Share

Bab 63. Semoga Hanya Mimpi

Sudah siang, tapi ponsel Ry masih belum aktif juga. Keadaan rumahnya masih tetap seperti tadi pagi, rumah itu seolah kosong. Tak ada seorang pun yang terlihat keluar atau masuk ke rumah itu, bahkan para pelayan di rumah Ry yang berjumlah dua orang juga tidak terlihat. Beberapa kali ia memeriksa keadaan rumah itu dari teras rumahnya, dan tetap tidak ada perubahan. Sebenarnya ia inginkan n ke sana, tapi belum menemukan alasan yang tepat seandainya Bibi Rei bertanya kenapa ia berkunjung. Lagipula, ia tak ingin menunjukkan wajah memarnya pada Ry, ia tak ingin ceweknya khawatir. Ry tak perlu tahu soal perkelahian itu, tak perlu tahu ancamnya Ikki yang memuakkan.

"Kenapa, Ruu? Kok, kayaknya dari tadi Mama perhatiin Ruu manyun terus?" Shu duduk di samping Ruu, memeriksa keadaan wajah putranya. Kepalanya mengheelng melihat lebam di wajah itu belum juga hilang. Ruu terlihat beberapa kali menarik dan mengembuskan napas berat dan panjang. Sebagai seorang Ibu, dia merasakan jika putranya sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status