Tok tok tok."Maa, makan siang yuk!" teriak Adira di luar pintu."Ya, Sayang."Gegas aku ke bawah bersama Adira. Mas Nata dan Niami tampak masih mengobrol serius, bahkan kali ini mereka mengobrol di meja makan."Hei mau makan sekarang?" tanya Mas Nata saat melihatku turun."Iya, Mas.""Sini duduk di dekatku."Ia menepuk kursi di sebelahnya yang masih diduduki Niami. Aku cepat menggeleng, "tidak usah Mas, aku duduk dekat Adira saja.""Ck kau ini." Mas Nata bangkit, lalu duduk di sebelahku. "Mas, tidak enak sama Niami," bisikku pelan."Biarkan saja, memangnya kenapa?" Ia balik berbisik."Mas, tidak baik loh kamu makan dalam keadaan kotor dan berkeringat seperti itu, mandi dulu gih," kata Niami di seberang meja.Aku terhenyak, bisa-bisanya Niami berkata demikian pada Mas Nata depanku, sebetulnya maksud dia apa sih?"Tidak usah, kasihan anak-anak akan nunggu lama, lagipula aku tidak akan mandi jika Elia belum memberiku sesuatu," balas Mas Nata sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.
Terakhir Diperbarui : 2023-03-29 Baca selengkapnya