Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 561 - Chapter 570

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 561 - Chapter 570

1966 Chapters

Bab 561

“Oke,” jawab Sonia.Tubuh mereka bau hot pot, jadi begitu pulang ke rumah, mereka langsung mandi dulu. Reza pergi ke ruang kerjanya untuk mengurusi kerjaan, sementara Sonia membuat draf desainnya.Sonia sudah punya ide, sehingga bisa menyelesaikannya dengan sangat cepat. Setelah menyelesaikan desainnya, dia pergi ke ruang tamu untuk menonton film.Reza mengubah jadwalnya untuk besok, jadi dia rapat online dua kali berturut-turut. Ketika dia keluar dari ruang kerjanya, hati sudah gelap. Tirai di ruang tamu juga sudah ditutup, jadi ruangannya semakin gelap. Hanya ada cahaya televisi.Dia melihat layar televisi dan kebetulan ada seorang wanita yang sudah berubah menjadi zombie dengan rambut acak-acakan berjalan ke arahnya.Dia mengerutkan kening dan langsung mematikan TV.Sonia mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan bingung, “Aku nonton sendiri!”“Kamu nggak boleh menontonnya sendiri. Pantas saja kamu sering mimpi buruk. Itu karena kamu menonton film-film seperti ini,” kata Reza denga
Read more

Bab 562

Ranty terkekeh dan berkata, “Kamu bos wanita di sini!”Sonia bereaksi agak lambat. “Di sini?”Ranty mengangkat alisnya dan tersenyum lebar. “Iya, hotel ini milik Herdian Group.”Dia tersenyum dan berkata dengan nada menggoda, “Itulah mengapa ada banyak sekali orang yang ingin menjadi istri presdirnya Herdian Group. Ke mana pun kamu pergi, pasti selalu ada kejutan di mana-mana!”Sonia mengangkat alisnya dan tidak mengatakan apa-apa.Tak lama kemudian, matahari terbenam. Setelah sinar matahari meredup, langit akan ditelan oleh kegelapan.Lampu hotel dinyalakan. Pepohonan dan danau di sekitarnya tiba-tiba menjadi berwarna-warni, melanjutkan keindahan mereka.Ranty mendapat telepon dari Matias yang menanyakan dia ada di mana.Melihat Mandy turun dari mobil, Sonia menoleh pada Ranty dan berkata “Kamu cari Matias saja. Aku akan naik sendiri!”“Nggak, dia nggak sepenting kamu!” Ranty menyipitkan mata dan tersenyum.“Tapi, kamu adalah pendampingnya hari ini! Bosku juga sudah datang.” Sonia men
Read more

Bab 563

Sonia melirik Stella dan berkata dengan tenang, “Dia mungkin akan mengira kamu akan fashion show di acara hari ini!”Stella tercekat. Wajahnya memucat. Dia menggertakkan giginya dan menatap Sonia.Sonia mengabaikannya dan langsung berjalan pergi.Acara itu diadakan dengan menggunakan seluruh area di lantai satu. Dekorasinya mewah, dengan jendela tinggi yang menunjukkan pemandangan luas di luar, dengan lampu kristal besar dan karpet tebal dan mahal, serta berbagai dekorasi yang elegan lainnya. Begitu masuk ke dalam, orang-orang akan merasa seperti memasuki dunia lain.Ada orang yang sudah datang lebih awal di aula acara. Para pria mengenakan setelan jas yang bagus, dan para wanita semuanya berdandan dengan manis. Mereka memakai berbagai jenis permata dan berlian, berjalan dengan anggun dan elegan di antara para pria.Wendy adalah pemilik studio tempat Mandy dan Silvia bekerja, dan saat ini dia belum datang. Jadi, Mandy dan Silvia berdiri di pojokan untuk menunggunya datang.Setelah bebe
Read more

Bab 564

Stella mengerti maksud Silvia. Matias adalah salah satu produser dari film tersebut. Jika mereka bisa berteman dekat dengan Ranty, pasti akan lebih mudah untuk terpilih menjadi desainer film.Dia sebenarnya tidak mengenal Ranty. Mereka memang bertemu di acara lelang waktu itu, tapi dari awal sampai akhir, Ranty tidak pernah mengatakan sepatah kata pun padanya.Kalau dia pergi menghampiri wanita itu sekarang, dia juga tidak tahu apa wanita itu akan meladeninya?Namun, pada saat ini, Silvia sedang menatapnya dengan serius. Dia tentu tidak bisa menolak. Dia pun terpaksa mengangguk dan berkata, “Oke!”Silvia meraih tangannya dan berkata sambil tersenyum, “Nanti kalau aku menjadi desainer di film Pak Nathan ini, aku akan segera mengusulkan pada Bu Wendy untuk mempromosikan kamu jadi desainer!”“Terima kasih, Kak Silvia!” Stella tersenyum lembut.Ketika mereka sedang berbicara, terdengar suara keributan di pintu masuk aula acara tersebut. Mereka menoleh untuk melihat ke sana dan melihat Gina
Read more

Bab 565

“Sales? Lumayan juga. Selama punya motivasi, pasti punya masa depan!” ujar Mandy sambil tersenyum.“Iya!” Sonia mengangguk sambil tertawa kecil.Di sisi lain. Pak Nathan memanggil Siska Dayanti dan memperkenalkannya dan Gina Tanadi agar mereka saling kenal. Bagaimanapun juga, mereka akan menjadi kakak beradik di dalam film. Kalau mereka bisa akrab lebih dulu sekarang, di dalam film jadi lebih terlihat nyata.Siska berkata dengan nada merendah, “Halo, Bu Gina. Aku penggemarmu. Bekerja sama denganmu adalah impianku sejak masih sekolah!”Gina tersenyum kecil dan berkata, “Jangan bilang kamu tumbuh dewasa dengan menonton dramaku. Aku hanya dua tahun lebih tua darimu. Kalau kamu bilang begitu, aku akan terkesan sangat tua!”Siska tampak canggung dan malu. Manajernya di sebelahnya buru-buru berkata, “Bu Gina, kamu salah paham. Siska nggak bermaksud seperti itu. Dia hanya terlalu bersemangat bertemu denganmu, jadi salah ngomong!”“Jangan panggil aku Ibu. Kita semua hanyalah aktor. Yang pentin
Read more

Bab 566

Wanita-wanita lain melihat mereka dengan iri. Ada banyak sekali wanita cantik dan sosialita di sini, tapi satu-satunya wanita yang bisa berdiri di samping presdir Herdian Group hanyalah Gina.Reza berjalan dikelilingi banyak orang. Matanya menyapu aula acara tersebut, sampai dia menemukan Sonia yang berdiri di depan jendela. Dia tersenyum dan ekspresinya menjadi lebih lembut.Para bos besar sedang mengobrol di kelompok pertemanan masing-masing dan aula acara itu pun kembali tenang seperti sebelumnya. Namun, topik pembicaraan di antara para wanita masih tentang Gina.Silvia adalah penggemar Gina, sehingga dia tahu sedikit lebih banyak tentang latar belakang keluarga wanita itu. Saat ini, dia berkata dengan kagum. “Gina benar-benar memiliki kehidupan yang kita para wanita inginkan. Karirnya bagus, kehidupan cintanya bagus, dan semua yang dimilikinya yang terbaik!”Mellie tersenyum kecil dan berkata dengan nada masam, “Dia kan bernasib baik terlahir di keluarga yang kaya! Di dunia ini mem
Read more

Bab 567

Sonia sudah makan sepiring kue sambil mendengarkan percakapan mereka, bersandar di jendela dan bermain game di ponselnya.Wendy melihat Pak Nathan menjawab telepon dan pergi ke koridor. Dia pun bangkit dan mengikuti pria itu. Dia ingin menanyakan pendapat Pak Nathan tentang desain kostumnya.Silvia memperhatikan Wendy pergi, menoleh dan berbisik kepada Stella, “Kurasa Ranty punya waktu sekarang. Ayo kita hampiri dia dan berkenalan dengannya!”Stella tersenyum kecil dan berkata, “Oke!”Keduanya pun mencari alasan dan berpamit pergi.Mellie memandangi punggung Silvia, mencibir diam-diam, dan berkata kepada Mandy, “Di antara kita, dia yang paling suka menjilat orang. Sebagai seorang desainer, kita seharusnya mengandalkan kemampuan dan karya kita sendiri!”Mandy tahu bahwa Mellie dan Silvia hanya kelihatan dekat dari luar saja, tapi saling memandang rendah satu sama lain di belakang. Jadi, dia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.***Stella dan Silvia berjalan ke arah Ranty. Stell
Read more

Bab 568

Stella berdiri diam di tempat. Silvia berbalik badan dan tersenyum. “Bu Ranty, apa ada yang lain?”Ranty datang menghampiri mereka. Sikapnya yang tadinya dingin berubah. Dia tersenyum kecil dan berkata, “Kalian bilang kalian dari Arkava Studio?”Silvia langsung berkata, “Iya!”“Ternyata diundang oleh tim produksi. Aku selalu tertarik dengan studio desain kalian. Ada berapa orang yang datang ke sini? Boleh nggak kenalin aku pada yang lain?” kata Ranty.Stella tampak sedikit kaget. Dia tidak tahu mengapa sikap Ranty tiba-tiba berubah.Silvia merasa tersanjung dan berkata, “Tentu saja. Silakan ikut aku!”Ranty tidak melirik Stella sama sekali dan pergi bersama Silvia.Stella memalingkan wajahnya dan buru-buru mengikuti mereka.Wendy tidak ada di sana, sementara Mellie dan Mandy sedang mengobrol. Ketika melihat Silvia membawa Ranty datang, mereka langsung berhenti berbicara dan menoleh dengan heran.Sonia sedang bermain game, tapi saat melihat tatapan Ranty, dia sedikit mengangkat alisnya.
Read more

Bab 569

Keluarga Atmojo juga memiliki bisnis di dalam industri perhiasan, terutama untuk diekspor ke pasar Eropa dan Amerika. Desainer yang mereka pekerjakan juga berasal dari luar negeri. Mereka jarang bekerja sama dengan desainer dalam negeri.Ini adalah kesempatan bagi Mandy untuk go international.Mandy tertegun sejenak dan tiba-tiba berkata dengan gembira, “Oke, terima kasih Bu Ranty, karena telah memberiku kesempatan ini. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu!”Ranty tersenyum dan berkata, “Kamu harus berterima kasih pada asistenmu, karena aku sangat menyukainya!”Sonia menahan tawa dan mengangguk dengan tenang, “Terima kasih, Bu Ranty, karena telah menyukaiku!”Mandy meraih lengan Sonia dengan lembut dan berkata, “Terima kasih karena telah menyukai Sonia. Sonia dan aku akan bekerja sama untuk memberi layanan terbaik untuk merek perhiasannya Bu Ranty.”“Baguslah!” Ranty tersenyum dan berkata, “Aku masih ada urusan, jadi aku tinggal dulu, ya. Kalau ada urusan, kalian bisa datang mencariku k
Read more

Bab 570

Sonia tersenyum. “Puas! Hanya saja pujiannya agak terlalu lebay.”Ranty membalas, “Kenapa lebay? Mana yang nggak benar? Kamu yang terbaik di hatiku!”“Sebenarnya, aku nggak bermaksud untuk mencari masalah dengan orang-orang dari studiomu, tapi adikmu tadi itu datang menghampiriku dan ingin panjat sosial. Konyol sekali! Kalau dia masih diam-diam menindasmu lagi, aku akan mencari kesempatan untuk membalasnya!”Sonia mengangkat alisnya dan membalas, “Dia mengenalmu?”“Pernah ketemu sekali di sebuah acara lelang, tapi sama sekali nggak bicara. Aku juga nggak tahu kenapa dia merasa kami adalah teman?”Sonia menduga Stella tahu kalau Matias adalah salah satu produser untuk film tersebut, jadi dia mengajak Silvia untuk berkenalan dengan Ranty.Sonia masih mengobrol dengan Ranty lewat pesan. Mandy menoleh dan berkata, “Son, aku melihat seorang kenalan di sana. Aku pergi menyapanya dulu, ya!”Sonia mengangguk dan berkata, “Oke, pergilah!”“Aku akan kembali sebentar lagi!” Mandy tersenyum, bangk
Read more
PREV
1
...
5556575859
...
197
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status