Bab 41 : Babak Belur Pagi harinya aku dan Opa Jhon sarapan bersama. Tidak ada percakapan khusus di antara kami. Hanya dentingan sendok beradu pada piring yang terdengar. Usai sarapan, aku beranjak dari kursi dan menaiki anak tangga menuju kamar. Kuambil tas yang berada di atas meja rias. Kusempatkan diri sebentar untuk bercermin dan merapikan penampilan. “Sudah rapi, sudah wangi. Sekarang apa lagi yang masih kurang?” Aku bertanya pada diri sendiri. Aku melihat pergelangan tangan, ternyata jam tangan belum terpakai. Setelah memakai jam, aku kembali melihat cermin. Wajahku sangat menyedihkan. Ah, tapi aku harus tetap berangkat ke kampus meski dengan keadaan muka babak belur akibat berkelahi dengan Angel kemarin. Sesampainya di bawah, kutemui Opa Jhon di ruang tengah. “Mas, aku berangkat dulu, ya,” pamitku. “Kamu tetap berangkat ke kampus?” Aku mengangguk. Opa Jhon menghela napasnya. “Ya sudah, hati-hati Lolyta.” Aku pun bergegas keluar rumah. Di halaman, Mark dan El suda
Read more