Home / Romansa / Selingkuhan Suamiku Pacar Anakku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Selingkuhan Suamiku Pacar Anakku: Chapter 71 - Chapter 80

106 Chapters

71

"Bukan, tapi yang buat aku luka adalah ibunya mahasiswi yang gegar otak itu." ucap Ghea sambil menangis. "Duh, tapi kan enggak harus sampai kayak gini. Dia niat balas dendam atau gimana? Kamu harusnya membela diri, bukannya mau aja dilukai seperti itu, disalahin seperti itu. Dia enggak seharusnya berbuat kayak gitu, toh anaknya gegar otak karena jatuh, bukan karena didorong sama kamu. Harusnya kamu mengatakan yang sebenarnya." "Aku enggak bisa om... Aku gak bisa kayak gitu. Aku bukan orang kayak om, ya gimana bisa, dianya langsung marah-marah kayak gitu, terus langsung nyakar, jambak, langsung buat aku terluka." Jaka menghela nafas. Ia coba menenangkan dirinya. "Yaudahlah, saya obati lukanya sekarang ya? Bisa minta tolong ambilkan obat merahnya?" tanya Jaka pada Kayla. Kayla langsung menuruti keinginannya, lalu berikan obat merah itu padanya. Ghea merasa kesakitan ketika diobati olehnya, sangat perih ketika luka itu dikenai obat merah. Mulai dari pergelangan tangan, sikut, ujung da
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

72

"Enggak mesti dilupain, tapi enggak mesti juga diawasin terus." "Gue enggak ngerti.." "Eh? Bagian mana yang gak ngerti?" tanya Diana. "Udah enggak usah dibahas lagi. Gue paham maksud lo. Makasih udah dijelasin." ucap Gavin yang langsung menutup teleponnya. Gavin membaringkan tubuhnya ke atas kasur lalu menghela nafasnya. Ia merasa sangat murung sekarang. Ditatapnya langit-langit kamar dan kembali menghela nafasnya. Apakah tindakannya ini salah?Apakah yang dikatakan oleh Diana.... Adalah suatu kebenaran? Baginya... Menerima kenyataan kalau ibu dan ayahnya memilih untuk menikah lagi adalah hal yang cukup menyakitkan, karena disamping ia tak lagi dihargai, dirinya juga merasa ditinggalkan. Tapi kenyataan kalau ia kini sudah dewasa... Adalah hal yang lebih menyakitkan lagi.... Untuk dirinya terima. Mungkin bagi Diana ini adalah hal yang cukup bisa ia terima. Tapi bagi Gavin, ia harus lebih membiasakan diri lagi untuk bisa menerimanya dengan baik. Satu hari menjelang diadakannya p
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

73

Malam harinya Jaka mampir ke rumah Ghea dengan membawakan sebungkus makanan dan sebuah gaun pengantin untuk dirinya pakai besok. Sangat cantik ketika Ghea coba pakai dan lihat pantulannya di kaca. Ia merasa benar-benar siap untuk menikah. Dua adiknya juga diberikan gaun yang begitu indah ketika dilihat, tak heran jika mereka terlihat jejingkrakan ketika melihat pantulan dirinya di kaca. Akad dan acara resepsi pernikahan akan dilangsungkan di rumah Ghea. Bahkan bisa terlihat seluruh bagian rumahnya saat ini didekor dengan sangat indah dan rapih berwarna abu-abu dan biru, Ghea berkata pada Jaka. "Makasih banyak ya om, gaunnya cantik banget. Cocok di aku." ucapnya. "Iya sama-sama. Kamu memang cocok pakai apa aja Ge. Soalnya kamu memang cantik sih." "Hehe.... Om bisa aja." Kayla langsung berkata. "Om, tadi siang kan mbak Ghea nangis lagi tahu." adunya yang langsung disenggol tangannya oleh Ghea. "Lemes banget sih." bisiknya. "Nangis lagi? Kok bisa? Kamu kenapa? Ayo cerita." tanya Jak
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

74

"Aku enggak tahu bude." "Aneh loh masa tetangga pada enggak diundang, ya lucu. Kayak ada yang dihindarin. Dimusuhin!" "Iya bude. Aku lama di Bogor jadi enggak tahu." Rian dan Gavin saling memperhatikan bagaimana Shanum membalas perkataannya. Cukup membuat tenang sih perkataannya, dan lebih ke arah menjaga nama baik Jaka. Padahal.... Entah apakah Jaka bertindak demikian atau tidak.Heh, sepertinya tidak.... Jaka bahkan barusan berkata hal tidak mengenakkan pada Shanum. Menjaga perasaan apanya... Ia hanya mementingkan egonya sendiri. Sangat mengesalkan.Beberapa orang disekitar Jaka saling berkata. "Eh itu Shanum ya?" "Kok bisa sih dia ngegandeng cowok baru? Berondong pula." "Keliatan banget juga kalau dia orang yang berada." "Profesinya manajer loh bu.""Masa sih? Wah hebat ya." Jaka yang mendengarnya langsung merasa kesal. Ia cukup gusar dengan pujian yang mereka lontarkan itu. Benar-benar tidak ingin dirinya dengar. Sore harinya mereka pun usai menghadiri pernikahan itu dan
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

75

Ghea menerima saja perkataannya sekalipun sedikit pemikirannya masih berkelana. Ia tidak sepenuhnya yakin. Jaka mendekati Ghea dan buat dirinya duduk dikasur, tepat disebelahnya. "Saya enggak bohong Ge, kamu adalah satu-satunya wanita yang om suka. Bukan Shanum. Kamu enggak perlu merasa cemburu ya... Saya milik kamu seutuhnya sekarang." ucap Jaka membuat Ghea kini melihatnya berkaca-kaca. "Kalau gitu.... Aku mau om terus ngeliat aku bukan tante Shanum. Mulai dari penglihatan hingga perkataan." "Iya... Om janji bakalan melakukan hal itu." ucap Jaka seraya mengelus lembut pipi ayu Ghea saat itu.Esok siangnya Shanum sudah kembali lagi ke rumahnya. Ia kini berada di pasar, melakukan tugasnya seperti biasa. Mengecek beras, menghitung pemasukan hingga pengeluaran. Dirinya juga sudah memanggil tukang untuk menambal atap yang bocor. Mungkin sebentar lagi akan datang orangnya. Shanum sejenak melamunkan saat-saat dirinya bersama Rian kemarin. Sesekali ia tersenyum. Ia merasa cukup senang, k
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

76

"Kalo saya laporin ke polisi aja gimana bu? Biar nanti polisi yang nanganin." tanya tetangganya. "Yaudah pak, laporin aja. Kalo perlu setelah ini saya minta alamat istrinya yang ada di Jakarta ya pak, barangkali dia pulang ke Jakarta." ucap Shanum. "Untuk alamatnya mohon maaf bu saya enggak tahu, saya juga enggak terlalu dekat sama pak Eko. Selama ini saya tahunya dia kerja serabutan dan suka ketemu di warung kopi. Jarang saya nanyain hal sampai sedetil itu." ucap tetangganya merasa sangat bersalah. Shanum merasa sangat sedih, tanpa sadar air matanya berguliran, ia terisak, ia bingung karena teringat dengan biaya gaji yang harus ia bayar sebentar lagi. Dikarenakan sebentar lagi akhir bulan. Kemana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu untuk membayar mereka? Hingga ketika Shanum pulang dijemput oleh Rian pun, Shanum terlihat sembab matanya, seakan habis menangis lama, Rian mengetahui jelas dirinya yang raut wajahnya seperti itu, segera bertanya. "Are you ok?" tanya Rian. Shanum te
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

77

Beberapa bulan menjelang hari pernikahan, Shanum masih berada di pasar, mengecek persediaan beras untuk kedepannya. Sekalipun dirinya akan menikah, ia memutuskan untuk membuka terus toko berasnya. Dan menyerahkan tokonya pada dua pekerjanya seperti biasa. Lagipula itu hanya pernikahan kecil yang tak terlalu menghebohkan. Ia sengaja merencanakan hal seperti itu, karena tidak terlalu suka keramaian. Apalagi kalau sampai seantero orang tahu kalau ia menikah dengan Rian. Yang diundang juga hanya beberapa saja. Shanum menelepon Gavin, tapi tidak kunjung diangkat. Entahlah apakah dia sesibuk itu? Oh iya... Dia kan sudah bekerja sekarang. Beberapa waktu lalu Gavin bilang sudah pindah dari rumah ayahnya, ia merasa tidak enak saja kalau terus-terusan tinggal bersama ayahnya yang sudah menikah lagi. Melihat mereka mengumbar kemesraan tiap hari yang membuat dirinya muak. Kasihan Gavin, dia sampai merasa seperti itu. Shanum benar-benar merasa bersalah. Mendadak muncul sebuah telepon dari Jiha
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

78

Esok paginya, nenek Aisyah mengunjungi rumah Rian yang baru. "Alhamdulillah udah nyampe." ucapnya seraya menghela nafas karena lelah, sehabis jalan menanjak barusan. Shanum membuka pintu dan terkwjut saat melihat nenek Aisyah sudah muncul didepan pintunya. "Loh nenek? Kok ada disini?" tanyanya cemas. "Ayo masuk nek." ucapnya menuntun nenek Aisyah saat itu juga. Mereka duduk di sofa. "Aku buatin minum ya." "Jangan manis." pesan sang nenek. Meski setelahnya ia menghela nafas berkali-kali karena kecapekan. "Heuh, rumah kamu kok diatas gini Num, capek nenek naik kesininya." ucapnya. Shanum sambil mengucek teh buatannya segera membalas perkataannya dari dapur. "Iya mas Rian yang beli nek, aku enggak tahu dapetnya yang disini. Num enggak tahu nenek bakal kesini, kalau mau kesini harusnya mungkin bilang dulu. Kasihan banget nenek jalan kesini enggak dianter." "Udah biasa Num, habisnya nenek mau liat rumah baru kalian. Katanya kan deket, nenek jadi kesini. Eh ternyata capek nanjaknya." S
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

79

"Iya selamat ya." ucap sang dokter, cukup membuat kedua temannya kembali tercengang bukannya malah senang termasuk juga Gavin. Lain hal dengan Ghea yang sangat senang atas hal ini. Sang dokter pun pergi. Sisil berkata pada Gavin dan Hera. "Berarti nanti kita dipanggil tante dong sama anaknya? Huwaa... Gue menolak umur!" ucapnya. "Huwaaa kita udah tuwiirrr." Gavin terus memandang Ghea. Hal yang cukup mengejutkan. Ternyata Ghea akan menjadi ibu, dirinya merasa saja kalau nantinya, perlahan tapi pasti. Ia akan benar-benar ditinggalkan oleh mereka. Hanya tinggal menunggu kabar dari ibunya yang akan menyusul Ghea. Jadi ini yang dinamakan dewasa ya.... Gavin kini dipindah kerjakan ke gedung belakang meski masih didalam lingkup satu perusahaan milik ayahnya Diana. Tahu saja, apapun yang dikatakan oleh ayah Diana kepadanya pasti akan sangat berdampak padanya di kemudian hari, dan ini adalah bukti kesekiannya yang memang benar-benar terjadi. Namun tiba-tiba saja Gavin merasa
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

80

"Kasihan aja Gavin, jadi enggak punya tempat bernaung. Dia malah ngontrak sekarang. Kalo enggak dia tinggal dirumah kita aja ya. Suruh pindah kampusnya kesini?" tanya Shanum. "Emang dia mau?" tanya Rian. "Enggak tahu sih. Coba nanti aku tanyain. Tapi kamu setuju kan kalo kita tinggal sama Gavin?" tanya Shanum. "Iya. Setuju." "Yaudah nanti aku ngomong." Tak lama kemudian, Gavin melihat hapenya dan ia lihat berderet chat serta misscall dari ibunya. Gavin berniat menelepon balik namun tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari Diana. Ia langsung menerima teleponnya. "Apa?" "Vin, pokoknya lo enggak boleh ngikutin kemauan bokap gue. Lo harus ngasih tahu kalau kita enggak ada hubungan apapun. Lo juga harus yakinin kalo elo enggak ada perasaan apapun sama gue." ucap Diana. "Udahlah Di. Terima aja keadaan kalo gue dipindahin kerja. Lagian bokap lo bener, kalo lama kelamaan kita di satu ruangan yang sama, pasti ujung-ujungnya cinlok. Mending pake cara bapak lo ini." "Ih enggak-enggak. Kok
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status