Ternyata di tengah-tengah asyiknya mengobrol, Martis membaca satu pemberitahuan dari sistem yang muncul. Martis juga baru ingat kalau dia mendapat hadiah dari tugas yang ia selesaikan kemarin.'Wah iya juga, aku sampai lupa mengecek hadiah dari sistem. Kira-kira apa ya? Aku jadi penasaran.' Sebenarnya Martis ingin segera melihat hadiah yang diberikan sistem, tapi dia sengaja menyimpannya untuk nanti.Beberapa jam kemudian, barulah Reka dan Martis kembali ke rumah orang tua Martis. Wajah ceria Reka benar-benar membuat Martis merasa ikut bahagia. Sepanjang perjalanan, Reka tiada hentinya terus menceritakan tentang pertempuran kemarin.Reka merasa sangat bahagia karena ketika tadi ia menelepon dengan kakeknya, kakeknya sangat memuji kehebatan dan keberanian yang Reka tunjukkan kemarin. Reka juga sangat senang karena mendapat banyak hadiah dari sistem."Kak Martis, kamu juga mendapat hadiah kan, dari sistem milikmu? Apa saja hadiah yang Kak Martis dapatkan?" Setelah sampai di rumah orang
"Aku...? Apa?" Entah kenapa, Martis merasa sangat penasaran dengan jawaban dari Reka."Aku..., e..., aku ingin membuat istana es!" Dan benar saja, sesuai dugaan Martis. Reka pasti menginginkan sesuatu yang aneh-aneh."Hah? Apa? Istana es? Perft..., hahahaha...!" Tawa Martis langsung menggelegar di dalam ruangan ini.Martis benar-benar tertawa terpingkal-pingkal setelah mendengar Reka yang ingin membuat sebuah istana es menggunakan kekuatan elemen es yang kelak ia kuasai."Kak Martis! Hih...!" Seperti biasa, Reka mengerucutkan bibirnya seraya menggembungkan kedua pipinya. Penampakan wajah Reka yang manja seperti inilah yang membuat Martis sangat gemas."Hahahaha...! Reka, Reka..., kau ini yah, bisa saja. Hahahaha..., aduh, duh..., perutku sakit. Hahahaha...!" Martis tertawa terpingkal-pingkal bahkan sampai keluar air mata di kedua sudut matanya."Sudahlah! Kak Martis tidak asik!" Karena merajuk, Reka berdiri dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan Martis.***Kabar tentang Martis
Martis sungguh tidak menyangka, ketika ia membuka kabar berita di media sosial ternyata namanya sedang viral. Banyak sekali orang yang memuji keberanian dan kehebatan Martis yang telah berhasil mengalahkan dua Cyborg sekaligus.Martis sebenarnya penasaran dengan orang yang telah menyebar luaskan video rekamannya ketika bertarung melawan kedua Cyborg waktu itu. Dan anehnya lagi, orang yang sengaja menyebarkan videonya itu seperti sengaja hanya menonjolkan dirinya saja. Sedangkan bagian video yang terdapat gambar Reka sudah dipotong. Jadi sepengetahuan semua orang, Martis lah yang melawan kedua Cyborg itu seorang diri.'Hem..., aneh. Kenapa cuplikan videonya hanya menampilkan diriku saja? Ke mana cuplikan ketika Reka yang mengeksekusi kedua Cyborg itu kemarin? Sebenarnya, apa tujuan orang ini menyebarkan video pertarungan kami kemarin ya?' Di dalam kamarnya, Martis yang sedang menatap layar ponsel sedang berpikir dan ingin mencari tahu siapa orang yang sengaja menyebarkan video pertarun
"Tidak masalah kok Kak. Justru aku malah ingin melihat Kak Martis bertarung melawan Ayah." Sangat kebetulan sekali bagi Reka yang memang penasaran dengan kemampuan Ayahnya. Apakah Ayahnya bisa mengalahkan Martis, atau tidak? Reka memang sempat memikirkan hal ini."Baiklah, aku akan mencarinya sebentar. Kau tunggu saja di sini dulu, ya?" Tanpa menunggu lama, Martis langsung pergi mencari ayah Reka.Hanya butuh waktu lima menit bagi Martis untuk menemukan keberadaan Roki. Setelah bertemu dengan Roki, Martis juga tidak mau berbasa-basi dan langsung mengutarakan maksud dan tujuannya mencari Roki. Roki juga tidak menolak saat Martis mengajaknya untuk berlatih tanding."Kalau begitu ayo, kita berlatih tanding di tempat biasa aku dengan Reka berlatih saja, Paman." Martis mengajak Roki kembali ke aula di mana tempat ia biasa berlatih bersama Reka.Kali ini mereka sepakat, Reka lah yang akan menjadi wasit dalam pertarungan latih tanding antara Martis dan Roki hari ini."Apakah kalian berdua su
Karena mendengar adanya suara ledakan dari arah tempat Martis yang biasa berlatih, semua anggota Herupa langsung penasaran. Awalnya mereka semua mengira kalau markas Herupa kembali diserang oleh musuh, ternyata setelah mereka berkumpul melihat adanya Martis yang sedang bertarung melawan Roki."Wah..., ternyata Ketua kita sedang berlatih tanding melawan Bos Roki. Lihatlah, mereka berdua sangat kuat!" Dengan perasaan takjub, salah satu anggota Herupa memuji kehebatan Martis dan juga Roki."Aku akan mengabadikan momen seru ini," sahut satu orang lagi. Orang itu mengeluarkan ponselnya kemudian merekam pertarungan latih tanding ini.Boom!Satu ledakan yang sangat keras kembali terdengar.Brak...!Kepalan tinju Martis masih mampu ditahan oleh Roki.Namun ketika tinju Martis belum sempat ia tarik kembali, Roki berhasil melayangkan satu pukulannya ke arah perut Martis. Dan pukulan itu terasa sangat berat.Bam!Tubuh Martis mundur beberapa langkah ketika menerima pukulan dari Roki.'Sial! Pama
Ternyata mereka semua yang ada di sana melihat tubuh Roki yang ternyata terbuat dari besi baja!Cyborg! Roki ternyata adalah seorang Cyborg!Namun ada perbedaan antara Roki dan kedua Cyborg yang Martis kalahkan kemarin itu. Kalau Roki, walaupun ia adalah seorang Cyborg namun Roki masih terlihat seperti orang normal. Pikiran dan akal sehatnya juga masih ada. Tidak seperti kedua Cyborg yang kemarin itu."Hah?! Paman...?! Apakah Paman Roki juga seorang Cyborg?!" Ekspresi terkejut tercetak sangat jelas di wajah Martis.Bruk!Tubuh Reka langsung terduduk di lantai. Kedua kakinya terasa lemas ketika ia mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang Cyborg."Tidak!" Kedua tangan Reka memegangi kepalanya. Reka juga nampak sangat terpukul.Roki melihat ke arah Reka yang sedang terduduk dan terlihat frustasi langsung berjalan untuk mendekatinya. Awalnya Roki ingin kembali bertarung melawan Martis, namun sepertinya perhatian Roki malah tertuju kepada anaknya."Reka, Aya-" Belum juga selesai berbicara,
Martis mengerti kenapa Reka bisa mengatakan benci terhadap Cyborg. Padahal, ayahnya sendiri adalah seorang Cyborg.Martis juga memperhatikan wajah Reka lekat-lekat ketika ia mengatakan benci kepada Cyborg. Mulut Reka memang mengatakan ia benci kepada ayahnya karena ayahnya adalah Cyborg, namun jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam Reka tidak benar-benar membenci ayahnya."Reka, aku yakin Ayahmu pasti memiliki sesuatu untuk menjelaskan ini semua. Aku melihat ekspresi di wajah Ayahmu tadi, justru Ayahmu terlihat seperti merasa sangat sakit hati. Jujur saja, aku sangat penasaran kenapa Ayahmu bisa menjadi seorang Cyborg." Sebenarnya Martis memang sangat penasaran dengan Roki.Reka tidak lagi mengatakan apa-apa sampai beberapa jam kemudian. Yang Reka lakukan hanyalah menangis pelan di dalam pelukan Martis. Bahkan Reka sampai tertidur dalam kondisi masih sambil menangis.Martis menggendong tubuh Reka dan membawanya masuk ke dalam kamar. Setelah itu Martis menghubungi nomor ponsel R
Martis masih berpura-pura bersikap biasa saja. Karena kalau ia memperlihatkan kalau ternyata sudah tahu akan kehadiran pengintai itu, bisa dipastikan pengintai itu pasti akan pergi. Sebab, baru kali ini juga Martis merasakan bahwa keahlian pengintai ini adalah yang paling hebat dibanding pengintai-pengintai lain yang dulu pernah Martis temui.Martis memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana, kemudian ia menyiapkan alat penyadap yang ia keluarkan dari tas penyimpanan sistem melalui saku celananya."La, lalala..., lala.., lalala." Martis sengaja bersenandung agar pengintai itu tetap mengira bahwa Martis tidak menyadari keberadaannya.Kemudian Martis mengeluarkan kedua telapak tangannya dari dalam saku celana. Lalu dengan pergerakan yang sangat cepat, Martis menjentikkan alat penyadap itu tepat ke arah si pengintai tersebut. Untuk mengalihkan perhatian pengintai itu, Martis sengaja meletakkan kedua tangannya ke kepala bagian belakangnya seraya kembali bersenandung ria.Trin