"Aku...? Apa?" Entah kenapa, Martis merasa sangat penasaran dengan jawaban dari Reka."Aku..., e..., aku ingin membuat istana es!" Dan benar saja, sesuai dugaan Martis. Reka pasti menginginkan sesuatu yang aneh-aneh."Hah? Apa? Istana es? Perft..., hahahaha...!" Tawa Martis langsung menggelegar di dalam ruangan ini.Martis benar-benar tertawa terpingkal-pingkal setelah mendengar Reka yang ingin membuat sebuah istana es menggunakan kekuatan elemen es yang kelak ia kuasai."Kak Martis! Hih...!" Seperti biasa, Reka mengerucutkan bibirnya seraya menggembungkan kedua pipinya. Penampakan wajah Reka yang manja seperti inilah yang membuat Martis sangat gemas."Hahahaha...! Reka, Reka..., kau ini yah, bisa saja. Hahahaha..., aduh, duh..., perutku sakit. Hahahaha...!" Martis tertawa terpingkal-pingkal bahkan sampai keluar air mata di kedua sudut matanya."Sudahlah! Kak Martis tidak asik!" Karena merajuk, Reka berdiri dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan Martis.***Kabar tentang Martis
Baca selengkapnya