หน้าหลัก / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / บทที่ 1961 - บทที่ 1970

บททั้งหมดของ Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: บทที่ 1961 - บทที่ 1970

2089

Bab 1961

Kase berkata dengan serius, “Banyak sekali pekerjaanku, contohnya mesti menghadapi wajah muram si Rayden setiap hari.”Sonia terdiam membisu. Ketika melihat wajah Kase, tiba-tiba Sonia kepikiran dengan sosok Melvin.Tidak! Melvin jauh lebih imut daripada Kase!…Sore harinya, Sonia menghubungi Johan dan Frida. Dia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Hondura dan jangan bertindak gegabah. Sonia sudah menemukan sasarannya. Dia akan mulai menyusun rencana pembunuhannya. Kemudian, dia akan mengutus orang untuk memasukkan Firda dan Johan ke dalam Istana Fers.[ Eka: Bos, apa Kak Reza marah sekali? Dia tidak persulit kamu, ‘kan? ][ Ariel: Kamu lagi mencemaskan Bos? Tapi kenapa sekarang kamu kelihatan sangat bersemangat? Apa maksudmu? ][ Eka: Kenapa kamu membongkarku? ][ Ariel: Aku hanya nggak berharap Bos dikelabui saja! ]Tidak ada lagi yang bersuara. Beberapa menit kemudian, Eka baru mengirim pesan lagi.[ Kita bahas soal serius dulu! Bos, bagaimana dengan sasaran kita? ][ Sonia: Sed
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1962

Sonia memutar bola matanya. Angin sepoi-sepoi mengembus rambut di samping telinga Sonia. Rambut itu melayang ke pipi putih mulus Sonia. Kelembutannya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang melihatnya.Pada saat ini, Sonia menggigit bibirnya sembari tersenyum. “Kalau nggak, kamu cari dia untuk bahas soal energi terbarukan.”Reza tersenyum dingin. “Aku lebih ingin bahas soal papan nama Suki di altar persembahan kediamannya!”Sonia menarik napas dalam-dalam. “Kamu sudah tahu?”Reza menyipitkan matanya. “Ternyata kamu juga tahu! Kamu beri tahu dia kalau kamu itu Suki?”Sonia segera menggeleng. “Nggak!”Suki sudah “meninggal”. Sonia tidak mungkin mengungkitnya terhadap siapa pun!Tatapan Reza masih kelihatan dingin. “Sebelumnya kalian sudah saling kenal? Apa kalian punya hubungan dekat sewaktu di medan perang?”Sonia berpikir sejenak. “Jujur saja, sebelum bertemu dengan dia, aku sama sekali nggak mengingatnya.”“Bagaimana setelah bertemu dengannya? Ketika melihat dia membangun altar untuk
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1963

Pohon Natal setinggi belasan meter kelihatan berkilauan di tengah istana. Rayden menyuruh pelayannya untuk menggantung hadiah berupa emas, perak asli, dan perhiasan lainnya di bagian teratas. Ada banyak orang ingin memanjat ke bagian teratas untuk merebut berlian sepuluh karat itu. Mereka semua saling memukul, tidak sedikit orang terjatuh dari paling atas.Ketika Sonia dan Theresia melewati, mereka melihat ada yang terjatuh hingga muntah darah, tetapi tidak ada yang menyelamatkan mereka. Mereka malah diinjak oleh yang lain demi bisa memanjat ke atas.Theresia berkata dengan tersenyum, “Orang-orang di sini bagai nggak punya arwah saja.”Hanya ada rasa serakah di diri mereka.Sonia berucap, “Apa kamu nggak merasa Rayden sengaja memperbesar rasa serakah mereka?”Theresia mengangkat-angkat alisnya. “Memang begitu. Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?”Sonia menggeleng. “Aku hanya merasa orang itu aneh sekali!”Malam hari ini, Rayden melakukan jamuan. Bondala dan Kase diundang. Sonia dan
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1964

Regan menunduk dengan panik, lalu menjelaskan dengan suara kecil, “Setelah datang ke sini, hidup kita sudah nggak ada pilihan lagi. Kalau aku tidak bermanfaat sama sekali, aku pun sudah dibunuh ketika membantu Hallie untuk menyelamatkanmu.”Sonia mengangguk. Kali ini, dia tidak mengatakan apa pun, langsung meninggalkan kamar.Setiap orang memiliki pengalaman hidup dan pilihan masing-masing. Tidak ada orang yang bisa benar-benar merasakan pengalaman hidup orang lain, juga tidak bisa menilai benar atau salahnya pilihan hidup orang lain!Tiba-tiba Regan berkata, “Nona Sonia, aku harap kamu tidak beri tahu masalah ini kepada Hallie. Biarkan dia mengira aku serakah dan sudah mengecewakannya.”Sonia berucap, “Oke, aku akan bantu kamu rahasiakan masalah ini!”Tatapan Sonia kelihatan berkilauan. “Aku sungguh berterima kasih karena sudah menyelamatkanku. Kalau kamu butuh bantuanku, kamu bisa mencariku kapan saja!”Ekspresi Regan kelihatan sedikit linglung. Dia mengangguk dengan perlahan. “Aku t
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1965

Himawan menoleh sekilas. Ketika melihat dirinya sudah melangkah mundur hingga menempel di meja bar, dia pun menatap Theresia dengan tidak berdaya. “Baiklah, kalau begitu, aku akan berdansa dengan Nona Lacey. Aku harap Nona jangan marah lagi.”Theresia pun tersenyum, lalu menarik tangan Himawan untuk berjalan ke arena dansa.Bar ini sangat luas dengan dilengkapi lantai dansa yang energik serta lantai dansa waltz yang santai. Ketika keduanya memasuki lantai dansa, Theresia meletakkan tangan panjang dan lembutnya di bahu pria itu, sementara pria itu merangkul pinggangnya, lalu mereka menari dengan anggun di tengah lantai dansa.Theresia sudah mabuk. Jadi, Himawan menuntunnya dengan langkah perlahan.“Sejak kapan Tuan Himawan datang ke Istana Fers?” tanya Theresia.Himawan menjawab dengan datar, “Sudah setengah bulan.”“Ternyata kamu pendatang baru!” Theresia tersenyum. “Dulu kamu kerja di mana?”“Aku bekerja dengan Tritop,” jawab Himawan.“Oh!” Theresia mengangguk. Tiba-tiba dia mengerutk
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1966

Sonia meraih lengan pria tersebut, lalu menjinjit ujung kakinya untuk mencium bibir Reza. Dia bertanya dengan suara serak, “Sistem pertahanan di Istana Fers sangat ketat. Sebelumnya Frida sempat meretas CCTV. Hanya saja, dia cuma sanggup membuat orang nggak menyadarinya dalam waktu singkat. Apa setelah dia bekerja sama dengan Yose, nggak ada yang bisa menyadarinya?”Reza membalas ciuman hangat Sonia. “Saat aku datang, masalah ada perubahan.”“Perubahan apa?” tanya Sonia dengan penasaran.“Sementara ini aku tidak beri tahu kamu dulu. Itu hukuman karena kamu tidak mendengar ucapanku!” Reza menggigit bibirnya.Sebelumnya wanita yang dipukul Sonia mengejar kemari. Ketika melihat Sonia dipeluk dan dicium oleh pria tampan dan tinggi, lalu berdansa bersama. Hubungan mereka berdua kelihatan sangat mesra.“Dasar wanita jalang!” maki si wanita dengan nada iri, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.…Ketika Kase kemari, Sonia baru saja keluar dari lantai dansa. Meski Sonia sedang mengen
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1967

Secara manajemen, pelayan tidak diperbolehkan untuk menggoda pria. Namun, di belakang, mereka berebut dengan sangat ketat.Oleh sebab itu, wanita itu bisa menghalangi Sonia tadi karena melihat Sonia sedang berciuman dengan pria di lantai dansa, dia merasa sangat iri.Sonia berkata dengan datar, “Tuan Noah tinggal di mana?”Para pelayan wanita saling bertukar pandang, tidak ada yang berbicara.Sonia mengambil botol anggur di samping. Inna segera berkata, “Lantai 13, di kamar 1302.”“Emm!” balas Sonia, lalu melangkah pergi.Di bar.Setelah Theresia dan Himawan selesai berdansa, dia pun menemukan Reza di depan meja bar.Reza mengangkat tangan melihat jam tangan sekilas. “Sudah saatnya pulang!”“Oke!” Theresia tersenyum.Mereka berdua berjalan keluar bar dan kebetulan bertemu dengan Himawan. Himawan memeluk wanita tadi sembari menyapa mereka berdua, “Raja Bondala, Nona Lacey.”Reza berkata, “Tadi aku nggak ada di tempat. Terima kasih Tuan Himawan sudah menjaga Lacey.”Tidak terlihat ekspre
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1968

Betapa bagusnya jika Rayden membunuh Sonia sejak awal. Noah tahu, selama Sonia masih hidup, dia pasti akan memiliki cara untuk melarikan diri!Sekarang Sonia sedang menyamar menjadi pelayan. Jangan-jangan dia sengaja mendekati Rayden untuk balas dendam? Apa ada rahasia yang disembunyikan Sonia, tapi tidak diketahui Noah?Seandainya Noah mengetahuinya, bisa jadi dia bisa segera mendorong Sonia ke neraka! Noah yang menyimpan rasa dendam itu berjalan pergi melihat ke sisi lift. Dia menyadari Sonia pergi ke lantai satu. Dia segera memasuki lift yang satu lagi untuk turun.Setelah tiba di lantai bawah, Noah menyadari Sonia mengambil kotak makanan, menaiki sebuah mobil. Ke mana Sonia? Noah segera mengendarai mobil yang satu lagi.Jalan-jalan di Istana Fers saling terhubung ke segala arah. Di tengah malam, bayangan pepohonan saling bertumpuk dan cahaya lampu redup berkelap-kelip. Noah mengikuti dari kejauhan, tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu jauh, hingga akhirnya mobil itu berb
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1969

Noah menatap wajah familier pria di hadapannya. Saking syoknya, kedua mata Noah langsung terbelalak lebar.Reza kembali mengangkat tangannya, lalu langsung menembak kepala Noah. Dia menurunkan pistolnya, kemudian melangkah dengan menginjak wajah Noah. Nada bicaranya terdengar sangat datar. “Beri tahu Rayden untuk bawa pergi jenazahnya!”Holand segera mengiakan.Sekitar sepuluh menit kemudian, Rayden datang ke vila. Dia menatap jasad Noah dengan dingin. Setelah itu, dia memasuki vila, dia pun melihat pria yang sedang duduk di sofa sembari merokok.Holand mengeluarkan rekaman CCTV di vila untuk memperlihatkannya kepada Rayden. Di dalam CCTV, Noah mengendarai mobil ke luar vila, lalu memasuki vila dengan memanjat tembok. Dia diam-diam berjalan ke belakang pohon, kemudian memanjat lagi ke balkon lantai dua.Setelah itu, tidak ada lagi gambaran di dalam CCTV, hanya terdengar suara jeritan seorang wanita dan juga suara tembakan.Beberapa detik kemudian, Noah jatuh dari atas balkon. Holand b
อ่านเพิ่มเติม

Bab 1970

Sonia tertegun sejenak, lalu segera mengangkat kepalanya mengamati sekeliling. Dia refleks mengangkat-angkat alisnya. Apa Reza sedang asal bicara? Bagaimana mungkin dia bisa melihat Sonia?Hanya saja, semuanya sungguh kebetulan!Sonia mengambil air berjalan ke lantai atas. “Aku pergi mandi dulu!”“Pergilah, tidur dengan tenang. Aku akan bangunkan kamu besok pagi,” ucap Kase dengan lembut sembari memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana.Langkah kaki Sonia berhenti. Dia berkata dengan suara rendah, “Kalau sudah jam sembilan aku belum bangun, kamu baru bangunin aku!”Sonia berharap dirinya bisa bangun sendiri. Awalnya saat di laboratorium, Sonia bisa bangun juga dengan mengandalkan dirinya sendiri. Kenapa sekarang malah tidak bisa?Kase mengangguk. “Oke, selamat malam!”Hari ini adalah malam hari Natal. Kase sudah berdoa tadi, semoga malam ini Sonia bisa mimpi indah, tidak terjerat dengan mimpi buruk lagi.Sonia naik ke lantai atas. Kase bersandar di ujung meja sembari menatap bay
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
195196197198199
...
209
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status