Niami refleks melotot."Apa kamu bilang?" desisnya."Kamu dengar itu Mas, anakmu sudah berani bicara begitu padaku," lanjutnya geram."Alvin benci sama Mama, Alvin tidak akan menyayangi Mama lagi!" Alvin teriak lagi."Biar saja, semuanya benci Mama, kamu dan Kakakmu Ayyara sama saja, anak-anak tidak berguna, bisanya hanya membuat malu dan menghancurkan karir, Mama," balas Niami.Alvin mengangkat wajahnya lebih tinggi, sementara matanya menatap tajam ke arah Niami. Entah apa yang akan dilakukan anak itu, tapi refleks kaki ini mendekat ke arahnya."Alvin, Alvin, istighfar, Sayang," ucapku sambil mengelus-ngelus kepala dan pipinya. Tapi sepasang mata kecil itu masih menyorot tajam ke arah Niami, rahangnya mengerat hebat, pun dengan tangan yang juga semakin mengepal kuat. Alvin memberontak dari pelukanku, ia lalu mendorong Niami hingga jatuh ke lantai.Bugh gedebussh."Alviin!" teriak Niami kencang."Selama ini Alvin diam saja, Mama sibuk tidak apa-apa, meski Mama dan Papa sebenarnya te
Terakhir Diperbarui : 2023-03-04 Baca selengkapnya