Semua Bab Selingkuhan Suamiku Pacar Anakku: Bab 91 - Bab 100

106 Bab

91

"Ya terus kenapa dia sampai pendarahan lagi?! Kamu kan juga ada di kampus dan kelas yang sama masa kamu enggak tahu dia ngapain aja!" tandasnya membuat Diana dan Riko yang melihatnya tidak tega melihat Gavin diomeli seperti itu, Gavin kemudian membela diri. "Aku baru dateng pah mana mungkin aku tahu! Nih tanya Diana sama Riko, mereka dateng bareng Gavin." ucap Gavin membela diri. "Halah, bela diri terus kamu. Lagian salah sendiri kamu dateng telat! Pokoknya kamu harus cari tahu tentang ini! Papa enggak mau tahu, kamu mesti cari tahu, atau tidak biaya kuliah kamu papa hentikan sampai sini." ucap Jaka, Gavin tak habis pikir dengan papanya ini, ia bahkan sampai mengancamnya seperti itu, ia sudah tahu jelas hal ini pasti akan terjadi. Ia sudah mewanti hal ini sejak lama, kalau selama dirinya dibiayai hal semacam ini adalah kepastian yang sewaktu-waktu akan terjadi. Dan sekarang bukti itu terjadi. Gavin merasa jengah. Tapi intinya ia terpaksa untuk mencari tahu soal ini. Ia cecar Nara se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

92

Shanum langsung berkata pada Rian dengan ekspresi wajah tidak percaya. "Mas Ghea, mas." ucap Shanum masih syok. "Kenapa?" tanyanya heran. '"Ghea keguguran." "Heh? Kok bisa? Bagaimana bisa?" tanya Rian ikut tidak percaya. "Ini aku mau bales." ucap Shanum seraya mengetik balasan chatnya. Namun setelahnya tak ada lagi kabar dari Ghea, wanita itu tidak membalas chat darinya lagi. Shanum dibuat cemas, dirinya benar-benar tidak menyangka dengan hal ini. Kenapa bisa-bisanya keguguran? Apakah dia mengalami pendarahan lagi?Setelahnya pun muncul sebuah pesan balasan dari Ghea dengan akhir yang sama yaitu emoticon sedih, yang isinya. "Aku pendarahan lagi." Tentu saja membuat Shanum merasa benar atas dugaannya. "Tuh kan mas, dia pasti pendarahan lagi. Dia habis ngapain emang ya aku bingung." Rian terdiam sesaat. Kemudian berkata. "Kamu enggak tanya dia pendarahan karena apa?" "Udah barusan tapi belum dibales." ucap Shanum.Namun ketika dalam penungguan mereka atas pesan balasan G
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

93

"Iyalah kamu percaya aja lagi sama dia. Emang dia ngomong kayak gimana sih ke kamu?" tanya Erik. "Ya kayak gitu. Dia ngomong kalau kamu sama klien kamu itu temenan sejak lama. Dan kalian terlihat akrab satu sama lain." jawab Dilara. "Ya memangnya saya harus kayak gimana bersikap ke dia? Aku harus cemberutin dia terus gitu?" tanya Erik. "Y-ya enggak gitu juga." "Udahlah kamu jangan ngaco, lagian kalo aku niat selingkuhin kamu, aku udah ngelakuin itu sejak awal." ucap Erik. Dilara menimbang perkataannya itu dan menghela nafasnya, mengangguk. "Yah terserahlah." Gavin kebetulan berniat akan masuk ke ruang kerjanya tapi ia kini tahu dengan kehadiran Dilara dan Erik yang berada di ruang itu. Dirinya mempercepat langkahnya untuk mengurungkan niat masuk, ia langsung melangkah mundur, tapi sayangnya ia langsung dipanggil oleh Erik saat itu. "Hey, kemari kamu." panggilnya, Gavin merasa sangat tegang, dirinya mulai melangkah masuk menghadap Erik hingga dirinya berada dihadapan memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

94

Tak lama kemudian Rian pun akhirnya pulang kerja, bersama Shanum ke tokonya terlebih dahulu lalu kemudian mereka saling pulang bersama. Sambil berjalan menuju pemarkiran, Shanum berkata. "Tega ya kamu tadi, bikin orang panik aja." "Kamu yang lebih tega, segala nyamar jadi hantu lah, terus dapet banget lagi perannya. Kayak hantu beneran." ucap Rian membuat Shanum mencubit pinggangnya, Rian merintih kesakitan. "Kamu nih! Masa iya istri sendiri disamain setan! Akh sebel." keluh Shanum. "Lagian segala nyamar jadi hantu." "Aku disuruh Doni tahu, dia bahkan sampai nyusulin aku ke pasar supaya ikut ke kantor kamu. Lalu ngerencanain semua itu. Aku mana tahu hasilnya bakalan kayak gini, kamu jadi pingsan kayak gitu." ucap Shanum. "Bener-bener si Doni, emang butuh dikasih pelajaran dia." ucap Rian. "Udahlah mas orang dia juga niatnya mau kasih surprise, enggak perlu ngasih pelajaran, dia enggak sengaja kali." "Sendirinya aja takut sama hantu, mencoba nakutin saya.""Dia juga takut sama ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

95

"Ah enggak..." Jaka secepat itu dengan kasar menaruh buburnya ke atas kasur. "Saya sudah bilang kan sebelumnya ke kamu, jangan berhubungan lagi sama dia. Kamu sudah diperlakukan tidak sopan sama dia, masih mau membuka diri kamu sama dia? Sudahlah dia tidak akan pernah menghargaimu apalagi sebagai ibunya." "Aku enggak berharap dia menganggapku sebagai ibu. Tapi aku tahu cara membalas budi kepada seseorang yang pernah menolongku seperti apa. Aku udah terlalu banyak dibantu sama mereka, bagaimana mungkin aku tidak membalasnya." ujar Ghea. "Dibantu? Kamu dibantu apa sama dia? Yang ada, kamu malah makin disudutkan kehadirannya sama mereka." ucap Jaka. "Aku enggak merasa disudutkan sama mereka, malah aku merasa terbantu." ucap Ghea."Hah? Apa yang membuat kamu terbantu?!" tandasnya kesal."Aku.... Aku diberi semangat sama mereka yang membuat aku jadi lebih kuat lagi sekarang." "Kok malah mereka yang kamu apresiasi? Bukannya seharusnya saya ya?" tanya Jaka. "Bukan gitu maksudku, om jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

96

Sang adik yang hendak berangkat sekolah, kini ikut makan bersama Ghea saat itu. Kayla berbisik pada Ghea yang ada disampingnya "Mbak gak apa-apa?" tanya Kayla, Ghea tersenyum lirih. "Gak apa-apa." jawabnya. "Mbak yang kuat ya. Biar aja aku sumpahin om Jaka kesandung." bela Kayla. "Hush, ngomongnya." Mereka pun saling memakan bubur ayamnya saat itu, dan saling terdiam dengan terus mengunyah, saling sibuk memakan buburnya. Jaka yang sedang berada didalam kamar dan selesai memakai baju lantas teringat dengan perkataannya barusan terhadap sang istri, ia mendadak merasa bersalah dan sedikit merasa berlebihan. Ia pun langsung duduk di kursi makan sebelah Ghea saat itu. Mereka terlihat canggung satu sama lain. Jaka mengambil buburnya untuk dimakan. Jaka kemudian berkata. "Maaf ya... Om terlalu berlebihan barusan." ucap Jaka menatap Ghea, namun Ghea tak berani untuk ditatap, dirinya lantas melengos saja masih merasa sebal. Meski begitu ia tidak mau juga membuat Jaka terlalu merasa bersal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

97

"Udahlah, aku pulang aja deh sekarang." ucap Shanum ingin pulang, Rian masih mencegahnya. "Eh tunggu dulu dong. Saya mau bilang ke kamu kalau yang kamu lakukan itu salah, kalau kamu mau labrak preman harusnya kamu ajak saya, kalau kamu sendiri ya bahaya. Saya ngomong gini juga karena enggak mau kamu kesusahan, bukan karena apa. Kamu tolong mengerti." ucap Rian memegang tangan Shanum. Shanum menghela nafas. "Iyaaa. Makasih." Hape Shanum mendadak berbunyi, Shanum melihat di layarnya tertera nomor tidak dikenal dan belum ada di kontaknya. Siapa ya. Shanum mengangkat teleponnya dan tidak ada suara terdengar. Shanum merasa cemas, dirinya langsung berkata halo berulang-ulang, hingga muncul suara seorang pria yang berkata. "Nyawamu kini ada ditanganku, kamu tidak akan pernah bisa lari dariku." ucap pria itu sambil tertawa. Shanum langsung ketakutan, seluruh tubuhnya bahkan sampai dibuat gemetaran. "S-siapa ini?" tanya Shanum masih dalam keadaan terhubung dengan nomor tak dikenal itu. "Say
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

98

Shanum kini sedang sendirian di kamarnya mengecek di komputer barang masuk dan keluar. Ibunya sedang pergi ke sawah sekarang. Sepertinya mulai dari siang ini sampai maghrib nanti dirinya akan terus sendirian, namun tiba-tiba saja muncul ketukan pintu. Shanum heran, apakah mungkin itu ibunya? Tahu saja barusan Shanum mengunci seluruh pintunya khawatir ada penyusup masuk, ia masih berpikir kalau yang mengetuk pntu saat ini adalah ibunya, ia lantas membuka kunci pintunya dan buka. Namun tiba-tiba saja tidak ada siapapun disana. Shanum mulai cemas. Kenapa bisa tidak ada orang padahal terdengar sangat nyaring suara orang yang mengetuk. Shanum lihat sekeliling namun tidak dirinya temukan siapapun disana, sepi sekali malahan, Shanum mulai curiga, apakah hanya orang iseng? Atau jangan-jangan.... Orang yang memberikan ancaman teror di whatsapp? Shanum ketakutan, ia sesegera mungkin langsung menutup pintunya dan kunci. Namun tiba-tiba saja muncul suara gebukan pintu yang sangat kencang hingga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

99

"Gak ada." "Perawakanny kayak gimana coba?" tanya Rian."Pakaian serba hitam, dia setinggi kamu mas. Dan kayaknya dia juga seumuran kamu." ucap Shanum. "Hmm siapa ya. Kamu apa mau saya laporkan polisi tentang kasus ini?" tanya Rian."Enggak mas, gak usah." "Yakin gak mau? Ini masalahnya udah menakutkan loh kayak gini, mengancam nyawa." "Iya mas." "Saya laporkan aja ya." ucap Rian. "Yaudah." "Apa perlu saya nyewa bodyguard untuk melindungi kamu?" tanya Rian. "Emang gak ngerepotin kamu mas?" tanya Shanum. "Enggak kok, usahakan dalam waktu ke depan ini kamu jangan keluar rumah dulu ya, khawatirnya orang itu muncul lagi. Atau sampai para bodyguard itu ada." ucap Rian."Iya mas, makasih ya."Beberapa jam sebelumnya.Ghea keheranan melihat Jaka tampak marah seperti itu. Bahkan sampai menaruh hape yang dipegangnya kasar. "Barusan mbak Shanum?" tanyanya. "Ini gara-gara kamu yang terlalu lama berurusan dengan mereka!"Ghea makin mengernyit heran. Kok jadi?"Kalau kamu enggak berur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya

100

"Tapi om Rian gimana bu? Udah tahu soal ini?" tanya Gavin cemas. "Iya udah tahu, makanya mau menyewa pengawal buat ibu." ucap Shanum. "Oh gitu, kayak waktu itu ya bu. Yaudah kalo itu yang terbaik. Mudah-mudahan aja setelah itu udah enggak ada lagi yang neror ibu." ucap Gavin. "Iya ibu juga pesen ya sama kamu supaya kamu hati-hati disana, khawatirnya yang neror ibu juga berkemungkinan neror kamu juga.""Enggak kok bu, Gavin aman disini.""Hati-hati aja ya nak." "Iya." Esok paginya Shanum sudah berada di pasarnya, ia bersama seorang pengawal yang berjaga didepan kiosnya. Ia merasa lebih lega sekarang, ia juga lebih leluasa untuk pergi kemanapun, bahkan saat ini ia memutuskan untuk pergi membeli sayuran, ia berkeinginan untuk memasak buat nanti sore, khawatirnya Rian bosan beli diluar terus. Masih didalam pasar, ia membelikannya. Ketika sedang berbelanja, tentu sang penjual sayur yang sudah kenal lama dengan Shanum lantas berbisik padanya. "Itu siapa? Suami baru yang ketiga ya?" ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status