Share

Bab 752

Penulis: Angin
Sandra tersenyum dan berkata, “Kalau Nova mau ikut, biarkanlah dia ikut.”

Nova mendengus dingin, mengabaikan Sandra, dan masuk ke dalam mobil sambil memapah Chandra.

“Aku bisa sendiri.” Chandra melepaskan tangan wanita itu dan masuk ke dalam mobil sendirian.

Nova pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya.

Tak mau kalah, Sandra berjalan ke sisi yang satu lagi, membuka pintu dan duduk di sebelah Chandra.

Setelah semua orang masuk ke dalam mobil, semua mobil pun satu per satu melaju pergi.

Setelah masuk ke mobil, Chandra menyandarkan tubuh dan memejamkan mata untuk beristirahat.

Nova meraih tangannya dengan manja dan bertanya sambil tersenyum, “Sayang, kita mau pergi kemana?”

Sandra berkata dengan tidak senang, “Kamu bisa diam, nggak? Kak Chandra butuh ketenangan sekarang.”

Nova berkata dengan dingin, “Aku sedang berbicara dengan suamiku. Apa hubungannya denganmu?”

“Kamu ….” Sandra sangat marah.

Chandra membuka matanya sedikit, melirik ke arah Nova, dan menegur wanita itu, “Kamu bi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 753

    Di Gunung Bondas, Kanal Sueng.Banyak tenda didirikan di tepi pantai.Chandra duduk di atas batu, memegang ponsel di tangannya dan mencari informasi mengenai kondisi cuaca tiga bulan sebelum kebakaran yang terjadi di rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.Sandra duduk di sampingnya dan bertanya, “Kak Chandra, lagi lihat apa?”Nova juga penasaran. Dia hanya tidak ingin kehilangan Chandra, tidak ingin Chandra jadian dengan Sandra, makanya dia pergi mencari Sandra dan ikut datang. Dia masih tidak tahu apa yang ingin dilakukan Chandra.Chandra meletakkan ponselnya, memandangi pegunungan di seberang sungai, dan berkata dengan lembut, “Aku sedang melihat cuaca tahun itu. Kulihat, waktu itu nggak ada hujan besar, jadi kurasa air sungainya nggak dalam.”Sandra mengerutkan kening dan bertanya, “Untuk apa memperkirakan kedalaman air sungai?”Chandra menjelaskan, “Saat aku melompat ke sungai, aku memeluk sepotong kayu dan hanyut terbawa air sungai, makanya aku bisa selamat. Aku nggak mung

  • Jenderal Naga   Bab 754

    Nova bergerak cepat, langsung memapah Chandra berdiri. Dia juga memelototi Sandra dan berkata dengan dingin, “Aku saja yang melakukannya. Pria dan wanita yang bukan suami istri nggak boleh terlalu berdekatan. Mulai sekarang, menjauhlah dari suamiku.”Sandra melepaskan Chandra dengan ekspresi canggung.Meskipun Chandra sudah setuju untuk jadian dengannya, dan dia adalah pacar Chandra, Nova tetaplah mantan istri Chandra.Dia selalu merasa sedikit bersalah pada Nova.Dia sendiri merasa dia merebut suami Nova.Chandra agak kedinginan, kepalanya sedikit sakit, dan tubuhnya masih lemas. Dia sebenarnya tidak ingin bertengkar dan berdebat dengan Nova.Dia menatap Sandra dengan tatapan meminta maaf.Sandra juga mengerti dan mengangguk kecil.Nova memapah Chandra untuk beristirahat di tenda yang didirikan tak jauh dari sana.Ada selimut dan bantal di dalam tenda. Setelah masuk tenda, Chandra berbaring untuk beristirahat.Nova tidak pergi, duduk di samping, menatap Chandra dengan wajah berlinang

  • Jenderal Naga   Bab 755

    Nova tertegun dan membeku di tempat.Chandra datang ke sini untuk mencari obat untuknya?Demi dirinya?Saat ini, dia merasa dirinya sama sekali tidak memahami Chandra.Chandra telah melakukan begitu banyak hal untuknya, dan kini pria itu bahkan mengkhawatirkan Racun Dukun dalam dirinya. Namun, dia malah membuat keributan.“Aku ….” Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa mengatakan apa-apa.Sandra mengabaikan Nova dan masuk ke tenda lagi.Chandra sudah tertidur. Matanya tertutup, wajahnya pucat, dan dia tampak lemah.Sandra juga tidak berdaya melihat kondisi Chandra. Dia menghela napas pelan.Chandra tertidur dalam keadaan linglung. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur, dan dia terbangun karena rasa sakit.Kali ini, aku tidak tahu sakitnya itu berasal dari kepalanya atau seluruh tubuhnya.Tampaknya, serangga beracun yang tak terhitung jumlahnya itu menggigit dagingnya lagi, meminum darahnya, dan masuk ke tulangnya serta menghancurkan tulangnya dengan ganas.Dia adalah seorang t

  • Jenderal Naga   Bab 756

    Chandra tampak kecewa.Sandra meraih tangannya dan menghibur, “Jangan khawatir. Kita pasti akan menemukannya.”“Semoga saja.” Chandra mengangguk kecil.Namun, dia tahu bahwa kemungkinan untuk menemukan patung itu tidak terlalu besar. Bahkan kalaupun mereka menemukannya, dia belum tentu mendapatkan apa yang dia butuhkan.Dia terus menunggu. Sebentar lagi memasuki malam.Para tentara yang masuk ke dalam air sudah kembali semua.Mereka memasuki gua dan mencari lama sekali, tetapi tidak menemukan patung atau batu yang tingginya lebih dari sepuluh meter.Api unggun menyala di tepi pantai.Abdul bertanya, “Kak Chandra, bagaimana rencana kita sekarang?”Chandra juga memikirkannya.Puluhan tentara telah mencari patung itu seharian, tetapi tidak bisa menemukannya. Kemungkinan bisa menemukan patung itu tidak besar.Sekarang ini hanya ada dua kemungkinan.Yang pertama adalah, sepuluh tahun telah berlalu, sehingga patung atau batu itu mungkin sudah roboh.Kemungkinan yang kedua adalah, lokasinya

  • Jenderal Naga   Bab 757

    Awalnya, Teuku ingin membunuh Chandra.Dia tidak bisa tenang kalau Chandra masih hidup, meskipun pria itu cacat.Walaupun Chandra sudah mengundurkan diri sebelumnya, pria itu masih memiliki Pedang Penghakiman.Dia tidak boleh menyerang Chandra. Kalau dia menyerang pria itu, lalu dicari tahu siapa yang melakukannya, dia akan mendapat masalah.Chandra sudah berubah menjadi rakyat jelata sekarang, juga sudah menyerahkan Pedang Penghakiman.Tidak ada yang peduli dengan hidup atau matinya.Selama dia melakukannya dengan rapi, pasti tidak akan ada masalah.Sekarang, ketika mengetahui Chandra sedang mencari sesuatu, dia berubah pikiran.Apa yang dicari Chandra pastilah bukan benda biasa. Dia berencana untuk merebut benda itu sebelum menyerang pria itu.Setelah menutup telepon, dia masih belum tenang dan menelepon lagi.“Apa orang yang kamu cari itu dapat diandalkan?”Suara serak menjawab dari seberang telepon, “Jangan khawatir, bos. Pasti dapat diandalkan. Kami pernah menjadi tentara bayaran

  • Jenderal Naga   Bab 758

    Sedangkan Sandra tidak tidur semalaman, dia berjaga di luar.Nova tidur dengan nyenyak. Hari sudah pagi saat dia terbangun keesokan harinya.Nova bangkit, kemudian melihat ponsel di sampingnya. Sudah lebih dari jam 8 pagi. Dengan kesal Nova menepuk dahinya dan berkata, "Nova, nyenyak banget tidurmu."Nova segera bangkit, menyisir rambutnya yang berantakan, lalu keluar.Di luar, api unggun masih berkobar.Chandra duduk di kursi roda dengan Sandra berdiri di belakangnya sambil memijat kepala Chandra.Nova mendekat dan menyapa, "Sandra."Sandra menoleh sedikit, kemudian memberi isyarat kepada Nova untuk diam.Nova mendekat. Ternyata Chandra sedang tertidur.Sandra tampak sangat lelah, Nova kemudian berbisik, "Kamu nggak tidur semalaman, ya?"Sandra menghela nafas pelan dan berkata, "Kak Chandra kambuh lagi semalam. Dia terbangun kesakitan, kedinginan juga. Sekarang saja kulitnya terasa dingin banget, seperti es."Nova menyentuh wajah Chandra. Kulitnya memang sangat dingin.Nova berkata ke

  • Jenderal Naga   Bab 759

    Abdul adalah seorang jenderal berbintang satu dengan kekuasaan yang sangat besar. Untuk mendapatkan sebuah kapal selam bukanlah perkara sulit baginya. Setelah menelepon seseorang, dia mendekati Chandra dan berkata, "Kak Chandra, saya sudah hubungi mereka. Kapal selam akan segera tiba. Mohon tunggu sebentar."Chandra hanya mengangguk dan kembali duduk. Satu jam kemudian, kapal selam pun tiba. Kapal selam itu adalah jenis kapal selam mini yang hanya dapat menampung lima orang.Sandra telah bangun dari tidurnya. Dengan bantuan Sandra dan Nova, Chandra mulai mengenakan pakaian selam.Sandra bertanya dengan nada khawatir, "Kak Chandra, benar aku nggak perlu ikut? Kondisimu sekarang ini belum pulih sepenuhnya. Gimana kalau terjadi sesuatu pas nanti di dalam gua?"Dengan tenang, Chandra menjawab, "Nggak akan terjadi apa-apa."Nova dengan tegas berkata, "Sandra, kamu tunggu di sini, aku ikut dia ke dalam."“Kamu juga nggak boleh ikut. Kamu tunggu aku di darat saja. Aku cuma pergi lihat sebenta

  • Jenderal Naga   Bab 760

    Abdul memahami situasinya. Jikapun mereka bisa mengalahkan musuh, tapi Sandra pasti akan terluka. Dia pun akhirnya menarik Sandra untuk segera kabur. Dor! Dor! Dor!Suara pistol terdengar tanpa henti. Kekuatan musuh sangat mengerikan. Meski pasukan yang dibawa Abdul adalah para pasukan khusus berpengalaman, tapi kali ini mereka tidak membawa senjata berat. Mereka hanya membawa pistol tangan. Senjata itu sama sekali tidak bisa melawan tenaga api dari lawan. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya ada prajurit yang terluka. Abdul tidak mempedulikannya. Dia terus menarik Sandra lari. Melihat Abdul dan Sandra melarikan diri, Blacky segera memberikan perintah, "Kejar mereka, jangan biarkan satu pun lolos!"Namun, tentara yang berada di belakang Blacky terhalang oleh tembakan pasukan yang lain. Mereka hanya bisa menembaki Abdul dari jauh.Abdul telah berlari lebih dari sepuluh meter, tapi masih dalam jangkauan tembakan. Ia berusaha melindungi Sandra dengan tubuhnya sehingga Abdul terkena

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status