Home / Pernikahan / Wanita Penakluk Direktur Muda / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Wanita Penakluk Direktur Muda: Chapter 1 - Chapter 10

93 Chapters

Tuntutan

“Hati-hati Miss, benda kecil itu bisa melukai.” Suara sang pria terdengar begitu santai, padahal situasinya sedang berada dibawah kendali seorang perempuan yang bisa mencabut nyawanya kapan saja. Tangan si pelaku berusaha untuk tidak gemetaran ketika dia menodongkan sebuah pisau lipat kearah pria yang sedang duduk nyaman ditempatnya dari arah belakang. “Kau pikir aku bermain-main?” tukas Raellyn sembari tetap menodongkan pisau lipat miliknya kearah pria itu. Gadis itu mencoba untuk menghilangan getaran yang tidak perlu pada jemari tangannya. “Dengarkan aku Sir Arnav yang terhormat! alasanku kemari adalah untuk menuntut tindakan kejahatan paling keji yang telah adikmu lakukan. Aku meminta pertanggung jawabannya secara penuh atas dosanya itu!” Raellyn sempat melirik kearah papan nama di atas meja yang tengah pria itu duduki. Seolah perlu memastikan kembali bahwa dia tidak salah dalam menyebutkan namanya. Pria yang dipanggil Arnav tersebut tetap duduk dengan santai di kursinya seakan-ak
Read more

Kedok yang Terbuka

Tubuh Raellyn kontan kembali bergetar. Emosinya mulai didominasi oleh amarah. Dia tidak percaya akan mendapatkan tuduhan tidak terhormat dari pria yang baru dia temui. Merasa terhina, Raellyn kontan menatap tajam pada sang director. “Sebuah komitmen dalam hubungan asmara tidak harus didahului dengan kehamilan dan seorang anak, Pak Director.” Melihat sang director mengangkat kedua alisnya perlahan-lahan. Raellyn mengangkat kembali pisau lipatnya tepat di hadapan sang director, mengambil resiko untuk kembali menantangnya atas bekal pengetahuan yang dia dapat dari Arsene. “Kau itu pria yang berpengalaman dengan wanita. Harusnya kau tahu bahwa kehamilan bisa dicegah saat kau tidak menginginkannya.” Sesaat Raellyn bisa melihat ada kedutan kecil di ujung bibir sang director. “Kau bisa menurunkan pisau lipatmu, Miss Raell. Namun jangan kira aku akan mengakuimu sebagai seorang wanita terhormat. Sebab seorang wanita terhormat tidak akan pernah bertingkah barbar seperti dirimu sekarang ini.” J
Read more

Flashback

Satu hari sebelumnya…“Pria brengsek itu! bagaimana bisa dia mencampakan aku begitu saja? aku merasa tidak pernah berbuat salah padanya! dan lagi dia dengan lihainya pergi begitu saja setelah membuat publik gempar dengan berita murahan. Dia serius berselingkuh dengan wanita itu? keparat!” Raellyn bersumpah hari ini adalah hari yang terburuk baginya. Belum genap satu pekan sejak kekasihnya Arsene yang telah membuatnya jatuh hati dalam pandangan pertama, memintanya untuk menikah. Bisa-bisanya hari ini dia malah harus mendapati berita tak sedap muncul di media masa.Dengan situasi hati yang bercampur baur kontan gadis itu sampai pergi ke kantor agency kekasihnya untuk bertatap muka, tapi naasnya dia bahkan tidak bisa bertemu. Semua orang bilang kekasihnya telah pergi sejak tiga hari yang lalu. Lantas apakah itu bisa membuat Raellyn percaya? Tentu saja tidak.Akhir ceritanya sudah dapat dipastikan. Raellyn di usir dari kantor bahkan sebelum dia mendapatkan kesempatan untuk memvalidasi inf
Read more

Perspektivisme

Sejak kali pertama melihatnya, Arnav punya firasat bahwa gadis ini bisa dia jadikan sebagai targetnya. Kebetulan pula dia memang sedang dituntut untuk memiliki pasangan pengganti. Arnav tidak mengira bahwa dia akan mendapatkan penawaran menikahinya, meskipun hanya sebagai pengganti adiknya yang nakal. Ya, Arnav tidak begitu keberatan. Bukankah dengan ini mereka sama-sama menjadi pasangan pengganti untuk satu sama lain?Alhasil, pria itu langsung mengambil keputusan demikian begitu wanita asing dengan masker hitam di wajahnya itu tiba-tiba menodongkan pisau lipat dari dalam saku celana yang dia kenakan dan bergerak untuk mengancamnya dari belakang. Atau bahkan mungkin sebelum itu? Seperti saat asistennya mempersilahkan wanita itu masuk kemudian ia dapat mengagumi cara berjalannya yang agresif namun menggoda serta anggun. Semua itu adalah sebuah kombinasi yang komplikatif untuk membangkitkan sesuatu dalam dirinya yang telah padam bertahun lalu, bahkan bisa dibilang telah layu dan dingin
Read more

Kesepakatan

“Kau mengambil keuntungan dariku Tuan Director! Perbuatanmu barusan menunjukan seberapa rendah dirimu!” geram Raellyn, wanita itu lantas melesat kesamping menjauh dari pria itu. Dia tidak ingin membuat kekacauan lebih dari ini.Arnav hanya menelengkan kepala seraya melihat kearah Raellyn. “Tampaknya lidahmu yang tajam itu sangat bertolak belakang dengan kelihaianmu dalam menggunakan senjata, Miss Raellyn.”“Manusia cabul!” Belum ada sekitar tiga puluh menit sejak Raellyn menginjakan kakinya di ruang kerja pria itu. Tapi Arnav telah berhasil mendekatinya, bahkan mengambil satu ciuman darinya meskipun bukan yang pertama.Sesungguhnya Raellyn tidak berpikir pria itu akan cukup berani, dia hanya belajar dari semua orang bahwa pria akan merasa sangat sebal dengan perempuan yang mencoba menggodanya. Raellyn tidak mengira bahwa pria itu justru malah menyerangnya ketika dia berpura-pura melemparkan rayuan.Raellyn cukup kesulitan mengontrol debaran kencang di dalam dadanya. Lebih karena ciuma
Read more

Preparation

“Bukannya itu permintaanmu? Aku tidak bisa memberikan saudaraku yang sudah memiliki istri padamu, ataupun menjanjikan kematiannya untukmu. Aku juga tidak berharap di bunuh di ruang kerjaku oleh seorang wanita antah berantah yang menuntut pertanggung jawaban. Kupikir aku tidak salah mengartikan bahwa kau bilang aku ini sudah mencukupi?”Raellyn masih tetap tidak bisa mempercayai pendengarannya. Apa ada sesuatu yang salah ? apa ada yang sempat dia lewatkan?“Aku sedikit terkejut dengan persetujuanmu yang cepat, Pak, err… Arnav. Sebelumnya kupikir aku harus menorehkan luka di tubuhku dulu supaya kau tidak meragukan maksudku.” Raellyn melirik ke arah pintu yang tertutup. “Kau memanggil penghulu?”“Ya, beliau akan menikahkan kita sesampainya kita dirumah.”Raellyn tertawa, suaranya terdengar begitu ringan dan nyaring. “Kau bergurau.”“Apakah sekarang kau enggan melakukannya? Mungkinkah aku salah mengartikan maumu saat menuntut pertanggung jawaban?”Raellyn kontan melonjak dan langsung berd
Read more

Hari Pernikahan

Arnav merasa bodoh sekarang, sepanjang malam ia merasa gelisah. Bertanya-tanya apakah perempuan itu akan menampakan dirinya atau menghilang begitu saja. Pagi ini saja, ia tidak berani untuk menelaah akan perasaan penuh kepuasan serta kegembiraan yang terpancar dari setiap sel tubuhnya saat kepala pelayan di kediamannya melaporkan tentang kedatangan seorang wanita bernama Raellyn tepat pada pukul delapan pagi.Senyum simpul menghiasi wajah pria itu ketika melihat wajah cantik Raellyn. Setidaknya hari ini dia lebih rapi dari kemarin. Rambutnya digelung tanpa menyisakan helaian sedikitpun, kecuali bagian yang memang terlalu pendek di bagian samping wajahnya. Bibirnya dilapisi oleh lipstick berwarna coral yang sangat tipis. Mata besarnya yang kemarin nyalang kini dibingkai dengan eyeliner yang semakin mempertajam sudut matanya. Wanita ini lebih cocok dijadikan model majalah ternama dibandingkan bekerja sebagai penulis naskah drama.“Selamat pagi Raellyn,” sapa Arnav saat wanita itu berdir
Read more

Pria Tamak

“Apa yang harus aku tunjukan agar aku bisa memuaskan rasa haus akan penasaranmu Arnav?” Perihal ciuman mereka sudah pernah melakukannya sekali sebelum mereka terikat dalam ikatan pernikahan. Raellyn mengakui bahwa itu adalah sebuah tindakan paling tidak senonoh yang mau tidak mau harus dia terima. Karena toh sekarang dia tidak kerugian satu apapun lantaran pria itu bertanggung jawab penuh dengan menikahinya.“Semuanya, aku pria yang cukup tamak kau tahu?”“Ya, aku sangat tahu itu. Saking tamaknya kau bahkan tidak memerlukan banyak waktu untuk mempertimbangkan calon istrimu,” sahut Raellyn tajam. Pria itu hanya terkikik pelan.“Kita sudah pernah membahas hal itu, tidakkah mestinya kau merasa bosan dengan topik yang sama?”“Kalau begitu tolong lepaskan aku dari pandangan liarmu terhadap tubuhku. Terus terang itu cukup mengganggu.”Sekali lagi Arnav tercengang dengan keberanian yang dimiliki oleh Raellyn. Perempuan itu selalu saja memiliki banyak kejutan yang tidak terduga dan jawaban-ja
Read more

Reuni Keluarga

Raellyn tidak banyak bicara, sepanjang dia keluar dari kediaman suaminya gadis itu tidak pernah bisa berhenti untuk menganggumi seluruh kekayaan material yang Arnav miliki. Rumah sang paman yang dulu dia tempati Raellyn pikir adalah sebuah istana, tentu saja bukan apa-apa bila dibandingkan dengan kediaman Arnav.Pekarangan rumah ini saja bisa seluas tiga lapangan sepak bola yang ditanami oleh hamparan rumput yang bahkan lebih terawat daripada tempat tinggalnya dikota ini. Sepanjang mata memandang pekarang tersebut sangatlah menakjubkan, ada banyak tumbuhan yang tumbuh subur disekelilingnya bahkan menurut pelayan yang ikut mengantarkan Raellyn beberapa saat yang lalu kediaman suaminya memiliki danau dihalaman belakang yang konon merupakan tempat dimana Arnav sering menghabiskan waktunya disana.Raellyn cukup penasaran dengan keindahan yang diagungkan oleh si pelayan, sebab gadis itu belum menyisir seluruh kediaman suaminya untuk sekarang. Namun dia akan memasikan untuk membuktikan peri
Read more

Uncle

Raellyn tanpa ragu menceritakan segalanya, semua hal yang terjadi pada satu hari penuh. Mulai dari ketika Arsene kedapatan pergi dan menikahi wanita lain, sampai kemudian dia yang berhadapan dengan Arnav. Raellyn bahkan beberapa kali harus berhenti sejenak guna menenangkan dirinya sendiri. Sampai di akhir cerita, dia kemudian menatap sang paman lekat-lekat. Hanya ada satu kata yang menjadi kesimpulan pria itu. Meskipun rasanya dia tidak percaya dan kebingungan untuk menangkap segalanya. “Jadi, maksudmu sekarang kau sudah menikah dan diperistri oleh kakak dari mantan kekasihmu itu?” “Ya, Paman.” Sekali lagi sang Paman hanya dapat membulatkan matanya tidak percaya. “Kamu menikah dengan Arnav? Seorang director dari perusahaan agensi terkenal itu?” “Ya, Paman.” Kini tatapannya berubah menjadi jenis tatapan yang dipenuhi oleh kewaspadaan. Dia terlihat curiga, dan terus terang Raellyn merasa gelisah menatap kedua mata pamannya sekarang. Dia menunggu respon selanjutnya sebelum mengatakan
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status