Share

Bab 386

Penulis: Musim Gugur
Semua orang mulai terdiam sambil menatap gerakan tangan Sonia dan Johan. Beberapa saat kemudian, mata mereka semua terbelalak!

Sonia bahkan tidak melihat keranjang, kedua matanya hanya terus tertuju pada bola di bawah. Dia tidak terlihat buru-buru, melainkan sangat amat santai.

Johan juga sangat hebat, kemampuannya juga hampir mengimbangi Sonia.

Pertandingan kedua master memang sangat seru!

Bahkan Gina juga terkejut. Dia berkata, “Ternyata Bu Sonia hebat sekali. Aku saja nggak percaya kalau dia bilang dia nggak pernah main basket sebelumnya!”

Jason berkata, “Mungkin saja! Bisa jadi ini yang dinamakan bakat terpendam?”

Gina berpikir sejenak, lalu menatap Reza. Tampak Reza sedang menyelipkan kedua tangan di dalam saku celananya. Dia sedang menyaksikan pertandingan di depan saja. Hanya saja, dari arah pandang Reza, Gina menyadari bahwa dia terus menatap Sonia.

Tiga menit berlalu dengan sangat cepat. Johan langsung melihat nilainya.

Nilai 1147!

Johan langsung memasang senyum bangga, lalu m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dyandra Mulya
Sekarang setelah Kalah Johan bilang kekalahannya tak hubungan'nya dgn Gina. Lah Tadi sblm tanding nuntutnya jika Sonia kalah suruh melayani Gina ??? Dasar tidak bisa komitment nih Johan bocah Arogan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2620

    Lovin menggaruk kepalanya. “Pensil itu dipilih aku dan Riki sewaktu di kota kuno. Hanya bisa beli yang begini saja, memang bukan tergolong bagus.”Morgan berkata dengan sedikit mengangguk, “Pergi lanjutkan kelasmu sana. Kalau guru mengobrol saat pelajaran, murid-murid juga akan tidak fokus.”Sepertinya karena aura Morgan terlalu kuat, Lovin langsung merasa malu dan bahkan merasa gugup. Dia merasa seperti diceramahi oleh atasan saja. Dia segera berkata, “Oke, kalau begitu, kita ngobrol lagi setelah selesai kelas nanti.”Lovin membalikkan tubuhnya kembali ke podium. Setelah berjalan beberapa langkah, dia tetap merasakan rasa dingin di punggungnya.Theresia melukis gambar pegunungan dan perairan di atas buku sketsanya sembari berkata dengan nada berbisik, “Pantas saja dia segugup ini. Ternyata kamu memang mirip pimpinan yang lagi mengawasi anggotanya.”Morgan tersenyum. “Memangnya kamu murid serius?”“Tentu saja!” Theresia mengambil pena untuk diperlihatkan kepada Morgan.Morgan melirik s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2619

    “Kalau begitu, kamu dengar pelajaran saja!” Usai berbicara, Morgan berjalan pergi dengan mengambil buku sketsanya.Theresia melihat bayangan punggung tinggi dan arogan si pria sembari melengkungkan bibirnya. Dia membuka buku sketsa. Ada bayangan samping yang belum selesai dilukisnya.Julia berjalan menghampirinya. “Bagaimana perasaannya dengar pelajaran di sini?”Theresia menyimpan buku sketsanya. Tatapannya kelihatan lembut. “Rasanya nyaman sekali. Aku masih ingin dengar dua sesi pelajaran lagi.”“Apa kamu terbayang masa-masa sekolah dulu?” tanya Julia dengan tersenyum.“Aku nggak pernah sekolah, makanya semua ini terasa baru bagiku,” ucap Theresia.Julia merasa agak syok. “Tidak pernah sekolah?”“Aku nggak pernah duduk di kelas seperti ini.”Tiba-tiba Julia merasa penasaran dengan masa lalu Theresia, tetapi dia juga menyadari bahwa Theresia bukanlah tipe orang yang akan mengumbar masalahnya kepada orang lain. Julia pun tersenyum. “Kalau begitu, anggap saja untuk menebus rasa penyesal

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2618

    Setelah memasuki rumah, Julia meletakkan kanvasnya. Setelah itu, dia menuangkan segelas air sembari bertanya, “Apa tidurmu nyenyak semalam?”“Nyenyak sekali!”“Udara di sini bagus sekali. Tinggal beberapa hari di sini bagus buat kesehatanmu.”“Iya.” Theresia mengangguk, kemudian bertanya, “Kapan kamu mulai ngajar? Aku mau dengar.”Julia melihat jam tangannya sekilas. “Sekitar sepuluh menit lagi. Ayo, kita ke sana sekarang.”“Oke!”Mereka berdua berjalan ke perpustakaan. Setelah masuk ke dalam, Julia pergi mengambil bahan pelajaran di samping ruangan, sedangkan Theresia duluan memasuki kelas.Baru saja berjalan ke sisi pintu masuk, Lovin berlari menghampirinya dengan membawa semangkuk buah stroberi di tangannya. Dia menyerahkan mangkuk kepada Theresia. “Buah ini dikasih seorang orang tua murid. Sudah dicuci juga.”Theresia menerimanya. “Terima kasih!”“Jangan sungkan!” Lovin tersenyum hangat. “Apa kamu datang untuk dengar kelas Bu Julia? Cepat masuk sana. Sudah mau dimulai.”“Emm.” Ther

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2617

    Tiba-tiba ponsel yang diletakkan di atas nakas menyala. Theresia mengambilnya, ternyata ada pesan masuk dari Roger.Nama yang tertera di atas layar ponsel bagai seember air dingin yang disiramkan dari atas kepalanya. Pikirannya seketika menjadi sadar. Dia mulai membuka ponselnya.[ Roger: Apa harimu menyenangkan bersama teman? Seharian ini aku sangat merindukanmu. ]Theresia duduk bersandar sembari memeluk bantal. Dia mengetik dengan perlahan. [ Sangat menyenangkan. ][ Roger: Sebenarnya aku ingin sekali pergi bersamamu. Tadinya aku berencana pergi mencarimu setelah mengatur pekerjaanku, tapi belakangan ini kondisi Nenek tidak terlalu bagus. Aku tidak bisa pergi pada saat seperti ini. ][ Theresia: Aku mengerti. Nenek Riana sangat membutuhkanmu. Kamu temani Nenek saja. ][ Roger: Terima kasih atas pengertianmu. ][ Theresia: Sudah seharusnya. ][ Roger: Kenapa sungkan sekali? ]Theresia mengirim sebuah emotikon tersenyum. [ Tadi aku setir lama sekali. Aku merasa agak capek. Kamu juga c

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2616

    Jantung Theresia berdegup kencang. Dia menunduk untuk melihat kotak P3K. Rambutnya menutup wajah sampingnya. Dia berkata dengan suara pelan, “Ini juga bukan pertama kalinya kamu terluka. Kenapa kamu bisa nggak tahu mesti berbuat apa?”Terlintas tatapan muram di dalam mata dingin dan tegas Morgan. “Ini pertama kalinya aku terluka separah ini.”Theresia memiringkan sedikit wajahnya. Tatapannya kelihatan berkilauan. Dia juga tidak ingin dilihat oleh Morgan.Morgan melepaskan tangan Theresia. “Aku tidak mengganti obat di rumah karena takut ketahuan Kakek. Aku takut dia akan khawatir. Aku bukan sengaja.”Morgan tergolong sedang menjelaskan kepada Theresia. Hati Theresia spontan menjadi lembut. Dia membalikkan tubuhnya, lalu mengangkat tangannya untuk melepaskan perban di lengan Morgan.Ketika melihat luka itu, kening Theresia spontan berkerut. “Kalau kamu begini lagi, aku benar-benar nggak akan peduliin kamu lagi. Lagi pula, luka ada di tubuhmu. Kalau parah, kamu juga yang sakit.”Morgan me

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2615

    Di bawah pemandangan malam, raut wajah si pria kelihatan mendalam. “Aku bukan antar kamu!”Tiba-tiba Theresia teringat saat dia datang tadi, pelayan sedang membereskan kamar lantai satu. Dia pun langsung menunjukkan ekspresi canggung. Dia benar-benar sudah berpikir kebanyakan!Untung saja, langit sudah malam. Theresia tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan ke dalam vila. Senyumannya jelek sekali!Pria itu menyindir dalam hati. Betapa inginnya dia maju untuk menarik turun ujung bibir Theresia.Saat mereka berdua memasuki vila, pelayan wanita muda berjalan keluar dari dapur. “Nona Theresia, Tuan Morgan, kamar sudah dibersihkan. Kalau perlu sesuatu atau perlu makanan, kalian bisa cari aku.”Theresia berkata, “Baik, terima kasih, sementara ini nggak butuh apa-apa.”Theresia terdiam sejenak, lalu memalingkan kepalanya bertanya pada Morgan yang berjalan di belakangnya, “Apa Tuan Morgan butuh sesuatu?”Morgan menatapnya. “Aku butuh orang untuk bantu aku oles obat.”Theresia berka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status