Share

119. Satu lawan dua

Martis masih melakukan hal yang sama. Ia kembali menyeruduk puluhan orang yang lainnya. Sebenarnya Martis ingin langsung pergi dan melawan Letnan Rei dan Letnan Luki. Namun masih banyak pasukan yang menghalanginya.

Brak!

Dert, dert, dert...!

Terlihat lagi ada puluhan tubuh pasukan Tentara Bayaran yang terkapar di tanah.

"Kalian hanya menghalangi saja, cih!" Serudukan maut Martis kembali membuyarkan barisan pasukan Tentara Bayaran itu.

"Ayo, kita bersiap untuk maju! Bunuh saja orang ini!" Letnan Rei akhirnya memutuskan untuk maju.

Brak!

Satu pukulan langsung dilancarkan.

"Boleh juga ternyata. Kau lumayan cepat," ujar Martis.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Ternyata dari arah belakang ada Letnan Luki yang langsung memukul punggung Martis.

"Hah?! Apa-apaan ini?!" Kedua mata Letnan Luki terbelalak ketika tangannya terasa kebas saat memukul bahu Martis.

Bam!

Karena lengah dua detik, Martis akhirnya berhasil memukul bagian dada Letnan Luki.

Tubuh Letnan Luki mundur beberapa langkah. Letnan Luki melihat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status