Home / Pernikahan / WITHERED / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of WITHERED: Chapter 81 - Chapter 90

210 Chapters

PUNGGUNG KECIL PENUH LUKA

"GM tak bermoral kita takut pada istrinya!"Wanita tua penggerutu yang menjentik-jentikkan kukunya di atas meja, memperlihatkan seringaiannya untuk kalimat yang kembali ia ucapkan. Seolah ingin mempertegas."Aku begitu heran, kenapa lelaki muda macam itu yang harus menggantikan Lucas. Sementara banyak yang lebih pantas darinya yang orang asing itu. Ditambah lagi, seleranya begitu buruk sampai harus memilihmu sebagai selingan dari pada istrinya yang mempesona.""Kupikir kalian orang-orang Asia lebih bisa menjaga diri, ternyata kalian hanya orang-orang munafik yang begitu pandai membohongi orang lain."'Kenapa aku hanya diam saja? Apa diriku membenarkan kalimat yang Liyde katakan?'Namun, tidakkah manusia seperti itu? Munafik dan tak ingin dipandang buruk oleh mata manusia lain.Bahkan jika perlu, manusia tak akan pernah menunjukan satu duri pun yang akan membuat dirinya malu lalu dipermalukan."Dengar, Little bitch, hari ini sebaiknya kau pulang dan cari saja pelanggan lain karena tuga
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

MENYALAHKAN KEN

"Kita buka pelan-pelan saja, ya?" Ucapku pada bocah kecil bersemangat yang rasanya sudah tak sabar ingin kuajak belanja."Apa nanti Banyu akan makan nasi juga, Tante?"Aku yang sedang membuka resleting jaket banyu tersenyum, nampaknya anak kecil yang pipinya gembil ini sungguh-sungguh kangen pada nasi. "Nanti kita tanya sama om Carter, ya?""Ng!" Jawabnya dengan senyum, "ugh." Sampai keluhan kaget membuat wajah tawa Banyu lenyap.Aku yang sudah berhati-hati melepas lengan jaketnya memperhatikan ekspresi Banyu yang mengernyit tapi tetap diam."Apa punggung Banyu sakit?"Aku meremas jaket yang kupegang saat Banyu menunduk, lalu menggeleng."Banyu ... Banyu tidak sakit, Tante."Diriku hanya bisa menahan nafas saat aku bahkan bisa melihat kebohongan di mata bulat yang tak berani menatapku ini. "Begitukah?" Tanyaku, berharap getaran suaraku yang menggema dalam kamar mandi tak akan disadari Banyu.Banyu yang diam beberapa saat mengangguk ragu. Menatapi tanganku yang membuka kancing kemeja
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

JANJI BANYU PADAKU

'Ken, apa yang sudah kita lakukan pada putramu?'Aku menarik nafasku begitu dalam, sampai rasanya dadaku tak lagi bisa menampung udara yang kuhirup. "What have we done, Ken?" Ucapku menatapi bocah berusia dua tahun yang pipi gembil menyembulnya pun terlihat menuntut jawab dari tanyanya.Mataku yang tak mampu beralih seincipun dari Banyu melihat bagaimana ia menghapus mata berairnya dengan punggung tangan, tidak ingin menangis.Ia seolah malu menunjukan rasa jujur yang seharusnya dimilik anak-anak berusia dua tahun! 'Menangis saat hatinya tak tenang dan tertawa saat hati mereka senang.' Aku bahkan tak berani bertanya pada Tuhan, kehidupan macam apa yang dijalani anak berusia dua tahun di hadapanku ini. "Kalau begitu, bolehkah Tante bertanya pada Banyu?" Ucapku, "apa Banyu tidak suka papa dan mama?" Manik bulat nan jernih Banyu yang masih menyisakan airmata membesar, kepala kecilnya menggeleng cepat."Jadi, Banyu suka pada papa dan mama?"Kali ini Banyu mengangguk dan membiarkanku
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

ARTI BANYU BAGINYA

"Ken."Entah sudah berapa lama ia menunggu di sana. Menenteng tas yang kuyakini pasti berisi baju Banyu. Bocah menggemaskan yang menyentuh tanganku lalu berlari menyusul Ken yang menatapku dalam diam."PAPA!" Banyu berlari setelah menuruni satu per satu anak-anak tangga rumah Rose dengan memegangi railing. "Papa! Aku mau makan nasi hari ini!" Adu bocah berusia dua tahun yang akhirnya berhenti berlari.Tapi, bocah yang semangat dan sudah berdiri di depan Ken itu tidak melemparkan tubuh kecilnya dalam pelukan Ken. Ia hanya berhenti tepat di hadapan Ken yang memperhatikannya.Rasanya, kini mataku bisa melihat jarak di antara keduanya. 'Tipis, tapi tak tertembus.' [Tante, apa mama dan papa tidak suka pada Banyu?][Seharusnya aku tak membawa Banyu bersamaku][Banyu? Ha ha ha... Apa hubungannya ucapanku dengan anak itu?]Aku tidak tahu apa saja yang Banyu ucapkan pada lelaki yang menatapiku dari tempatnya berdiri, seolah tak perduli pundaknya tebal dengan salju.Rasanya, aku bisa melihat
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

CERAIKAN AKU

Mataku menatap nanar wajah ken. 'A-apa … ia pasti salah berucap!'Namun, bibirku bergetar seketika. Begitupun airmataku yang jatuh begitu saja.Kejujuran Ken menyakitkan.Kejujuran Ken yang ia katakan dengan penuh keraguan, sangat menyakitkan sampai aku tidak bisa mengatakan apapun kecuali diam memandang pria yang wajahnya jadi berbayang, karena pelupuk mataku basah dan tergenang."Kalau begitu berikan Banyu padaku. Berikan Banyu padaku!"Meski aku tak bergerak sedikitpun, nafasku tersengal begitupun dadaku yang naik turun."Berikan Banyu padaku jika kamu dan Anggita tidak menginginkannya,” suaraku memelan dengan rasa sakit yang pasti Ken lihat.Tapi, Ken hanya menatapiku dalam diam."Jika kamu tak menginginkan Banyu begitupun Anggita yang tampak tak perduli padanya, maka berikan saja Banyu padaku.”Aku menghapus mata basahku, meremas erat jaket Rose, merasakan hatiku begitu perih seakan ditusuki ribuan jarum dan pisau saat mengingat dalam pernikahan kami, hadir bakal manusia yang tid
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

TIDAK MENYEBUT ANGGITA

"Tante?" Panggil Banyu saat aku hanya diam menatapi bocah yang kaki kanannya berhenti di udara, sementara tangan kecilnya makin meremas bajuku agar ia tak jatuh."Kalau begitu ..., bagaimana jika mulai hari ini kalau Banyu mau pipis Banyu pakai toilet saja?"Bocah yang pipinya menyembul ini menatapi toilet, kepalanya miring lalu menatapku dengan wajah bingung, sangat bingung. "Apa toiletnya berat, Tante?"Mendengarnya bertanya seperti ini mataku membulat, menatap toilet duduk warna putih yang tentu saja be- ... rat, 'rasanya aku salah menggunakan kata 'pakai', bukan?'Lihatlahlah, betapa menggemaskannya bocah polos di hadapanku ini.Pipinya yang tembem menyembul begitu enak di pegang. Gigi-gigi kecilnya yang terlihat saat tersenyum begitu menggemaskan. Tangan-tangan kecilnya yang memegang erat bajuku agar tidak jatuh sangat lucu, belum lagi tatapan polosnya, cara jalannya yang belum sepenuhnya mantap, caranya memahami hal baru lalu bertanya untuk sesuatu yang belum ia mengerti. Rasa
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

BIBIR KOTOR

"Tante," ucap Banyu begitu pelan saat tangan Liyde menjulur ingin menyentuhnya yang makin menyembunyikan diri. Aku bisa merasakan kulitku ikut dicengkram jemari-jemari kecil Banyu yang makin kurapatkan, "please, Liyde, tidakkah kamu melihat Banyu tidak nyaman?" Liyde yang mendengar ucapanku mendongak, ia masih menatap Banyu yang tak mau memandangnya sama sekali. Diliriknya sebelah tanganku yang tetap di udara agar tangan tuanya yang terjulur tidak menyentuh Banyu."Seharusnya aku tahu, tidak mungkin wanita tanpa moral sepertimu akan menyerah hanya karena istri dari ayah anak ini datang."Apa sikap tak ramah Liyde akan berakhir jika kukatakan aku adalah istri GM kami? Sementara wanita mempesona yang tampaknya sudah bertukar satu dua kata dengan, bukan.Namun, itu tidak akan pernah kulakukan.Karena Banyu adalah anak Anggita dan Ken. Dan, hanya itu yang perlu diketahui penduduk kota kecil yang begitu suka membicarakan orang lain. Liyde kembali berdiri tegak, memberiku tatapan jijik
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

YANG INGIN KUYAKINI

"Apa Banyu mau tinggal bersama Tante?"Banyu menatapiku, kepala kecilnya mengangguk cepat, "Banyu mau, Tante. Banyu mau tinggal sama Tante."Aku jadi diam memperhatikan bocah berpipi gembil yang wajah cerianya begitu nyata. Bahkan, orang buta akan bisa merasakan selebar apa senyumnya Banyu saat ini.Senyum lebar yang sedikit menusukkan rasa sakit di dalam hatiku, saat mengingat ucapan Ken pagi tadi.Kurasa, bocah kecil ini bisa tersenyum begitu polos karena ia belum paham apa arti ajakanku barusan. Tetapi, aku memilih tersenyum dan mengusap kepala kecilnya yang dilindungi hoody dan penutup telinga.'Ken, putramu benar-benar menggemaskan. putramu dan Anggita sungguh-sungguh menggemaskan.'Kuharap suatu saat, kamu akan mengubah ucapanmu. Kuharap suatu hari kamu akan berkata bahwa kamu 'PERNAH" tidak menginginkan kehadiran Banyu.------------------------"Wow, aku tak tahu kau bisa masak, Mira." Ucapan Rose terdengar saat aku sedang membereskan dapurnya yang kupinjam. Sementara di ata
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

BERI KESEMPATAN SEKALI LAGI

AKU ADALAH TOKOH UTAMA DALAM CERITAKU. SEHARUSNYA BEGITU. BEGITUPUN KAMU. JIKA KITA, BUKAN TOKOH UTAMA DALAM CERITA YANG SEDANG KITA JALANI, MUNGKIN KISAH YANG SEDANG KITA PERANKAN HANYA PERAN PEMBANTU SAMPAI KITA MENEMUKAN 'PERAN UTAMA DALAM KISAH-KISAH KITA YANG BERIKUTNYA.' ***********************************"Tuan, apa yang akan anda lakukan setelah ini?" Suara yang keluar dari ponsel, membuat lelaki yang sudah duduk dengan menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata, menarik nafasnya dalam."Saya tahu anda masih bernafas, Tuan, tapi jika anda tak ingin bicara saya tidak akan memaksa."Kali ini, giliran pria di seberang yang menarik nafasnya saat Ken terus diam, padahal bosnya itu yang menghubungi, "Tuan, tidakkah sebaiknya anda mengabulkan permintaan nyonya Arini? Ini kali kesekian nyonya meminta anda untuk menceraikannya, bukan? Dan anda jelas-jelas tak bisa melepaskan diri dari selingkuhan anda, ups. Maaf, Tuan. Maksud saya nona Anggita.""Jika kau ingin menghinaku
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

ORANG TUA MACAM APA YANG KUMILIKI?

"Eh~ Banyu cuman makan sama papa?" Mata bulat yang menatapiku tampak kaget, gagang telpon yang ia pegang erat bahkan turun ke pundak. "Banyu- Banyu gak makan sama Tante dan nenek juga?"Aku yang berdiri di samping Banyu, duduk dan menjajarkan kepalaku, "Banyu mau makan sama papa, kan?"Bocah yang pipi gembilnya menyembul ini diam beberapa lama, "sama Tante dan nenek juga."Begitu kecil suara Banyu yang tatapannya jatuh pada ubin, sampai aku memegang dagu kecil yang rasanya begitu kenyal, "baiklah, nanti kita makan berempat. Banyu, papa, nenek sama Tante."Mata Banyu yang menunduk langsung menatapku, begitu lekat sampai akhirnya ia mengangguk dan langsung menyerahkan gagang telepon padaku kemudian berlari menghampiri Rose."Nenek, Nenek! Kita mau makan sama papa, Nek," adu Banyu pada wanita tua yang meski tidak tahu apa yang Banyu ucapkan tetap tersenyum dan mengusap pipi gembil bocah yang senyumnya begitu lebar itu.Rose meliriku yang memegangi gagang telepon, senyumnya tercipta lalu
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more
PREV
1
...
7891011
...
21
DMCA.com Protection Status