Semua Bab Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Bab 1971 - Bab 1980

2002 Bab

Bab 1971

“Sayang, bangun!”“Ahh!” jerit Sonia, kemudian langsung membuka matanya. Dia kelihatan sangat kaget saat ini. Dia menatap pria itu dengan terbengong.Reza segera mengulurkan tangannya untuk memeluk Sonia. Dia berusaha untuk menenangkan. “Apa kamu mimpi buruk? Aku ada di sini. Suamimu ada di sini!”Sonia bersandar di depan dada Reza. Tidak lama kemudian, dia mulai menenangkan dirinya. Dia menatap pemandangan gelap di luar sana, lalu bertanya dengan suara serak, “Reza? Kenapa kamu bisa ada di sini?”Selain itu, apa yang sedang Reza kenakan saat ini?Reza mengangkat kepalanya, lalu mengusap wajah Sonia. Ekspresi khawatir terlintas di atas wajahnya. “Apa yang kamu mimpikan? Kenapa kamu kaget seperti ini?”Sonia menatapnya sembari menggeleng dengan perlahan. “Nggak kenapa-napa. Aku sudah bangun.”Kemudian, Sonia mengamati tubuh Reza, lalu bertanya dengan tidak yakin, “Kamu datang buat kasih hadiah?”Reza tersenyum. “Iya, selamat hari Natal!”“Aku nggak mau hadiah.” Sonia mengusap wajah Reza
Baca selengkapnya

Bab 1972

Sonia membalas.[ Sekarang masih rahasia. Setelah kembali ke Jembara, aku baru perlihatkan kepadamu. ]Reza mengetik.[ Oke, aku sungguh menantikannya. ]Sonia spontan tersenyum. Dia mengangkat kepalanya bersandar di ranjang. Reza pun melakukan panggilan video dengannya. “Tidurmu tidak nyenyak semalam. Kamu tidur sebentar lagi. Aku lihat kamu tidur.”Sonia memiringkan kepalanya sembari bersandar di atas bantal. Wajahnya kelihatan indah bagai lukisan saja. Dia berkata dengan suara rendah, “Aku merindukanmu. Nggak bisa tidur.”Reza setengah bersandar di ranjang dengan tatapan membara. “Aku pergi cari kamu lagi?”Sonia berkata dengan tersenyum, “Nggak usah. Kamu istirahat saja.”“Kalau begitu, kita tidur bersama. Jangan tutup panggilannya. Biarkan aku melihatmu!”Sonia memejamkan matanya. “Kalau dilihatin kamu terus, aku jadi nggak bisa tidur. Aku tutup saja, ya!”Reza pun tersenyum. “Saat kita tidur bersama, kamu bisa tidur, kok!”Sonia mendengus dingin. “Beda, dong!”“Kalau begitu, diak
Baca selengkapnya

Bab 1973

Tidak ada orang di dalam ruang tamu. Miya langsung berjalan ke sisi kamar.Setelah Miya masuk, tiba-tiba terdengar suara tutup pintu yang kuat. Miya spontan menunjukkan ekspresi syok. Belum sempat dia menoleh, bagian belakang lehernya terasa sakit. Dia langsung jatuh pingsan di tempat.Sonia menatap wanita di atas lantai, lalu menyeretnya ke atas ranjang. Dia mengeluarkan sebotol obat, lalu menuangkannya di atas wajah si wanita.Cairan obat itu mengalir di atas wajah wanita itu. Beberapa saat kemudian, Sonia melepaskan selembar topeng kulit dari wajah Miya. Sonia mengenakannya di wajahnya sendiri. Wajahnya seketika berubah.Sonia menggeledah kartu magnetis lantai B12 dari tubuh Miya. Kemudian, dia menyumpal mulut Miya, lalu mengikatnya di atas ranjang. Saat ini, Sonia baru membalikkan tubuhnya berjalan pergi.Sonia terus melanjutkan langkahnya ke lantai B12.Kartu magnetis Miya hanya bisa diakses di salah satu lift saja. Setelah pintu lift terbuka, terlihat kamar Tensiro dan wanitanya.
Baca selengkapnya

Bab 1974

Pelayan wanita yang satu lagi menunjukkan ekspresi takut. “Lilian sadis sekali!”“Ada apa?” tanya Sonia.Inna segera berkata, “Aku bawa kamu ke sana. Tapi, nggak boleh terlalu ramai, nanti malah dipergoki sama pengurus istana.”Sonia mengangguk. “Oke, cuma kita berdua saja. Ayo, kita ke sana.”Inna segera mengangguk.Mereka berdua meninggalkan gedung. Inna sangat familier dengan Istana Fers. Dia menghindari bagian yang dipasang kamera CCTV, menelusuri jalan kecil segera membawa Sonia ke depan. Mereka baru berhenti setelah berjalan ke sisi tembok. Ada seseorang sedang berbaring di dalam rerumputan.Sonia melangkah maju. Inna spontan menariknya. “Hati-hati!”Sonia mengangguk, lalu menginjak rerumputan setinggi setengah tubuh manusia itu.Ada seorang wanita sedang berbaring di atas rerumputan. Hanya saja, mereka cuma bisa mengenali wanita itu dari cara ikat rambut dan berpakaiannya saja, karena seluruh kulitnya telah rusak dan berdarah. Wajahnya juga kelihatan sangat menyeramkan.Tubuh ya
Baca selengkapnya

Bab 1975

Tatapan Sonia menjadi dingin. Dia bertanya kepada Inna, “Biasanya Lilian bertugas di lantai berapa?”Inna membalas, “Di lantai 49.”Lantai 49?Sonia menengadah kepalanya menatap gedung lantai 49. Tiba-tiba matanya mulai menyipit.…Setelah kembali ke vila, ternyata Kase tidak sedang berada di tempat.Sonia membasuh tubuhnya, kemudian mengganti pakaian santai biasa. Dia duduk di balkon sembari memandang gedung di seberang sana.Apa isi gedung lantai 49?Seandainya Lilian bukan dijadikan objek penelitian, kenapa nasibnya bisa menjadi seperti itu?Sonia memejamkan matanya. Dia kepikiran dengan misi yang dijalankannya bersama Reza waktu itu. Dia dan Reza juga pernah melihat gambaran yang sama sewaktu di area bawah tanah. Di dalam sebuah ruangan, semua yang dikurung di sana adalah manusia berlumuran darah. Mereka juga dijadikan objek eksperimen untuk meneliti perkembangan virus.Virus?Tiba-tiba Sonia kepikiran sesuatu. Dia kembali melihat ke lantai 49. Tatapannya seketika berubah dingin!“
Baca selengkapnya

Bab 1976

Sonia tersenyum. “Makan dulu!”Kase berkata, “Oh, ya, semalam ada Santa Claus ke tempat tinggal kita, kulihat dia cukup galak. Apa ada yang aneh di tempat tinggal kalian?”Theresia melirik Reza sekilas, kemudian berkata dengan kaget, “Santa Claus? Jangan-jangan orang yang diatur Istana Fers untuk melakukan pertunjukan?”Sonia menunduk sembari memakan steak. Hatinya mulai berdetak kencang. Ternyata semalam Kase dipukulnya hingga jatuh pingsan!Kase mengusap lehernya. “Sekarang saja masih sakit. Seandainya dia itu orang Istana Fers, aku pasti akan beri pelajaran buat dia! Oh ya ….” Kase memalingkan kepala melihat ke sisi Sonia. “Semalam aku masih belum sempat memberimu hadiah.”“Apa?” Sonia mengangkat-angkat alisnya.Sonia tidak tahu Kase juga mengenakan kostum Santa Claus. Sonia kira Kase masuk ke kamarnya, lalu kebetulan bertemu dengan “Santa Claus” yang pergi mengantar hadiah untuknya.Kase mengeluarkan hadiahnya, lalu meletakkannya di hadapan Sonia. “Coba dibuka!”Kotak indah itu ber
Baca selengkapnya

Bab 1977

Tiba-tiba pintu toilet diketuk. Kase bertanya, “Ruila, apa kamu di dalam?”Tubuh Sonia menjadi tegang dalam seketika.Reza pun tersenyum dingin. “Jelas-jelas kita itu pasangan suami istri. Kenapa jadinya seperti lagi selingkuh saja?”Sonia mengangkat kepalanya. “Apa kamu lagi salahin aku?”Reza terbengong sejenak, lalu menggeleng. “Bukan!”“Apa kamu merasa sangat penat? Seorang Raja Bondala, Presdir Herdian Group, malah mesti menahan cobaan seperti ini. Seharusnya kamu merasa sangat marah, ‘kan?”“Tidak!”Kening Sonia berkerut. “Kamu pasti marah! Gara-gara aku … kamu mesti menerima … uhm!”Reza langsung mengangkat wajah Sonia dan menyumpal mulutnya.Suara ketuk pintu dari luar masih terdengar. Mereka berdua juga tidak menghiraukannya, melanjutkan ciuman membara mereka.Di luar ruangan.Theresia berjalan kemari, lalu berkata pada Kase dengan tersenyum, “Apa kamu datang untuk mencari Ruila?”Kase mengernyitkan keningnya. “Bukannya dia di dalam?”“Raja Bondala lagi di dalam, jadi aku suru
Baca selengkapnya

Bab 1978

Saat Theresia turun dari lantai atas, dia telah mengganti pakaiannya dengan terusan yang berwarna cokelat keemasan. Ketika melewati ruang tamu, Kase pun sudah jatuh pingsan.Theresia berjalan mendekat. Dia mengambil cangkir teh yang masih terasa panas itu, lalu membuangnya di wastafel. Dia memerintah pelayan untuk menjaga Kase dengan baik. Dia hendak keluar.Setelah keluar vila, Theresia memasuki mobil, kemudian berkata pada sopir, “Pergi ke tempat Tuan Winston.”Sopir membawa Theresia, lalu berjalan ke sisi gedung Istana Fers.Theresia menuruni mobil, langsung berjalan ke dalam. Berhubung sekuriti tahu dia adalah anggota Raja Bondala, tidak ada satu pun yang berani menghalanginya.Theresia berhasil berjalan ke gedung tanpa hambatan sama sekali. Langkah kakinya berhenti di luar ruang kerja Wiston. Kemudian, dia mengetuk pintu ruangan.“Masuklah!” Suara Winston terdengar dari dalam pintu.Theresia memasuki ruangan, lalu melihat pria yang berada beberapa meter dari dirinya. Dia langsung
Baca selengkapnya

Bab 1979

Himawan menatap Winston dengan tatapan dingin. “Seandainya masalah ini sampai ketahuan oleh Tuan Rayden, sepertinya kamu sendiri juga tidak bisa menjelaskannya.”Winston segera berkata, “Dia yang menggodaku!”Himawan berkata, “Apa kamu merasa Raja Bondala akan mendengar penjelasanmu?”Raut wajah Winston spontan berubah pucat. Dia berkata dengan gugup, “Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku harap Tuan Himawan bisa membantuku untuk merahasiakan masalah ini!”Himawan tersenyum dingin. “Aku harap kamu tidak mengulanginya lagi!”“Tentu saja. Aku berjanji!” Winston segera membalas, “Jangan sampai Rayden tahu masalah ini.”Himawan melirik Winston sekilas, kemudian membalikkan tubuhnya berjalan meninggalkan ruangan.Winston menghela napas panjang. Dia sendiri juga merasa kesal. Lacey si wanita jalang itu hampir saja mencelakainya!Saat Himawan meninggalkan gedung, dia melihat Theresia yang masih belum pergi. Theresia memalingkan kepalanya menatap si pria dengan tatapan manja. “Ini kedua kalin
Baca selengkapnya

Bab 1980

Sonia meletakkan cangkir kosong di atas meja, lalu berkata pada Kase, “Kita sudah mengganggu waktu mereka. Sudah saatnya kita pulang!”Kase melihat Sonia baik-baik saja. Dia pun merasa dirinya sudah berpikir kebanyakan. Semalam tidur Kase memang tidak nyenyak, itulah sebabnya dia merasa ngantuk sekali.Dengan berpikir seperti itu, Kase pun berdiri. Dia kembali menunjukkan ekspresi lembutnya. “Mohon bantuan Nona Lacey untuk beri tahu Raja Bondala kalau kami pamit duluan. Terima kasih atas jamuannya!”Theresia mengangguk dengan tersenyum. “Tuan Kase terlalu sungkan. Sering-sering kemari, ya.”Kase tersenyum, kemudian menatap Sonia dengan lembut. “Ayo, jalan!”Setelah kembali ke mobil, Kase masih bertanya pada Sonia, “Apa kamu merasa tidak enak badan?”“Emm?” Sonia menatap Kase dengan bingung.Kase mengangkat-angkat pundaknya. Dia tidak menjelaskan dan tidak bertanya banyak lagi. Sepertinya dia memang sudah berpikir kebanyakan.Pada larut malam, pesta festival di Istana Fers masih berlang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
196197198199200201
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status