Beranda / Urban / Jenderal Naga / Bab 751 - Bab 760

Semua Bab Jenderal Naga: Bab 751 - Bab 760

2060 Bab

Bab 751

Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak memikirkan Nova lagi.Dia memandang Sandra, melihat bekas tamparan merah di wajah wanita itu, berdiri dan menyentuhnya. Lalu, dia bertanya dengan lembut, “Sakit?”“Iya.” Sandra menanggapinya dengan wajah sedih dan pergi memeluk Chandra.“Aku sangat takut kehilanganmu. Kalau kamu sembuh dan kembali ke sisi Nova. Aku harus bagaimana?”Chandra juga memeluknya dengan lembut, menghela napas dan berkata, “Inilah hidup. Aku berhutang budi padanya dan nggak akan bisa menebusnya seumur hidupku. Dia terkena Racun Dukun karenaku. Kalau aku bisa menemukan penawarnya, mana mungkin aku meninggalkannya.”Sandra tahu itu. Justru karena dia tahu itu, makanya dia khawatir.Namun, wanita di pelukan Chandra sekarang adalah dirinya. Dia merasa puas.Masalah lain dibicarakan lain waktu saja.Dia akan memperjuangkan apa yang menjadi miliknya.Dia percaya diri, dia tidak lebih buruk dari Nova.“Uhuk ....” Chandra terbatuk pelan beberapa kali.Sandra segera membantuny
Baca selengkapnya

Bab 752

Sandra tersenyum dan berkata, “Kalau Nova mau ikut, biarkanlah dia ikut.”Nova mendengus dingin, mengabaikan Sandra, dan masuk ke dalam mobil sambil memapah Chandra.“Aku bisa sendiri.” Chandra melepaskan tangan wanita itu dan masuk ke dalam mobil sendirian.Nova pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya.Tak mau kalah, Sandra berjalan ke sisi yang satu lagi, membuka pintu dan duduk di sebelah Chandra.Setelah semua orang masuk ke dalam mobil, semua mobil pun satu per satu melaju pergi.Setelah masuk ke mobil, Chandra menyandarkan tubuh dan memejamkan mata untuk beristirahat.Nova meraih tangannya dengan manja dan bertanya sambil tersenyum, “Sayang, kita mau pergi kemana?”Sandra berkata dengan tidak senang, “Kamu bisa diam, nggak? Kak Chandra butuh ketenangan sekarang.”Nova berkata dengan dingin, “Aku sedang berbicara dengan suamiku. Apa hubungannya denganmu?”“Kamu ….” Sandra sangat marah.Chandra membuka matanya sedikit, melirik ke arah Nova, dan menegur wanita itu, “Kamu bi
Baca selengkapnya

Bab 753

Di Gunung Bondas, Kanal Sueng.Banyak tenda didirikan di tepi pantai.Chandra duduk di atas batu, memegang ponsel di tangannya dan mencari informasi mengenai kondisi cuaca tiga bulan sebelum kebakaran yang terjadi di rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.Sandra duduk di sampingnya dan bertanya, “Kak Chandra, lagi lihat apa?”Nova juga penasaran. Dia hanya tidak ingin kehilangan Chandra, tidak ingin Chandra jadian dengan Sandra, makanya dia pergi mencari Sandra dan ikut datang. Dia masih tidak tahu apa yang ingin dilakukan Chandra.Chandra meletakkan ponselnya, memandangi pegunungan di seberang sungai, dan berkata dengan lembut, “Aku sedang melihat cuaca tahun itu. Kulihat, waktu itu nggak ada hujan besar, jadi kurasa air sungainya nggak dalam.”Sandra mengerutkan kening dan bertanya, “Untuk apa memperkirakan kedalaman air sungai?”Chandra menjelaskan, “Saat aku melompat ke sungai, aku memeluk sepotong kayu dan hanyut terbawa air sungai, makanya aku bisa selamat. Aku nggak mung
Baca selengkapnya

Bab 754

Nova bergerak cepat, langsung memapah Chandra berdiri. Dia juga memelototi Sandra dan berkata dengan dingin, “Aku saja yang melakukannya. Pria dan wanita yang bukan suami istri nggak boleh terlalu berdekatan. Mulai sekarang, menjauhlah dari suamiku.”Sandra melepaskan Chandra dengan ekspresi canggung.Meskipun Chandra sudah setuju untuk jadian dengannya, dan dia adalah pacar Chandra, Nova tetaplah mantan istri Chandra.Dia selalu merasa sedikit bersalah pada Nova.Dia sendiri merasa dia merebut suami Nova.Chandra agak kedinginan, kepalanya sedikit sakit, dan tubuhnya masih lemas. Dia sebenarnya tidak ingin bertengkar dan berdebat dengan Nova.Dia menatap Sandra dengan tatapan meminta maaf.Sandra juga mengerti dan mengangguk kecil.Nova memapah Chandra untuk beristirahat di tenda yang didirikan tak jauh dari sana.Ada selimut dan bantal di dalam tenda. Setelah masuk tenda, Chandra berbaring untuk beristirahat.Nova tidak pergi, duduk di samping, menatap Chandra dengan wajah berlinang
Baca selengkapnya

Bab 755

Nova tertegun dan membeku di tempat.Chandra datang ke sini untuk mencari obat untuknya?Demi dirinya?Saat ini, dia merasa dirinya sama sekali tidak memahami Chandra.Chandra telah melakukan begitu banyak hal untuknya, dan kini pria itu bahkan mengkhawatirkan Racun Dukun dalam dirinya. Namun, dia malah membuat keributan.“Aku ….” Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apa-apa.Sandra mengabaikan Nova dan masuk ke tenda lagi.Chandra sudah tertidur. Matanya tertutup, wajahnya pucat, dan dia tampak lemah.Sandra juga tidak berdaya melihat kondisi Chandra. Dia menghela napas pelan.Chandra tertidur dalam keadaan linglung. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur, dan dia terbangun karena rasa sakit.Kali ini, aku tidak tahu sakitnya itu berasal dari kepalanya atau seluruh tubuhnya.Tampaknya, serangga beracun yang tak terhitung jumlahnya itu menggigit dagingnya lagi, meminum darahnya, dan masuk ke tulangnya serta menghancurkan tulangnya dengan ganas.Dia adalah seorang t
Baca selengkapnya

Bab 756

Chandra tampak kecewa.Sandra meraih tangannya dan menghibur, “Jangan khawatir. Kita pasti akan menemukannya.”“Semoga saja.” Chandra mengangguk kecil.Namun, dia tahu bahwa kemungkinan untuk menemukan patung itu tidak terlalu besar. Bahkan kalaupun mereka menemukannya, dia belum tentu mendapatkan apa yang dia butuhkan.Dia terus menunggu. Sebentar lagi memasuki malam.Para tentara yang masuk ke dalam air sudah kembali semua.Mereka memasuki gua dan mencari lama sekali, tetapi tidak menemukan patung atau batu yang tingginya lebih dari sepuluh meter.Api unggun menyala di tepi pantai.Abdul bertanya, “Kak Chandra, bagaimana rencana kita sekarang?”Chandra juga memikirkannya.Puluhan tentara telah mencari patung itu seharian, tetapi tidak bisa menemukannya. Kemungkinan bisa menemukan patung itu tidak besar.Sekarang ini hanya ada dua kemungkinan.Yang pertama adalah, sepuluh tahun telah berlalu, sehingga patung atau batu itu mungkin sudah roboh.Kemungkinan yang kedua adalah, lokasinya
Baca selengkapnya

Bab 757

Awalnya, Teuku ingin membunuh Chandra.Dia tidak bisa tenang kalau Chandra masih hidup, meskipun pria itu cacat.Walaupun Chandra sudah mengundurkan diri sebelumnya, pria itu masih memiliki Pedang Penghakiman.Dia tidak boleh menyerang Chandra. Kalau dia menyerang pria itu, lalu dicari tahu siapa yang melakukannya, dia akan mendapat masalah.Chandra sudah berubah menjadi rakyat jelata sekarang, juga sudah menyerahkan Pedang Penghakiman.Tidak ada yang peduli dengan hidup atau matinya.Selama dia melakukannya dengan rapi, pasti tidak akan ada masalah.Sekarang, ketika mengetahui Chandra sedang mencari sesuatu, dia berubah pikiran.Apa yang dicari Chandra pastilah bukan benda biasa. Dia berencana untuk merebut benda itu sebelum menyerang pria itu.Setelah menutup telepon, dia masih belum tenang dan menelepon lagi.“Apa orang yang kamu cari itu dapat diandalkan?”Suara serak menjawab dari seberang telepon, “Jangan khawatir, bos. Pasti dapat diandalkan. Kami pernah menjadi tentara bayaran
Baca selengkapnya

Bab 758

Sedangkan Sandra tidak tidur semalaman, dia berjaga di luar.Nova tidur dengan nyenyak. Hari sudah pagi saat dia terbangun keesokan harinya.Nova bangkit, kemudian melihat ponsel di sampingnya. Sudah lebih dari jam 8 pagi. Dengan kesal Nova menepuk dahinya dan berkata, "Nova, nyenyak banget tidurmu."Nova segera bangkit, menyisir rambutnya yang berantakan, lalu keluar.Di luar, api unggun masih berkobar.Chandra duduk di kursi roda dengan Sandra berdiri di belakangnya sambil memijat kepala Chandra.Nova mendekat dan menyapa, "Sandra."Sandra menoleh sedikit, kemudian memberi isyarat kepada Nova untuk diam.Nova mendekat. Ternyata Chandra sedang tertidur.Sandra tampak sangat lelah, Nova kemudian berbisik, "Kamu nggak tidur semalaman, ya?"Sandra menghela nafas pelan dan berkata, "Kak Chandra kambuh lagi semalam. Dia terbangun kesakitan, kedinginan juga. Sekarang saja kulitnya terasa dingin banget, seperti es."Nova menyentuh wajah Chandra. Kulitnya memang sangat dingin.Nova berkata ke
Baca selengkapnya

Bab 759

Abdul adalah seorang jenderal berbintang satu dengan kekuasaan yang sangat besar. Untuk mendapatkan sebuah kapal selam bukanlah perkara sulit baginya. Setelah menelepon seseorang, dia mendekati Chandra dan berkata, "Kak Chandra, saya sudah hubungi mereka. Kapal selam akan segera tiba. Mohon tunggu sebentar."Chandra hanya mengangguk dan kembali duduk. Satu jam kemudian, kapal selam pun tiba. Kapal selam itu adalah jenis kapal selam mini yang hanya dapat menampung lima orang.Sandra telah bangun dari tidurnya. Dengan bantuan Sandra dan Nova, Chandra mulai mengenakan pakaian selam.Sandra bertanya dengan nada khawatir, "Kak Chandra, benar aku nggak perlu ikut? Kondisimu sekarang ini belum pulih sepenuhnya. Gimana kalau terjadi sesuatu pas nanti di dalam gua?"Dengan tenang, Chandra menjawab, "Nggak akan terjadi apa-apa."Nova dengan tegas berkata, "Sandra, kamu tunggu di sini, aku ikut dia ke dalam."“Kamu juga nggak boleh ikut. Kamu tunggu aku di darat saja. Aku cuma pergi lihat sebenta
Baca selengkapnya

Bab 760

Abdul memahami situasinya. Jikapun mereka bisa mengalahkan musuh, tapi Sandra pasti akan terluka. Dia pun akhirnya menarik Sandra untuk segera kabur. Dor! Dor! Dor!Suara pistol terdengar tanpa henti. Kekuatan musuh sangat mengerikan. Meski pasukan yang dibawa Abdul adalah para pasukan khusus berpengalaman, tapi kali ini mereka tidak membawa senjata berat. Mereka hanya membawa pistol tangan. Senjata itu sama sekali tidak bisa melawan tenaga api dari lawan. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya ada prajurit yang terluka. Abdul tidak mempedulikannya. Dia terus menarik Sandra lari. Melihat Abdul dan Sandra melarikan diri, Blacky segera memberikan perintah, "Kejar mereka, jangan biarkan satu pun lolos!"Namun, tentara yang berada di belakang Blacky terhalang oleh tembakan pasukan yang lain. Mereka hanya bisa menembaki Abdul dari jauh.Abdul telah berlari lebih dari sepuluh meter, tapi masih dalam jangkauan tembakan. Ia berusaha melindungi Sandra dengan tubuhnya sehingga Abdul terkena
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7475767778
...
206
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status