Home / Fantasi / Pengendali Sistem Terkuat / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Pengendali Sistem Terkuat: Chapter 111 - Chapter 120

863 Chapters

111. Informasi

Martis melihat ada satu teknik yang menarik perhatiannya. Kali ini, Martis tidak mau tertipu lagi seperti kemarin. Kemarin ia sempat tertarik dengan teknik yang ternyata teknik itu hanya bisa ia dapatkan setelah ia menikah."Teknik Gravitasi? Wah, sepertinya teknik ini sangat luar biasa." Mata Martis berbinar setelah ia membaca rincian dan panduan teknik Gravitasi yang ada di menu penjualan sistem."Harganya sangat mahal!" Ketika melihat harga jual teknik Gravitasi itu, kedua mata Martis langsung terbelalak. Ternyata harganya sebesar dua puluh lima miliar! Wow! Mahal sekali!Tring!"Pembelian gagal! Saldo yang tersisa di dompet sistem tinggal dua puluh miliar. Selesaikan beberapa tugas agar saldo Martis bertambah.""Hem..., nampaknya aku terlalu banyak menggunakan uangku guna membeli barang dan obat-obatan untuk persiapan tempur nanti. Padahal aku sangat penasaran dengan teknik ini. Kalau aku bisa memilikinya, pasti akan sangat berguna. Walaupun ada batasan penggunaanya dalam jangka w
Read more

112. Bertindak

Jendral Valdo mencoba menebak, apakah informasi yang didapatkan Letnan Odele benar atau tidak. Kalau memang benar Bos Besar Kelitih adalah Jendral Sam, maka Martis benar-benar menghadapi musuh yang sangat kuat."Letnan Odele, bisakah kau mempercepat penyelidikan tentang Bos Besar Kelitih?" tanya Jendral Valdo."Siap, Jendral. Akan aku usahakan secepat mungkin penyelidikan ini. Tapi aku membutuhkan ijin dari Pemerintah Pusat untuk mengotopsi kembali jenazah Jendral Sam. Apakah kira-kira aku akan mendapatkan ijin itu?" Sebenarnya Letnan Odele merasa ragu akan hal ini. Sebab, membongkar makam yang usianya sudah bertahun-tahun lamanya akan melalu proses yang sulit."Kalau tentang itu, serahkan saja padaku. Aku akan mengadakan rapat dan membahas poin ini dengan para Petinggi Negara terlebih dahulu. Aku tidak bisa memutuskan hal ini secara sepihak. Karena ini sudah menyangkut kejadian di masa lalu. Aku harap kau bisa mengerti dan mengikuti prosedur yang ada." Walaupun sulit, Jendral Valdo t
Read more

113. Ragu

Nampaknya kedatangan Hilnis menemui Jendral Valdo hanya ingin menyampaikan itu saja. Setelah dirasa selesai, Hilnis kemudian pergi dan kembali ke kediaman Odele bersama Odele.Sebenarnya di dalam hati Odele, ia sangat ingin bertanya kepada Hilnis, kenapa Hilnis bisa tahu tempat Jendral Valdo berada. Namun setelah Odele memikirkannya kembali, akhirnya Odele mengerti. Anak dari Jendral Hilter, tidak heran bisa mengetahui ruang rahasia Ayahnya. Walaupun Hilnis tidak mau terlibat ke dunia militer, tapi tetap saja dia memiliki segudang informasi penting. Dan informasi yang Hilnis miliki itu sangatlah berharga. Jika sampai jatuh ke tangan orang jahat, bisa saja disalah gunakan. Contohnya seperti informasi gudang senjata, mata-mata, dan banyak yang lainnya.Di sepanjang perjalanan, Hilnis dan Odele tidak saling berbicara satu sama lain. Mereka nampaknya sedang fokus pada pikiran masing-masing.***Dan dua hari kemudian, Martanto berhasil menangkap puluhan Tentara Bayaran yang menyamar menjad
Read more

114. Serangan malam

(Maaf guys, author lagi ada sedikit kesibukan. Jadi suka agak telat up-date nya.😁)Roki sedang menatap wajah Martanto sambil menunggu apa yang akan dikatakan oleh Martanto tentang Odele.Sepuluh detik kemudian, Martanto masih juga belum melanjutkan kata-katanya."Martanto! Sebenarnya apa yang terjadi kepada Odele?! Kenapa kau menjadi orang yang bertele-tele sekarang?! Cepat katakan padaku! Kalau tidak, aku akan pergi saja!" Dengan mata yang melotot, Roki yang tidak sabar menunggu Martanto berbicara akhirnya merasa kesal dan mengancam akan pergi dari sana sekarang juga jika Martanto masih bertele-tele. Yah..., begitulah sifat Roki. Roki memang terkenal orang yang tidak sabaran ketika harus menunggu sesuatu. Seperti yang terjadi saat inilah contohnya."Baiklah, baiklah. Akan aku katakan sekarang. Sebenarnya Odele sedang mengandung Anak kami yang kedua. Aku sudah menyuruhnya untuk mengambil cuti, namun ia tidak mau mendengarkanku. Aku khawatir dengan kandungannya. Yah..., walaupun masih
Read more

115. Pertempuran berlangsung

Baru saja Martanto ingin menarik pasukannya untuk pergi ke markas Herupa, namun ponselnya berdering. Ternyata ada panggilan telepon dari Jendral Valdo.Ketika mengangkat panggilan telepon dari Jendral Valdo, kedua alis Martanto langsung berkedut. Sebab ia mendapatkan perintah dari Jendral Valdo agar segera menarik semua pasukannya kembali ke markas.Martanto yang memang sedang merasa kesal, ia sempat membantah Jendral Valdo dan mengatakan kalau ia ingin membawa pasukannya untuk membantu Herupa. Namun Jendral Valdo menegaskan, kalau saja Martanto sampai berani melawan perintahnya maka akan mendapatkan hukuman dan juga sangsi yang cukup berat. Alhasil, Martanto hanya bisa pasrah dan mematuhi perintah dari Jendral Valdo sambil menahan rasa kesal yang ada dalam hatinya."Sial! Kenapa aku menjadi orang yang tak berguna seperti ini?!" Karena kesal, Martanto melampiaskannya dengan cara memukul tembok yang ada di sampingnya. Terlihat ada sedikit percikan darah dari kepalan tangan Martanto dan
Read more

116. Martis unjuk gigi

Tring!"Apakah yakin Martis ingin up-grade kekuatan elemen angin? Tekan SETUJU jika IYA. Tekan BATAL jika tidak." Ada satu lagi pemberitahuan sistem yang muncul.'Setuju.' Tanpa ragu Martis langsung menekan tombol setuju.Tring!"Kekuatan elemen angin berhasil up-grade ke tingkat yang selanjutnya. Silahkan mencoba kekuatan elemen baru."Mia yang ada di samping Martis sempat melihat jari telunjuk Martis yang seperti menekan-nekan tombol di kehampaan. Mia pun akhirnya merasa heran. Karena baru pertama kalinya ia melihat Martis melakukan tindakan aneh seperti ini."Martis, ada apa denganmu? Kenapa jarimu menekan-nekan udara?" Karena penasaran akhirnya Mia bertanya kepada Martis.Perhatian Martis yang awalnya fokus pada sistem langsung menutup sistem."Eh? Ada apa Mia?" Dengan tampang bingung, Martis bersikap pura-pura bodoh di hadapan Mia."Itu..., kenapa jarimu tadi menekan-nekan udara? Apa ada sesuatu di depanmu?" tanya Mia."Oh itu..., apakah kau tadi tidak melihatnya? Tadi ada nyamuk
Read more

117. Tidak berdaya

Ketika Letnan Rei meneriaki pasukannya untuk kembali menyerang, akhirnya pikiran semua pasukan Tentara Bayaran yang bengong tadi mulai kembali sadar."Jangan takut! Dia pasti kelelahan setelah melakukan serangan kuat yang seperti tadi! Ayo teman-teman, kita serang...!" Salah satu pasukan yang ada di barisan tengah berteriak guna menyemangati rekan-rekannya. Dan ternyata, usahanya itu berhasil."Paman Roki, aku serahkan mereka padamu. Aku akan menghajar orang itu." Martis sempat menunjuk ke arah Letnan Rasidin kemudian ia berlari mendekatinya."Cih! Sombong sekali kau! Akan aku ladeni! Ayo kita bermain!" Letnan Rasidin tidak merasa gentar sama sekali untuk menghadapi Martis.Jalannya pertempuran kini mulai terlihat berubah. Mereka akhirnya memutuskan untuk saling menyerang dengan cara bertarung jarak dekat. Karena jika memang ingin bertarung menggunakan senjata, sebenarnya Herupa memang tidak memiliki perlengkapan senjata tempur yang lengkap seperti yang dimiliki oleh pasukan Tentara B
Read more

118. Reka beraksi

Tubuh Letnan Rasidin langsung tidak bergerak setelah dibanting ke tanah oleh Martis. Memang diantara ketiga Letnan Tentara Bayaran ini yang paling lemah adalah Letnan Rasidin. Pantas saja Martis dapat mengalahkannya dengan mudah.Boom, boom, boom!Terdengar ada suara ledakan.Rupanya suara ledakan itu dihasilkan dari tembakan meriam yang diarahkan kepada Martis. Peluru meriam itu berukuran sebesar kepala. Dan yang membuat suara ledakan dari peluru meriam itu terdengar sangat keras adalah adanya kekuatan elemen api tingkat menengah yang dikombinasikan dengan peluru meriam.'Hampir saja, huft.' Untungnya Martis sempat mengaktifkan perisai kekuatan elemen miliknya. Jadi, dampak kekuatan elemen dari peluru meriam yang menghantam dirinya hanya menjadi peluru meriam biasa. Dan peluru meriam biasa itu masih sanggup ditahan oleh baju tempur yang Martis kenakan. Rupanya Martis juga membeli baju tempur tingkat tinggi pada menu penjualan sistem.Semua orang sempat mengalihkan perhatiannya dan me
Read more

119. Satu lawan dua

Martis masih melakukan hal yang sama. Ia kembali menyeruduk puluhan orang yang lainnya. Sebenarnya Martis ingin langsung pergi dan melawan Letnan Rei dan Letnan Luki. Namun masih banyak pasukan yang menghalanginya.Brak!Dert, dert, dert...!Terlihat lagi ada puluhan tubuh pasukan Tentara Bayaran yang terkapar di tanah."Kalian hanya menghalangi saja, cih!" Serudukan maut Martis kembali membuyarkan barisan pasukan Tentara Bayaran itu."Ayo, kita bersiap untuk maju! Bunuh saja orang ini!" Letnan Rei akhirnya memutuskan untuk maju.Brak!Satu pukulan langsung dilancarkan."Boleh juga ternyata. Kau lumayan cepat," ujar Martis.Bugh!Bugh!Bugh!Ternyata dari arah belakang ada Letnan Luki yang langsung memukul punggung Martis."Hah?! Apa-apaan ini?!" Kedua mata Letnan Luki terbelalak ketika tangannya terasa kebas saat memukul bahu Martis.Bam!Karena lengah dua detik, Martis akhirnya berhasil memukul bagian dada Letnan Luki.Tubuh Letnan Luki mundur beberapa langkah. Letnan Luki melihat k
Read more

120. Ada yang aneh

Boom!Ada suara ledakan yang cukup keras.Ternyata itu suara yang dihasilkan dari pukulan Martis yang menghantam tubuh Letnan Luki. Martis juga mengkombinasikan teknik Golem miliknya itu dengan kekuatan elemen api. Dan tinju Martis juga terlihat seperti batu lava yang ada di gunung berapi. Batu yang sangat panas!Namun, sepertinya tinju Martis masih bisa sedikit ditahan oleh Letnan Luki. Letnan Luki menggunakan teknik Kombinasi juga, sama seperti yang Martis lakukan.Lalu terlihat ada benteng es yang perlahan mencair ketika beradu dengan tinju milik Martis.'Kesempatan!' Karena melihat tinju Martis yang masih terbenam di benteng es milik Letnan Luki, akhirnya Letnan Rei secara diam-diam langsung maju untuk menyerang dan mengincar bagian kepala Martis.Tring!"Peringatan! Ada serangan musuh dari belakang! Menundukkan tubuh sangat direkomendasikan oleh sistem!" Martis melihat ada satu pemberitahuan yang muncul dari sistem.Bush...!Untungnya, serangan Letnan Rei itu hanya mengenai angin
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
87
DMCA.com Protection Status