Home / Pernikahan / WITHERED / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of WITHERED: Chapter 101 - Chapter 110

210 Chapters

KAMI SEMUA MENYAKITI BANYU

"Apa- ... apa mama sudah tidak marah pada Banyu, Tante?"Melihat sorot mata Banyu hatiku serasa diremas.Ucapan polos Banyu seakan menggoreskan belati pada diriku yang tahu kenapa Anggita marah padanya. Melampiaskan rasa tak senangnya dengan melukai punggung Banyu.'Apa aku akan disebut tega jika membawa Banyu pada Anggita, saat aku tahu ia pasti tak akan senang melihatku?''Jika ku katakan padanya aku akan melepaskan diri dari Ken dan tidak akan lagi mengganggu kehidupan mereka, apa itu akan menjamin Anggita tidak akan lagi menyakiti Banyu di masa depan?'Ataukah, sebenarnya aku sedang mencari alasan agar bisa lebih lama bersama adik dari anakku ini?Saat aku tahu, semakin lama Banyu bersamaku, bukan hanya diriku saja yang akan semakin tidak disukai Anggita. Namun, juga bocah kecil yang menungguku menjawab.'Ken, bisakah kamu memastikan Anggita tidak akan lagi menyakiti anak kalian?'"Tante?" Ucap Banyu saat aku memeluk tubuh kecil nan bulatnya yang terasa begitu hangat.Mataku seaka
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

KEDATANGAN POLISI

"Tante, apa semua akan marah kalau punggung Banyu jelek?"Aku ... 'apa yang harus kukatakan pada bocah pemilik pipi tembem yang menyembul ini?'Bagiku Banyu begitu menggemaskan sekalipun ia anak dari suamiku dengan wanita yang ia cintai."Memangnya siapa yang akan marah jika punggung Banyu jelek?""Ng ...," Dahi Banyu berkerut dengan alis kecil hampir menyatu, ia terlihat berpikir sangat keras, sampai ia menjawab, "tidak tahu."Rasanya aku ingin tersenyum dengan airmata meleleh di saat bersamaan. Mendekap tubuh kecil nan bulat Banyu dengan erat dan mengatakan dengan lantang tidak ada yang jelek darinya.'Hanya orang yang tidak memiliki hatilah yang akan berkata punggungnya jelek, lalu marah.'Namun, tanganku yang masih menyentuh tangan Banyu yang tidak lagi terkepal, memilih menggenggam jemari kecil Banyu yang jadi tak nampak. "Apa Tante terlihat marah setelah lihat punggungmu?"Banyu menatapiku, ia langsung menggeleng. "Lihat, kan? Tante yang sudah lihat punggung Banyu saja tidak m
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

KESALAHANKU

"Kamu tunggu sebentar ya, Tante mau buka pintu."Aku berdiri setelah Banyu mengangguk. Ia kembali menatapi boneka salju kami yang rasanya akan bertahan meski esok hari adalah hari baru.Tok! Tok! To-Cklek! Bunyi pintu yang ku buka membuat dua orang yang berdiri di depan pintu menatapiku. Sementara di halaman rumah Rose seorang lagi nampak berjaga."Good morning, Ma'am," sapa petugas berseragam padaku yang langsung mengenali Liyde."Good-"It's her, Sir. Dia orang yang membawa pergi anak bosku."Aku langsung menatap Liyde yang telunjuknya menunjuk begitu lurus padaku."Apa itu benar, Ma'am?"Aku yang masih mencoba untuk mengartikan ucapan Liyde, terdorong mundur karena wanita tua penggerutu yang tatapannya masih begitu tajam ini masuk tanpa permisi."Sir! Masuklah cepat! Anak bosku ada di sini."Lelaki berseragam itu langsung mentapaku, tatapan yang membuatku meremas gagang pintu yang masih kupegangi. "Excuse me, Ma'am," ucapnya langsung masuk dan mendapati Banyu. Bocah kecil yang
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

TAWARAN REXY PADAKU

"Saya adalah imigran gelap."Apa yang kurasakan setelah mengatakan kalimat ini? Entahlah. Aku sedang tidak ingin berpikir. Apalagi ada dua petugas berseragam yang saling menatap.Telinga mereka seolah baru mendengar kalimat yang sangat sulit dipercaya. Meskipun, saat mereka menatapku, keduanya saling menatap lagi lalu mengangguk.Tanpa kata, aku di suruh masuk ke dalam mobil yang pintunya memang terbuka untukku. Sementara di belakangku, Rose berdiri dengan manik birunya yang bergerak gelisah. Sedangkan Banyu yang matanya basah, terus menatapku ingin ikut.Liyde? Aku tidak ingin membaca wajah macam apa yang sedang ia tunjukan. Yang kutahu, ia hanya diam membisu.Mungkin, wanita penggerutu itu ingin aku membela diri, bukannya menyerah begitu mudah tanpa perlawanan.Ia terus diam sampai mobil yang kunaiki melaju meninggalkan pekarangan rumah Rose dengan satu boneka salju yang begitu jelek di tengahnya.'Apa harus berakhir begini? Apa memang harus berakhir seperti ini?'Namun, aku tak bis
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

PULANG KEMANA?

'Suaka?'Aku menelan ludahku yang terasa pahit. Aku sadar, suaka bukanlah hal yang pantas untukku. Saat ada begitu banyak orang yang membutuhkan perlindungan di negara lain karena negara tempat mereka lahir dan tumbuh tidak lagi ramah. Tidak lagi aman. Tidak lagi membuat mereka tidur tanpa merasa khawatir.Padahal rumah, seharusnya menjadi tempat untuk pulang paling aman.Perang, kelaparan, kekerasan, rasisme.Tidak satu hal pun dari empat hal itu terjadi padaku, karena aku hanyalah seorang wanita yang tak bisa lagi bernafas tanpa merasa sesak jika tetap tinggal. Kehidupan yang kupercayai hanya menghianatiku. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu. Dan jika memaksa tinggal, aku tahu aku tidak hanya akan menyalahkan diriku sendiri atas kematian anakku. Aku akan menyalahkan banya orang ketika aku sadar, yang membunuh anakku adalah AKU SENDIRI! Bahkan di negara asing ini, aku masih terus merasakan kesesakan yang rasanya tak ingin kuhilangkan.Puluhan kilometer seolah tak berarti.Lima
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

RUMAH DETENSI

"It's her?""Apa aku membawa orang lain selain dia?"Aku bisa melihat wanita berseragam yang menatapiku, memberi lirikan pada Zander. "And this is her file," ucap Zander menyerahkan berkas pada wanita yang mengangguk. Sesekali ia melihatku, tanpa senyum. Sementara lelaki narsis yang sarkas di sampingku mengetuki meja."Tidak ada pelanggaran sama sekali ... dan menolak perlindungan?" ucap wanita itu lalu melirikku, "pasti negaramu damai, e'."Aku merasakan sindiran dari ucapannya. Namun, tetap memilih diam, duduk di kursi yang keras."So, why you bring her to me?"Zander menarik nafasnya dalam, ia melirikku sementara wanita yang duduk di hadapan kami menarik nafasnya dalam."Get in," ucapnya memencet tombol telepon dan tak lama setelahnya pintu terbuka."Ikutlah dengan Kerry, Nyonya. Ia akan menjadi guide anda untuk beberapa saat."'Guide?'Mungkin, aku benar-benar pelancong yang memilih untuk menetap bagi wanita tak ramah di hadapanku ini. "Pergilah, aku akan menyusulmu nanti."Aku
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

SEPERTI APA DUNIAMU?

"Anda bisa beristirahat jika mau, Nyonya," ucap Kerry padaku."Terimakasih," balasku pada wanita yang mengangguk lalu keluar menutup pintu rapat.Aku yang sudah sendirian, menarik nafasku begitu dalam. Rasa perih di telapak kaki dan betisku pun semakin terasa saat rasa tegangku mulai menguap bersama kesadaran yang membuatku menatapi kamar dengan dua ranjang tingkat di tiap sisinya dan sebuah lemari.Meskipun memiliki dua ranjang, ukuran kamar yang akan kutunggali jauh lebih kecil dari kamarku di rumah Rose."!" Bahkan, kini hidungku bisa mencium bedak bayi yang aromanya begitu khas ketika tercium. "Apa yang harus kulakukan sekarang?" Tanpa membawa apapun bersamaku kecuali pakaian. Bahkan, jaket hangat kebesaran yang sedang kukenakan bukan milikku. Tapi, milik lelaki dengan tatapan mengintimidasi yang pandangannya masih bisa kuingat saat ia hanya berdiri menatapi mobil yang Zander kemudikan meninggalkannya.Di tempat ini, apa yang harus kulakukan selain menunggu sidangku diurus? Bera
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

HARUS KUTOLAK

"Aunty, what is bad mean?"Aku hanya bisa diam menatapi bocah kecil yang tangannya memegangi sendok. Sorot matanya menuntut jawaban. Seolah ia yang sudah bertanya entah pada siapa atau hanya pada diri, tidak pernah menemukan apa arti dari kata 'bad' itu."Stupid, itu artinya ayahmu melakukan hal buruk-""Ma'am," potongku cepat pada wanita yang berdiri di depan kami, "bi- bisakah saya menambah makanan?"Ia mengernyitkan dahi, melirik makanan dalam piring Ben lalu melihatku kembali, "dengar, setiap orang menerima jatah yang sama. Satu porsi hanya untuk satu orang. Karena kau masih baru aku akan merahasiakan apa yang baru saja kau ucapkan."'Rahasiakan? Tidakkah itu terlalu berlebihan?'Namun, aku lebih memilih untuk mengangguk pada wanita yang menarik nafasnya begitu dalam saat menatap Ben lagi."Orang-orang seperti ayahmulah yang membuat kita jadi buruk."Mataku membesar tapi bersyukur ucapan sepenuh hati namun pelan wanita berkerudung di hadapanku ini, tak menarik perhatian Ben yang l
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

TAMPARAN MURAY

'Aku tidak bisa, Rose. Aku tidak bisa menghubungi Ken.'"Jika wajahmu saja seperti itu, apa kau memang harus kembali?"Aku yang masih memegangi surat dari Rose jadi diam, 'wajah macam apa yang kuperlihatkan saat ini?'Aku yang matanya basah, menatap Rexy. Wajahnya berbayang namun aku tahu ia memperhatikanku. Lelaki yang tatapan mengintimidasinya membuatku kembali menunduk ini, membuatku memegang erat surat dari Rose karena Rexy jongkok di depanku. "Apa kau sungguh harus kembali, Arini?"Kali ini, dadaku tak berdetak keras saat nama asliku keluar dari bibir Rexy. Mungkin, karena aku sudah menetapkan hatiku dan tak ada lagi alasan bagiku untuk menyembunyikan siapa diriku."Saya- ... saya harus kembali, Tuan," ucapku masih tidak menatap Rexy, "saya benar-benar harus kembali.""Meski tempatmu kembali jauh lebih dingin dari kota tempatmu tinggal saat kau jadi imigran?"Aku menatap Rexy kini, tatapan matanya membuatku menggigit bibir bawahku, membayangkan ke mana aku harus pulang atau di
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

HANYA AKU YANG PANTAS UNTUKMU

**********************Drrtt! Drrrrtt!Lelaki yang pipinya berkedut itu hanya melirik layar, ia menarik nafasnya dalam lalu mendekat pada meja. Namun, ia hanya memandangi ponsel yang akhirnya berhenti bergetar meski rentetan pesan masuk setelahnya.Ibunya menyerah, setidaknya untuk saat ini. Sementara di luar, Muray yang wajah marahnya bahkan bisa di lihat dinding bisu dan mata telanjang, terus melangkah. "Where are you going?"Muray menoleh pada sang asisten yang masuk ke dalam ruang kerjanya. "Aku mau keluar sebentar," jawab Muray mencangklong tas dan menyambar ponsel, "sore nanti aku kembali.""Are you looking for Mira again? Dia sudah ditangkap pihak imigrasi-" Muray menghentikan langkahnya, menoleh pada sang asisten yang berdiri dengan menggigit bibir, "sorry," ucapnya membuat Muray menarik nafas dalam lalu keluar tanpa kata selain membanting pintu yang membuat sang asisten terlonjak.Brak!"God, siapa yang akan percaya ia imigran gelap selama ini? Meski anti
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more
PREV
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status