Aku terperangah dengan dada yang kembang-kempis, ya Allah, Mas Nata salah paham dan dia benar-benar marah padaku sekarang."Mas, aku bisa jelaskan semua ini."Mas Nata tak menoleh, dia malah membuang muka dengan raut penuh amarah."Mas, selama ini aku memang tidak memberitahumu apa-apa soal Aslan karena aku pikir untuk apa? Bukankah yang sudah berlalu tidak perlu diungkit lagi?" lanjutku.Mas Nata menoleh dengan tatapan tajam, "terserah kamu saja, tapi kamu harus tahu Elia, bukan hanya aku yang kecewa, tapi Ayyara juga," desisnya.Aku mencelos, tiba-tiba air mataku juga berderai. Ya Allah, apa ini? Kenapa masalahnya jadi serumit ini?"Menangis saja, tapi semua itu sudah tak berguna, aku terlanjur kecewa Elia," katanya lagi.Mas Nata lalu berhambur keluar sebelum aku bicara lagi."Maaas!" Aku teriak sambil terisak, tapi Mas Nata tak menggubrisnya. Bodoh, aku memang bodoh, bodoh, bodoh, bodoh."Permisi." Bapak datang bersama seorang dokter, cepat kuseka air mata sebelum dokter itu me
Last Updated : 2023-05-15 Read more