Pelayan wanita yang satu lagi menunjukkan ekspresi takut. “Lilian sadis sekali!”“Ada apa?” tanya Sonia.Inna segera berkata, “Aku bawa kamu ke sana. Tapi, nggak boleh terlalu ramai, nanti malah dipergoki sama pengurus istana.”Sonia mengangguk. “Oke, cuma kita berdua saja. Ayo, kita ke sana.”Inna segera mengangguk.Mereka berdua meninggalkan gedung. Inna sangat familier dengan Istana Fers. Dia menghindari bagian yang dipasang kamera CCTV, menelusuri jalan kecil segera membawa Sonia ke depan. Mereka baru berhenti setelah berjalan ke sisi tembok. Ada seseorang sedang berbaring di dalam rerumputan.Sonia melangkah maju. Inna spontan menariknya. “Hati-hati!”Sonia mengangguk, lalu menginjak rerumputan setinggi setengah tubuh manusia itu.Ada seorang wanita sedang berbaring di atas rerumputan. Hanya saja, mereka cuma bisa mengenali wanita itu dari cara ikat rambut dan berpakaiannya saja, karena seluruh kulitnya telah rusak dan berdarah. Wajahnya juga kelihatan sangat menyeramkan.Tubuh ya
Tatapan Sonia menjadi dingin. Dia bertanya kepada Inna, “Biasanya Lilian bertugas di lantai berapa?”Inna membalas, “Di lantai 49.”Lantai 49?Sonia menengadah kepalanya menatap gedung lantai 49. Tiba-tiba matanya mulai menyipit.…Setelah kembali ke vila, ternyata Kase tidak sedang berada di tempat.Sonia membasuh tubuhnya, kemudian mengganti pakaian santai biasa. Dia duduk di balkon sembari memandang gedung di seberang sana.Apa isi gedung lantai 49?Seandainya Lilian bukan dijadikan objek penelitian, kenapa nasibnya bisa menjadi seperti itu?Sonia memejamkan matanya. Dia kepikiran dengan misi yang dijalankannya bersama Reza waktu itu. Dia dan Reza juga pernah melihat gambaran yang sama sewaktu di area bawah tanah. Di dalam sebuah ruangan, semua yang dikurung di sana adalah manusia berlumuran darah. Mereka juga dijadikan objek eksperimen untuk meneliti perkembangan virus.Virus?Tiba-tiba Sonia kepikiran sesuatu. Dia kembali melihat ke lantai 49. Tatapannya seketika berubah dingin!“
Sonia tersenyum. “Makan dulu!”Kase berkata, “Oh, ya, semalam ada Santa Claus ke tempat tinggal kita, kulihat dia cukup galak. Apa ada yang aneh di tempat tinggal kalian?”Theresia melirik Reza sekilas, kemudian berkata dengan kaget, “Santa Claus? Jangan-jangan orang yang diatur Istana Fers untuk melakukan pertunjukan?”Sonia menunduk sembari memakan steak. Hatinya mulai berdetak kencang. Ternyata semalam Kase dipukulnya hingga jatuh pingsan!Kase mengusap lehernya. “Sekarang saja masih sakit. Seandainya dia itu orang Istana Fers, aku pasti akan beri pelajaran buat dia! Oh ya ….” Kase memalingkan kepala melihat ke sisi Sonia. “Semalam aku masih belum sempat memberimu hadiah.”“Apa?” Sonia mengangkat-angkat alisnya.Sonia tidak tahu Kase juga mengenakan kostum Santa Claus. Sonia kira Kase masuk ke kamarnya, lalu kebetulan bertemu dengan “Santa Claus” yang pergi mengantar hadiah untuknya.Kase mengeluarkan hadiahnya, lalu meletakkannya di hadapan Sonia. “Coba dibuka!”Kotak indah itu ber
Tiba-tiba pintu toilet diketuk. Kase bertanya, “Ruila, apa kamu di dalam?”Tubuh Sonia menjadi tegang dalam seketika.Reza pun tersenyum dingin. “Jelas-jelas kita itu pasangan suami istri. Kenapa jadinya seperti lagi selingkuh saja?”Sonia mengangkat kepalanya. “Apa kamu lagi salahin aku?”Reza terbengong sejenak, lalu menggeleng. “Bukan!”“Apa kamu merasa sangat penat? Seorang Raja Bondala, Presdir Herdian Group, malah mesti menahan cobaan seperti ini. Seharusnya kamu merasa sangat marah, ‘kan?”“Tidak!”Kening Sonia berkerut. “Kamu pasti marah! Gara-gara aku … kamu mesti menerima … uhm!”Reza langsung mengangkat wajah Sonia dan menyumpal mulutnya.Suara ketuk pintu dari luar masih terdengar. Mereka berdua juga tidak menghiraukannya, melanjutkan ciuman membara mereka.Di luar ruangan.Theresia berjalan kemari, lalu berkata pada Kase dengan tersenyum, “Apa kamu datang untuk mencari Ruila?”Kase mengernyitkan keningnya. “Bukannya dia di dalam?”“Raja Bondala lagi di dalam, jadi aku suru
Saat Theresia turun dari lantai atas, dia telah mengganti pakaiannya dengan terusan yang berwarna cokelat keemasan. Ketika melewati ruang tamu, Kase pun sudah jatuh pingsan.Theresia berjalan mendekat. Dia mengambil cangkir teh yang masih terasa panas itu, lalu membuangnya di wastafel. Dia memerintah pelayan untuk menjaga Kase dengan baik. Dia hendak keluar.Setelah keluar vila, Theresia memasuki mobil, kemudian berkata pada sopir, “Pergi ke tempat Tuan Winston.”Sopir membawa Theresia, lalu berjalan ke sisi gedung Istana Fers.Theresia menuruni mobil, langsung berjalan ke dalam. Berhubung sekuriti tahu dia adalah anggota Raja Bondala, tidak ada satu pun yang berani menghalanginya.Theresia berhasil berjalan ke gedung tanpa hambatan sama sekali. Langkah kakinya berhenti di luar ruang kerja Wiston. Kemudian, dia mengetuk pintu ruangan.“Masuklah!” Suara Winston terdengar dari dalam pintu.Theresia memasuki ruangan, lalu melihat pria yang berada beberapa meter dari dirinya. Dia langsung
Himawan menatap Winston dengan tatapan dingin. “Seandainya masalah ini sampai ketahuan oleh Tuan Rayden, sepertinya kamu sendiri juga tidak bisa menjelaskannya.”Winston segera berkata, “Dia yang menggodaku!”Himawan berkata, “Apa kamu merasa Raja Bondala akan mendengar penjelasanmu?”Raut wajah Winston spontan berubah pucat. Dia berkata dengan gugup, “Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku harap Tuan Himawan bisa membantuku untuk merahasiakan masalah ini!”Himawan tersenyum dingin. “Aku harap kamu tidak mengulanginya lagi!”“Tentu saja. Aku berjanji!” Winston segera membalas, “Jangan sampai Rayden tahu masalah ini.”Himawan melirik Winston sekilas, kemudian membalikkan tubuhnya berjalan meninggalkan ruangan.Winston menghela napas panjang. Dia sendiri juga merasa kesal. Lacey si wanita jalang itu hampir saja mencelakainya!Saat Himawan meninggalkan gedung, dia melihat Theresia yang masih belum pergi. Theresia memalingkan kepalanya menatap si pria dengan tatapan manja. “Ini kedua kalin
Sonia meletakkan cangkir kosong di atas meja, lalu berkata pada Kase, “Kita sudah mengganggu waktu mereka. Sudah saatnya kita pulang!”Kase melihat Sonia baik-baik saja. Dia pun merasa dirinya sudah berpikir kebanyakan. Semalam tidur Kase memang tidak nyenyak, itulah sebabnya dia merasa ngantuk sekali.Dengan berpikir seperti itu, Kase pun berdiri. Dia kembali menunjukkan ekspresi lembutnya. “Mohon bantuan Nona Lacey untuk beri tahu Raja Bondala kalau kami pamit duluan. Terima kasih atas jamuannya!”Theresia mengangguk dengan tersenyum. “Tuan Kase terlalu sungkan. Sering-sering kemari, ya.”Kase tersenyum, kemudian menatap Sonia dengan lembut. “Ayo, jalan!”Setelah kembali ke mobil, Kase masih bertanya pada Sonia, “Apa kamu merasa tidak enak badan?”“Emm?” Sonia menatap Kase dengan bingung.Kase mengangkat-angkat pundaknya. Dia tidak menjelaskan dan tidak bertanya banyak lagi. Sepertinya dia memang sudah berpikir kebanyakan.Pada larut malam, pesta festival di Istana Fers masih berlang
“Bagus sekali!” Winston melihat ke sisi peneliti. Tiba-tiba dia mengeluarkan pistol, lalu menembak bagian dada si peneliti. “Aku wakili pelayan wanita ini untuk berterima kasih sama kamu!”Berhubung ada peredam, tembakan hanya mengeluarkan suara pelan. Bagian jantung peneliti itu langsung tertembak. Dia pun terjatuh tanpa sempat mengeluarkan suara.Winston menyimpan pistolnya dan mengaktifkan sistem penghancuran di lemari penyimpanan suhu terkendali.Sistem mulai bekerja, menampilkan keyboard virtual. Jari-jari Winston bergerak cepat di atasnya, memasukkan sistem penghancuran.Tidak lama kemudian, program mulai dijalankan.Tiba-tiba, seorang peneliti lain berlari masuk. Begitu melihat rekannya yang tergeletak di lantai dengan luka tembakan, raut wajahnya berubah drastis. Lantaran ketakutan, dia berbalik dan berlari ke luar secepat mungkin.Winston juga tidak langsung mengejarnya. Dia menunggu proses selesai, lalu menekan tombol konfirmasi terakhir. Setelah memastikan semua virus telah
Senyuman di wajah Reviana menjadi terkaku. Dia berkata dengan tersenyum, “Ada apa dengan King?”“Nyonya Reviana, King itu putri kandungmu, kenapa kamu malah mengunggah pernyataan seperti itu?” Kening Dania berkerut. “Kenapa kamu mesti berbohong, lalu memfitnah King? Kalau sampai dia tahu dirinya difitnah orang terdekatnya, apa kamu pernah berpikir betapa sedihnya dia?”Reviana merasa gusar. “Ini masalah keluarga kami. Sepertinya Nona Dania tidak berhak untuk bertanya?”“Nyonya Reviana, apa pun ceritanya, King itu anak kandungmu. Mohon hapus pernyataan itu, beri sedikit ruang untuk kamu dan Sonia. Anggap saja aku mohon sama kamu!” Dania berkata dengan serius, “Kelak kalau Nyonya Reviana memerlukanku, aku pasti akan berusaha untuk membantumu!”Sikap Reviana sangat dingin. “Tidak mungkin. Pernyataan itu sudah dipublikasikan!”“Kenapa?” Kening Dania berkerut. “Aku nggak habis pikir. Kenapa kamu begitu membenci Sonia? Saking membencinya, sampai ingin menghancurkannya?”Raut wajah Reviana me
Tuhan memang punya mata!Jantung Stella berdetak kencang. Dia menekan bagian dadanya, lalu dengan perlahan berjalan kembali ke kamarnya.Keesokan harinya, pernyataan yang diunggah Keluarga Dikara menjadi berita hangat.Di dalam pernyataan, Hendri dan Reviana mengekspos identitas mereka, lalu membenarkan bahwa merekalah yang telah membesarkan King, kemudian menjemputnya dari Kota Atria ke Kota Jembara.Mereka memang mengangkat Sonia sebagai anak asuh mereka. Hanya saja, hubungan mereka tidak semakin dekat. Sekarang King sudah tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka.Dari beberapa ucapan singkat itu, dapat diketahui bahwa Sonia tidak tahu diri, habis manis sepah dibuang, juga durhaka!Dalam waktu singkat, pernyataan itu sudah disebarluaskan hingga beberapa puluh ribu kali. Sekarang nama King kembali viral.Ini bukan pertama kalinya King viral. Dulu ada juga penggemar yang datang untuk membelanya, lalu mengendalikan arah opini. Namun kali ini, komentar penggemar King ditenggelamkan
Tobias berpikir sejenak. “Oh, begitu, ya? Setelah tiba di Kota Kibau, aku akan beri kalian 20% saham perusahaan baru. Apa semua itu cukup?”Reviana membalas dengan tersenyum, “Kami mengambil risiko dibunuh Keluarga Herdian, sepertinya 20% terlalu sedikit. Kalau 30%, masih bisa dipertimbangkan lagi.”Raut wajah Tobias langsung berubah muram. Dia melihat ke sisi Hendri.Baru saja Hendri hendak berbicara, Reviana sudah melanjutkan omongannya. Dia menegaskan sekali lagi. “Ayah, Sonia itu anak kandung kami. Orang yang melakukan pernyataan juga kami. Kelak kamilah yang akan dibenci Keluarga Herdian!”Pada akhirnya, Tobias juga merasa tidak berdaya dan memilih untuk mengalah. “Oke, aku akan beri kalian saham 30%!”“Terima kasih, Ayah!” balas Reviana dengan sangat puas.“Kalau begitu, kalian persiapkan dulu. Usahakan untuk unggah pernyataan itu besok pagi,” pesan Tobias.“Baik!” balas Reviana dengan segera.Hendri berdiri, lalu berpamitan dengan Tobias. Dia membawa Reviana meninggalkan tempat.
[ Jadi, dulu dia mendesain busana berbau nasional hanya demi mendapatkan hati penggemar? Ternyata kita itu badut yang lagi dia manfaatkan! ][ Orang seperti itu nggak pantas untuk kita sukai. Suruh dia dan studionya pergi dari negara ini! Biar dia jilat cowoknya yang berada di Negara Madani itu! ]…Malam harinya, Hendri dan Reviana dipanggil ke kediaman lama. Setelah memasuki ruangan, pelayan mengatakan, “Tuan lagi di ruang baca. Tadi Tuan sudah berpesan, kalian berdua bisa langsung ke sana.”Hendri dan Reviana berjalan ke ruang baca. Pada saat ini, Tobias sedang duduk sembari membaca buku.“Duduk!”Tobias meletakkan bukunya, melepaskan kacamatanya, kemudian bertanya pada Hendri, “Bagaimana keadaan perusahaan pada belakangan hari ini?”Mata Hendri langsung berkilauan. Dia melirik Reviana sekilas, lalu menjawab, “Masih bisa bertahan, meski dengan susah payah!”Sebelumnya berhubung perusahaan ditekan oleh Herdian Group, perusahaan pun kehilangan lebih dari setengah kliennya. Perusahaan
Di Arkava Studio.Setelah Mandy membaca berita ini, dia merasa gusar hingga seluruh tubuhnya gemetar.Sebelumnya King tidak pernah kepikiran untuk bergabung dalam asosiasi mana pun. Pihak asosiasi yang terus membujuk King. Saat King tidak ada di tempat, Juno akan membantu untuk menghadapi mereka. Pada akhirnya, lantaran merasa tidak sabar lagi, Juno pun membiarkan King bergabung dalam asosiasi. Mereka bahkan memberi King gelar kehormatan. Sekarang sebelum masalah berhasil diselidiki, mereka malah langsung memutuskan hubungan! Mandy melihat semakin banyak orang yang menghujat King. Dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Juno.Setelah menelepon sebanyak dua kali, panggilan masih tidak terhubung. Mandy pun menghubungi Dania. “Di mana Bos Juno?”Biasanya Juno tidak selalu berkantor di studio, sebab masih ada banyak bisnis yang mesti dia kelola.Dania berkata, “Bos Juno lagi dinas. Sepertinya dia baru akan kembali setelah beberapa hari.”“Bagaimana dengan masalah di internet?” ta
Reza adalah penghalang dalam mimpi Sonia. Reza tidak mengizinkan Sonia untuk meninggalkannya. Itulah sebabnya Sonia lupa untuk bergabung dengan anggota timnya.Apa Serigala dan yang lain sama seperti Kase? Mereka juga sedang berada di dunia lain, berusaha untuk membangunkannya? Supaya Sonia bisa terbangun dari khayalan dunia percintaannya? Jangan merasakan ketenangan dan jangan lupa dengan tanggung jawab di dirinya!…Di Kota Kibau.Erwin baru saja menyelesaikan rapatnya dan kembali ke ruang kerja. Cella pun sedang menunggunya di dalam ruangan dengan mengenakan masker wajah. “Ada urusan apa mencariku?” tanya Erwin dengan tersenyum ramah.“Ayah!” Cella berjalan maju. Tatapannya kelihatan sinis. “Aku dapat berita soal Ranty dan Sonia lagi nggak ada di Jembara. Ini kesempatan bagus!”Erwin berjalan ke depan meja kerja, lalu duduk di bangkunya. Dia berkata dengan tersenyum dingin, “Aku tahu bahkan Reza juga sudah beberapa hari meninggalkan Jembara.”“Jadi, apa lagi yang kita tunggu?” Terl
Kening Sonia bersandar di kepala Reza. Dia pun berkata dengan suara rendah, “Bukan pundak, tapi punggung.”Reza memeluk Sonia di dalam pelukannya. Dia menunduk untuk melihat bagian punggung Sonia. Saat ini, jubah mandi sudah melorot ke bagian pinggang Sonia. Kulitnya halus nan lembut dengan beberapa bekas samar berwarna merah muda, bagaikan kelopak sakura yang jatuh di permukaan air yang beriak lembut, mengikuti lekukan tubuhnya yang indah, menciptakan bayangan berkilauan.Sonia mendongak, lalu menutup matanya, mengecup bibir pria itu. Dengan suara serak, dia berkata, “Tinggal sebentar lagi …. Setelah aku menyelesaikan misi ini, kita sudah bisa pulang. Aku kangen sama Bibo, Max, dan juga camilan buatan Bi Rati!”Sonia ingin duduk santai bersama Reza di ayunan di atas rerumputan, menikmati hangatnya sinar matahari.Reza membalas ciuman Sonia dengan membara. “Jaga dirimu!”“Emm.” Sonia memang sudah ditakdirkan untuk tidak menjadi burung merak di dalam sangkar emas, juga bukan menjadi bun
Rayden memerintah, “Kamu bantu Himawan untuk menyelidiki masalah lantai 49. Selain itu, kamu mesti lebih perhatikan orang di sisimu.”“Baik!” balas Winston, “Kalau begitu, aku keluar dulu!”Rayden membalikkan tubuhnya berjalan keluar. Jakunnya spontan bergerak. Dia merasa kemeja di dalam jasnya sudah basah kuyup.Setelah Rayden menunggu kepergian Winston, dia duduk sendirian di bangku. Amarah di wajahnya mulai menghilang. Samar-samar terlihat rasa antusias di dalam tatapan sinisnya. Apa dia pelakunya? Ternyata dia sedang berada di Istana Fers!Selama ada Suki, meski dia meledakkan lantai 49, dia juga tidak akan meninggalkan Istana Fers! Bagus sekali!Sepertinya akting hubungan saudara yang mendalam ini sangat seru!Raja Bondala juga ikut serta dalam akting kali ini. Tujuannya pasti bukan hanya demi energi terbarukan saja. Demi apa? Jangan-jangan dia ingin bekerja sama dengan orang itu untuk menelan Hondura?Terlintas senyuman sinis di bibir Rayden. Sekarang semuanya sudah datang. Begin
“Maaf, sudah mengganggu!” balas Rayden dengan nada datar. Kemudian, dia berbalik, membawa anggotanya meninggalkan tempat.Himawan sedang menunggu di luar vila. “Apa Tuan Rayden menemukan petunjuk di tempat tinggal Raja Bondala?”Raut wajah Rayden kelihatan sangat muram. “Apa kamu benar-benar merasa Raja Bondala datang ke Istana Fers demi energi terbarukan?”Tidak terlihat perubahan ekspresi apa pun di wajah Himawan. “Aku juga tidak jelas. Aku tidak bisa menilainya!”Rayde melirik ke sisi gedung sekilas. “Di mana kamu saat gedung lantai 49 diledakkan?”Himawan membalas, “Setelah alarm berbunyi, aku langsung mengutus anggota ke sana. Aku lalai dalam pengawasan. Aku akan menjelaskan masalah ini kepada Tritop.”Usai berbicara, ponsel Rayden berdering. Dia melihat sekilas, lalu segera mengangkat dengan raut sinis. “Tuan!”Nada bicara Tritop sangat murka. “Tadi aku baru mendapat kabar kalau gedung lantai 49 diledakkan?”Tatapan sinis Rayden langsung dilayangkan ke sisi Himawan. Dia membalas,