Semua Bab Bukan Ibu Tiri Negeri Dongeng: Bab 61 - Bab 70

108 Bab

Bab 57

"Maaf Niami, tapi Elia pasti sudah menungguku di rumah," tolakku akhirnya.Mendadak wajah Niami kecewa, "emm ya sudah tidak apa-apa, terimakasih sudah antar aku pulang, Mas."Aku mengangguk, "ya aku juga terimakasih atas bantuanmu tadi siang, jangan lupa sampaikan rasa terimakasihku juga pada suamimu." "Baik, Mas."Gegas, aku kembali melajukan mobil, dan sampai hanya dalam waktu 10 menit saja.Sampai di rumah suasana sudah sepi, anak-anak sudah masuk kamar masing-masing sepertinya dan lampu-lampu juga sudah dimatikan."Aku bener-bener telat, Elia pasti khawatir di kamar."Gegas aku menuju tangga, tapi kembali berhenti saat kudengar suara seseorang tengah bicara dari arah dapur.Siapa yang masih di dapur malam-malam? Apa bibik masih bertugas?Tak pikir lagi, cepat aku melangkah menuju dapur. Sedikit terkejut saat kulihat ternyata Elia yang ada di sana, dia tengah bicara dengan sopir itu lagi.Entah apa yang tengah mereka bicarakan, tapi jujur, aku mulai merasa terganggu saat mereka se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-20
Baca selengkapnya

Bab 58

Pov Niami...Berawal dari hari itu, saat di mana aku tahu bahwa David kekasihku ternyata toxic people dan telah merusak anakku Ayyara, kemudian kupergoki dia sedang mencoba merusak Adira anakku yang paling kecil. Semua amarah tertumpah pada hari itu, aku mengutuknya, aku menyumpahinya dan aku berjanji akan membiarkan dia mati di dalam penjara. Malam itu, aaat aku mendengar dari Mas Nata dan Elia bahwa David adalah seseorang yang juga sudah merusak Ayyara, gegas aku menemuinya ke penjara dengan amarah yang meluap-luap."Silakan saja, lakukan apa yang kau mau, tapi ingat, kau akan rugi Niami, sekarang anak-anakmu yang hancur, setelah ini pasti karirmu yang akan hancur, karena siapa yang akan berpikir satu hari saat aku mengakui kesalahanku di depan pihak berwajib dan menceritakan semua tuduhanmu adalah benar, anakmu sudah pasti akan jadi sorotan media, lihat saja brand besar yang sudah mengontrakmupun pasti akan membatalkan semua kerja samanya denganmu mengingat kau sedang berurusan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-21
Baca selengkapnya

Bab 59

Baiklah, saat itu aku juga memutuskan jika perlu aku menikahi pria lain terlebih dahulu agar aku bisa kembali pada Mas Nata, maka aku juga akan melakukannya setelah masa iddahku selesai. Saat itu tekadku sudah bulat, aku akan melakukan berbagai macam cara agar Mas Nata kembali menjadi suamiku. Meski setelah itu aku kembali bingung, kira-kira siapa pria yang akan kujadikan sebagai suami sementaraku? Saat itu aku benar-benar bingung dan berpikir keras, sebab aku tidak yakin, apakah ada pria yang mau kujadikan suami sementara?"Tentu saja ada, jika aku membayarnya dengan sangat mahal, aku akan mencari pria yang sedang benar-benar membutuhkan uang, tidak peduli walau ia bujang atau duda, yang penting ia bisa bersandiwara dan membantuku menjalankan misi ini," gumamku sendiri.Berkali-kali aku mondar-mandir kecil malam itu sambil menyusun rencana besar ini, aku tidak peduli, walaupun nantinya pernikahan ini sah atau tidak, tapi aku harus benar-benar melalukannya dengan pria bayaran itu su
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-21
Baca selengkapnya

Bab 60

Pelan aku berbalik badan."Hei Sayang, kenapa?""Ma, Adira kira Mama sudah pulang.""Tidak Sayang, Mama hanya sedang membereskan kamar Mama Elia, lihat, berantakan sekali, ayo Mama antar kembali ke balkon."Gegas kubawa Adira ke tempat semula dan kembali menemaninya menggambar, meski perasaan ini kacau tak karuan.Ya Tuhan, semoga ibu mertua atau siapapun tidak ada yang datang ke kamar Mas Nata sekarang, gawat kalau sampai hal itu terjadi, mereka bisa melihat kamar itu berantakan."Mama kenapa?" tanya Adira.Aku refleks memijit kepala, "Sayang, sepertinya Mama butuh istirahat sebentar, kepala Mama sakit sekali.""Mama sakit?""Tidak Sayang, hanya sakit kepala sedikit, kalau Mama sudah istirahat sebentar di kamar Papa pasti sakit kepalanya hilang.""Tapi kata Oma, Mama tidak boleh tidur lagi di kamar Mama Elia."Aku terhenyak sedikit, anak ini, andai dia bukan anakku, sudah kukurung dia di toilet, rencanaku bisa gagal jika aku terus berlama-lama di sini. Arghhh."Sayaang ... tapi kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-22
Baca selengkapnya

Bab 61

Gegas aku menghampirinya dan membuka pintu."Alvin, ada apa sih?" tanyaku kesal."Ma sebentar lagi masuk sekolah.""Ya terus?""Alvin dan adik belum punya buku, Ma."Aku mengerling kesal, "entar beli sama ibu tiri kalian." Baru saja aku akan menutup pintu kamar, Alvin sudah mendorongnya lagi."Tapi Ma, kalau Mama Elia masih lama di kampung gimana?"Rahangku mengerat, ya ampuuun, anak ini, benar-benar jengkel aku padanya, apa dia tidak tahu aku sedang melakukan tugas yang penting di dalam? "Gimana, Ma?" katanya lagi."Ssshh, ya sudah ya sudah, besok Mama antar kalian pergi ke toko buku, oke?" "Bener, Ma? Asiiik.""Ya udah sana." Kuusir dia dari depan kamar Elia."Tapi Ma, Mama sedang apa sih di kamar, Papa?" tanyanya lagi."Mama sedang istirahat, kepala Mama pusing sekali, sudah sana jangan banyak tanya," jawabku sambil buru-buru menutup pintu.Setelah mengurus Alvin sebentar, gegas aku kembali ke pekerjaanku.Susah payah aku mencoba kunci itu pada salah satu brankas yang ada di le
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-23
Baca selengkapnya

Bab 62

Gegas aku melanjutkan langkah menemui Wisnu yang menjadi staf kepercayaan Mas Nata di ruang kerjanya."Wisnu."Dia terperanjat dan refleks berdiri."Iya, ada apa, Bu?" tanyanya kebingungan."Ada apa katamu? Apa maksud ucapan para karyawan di luar? Mereka mengeluhkan gaji mereka tidak dibayar selama 3 bulan, kamu yang mengatur semua urusan resto ini bukan?""Ti-tidak Bu, saya tidak tahu soal itu," jawabnya gugup.Mataku memicing tajam, sementata Wisnu makin menunduk ketakutan."Sudah jangan buang-buang waktu, katakan apa yang sebenarnya terjadi, atau saya akan laporkan kamu ke polisi," tegasku.Wisnu mengangkat wajah dan menggeleng-geleng ketakutan, ia lantas berhambur ke bawah kakiku."Eh apa ini Wisnu, lepaskan saya.""Bu ... Bu Niami tolong ampuni saya Bu, tolong ampuni saya, tolong jangan laporkan saya ke polisi Bu, saya hanya meminjam uang itu untuk istri saya berobat kanker, saya benar-benar sedang butuh uang, Bu," cecarnya tanpa jeda.Mulutku menganga tak percaya."Apa katamu? D
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-24
Baca selengkapnya

Bab 63

Pov Elia...Aku bangun dengan mata bengkak, karena semalam aku dan Mas Nata sempat ribut jadilah aku tidak bisa menahan air mata yang terus bercucuran, bagaimana tidak? Kesal sekali rasanya. Semalam Mas Nata pulang terlambat tapi tidak berkabar sedikitpun, ya walau aku tahu Mas Nata sedang mengalami masalah di restonya tapi bukan berarti Mas Nata lupa mengabariku 'kan?Aku menunggunya pulang dengan hati gembira, kupikir aku dan Mas Nata bisa saling memperbaiki semuanya hari itu juga, sehingga aku bisa segera membantunya menyelesaikan masalah yang tengah ia hadapi. Tapi ternyata aku salah.Saat itu kulihat ponsel Mas Nata berbunyi, sementara Mas Nata di sampingku masih terlelap. Sengaja kuambil saja ponselnya karena kupikir takut ada kabar yang penting dari resto. Tapi yang kulihat ternyata membuatku benar-benar terkejut, nama Niami yang muncul di kotak masuk pesannya. Tidak hanya satu, berderet sampai sekitar sepuluh pesan yang belum terbaca.Penasaran, cepat kubuka.[Selamat istir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

Bab 64

"Mas, kamu di sini? Aslan terluka Mas, aku sedang bantu dia mengoleskan obat luka," jawabku segera.Dia bergeming sebentar sebelum akhirnya pergi ke musholla rumah tanpa bicara lagi."Makasih Nyonya, saya permisi," kata Aslan, dia juga bergegas pergi.Sementara aku lanjut memasak di dapur. -Selesai salat subuh Mas Nata kembali ke dapur."Mas, ada perlu sesuatu?""Kamu buru-buru sekali turun, aku 'kan sudah bilang tunggu sebentar," ucapnya dengan raut mendadak dingin.Keningku mengerut, entah apa yang terjadi pada pria ini, sebentar-sebentar manja, sebentar-sebentar kaku lagi.Hufh, padahal baru aja sejam yang lalu dia merayuku, kenapa sekarang sikapnya jadi aneh lagi? Padahal harusnya di sini aku yang marah, kenapa sekarang malah dia? Sebel."Takut kesiangan Mas, soalnya hari ini bibik sedang pulang, katanya cucunya ada yang sakit."Mas Nata memijit kening lalu melirik sebentar."Apa kamu yakin itu alasannya?"Mataku spontan menyipit, "maksud kamu, Mas?""Aku pikir kamu buru-buru ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-27
Baca selengkapnya

Bab 65

"Eh heii, gorengannya habis?" lanjutku."Hehe." Adira dan Alvin nyengir dengan mulut yang masih penuh dengan gorengan.Sementara Ayyara hanya menundukan wajah, mengunyah makanan dalam mulutnya dengan pelan."Anak-anakmu ini Ta, gorengan sepiring penuh masa ludes semua, Ibu hanya dikasih satu aja, suer," kata Ibu mertua sambil mengangkat dua jarinya.Aku dan Mas Nata menggelak tawa, lalu gegas duduk bersama mereka."Eh tidak apa-apa Bu, Elia hanya kaget karena ternyata anak-anak suka gorengan juga," ucapku."Iya, tidak sangka mereka suka sekali ternyata, tapi nanti kalian sarapan sama apa El? Roti sama susu masih ada 'kan?" kata Ibu mertua lagi. Aku cepat mengangguk sebab tidak mungkin jika kukatakan tidak ada apa-apa di belakang."Ada Bu, ada tenang saja, lagipula Mas Nata dan Elia sudah sarapan tadi sedikit sambil icip-icip, ya 'kan, Mas?" "Iya Bu, betul."Tak lama Niami datang."Haaii anak-anakku yang ...."Niami bengong, ia tampak kaget melihat anak-anaknya sedang lahap makan nas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-28
Baca selengkapnya

Bab 66

"Maaas ih." Spontan kucubit perutnya."Aaawww, sakit El," katanya sambil menarik kembali pipinya."Rasakan kamu, Mas." "Loh kenapa? Apa aku salah? Aku hanya meminta upah.""Tidak.""Awas saja kalau sudah sampai rumah, akan kukejar dan kubalas kamu nanti."Refleks aku menggeleng. "Jangan Mas, ih.""Mau," kekehnya sambil menyalakan mesin mobil.Kami melaju pulang karena rencana kami ke bank kami batalkan, sebab tidak mungkin kami pergi ke sana dalam keadaan baju yang kotor.Lagi pula kalau aku langsung ke bank kasihan anak-anak saat pulang sekolah nanti, pasti belum ada makanan.-Sampai ke rumah, Mas Nata membawakan semua belanjaanku yang berat-berat, sisanya Pak Oman yang membawakan ke dapur. "Capek juga ya El, belanja begini," kata Mas Nata sambil duduk di kursi bar, cepat kuambilkan ia segelas air putih dan beberapa lembar tisu."Minum dulu Mas, terus lap keringatnya pakai ini.""Aku tidak mau.""Loh kenapa?""Mau dilapin," katanya manja. Lagi-lagi aku hanya bisa menggeleng kepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status