Home / Pernikahan / Bukan Ibu Tiri Negeri Dongeng / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Bukan Ibu Tiri Negeri Dongeng: Chapter 51 - Chapter 60

108 Chapters

Bab 47

Sore sekitar pukul 5, ibu mertua dan anak-anak pamit pulang, diantar seorang driver yang kami sewa secara dadakan dari kampungku.Sebenarnya aku sedikit merasa berat melepas mereka pulang karena beberapa hari aku tidak akan melihat mereka lagi. Tapi ibu mertua berkali-kali meyakinkanku agar aku tenang saja, aku nikmati saja waktu berliburku dengan Mas Nata di sini katanya.Nanti saat aku dan Mas Nata pulang, anak-anak juga mulai masuk sekolah dan aku akan kembali sibuk mengurus mereka. Tidak ada yang bisa kulakukan selain setuju dengan perkataan ibu mertuaku yang amat baik itu."Kalian jaga diri ya, jangan pergi kemana-mana sendiri, selalu bilang ke Oma jika kalian akan pergi, kalau ada apa-apa segera telepon Mama sama Papa, kami akan cepet sampai di rumah," ujarku sebelum ketiga anakku itu masuk ke dalam mobil."Kamu tenang saja El, Ibu akan jaga mereka, besok Pak Oman juga sudah datang, jadi kita akan punya teman di rumah," ucap Ibu mertua. Aku mengangguk, ya semoga saja Pak Oman b
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

Bab 48

"El kamu diam saja sejak tadi, bercandalah," goda Mas Nata membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum seadanya. "Hei, aku pikir setelah kita berbulan madu kamu akan semakin mencintaiku dan romantis padaku tapi ternyata aku salah," katanya lagi."Senyum dooong."Mas Nata menyentuh ujung bibirku dan mengangkatnya hingga membentuk garis melekuk."Nah kalau begini 'kan cantik, lagi pula bukannya kamu seneng kita akan pulang? Tapi kenapa sekarang tiba-tiba kamu tak bersemangat begini?""Tidak apa-apa Mas, aku hanya capek," jawabku pendek, sungguh aku tidak ingin bercanda ataupun sekedar mengobrol sekarang, yang kumau hanya bagaimana caranya Aslan tidak jadi kerja di rumah Mas Nata, itu saja."Ya sudah tidur sini."Mas Nata memberikan sebelah bahunya untuk bersandar, gegas aku berhambur dan memejamkan mata di sana.-"El bangun, sudah sampai." Mas Nata mengguncang pipiku, aku mengucek mata dan buru-buru mengumpulkan semua nyawa, perasaan baru sebentar aku terlelap, sekarang aku sudah sam
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Bab 49

"Ya Ma, masuk."Kreet."Yara masih belum pakai seragam?" Gadis itu menggeleng lesu."Loh kenapa? Pakai dulu yuk seragamnya, nanti Yara telat, kasihan adik-adik juga kalau nunggu lama di bawah." "Yara tidak usah sekolah ya Ma, Yara takut.""Kenapa takut? Teman-teman dan guru Ayyara pasti akan senang bertemu Ayyara lagi, sebab sekian lama Ayyara tidak masuk sekolah, Sayang."Ayyara diam agak lama."Baiklah, Yara siap-siap dulu," ucapnya kemudian.Refleks sudut bibirku tertarik keatas. "Kalau begitu nanti Mama tunggu di meja makan."Dia mengangguk. Gegas aku keluar dari kamarnya.Setelah dari kamar Ayyara aku pergi ke kamar Alvin dan Adira, lalu kubawa mereka ke meja makan."Tunggu sebentar di sini ya, Kak Yara dan Papa masih di kamar.""Oke, Ma.""Eliaaa!" teriak Mas Nata dari atas.Gegas aku kembali ke atas."Kenapa, Mas?""Elia kemejaku yang warna biru di mana?""Biru yang mana, Mas? Sudah pakai saja yang lain dulu, nanti aku cariin yang biru itu kalau kerjaan yang lain sudah beres
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

Bab 50

Cepat kubayar gorengan yang telah kupesan, dan bergegas menghampiri Ayyara di jauh sana."Yara."Ayyara dan Aslan spontan bangkit."Sedang apa kalian di sini?" "Mamaaa." Ayyara terisak dan berhambur memelukku. "Eh ada apa ini? Ayyara kenapa?"Ayyara tak menjawab, ia hanya terisak-isak di dadaku."Ada apa ini Aslan?" tanyaku lagi, kali ini pada lelaki yang tengah menunduk hormat di dekat Ayyara."Saya tidak tahu Nyonya, Non Yara tadi saya lihat sedang ada di pinggir jalan saat saya habis isi bensin, saya bawa kesini karena saya pikir Non Yara sedang butuh minum," jelasnya.Tanpa menunggu lama lagi kubawa Ayyara pulang naik motor bersamaku, sementara Aslan kubiarkan dia pulang sendiri.Entah kenapa, rasanya aku masih saja kesal dan mendadak tak percaya pada pria berhidung mancung itu.Lama motor membelah jalanan, Aslan mengikuti kami di belakang, Ayyara duduk lemah di belakangku, di atas sana matahari semakin menyorot tajam membuat peluh berhamburan membasahi kulit. Saat kami berhen
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

Bab 51

"Besok kamu pergi sama Aslan saja ya, setelah mengantar Adira dan Alvin ajak Aslan ke sekolah Ayyara, karena besok aku harus selesaikan masalah yang ada di resto."Mendadak tubuhku lesu. Pergi sama Aslan? Ya Allah, malas."Tidak apa-apa 'kan El jika besok kamu ke sekolah Ayyara hanya dengan Aslan?" tanyanya lagi.Aku menarik napas berat, andai bukan karena Ayyara mungkin aku tak akan mau."Ya sudah Mas, bagaimana lagi? Kamu selesaikan saja urusan kamu di kantor, biar masalah anak-anak aku yang urus."Mas Nata tersenyum lalu menarikku dalam pelukannya, berkali-kali ia mengatakan terimakasih dan rasa bahagianya, sebab aku telah bersedia dengan tulus mengurus anak-anaknya.***Esok hari setelah menyiapkan sarapan dan keperluan anak-anak sekolah, aku ikut berangkat di mobil Adira dan Alvin, karena Mas Nata sudah mewanti-wanti agar aku tidak naik motor lagi hari ini.Sesampainya di sekolah Ayyara, aku bergegas turun dan memastikan Aslan menungguku hingga selesai."Begini Bu, saya atas nama
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

Bab 52

Kudekati foto yang tengah menggantung di dinding itu, kutatapi baik-baik, memang tidak salah salah dugaanku, ini benar foto David. Tapi apa hubungannya dengan wanita ini? Apa jangan-jangan dia adalah keluarganya?"Ada apa, Mbak?"Aku berbalik badan saat wanita paruh baya itu ternyata sudah berdiri di belakang."Oh Bu, maaf sebelumnya, apa benar pria yang ada di foto ini bernama David?"Wanita itu mengembuskan napas berat, lalu menyimpan nampan yang tengah ia bawa sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku."Oh itu, iya memang benar, itu ... David anak saya, kenapa? Mbak kenal juga?" cecarnya, ia balik bertanya.Aku terhenyak. Ya Allah ini kebetulan atau bagaimana? Niat hati ingin cari informasi soal Kevin, tapi aku malah menemukan rumah David si biadab itu."Dia anak saya, tapi ... emm entah sudah berapa lama kami tidak bertemu, dia jarang pulang." Wanita itu bicara dengan tingkah gugup.Mataku menyipit, David adalah anaknya dan dia tidak tahu David sedang ada di penjara? Memangnya tidak
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Bab 53

Mendadak jantung ini melonjak-lonjak dengan tubuh bergetar."Ma-af Mas, aku benar-benar tidak tahu kalau brankas semudah itu dibobol," ucapku terbata."Terus sekarang bagaimana? Aku kecewa sama kamu Elia, aku kecewa! Bisa-bisanya kamu seceroboh ini, tidak bisa menjaga titipan Ibu dengan baik!" sentaknya lagi.Aku semakin ciut. Sentakan demi sentakan keluar dari mulut Mas Nata dengan spontan, membuatku tidak bisa berkata apa-apa bahkan hanya untuk membela diri.Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan Mas Nata, dia bersikap seperti itu karena memang di sini akulah orang yang paling bersalah. Karena kebodohan dan kecerobohanku, yang kutakutkan selama ini sekarang terjadi, astagfirullah ya Allah, entah cobaan apa lagi ini.Tak terasa air mata menerobos di sudut mata, seiring dengan amarah Mas Nata yang terus meledak-ledak. Sakit sekali rasanya, bukan karena Mas Nata membentakku, tapi karena Mas Nata benar-benar kecewa padaku sekarang."Mas, aku minta maaf, ini memang salahku.""Sudahlah," de
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

Bab 54

Pov Nata..."Kenapa kamu peduli, Mas? Apa hal itu penting bagimu?" tanyanya balik, lalu gegas pergi meninggalkanku.Tiba-tiba dadaku sesak, kenapa Elia bertingkah seperti itu?Padahal harusnya aku yang marah, karena tadi aku sempat melihat Elia dan Aslan tengah melakukan adegan yang membuatku tak suka.Pria itu, gegas aku menghampirinya."Sedang apa kamu di sini?" tanyaku tak suka."Saya sedang memeriksa apakah semua rumah sudah terkunci dengan baik atau belum, Tuan," jawabnya pelan."Sudah sana pergi."Gegas ia meninggalkanku. Sementara aku memilih duduk di kursi makan sambil memijit kening.Kepalaku sakit sekali rasanya, pusing dan berat juga karena resto cabangku sedang terkena masalah.Ditambah lagi tadi aku melihat Aslan tengah menopang tubuh Elia dengan tatapan tak biasa, sebagai pria normal tentu aku tidak suka melihat mereka melakukan adegan seperti itu, walau pun itu tak sengaja mereka lakukan dan Aslan hanya berniat menolong istriku tapi tetap saja aku tak suka.Cemburu? Ya
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Bab 55

Elia menuju meja makan, ia sibuk menata piring dan gelas, pekerjaan yang harusnya dilakukan bibik bahkan ia lakukan sekarang. Aku terus mendekatinya, mencoba memintaa maaf pada wanita berbibir tipis itu.Selesai menyiapkan piring dan gelas, Elia lantas keluar, ia mengambil sapu lidi dan mulai menyapu halaman, aku terkejut melihatnya, segera kuhentikan ia."Apa-apaan ini Elia? Untuk apa kamu lakukan ini? Sudah lepaskan?" Aku mengambil paksa sapu itu dari tangannya kemudian membuangnya ke atas paving. Elia kembali mengambilnya seolah tak suka dengan apa yang kulakukan. "Elia!" sentakku kencang, aku sungguh tidak bisa melihatnya melakukan pekerjaan itu, dia istriku mana mungkin aku akan membiarkannya seperti pembantu di rumah ini."Kenapa, Mas? Kenapa sekarang kamu peduli soal ini? Apa kamu baru tahu aku melakukan semua pekerjaan seperti ini setiap hari? Mengurus rumahmu dan anak-anak, melakukan ini melakukan itu, tapi apa yang kamu berikan padaku? Sebuah tuduhan, hanya sebuah tuduhan,
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Bab 56

Ternyata Niami yang datang."Mau apa kau kesini?" sengitku.Niami yang masih di bibir pintu memaksa masuk."Ayolah Mas, aku datang kesini untuk membantumu.""Aku tidak butuh bantuanmu!"Niami duduk di kursi, tepat di depan mejaku."Mas, tadi aku lewat depan restomu, tidak sengaja lihat para karyawan sedang berdemo, dan setelah kucari tahu, kata mereka gaji mereka belum dibayar selama 3 bulan, kenapa, Mas?" cecarnya.Aku makin muak melihatnya."Mas, aku bertanya, kenapa kamu diam?""Apa urusanmu dengan masalahku, hah? Untuk apa kau sangat ingin tahu?"Niami mengerling."Mas, para karyawan sedang berteriak di luar sana, kamu harus segera putuskan sesuatu atau mereka akan benar-benar merusak tempat ini, kerugianmu akan semakin besar sebab kamu perlu mengganti bangunan ini jika sampai mereka merusaknya.""Iya aku tahu, tapi kamu tidak usah ikut campur," desisku bertelunjuk jari.Walau benar apa yang dikatakan Niami, aku sendiri bingung, apa yang harus kulakukan sekarang? Aku benar-benar b
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status