Semua Bab Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Bab 381 - Bab 390

1897 Bab

Bab 381

Gina terdiam membisu.Ranty terlihat sangat penasaran. Meski Gina merasa kesal, dia juga tidak mungkin menunjukkan kekesalannya di depan orang banyak. Hanya saja, kata “berumur” sangatlah sensitif bagi wanita. Gina pun hanya bisa tersenyum paksa saja.“Kalau ada yang cocok, aku tentu akan mempertimbangkan masalah pernikahan.”“Dari ucapan Nona Gina, sepertinya kamu sudah punya calonnya, ya?”Gina seperti sedang diwawancarai awak media saja. Dia melirik ekspresi Reza, lalu membalas, “Maaf, ini menyangkut masalah pribadiku. Aku nggak ingin bahas terlalu banyak.”Ranty tersenyum tanda dirinya mengerti. “Oke, oke, aku mengerti!”Saat Reza mengambil rokok, dia tanpa sengaja melirik ke sisi Sonia. Sonia terlihat sedang menundukkan kepalanya. Entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu.Tak lama kemudian, semuanya sudah berpencar. Ada yang pergi mengobrol, dan ada yang pergi bermain kartu poker.Jason duduk di samping Reza. Dia menatap Gina yang sedang membuka musik, lalu menatap Sonia yang se
Baca selengkapnya

Bab 382

Baru saja Gina hendak mengiakan, Reza tiba-tiba berkata, “Kenapa kamu asal membagi tim? Nggak profesional.”Selesai berbicara, Reza mengeluarkan dua lembar kartu hitam dan dua lembar kartu merah, lalu mengocok dan membalikkan kartu ke atas meja. “Semua orang pilih satu, yang warnanya sama satu tim.”Ranty pun tersenyum. “Kalau begitu, aku duluan!” Dia mengambil satu kartu dari empat kartu di atas meja. Dia masih belum mengumumkan warna kartunya.“Bu Sonia, giliran kamu!” Gina menatap Sonia.Sonia mengangguk. Sekarang Sonia memilih satu lembar dari tiga kartu.Ketika hanya tersisa dua kartu, Reza berkata pada Gina, “Kita nggak usah pilih lagi. Ini punyamu!”Selesai berkata, Reza langsung menyerahkan satu lembar kartu kepada Gina, lalu sisanya untuk dirinya sendiri.Mereka berempat membuka kartu secara bersamaan. Kartu Ranty berwarna hitam, dan Gina juga berwarna hitam. Tidak perlu ditebak lagi, kartu merah berada di tangan Sonia dan juga Reza.Saat Sonia mengangkat kepalanya, kebetulan
Baca selengkapnya

Bab 383

Gina berkata dengan tersenyum, “Reza memang jago main blackjack. Kita sial karena ketemu lawan sehebat Kak Reza!”Johan merasa tidak puas. “Itu bukan hanya masalah keberuntungan saja. Kamu sih nggak jago mainnya, malah salahin orang lain!”Ranty langsung memelototi Johan, lalu berkata, “Mungkin Pak Reza dan Sonia cocok jadi teman satu tim.”Ketika mendengar ucapan itu, telinga Sonia terasa panas. Dia mengulurkan tangannya, lalu berkata, “Biar aku saja yang kocok kartu!”“Aku saja!” Reza mencondongkan badannya untuk mengambil kartu dari tangan Sonia. Sewaktu mengambil kartu, jari Reza tidak sengaja menyentuh jari Sonia. Dia dapat merasakan tangan Sonia sangat dingin. Reza spontan mengerutkan keningnya.Setelah mengocok kartu, bandar mulai membagi kartu. Reza melihat kartu di tangannya, lalu berkata, “Kenapa dingin sekali? Johan, tinggikan suhu AC-nya.”Johan merasa kaget. “Apa dingin, ya? Aku malah merasa agak panas.”Reza menatap Johan. “Yang main kartu itu kami, kenapa malah kamu yan
Baca selengkapnya

Bab 384

Reza meletakkan kartu poker yang sudah disusunnya ke samping, lalu mengeluarkan sebatang rokok. Saat ini Sonia tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menahan kotak rokok. “Kata siapa mau berhenti merokok?”Tatapan Reza langsung tertuju pada diri Sonia. “Apa ada hubungannya sama kamu?”Kedua mata Sonia langsung berair. Dia menggigit bibir bawahnya, merasa sangat sedih.Detak jantung Reza berdegup kencang. Reza berpikir, kalau Sonia menjawab “ada”, dia tidak akan mempermasalahkan masalah sebelumnya lagi. Meski Sonia membohonginya demi lelaki lain, Reza juga tidak akan mempermasalahkannya lagi.Reza akan kembali seperti dulu lagi, memanjakan dan menyayanginya! Tidak, Reza malah akan semakin memanjakan dan semakin menyayanginya!Hanya saja, Sonia tidak mengatakan apa-apa. Dia menurunkan tangannya, dan kembali menundukkan kepalanya, lalu berjalan pergi.Kali ini ekspresi Reza semakin muram lagi. Saking kesalnya, Reza langsung meremas kotak rokok di tangannya.…Johan menceritakan kekalahan t
Baca selengkapnya

Bab 385

“Ayo cepat jawab aku!” Wajah Jerry pun sudah memerah lantaran terlalu bersemangat.“Sepertinya dia nggak pernah main basket!” Ranty menatap Sonia. “Memangnya kamu pernah main?”Sonia langsung menggeleng.Namun, Jerry tetap tidak percaya. Dia memanggil Kevin kemari, lalu memamerkan nilai Sonia.Bahkan orang-orang yang sedang bermain permainan di samping juga tercengang dengan nilai permainan basket Sonia.Raut wajah Sonia masih terlihat normal seperti biasa. Bukannya hanya melempar bola saja? Kenapa mereka begitu heboh?Kehebohan di area permainan basket menarik perhatian orang di sekitar. Johan bertanya pada Bondan, “Apa yang sedang mereka lakukan di sana? Kenapa seramai itu?”Bondan tersenyum. “Sepertinya Sonia cetak rekor baru. Mereka semua nggak percaya Sonia nggak pernah main basket sebelumnya. Itu … dia lagi diinterogasi!”“Cetak rekor?” Johan tersenyum sinis. “Aku juga nggak percaya!”Johan memang tidak begitu menyukai Sonia. Saat ini dia berjalan mendekati kerumunan, lalu meliha
Baca selengkapnya

Bab 386

Semua orang mulai terdiam sambil menatap gerakan tangan Sonia dan Johan. Beberapa saat kemudian, mata mereka semua terbelalak!Sonia bahkan tidak melihat keranjang, kedua matanya hanya terus tertuju pada bola di bawah. Dia tidak terlihat buru-buru, melainkan sangat amat santai.Johan juga sangat hebat, kemampuannya juga hampir mengimbangi Sonia.Pertandingan kedua master memang sangat seru!Bahkan Gina juga terkejut. Dia berkata, “Ternyata Bu Sonia hebat sekali. Aku saja nggak percaya kalau dia bilang dia nggak pernah main basket sebelumnya!”Jason berkata, “Mungkin saja! Bisa jadi ini yang dinamakan bakat terpendam?”Gina berpikir sejenak, lalu menatap Reza. Tampak Reza sedang menyelipkan kedua tangan di dalam saku celananya. Dia sedang menyaksikan pertandingan di depan saja. Hanya saja, dari arah pandang Reza, Gina menyadari bahwa dia terus menatap Sonia.Tiga menit berlalu dengan sangat cepat. Johan langsung melihat nilainya.Nilai 1147!Johan langsung memasang senyum bangga, lalu m
Baca selengkapnya

Bab 387

Gina memelototi Johan. “Kenapa kamu begitu sungkan sama aku?”Saat ini Johan baru tersenyum.Gina tersenyum, lalu berkata, “Film aku sudah tayang di bioskop. Bagaimana kalau kita semua nonton bareng?”“Benarkah?” balas Johan. “Aku akan segera beli tiket!”Gina menatap Sonia. “Bu Sonia ikut, ya!”Sonia melirik Johan sekilas, lalu menjawab, “Oke!”Johan segera mengatur pembelian tiket bioskop. Semua orang langsung pergi ke bioskop untuk menonton film Gina.Terdapat sebuah bioskop kecil di lantai lima Altena. Johan memesan satu ruangan untuk menampung 30 orang. Setelah masuk bioskop, dekorasi di dalam sana sangatlah nyaman. Tempat duduk berupa sofa kulit, dan terdapat banyak minuman dan camilan di depan sana.Gina mengajak Reza untuk duduk di baris depan. Kebetulan Reza menerima panggilan masuk. Dia pun menyuruh mereka semua untuk masuk duluan.Gina tersenyum dengan lembut. “Kalau begitu, aku ambilkan tempat untukmu! Cepat, ya!”Sonia dan Ranty duduk di baris kedua dari belakang. Setelah
Baca selengkapnya

Bab 388

Saat film sedang ditayangkan sampai setengah, Sonia memalingkan kepalanya, dan tampak Ranty duduk di baris paling belakang. Ketika Ranty menyadari Sonia sedang menatapnya, dia malah mengangkat-angkat alisnya sambil tersenyum pada Sonia.Gina yang duduk di baris pertama juga terlihat tidak fokus. Dia menoleh beberapa kali, dan akhirnya dia menyadari Reza duduk di baris belakang. Dia merasa sangat kecewa.Gina mengirim pesan untuk Reza.[ Kenapa kamu duduk di belakang? ]Reza mengeluarkan ponselnya, lalu membalas.[ Aku masih harus telepon lagi. Aku nggak mau ganggu kalian! ]Gina hanya bisa menghela napas saja.[ Oke. ]Melihat Reza tidak membalas pesannya lagi, Gina pun langsung kehilangan minat untuk menonton lagi.Saat film sudah tayang selama dua jam, Reza yang duduk di samping Sonia itu tidak lagi meninggalkan ruangan.Gina spontan menoleh ke sisi Reza. Mereka berdua memang sedang duduk bersama, tapi mereka berdua tidak berbicara sama sekali. Mereka juga kelihatannya sangat asing.
Baca selengkapnya

Bab 389

Ranty dan Sonia diantar pulang oleh Kevin. Di perjalanan, Ranty tiba-tiba berkata, “Kevin, aku antar Sonia pulang dulu. Nanti kita lanjut minum lagi.”Sonia melihat jam sekilas, dan waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. “Sudah malam, minumnya lain hari saja!”“Nggak mau!” Ranty merasa kesal. “Aku mau pergi minum dan dansa. Dulu aku nggak bebas lantaran diatur sama seseorang. Sekarang aku sudah jomlo, aku bisa main sesuka hatiku!”“Yang nurut!” bujuk Sonia.“Sonia!” Ranty memeluk lengan Sonia, lalu berkata dengan manja, “Belakangan ini aku susah tidur. Aku selalu sembarangan berpikir. Biarkan aku pergi main, ya. Siapa tahu setelah aku capek nanti, aku jadi bisa langsung tidur.”Sonia tiba-tiba merasa kasihan dengan Ranty. Dia sudah terbiasa untuk dimanja dari kecil. Hidupnya sangatlah santai tidak ada beban pikiran. Sekarang dia malah tidak bisa tidur gara-gara banyak pikiran. Semua ini tentu saja gara-gara si Matias.Kevin menoleh, lalu berkata, “Tenang saja, aku bakal temani di
Baca selengkapnya

Bab 390

Jason langsung bertanya di grup WhatsApp.[ Kalian pergi minum lagi? ]Bondan nimbrung.[ Kalian nggak seru banget, sih! Kenapa nggak kasih tahu kalau ada ronde dua! ]Jerry membalas. [ Kakakku ingin minum, kami hanya menemaninya saja. ]Kemudian, Jerry membalas lagi.[ Tadi ada yang ajak kenalan sama Sonia, tapi cowok itu malah dimarahi kakakku. Haha! ]Gina mengirim pesan. [ Sonia itu cantik banget, wajar kalau dia jadi pusat perhatian. ]Johan membalas. [ Kak Gina, kamu lagi ngomongin kamu sendiri, ya? ]Gina lekas membalas. [ Terima kasih, ya, Johan. Ternyata aku sangat cantik di matamu! ]Johan langsung mengirim pesan. [ Tentu saja, aku itu penggemar setiamu! ]Reza duduk di atas ranjang sambil membaca percakapan mereka. Ekspresi wajahnya seketika menjadi muram.Seketika, Reza langsung menukar pakaiannya, lalu meninggalkan rumah.Di dalam bar, Ranty sudah capek menari. Dia kembali bersandar di tubuh Sonia sambil meneguk alkohol. “Sonia, kamu nggak marah, ‘kan?”Sonia bertanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
190
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status