Seandainya saja gadis dengan kuncir kuda ini tahu siapa Ken bagi Arini, mungkin ia tak akan hanya meninggalkan tamparan pada pipi Ken walau ada Banyu yang melihat.Namun, ucapannya seakan berkali-kali menampar lelaki tampan yang sorot matanya membuat rambut halus Sidney berdiri dan bersyukur bibinya memanggil."Ji- jika anda butuh kopi baru, panggil saja, Tuan," ucap Sidney lalu menatap Banyu yang sudah menyendok kue coklat gratis pemberian Sidney, "bye, Ban-you.""Bye, Sid, da-da," jawab Banyu membalas lambaian tangan Sidney yang menjauh. "Wow, rasanya aku bisa mati hanya karena ia menatapku sedingin itu, Bi."Nyonya Li yang sejak tadi memang mencuri-curi pandang pada meja Ken hanya diam, tak ingin berkomentar pada ucapan pelan sang keponakan, "just do your work, Kid.""Ugh, tidakkah aku melakukannya sejak pagi tadi, Bibi?" Ucap Sidney tak melihat bibinya mencuri pandang pada Ken yang rahangnya mengeras sekalipun tangannya menjulur untuk mengusap bibir Banyu dengan tissu."Ben, siap
Last Updated : 2023-08-23 Read more