Beranda / Pernikahan / WITHERED / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab WITHERED: Bab 91 - Bab 100

210 Bab

MARAHLAH PADAKU

"What kind of parents, she had?"Nasi yang seharusnya terasa manis di mulutku jadi pahit. Meski otakku tak bisa membayangkan apapun, atau seperti apa tampilan orang tuaku. Dalam benak, rasanya samar tercipta bayangan lelaki dan perempuan yang wajahnya tak nampak.'Mereka begitu buram dan samar.'Orang tua, ayah dan ibu. Aku tidak pernah bisa membayangkan seperti apa rupa atau tampilan mereka. Kecuali bentuk mereka hanya lelaki dan perempuan, itupun tanpa wajah. Bahkan dalam bayanganku, lelaki dan perempuan tanpa wajah itu tidak memberiku kesan hangat sama sekali. Justru sebaliknya. Meski aku tak tahu, kesan seperti apa yang keduanya berikan. 'Padahal, itu hanya bayangan lelaki dan perempuan dalam benakku sendiri.'"!" Aku terkejut saat jemari Ken menggenggam tanganku dengan senyum di wajahnya. Sementara ia membalas tatapan wanita tua yang juga bisa melihat apa yang tangan kami lakukan di atas meja makannya ini."Kurasa kami juga ingin tahu seperti apa mereka, Rose."Mataku membesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

SENTUHAN KEDUA

"Kau tak ingin membicarakan mereka?"Aku melirik Rose yang sekali lagi menyodok bara kayu dengan tongkat besi yang sudah menghitam meski bagian ujungnya jadi merah berkat jilatan api. 'Aku hanya tidak tahu apa yang harus kubicarakan tentang mereka, Rose,' batinku menatap bara api yang membuat ruangan dingin ini hangat, meski badai salju rasanya makin lebat begitupun angin yang membawanya.Rose menoleh padaku yang menarik Nafasku dalam, "kau tak ingin bertemu mereka, Mira?"Kali ini aku menatap Rose yang memandangiku, kepalaku menggeleng dalam diam karena aku memang tidak ingin bertemu orang yang memang tidak menginginkan kehadiranku dalam hidup mereka. Orang tuaku sendiri."You know, Mira. Beberapa anak beruntung tumbuh dalam keluarga yang harmonis, sementara beberapa harus menahan diri karena tinggal bersama orang tua yang tidak pantas disebut orang tua. Well, hanya karena mereka bisa punya anak, tak lantas menjadikan mereka orang tua. Bahkan, aku yang sudah tua ini kadang berpikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-02
Baca selengkapnya

AH, AKU MENYERAH

Warning: 18+ yang gak suka mohon skip saja ya. Maaf, sebelumnya karena saya gak tahu gimana memperhalus bagian dalam kalimat yang rasanya perlu untuk cerita ini. Protesnya nanti di komennya 😅-----------------------------------------------------------------Rasanya tulang punggungku menegak ketika Ken yang tangannya terasa begitu dingin menyusup masuk ke dalam bajuku.Matanya yang juga tak menutup saat bibir kami bersentuhan, seolah sedang memastikan aku tidak akan menampar ataupun mendorong tubuhnya jatuh.Bahkan, manik hitam bak pualam tergelap Ken, seakan-akan memancarkan rasa takut yang membuatku tersenyum, 'kenapa aku tersenyum?' Aku tidak tahu ataukah aku memilih untuk tak menjawab tanyaku ini."!" Ken terkejut saat aku menangkup pipinya, tangannya yang sudah masuk ke dalam bajuku berhenti lalu mengepal saat aku hanya diam menatapi pria yang bibirnya masih menyentuh bibirku.'Kemana rasa bersalahku pergi? Aku tidak tahu.''Kenapa aku membiarkan Ken menciumku lagi saat pagi in
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

RAHASIA BANYU DAN PAPA

Tanpa selimut yang menutupi badan aku membiarkan Ken memelukku yang jadi terlihat begitu kecil dalam dekapannya. "Apa kakimu tak sakit?"Aku melirik betisku yang terus Ken letakkan di pundaknya saat ia memasukiku. Hal yang baru saja berhenti karena nafasku masih terasa memburu begitupun detak jantung Ken yang terasa kencang. "Sebentar lagi," ucap Ken saat aku ingin bangun, "biarkan kita begini sebentar lagi, Yang."Aku yang menatapi mata Ken kembali merebahkan kepalaku pada lengannya yang berotot tapi tak menonjol. Memperhatikan keringatnya yang masih menempel di badan yang akan mendingin karena udara dingin di sekitar kami."Dingin," ucap Ken menarikku makin rapat, tubuh besarnya seakan menyelimutiku. Meskipun, pakaian kami ada di lantai dingin yang tak protes pada suara derit yang kuharap kalah dengan badai."Apa yang sudah kita lakukan, Ken?""Apa yang seharusnya suami dan istri lakukan.""Sama seperti lima tahun yang lalu?" "Lebih dari lima Lima tahun yang lalu."Ucapan Ken mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-03
Baca selengkapnya

KEMARAHAN ROSE

************************Bocah kecil dengan pipi gembil yang menyembul itu melambaikan tangannya pada Ken yang keluar. Ia terlihat begitu senang karena punya rahasia dengan papa. Lelaki yang menuruni tangga dengan langkah pelan. "Tante, papa suka Banyu, Tante."Begitu pelan bisikan bibir kecil yang matanya berbinar itu terucap. Ingat ia tidak boleh membangunkan wanita yang masih memeluknya dalam lelap."Apa- apa papa akan nyimpen foto Banyu juga di rumah papa, Tante?" Tanya Banyu yang pipi gembilnya makin menyembul berkat bantal. Ia memandangi wajah Arini yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya.Tangan kecilnya terulur, ingin menyentuh pipi Arini, namun tangan ia tarik kembali dan hanya memandangi pemilik wajah yang tangannya melingkar di perut bulatnya. Bocah kecil itu tersenyum, lalu menguap lebar. Mata bulatnya sampai berair dan diusapnya sendiri. Kriet! Kriet! Kriet!Bunyi tangga yang khas itu membuat Rose menoleh, "oh, kupikir kalian kemana?"Ken mengangguk pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-04
Baca selengkapnya

SEHARUSNYA AKU MENGUSIRMU

Aku yang terbangun langsung mendapati senyum dari pemilik pipi gembil yang tangan kecilnya memelukku. Sementara guling yang seharusnya ia peluk terletak hangat di belakang punggungnya yang bulat.Bibirku tersenyum saat dahi Banyu berkerut, kedua alis kecilnya hampir menyatu, "apa yang sedang kamu pikirkan dalam tidurmu?" Kupegang kerutan dalam di dahi kecil Banyu yang wajahnya kembali seperti semula, begitu menggemaskan. Apalagi saat bibir merah nan basahnya tersenyum, "apa kamu sudah menemukan jawaban dari hal yang sedang kamu pikirkan dalam mimpi?" Ucapku lalu memantap langit yang badai saljunya sudah usai. Sejak kapan? Entahlah, karena aku bahkan tidak sadar aku jatuh tertidur.Tenggorokanku terasa kering, mungkinkah aku harus menyalahkan Ken untuk ini? 'Bodoh sekali,' batinku saat merasakan pipiku menghangat. Bahkan, tarikan nafasku begitu dalam meski tanganku menyentuh pipi gembil yang menyembul di hadapanku. Pipi bembil yang terasa begitu pas di tanganku. "Tante harap papamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-04
Baca selengkapnya

MENJEBAK DIRIKU SENDIRI

"Untuk apa, Ken? Untuk menjadikanku ibu Banyu?"Ken tesentak kaget. Saat manik kami betemu, aku melihat sedalam apa rasa bersalah yang ia pancarkan. Juga penyesalannya, sampai aku memilih mengalihkan pandangan karena tidak ingin melihat wajah suami yang kutinggalkan memiliki ekspresi seperti itu.Lima tahun lalu, aku memilih pergi agar ia bahagia dengan wanita yang ia cintai.Keberadaan ku hanya akan membuat ketidak-bahagian bagi orang-orang yang akan senang melihatku menjauh bahkan menghilang.Orang seperti ibu yang memang tidak pernah menyukaiku, orang seperti Anggita yang terang-terangan menyuruhku pergi demi kebaikan Ken. Namun, jika aku tahu akan jadi seperti ini ... 'mungkin jika aku bisa memutar waktuku aku akan memutarnya.'Tapi, waktu adalah hal yang tidak akan bisa diulangi. Sehebat atau sekaya apapun manusia yang berharap bisa kembali ke masa di mana ia merasa bisa mengubah sesuatu, tidak akan pernah mampu!Begitu juga diriku."!" Aku terkejut saat Ken menyentuh pipiku, me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

SESEMPIT APA DUNIA?

Satu langkah maju atau dua langkah mundur? Aku tak bisa mengatakan apa yang sedang kulakukan.Atau sebenarnya aku masih di tempat yang sama.-----------------------------------------------------------------"Pengacara untuk mengurus perceraian." Aku tidak tahu apa yang kurasakan setelah mengatakan empat kalimat itu. Yang kutahu aku tidak memahami apa yang sedang berkecamuk dalam hatiku saat ini. "Perceraian?" Aku menelan ludah saat mendengar Arga bertanya. Seolah ia sedang memastikan apa yang kukatakan atau apa yang ia dengar. "Benar, Tuan."Ia kembali diam, meski aku bisa mendengar desahan nafasnya yang begitu lembut jadi lebih panjang."Apa anda ingin bercerai, Nyonya?"'Apa aku ingin bercerai?' Tentu saja aku ingin bercerai, kan? Aku sudah beberapa kali meminta Ken menceraikanku. Namun, baru kali ini aku mengambil inisiatif ku sendiri. 'Tapi, apa aku benar-benar ingin bercerai dengan Ken?'Aku menarik nafas begitu dalam, sampai dadaku terasa begitu penuh sesak.Aku tahu Arga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

IBU YANG BURUK

Bagaimana caranya aku lari?Saat segalanya membuatku tinggal?Seolah dunia tidak mendukungku. ---------------------------------------------Salju kembali turun begitu lebat, sementara aku masih diam menatapi bocah kecil yang matanya sembab, bibir dan hidungnya merah, pipinya menyembul seakan minta dicubit.Namun, tanganku yang menjulur memilih mengusap pipi lembut yang begitu pas dalam tanganku, "bakpao," rasanya bibirku tersenyum setelah mengatakan satu makanan yang gerobaknya selalu tersedia di depan rumah yang kutinggalkan.Rumah yang jadi asing dan terasa dingin pun, tidak lagi menyambutku.Jika Arga sudah menemukan seorang pengacara, aku tahu cepat atau lambat aku harus kembali. Kembali ke negara yang kutinggalkan setelah meninggalkan segalanya. Segala yang kukenal dan kupercayai, meskipun segalanya serasa menghianatiku. Apa yang harus kulakukan saat aku yang imigran gelap ini tak memiliki identitas apapun yang bisa membuatku kembali dengan jalur resmi?Dalam kutarik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya

MENYEMBUNYIKAN KEDATANGAN KEN

'Ibu yang buruk?'Aku sungguh tidak mengerti sejauh mana definisi dari kata 'ibu yang buruk' itu.Yang ku tahu, tidak semua wanita yang sudah melahirkan otomatis menjadi ibu. Tidak sekedar sebutannya saja yang berubah karena ia sudah pernah melahirkan. Namun, ibu yang benar-benar ibu.Aku adalah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita, wanita yang memilih untuk membuangku entah dengan alasan apa.Aku adalah seorang wanita yang tak mampu melahirkan bayi karena anakku mati di dalam rahimku karena keteledoran luar biasa.Anggita juga seorang wanita. Wanita yang mampu melahirkan, mampu merawat putranya, ia jelas mampu untuk membesarkan Banyu. Orang yang menemukanku di tempat sampah juga seorang wanita. Wanita yang memilih untuk tidak menikah, namun ia mau menampungku dan sepuluh saudaraku dalam rumahnya. Kami bahkan memanggilnya ibu.Sementara di rumah ke duaku. Aku punya banyak ibu. Ibu yang mengurusku dan anak-anak yang silih berganti saat ada yang mau mengadopsi.Mereka Ibu yang meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
21
DMCA.com Protection Status