Seruan dengan nada tanya itu tak hanya keluar dari mulut Ry, tetapi Rin juga menanyakannya. Mereka akan pindah? Astaga! Ini pasti tidak benar, 'kan? Pasti hanya pendengaran mereka saja yang bermasalah, 'kan? Mama tidak mengatakan akan pindah, atau memang mengatakannya? "Pindah, Ma?" ulang Ry bertanya. Suaranya bergetar, seperti lututnya. Perutnya kembali mual. "Maksud Mama pindah rumah?" Ry tak ingin berpikir yang tidak-tidak, tapi melihat anggukan Mama membuatnya menahan napas. Dunianya seolah berhenti, udara di sekelilingnya seperti tersedot ke satu tempat, pada tubuh wanita dewasa yang berdiri dalam jarak dua meter di depannya. Ry mengepalkan kedua tangannya yang berkeringat, kepalanya mulia menggeleng. Awalnya gelengan pelan, kemudian berubah menjadi gelengan kuat. "Kenapa kita harus pindah, Mama?" tanyanya memprotes. "Kita juga nggak lama di sini, baru satu tahun, 'kan?"Tatapan Rei menajam. Ry berubah menjadi sosok yang membangkang, di matanya. Semua ini pasti karena pengaruh R
Read more