Share

Ghibahin Opa

Bab 43 : Ghibahin Opa

Aku mendesah pelan sebelum menjawab.

“Baik lah, Mas Sayang jika memang begitu. Aku tutup dulu teleponnya ya. Aku mau lanjut jalan dulu nih. Assalamualaikum,” ucapku manja sambil mengecup ponsel sebelum memutuskan panggilan.

Terdengar Opa Jhon sedang mencebik di ujung telepon lalu menjawab salam dan segera dimatikan sambungan telepon kami. Aku pun tertawa dalam hati.

“Mark, El,” panggilku.

El menoleh sedangkan Mark yang sedang mengemudi hanya melirik dari kaca spion saja.

“Kita pergi makan di restoran, yuk,” ajakku dengan semringah.

Mark dan El tidak langsung menjawab atau menunjukkan ketertarikan. Mereka malah pasang tampang tidak enak.

“Kalian kenapa?” tegurku kemudian.

“Kami tidak ikut, Nyonya.”

“Ya benar, kami akan menunggu di mobil saja. Nyonya saja yang makan di restoran. Kami tidak ikut.”

Mark dan El menolak ajakanku. “Loh kenapa kalian tidak mau? Saya ajak makan enak loh.”

“Kami sudah kapok, Nyonya,” sahut El.

“Kami tidak ingin kejadian tempo h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status