumur 3 tahunan.Tapi
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
21
DMCA.com Protection Status