Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 141 - Chapter 150

1913 Chapters

Bab 141

Kelly menyadari ranjang dan meja belajar itu seperti baru saja, dia pun segera bertanya, “Ini semua baru dibeli?”“Nggak, kok!” Sonia takut Kelly akan membayarnya lagi, dia pun sengaja berkata, “Tempat tidur dan meja belajar ini memang sudah ada dari dulu. Sepertinya pemilik rumah ini belum pernah menggunakannya.”Akhirnya Kelly bisa menghela napas lega. Dia duduk di atas ranjang dan berkata, “Kalau kamu buang-buang duit kamu lagi, lebih baik aku tinggal di hotel saja.”Kemudian Kelly melirik sekeliling dan berkata, “Bukankah kamu bilang hanya sewa satu kamar saja? Kalau aku tinggal di sini, apa pemilik rumah akan marah?”“Kamu tenang saja. Aku sudah minta izin sama pemilik rumah. Dia nggak masalah, kok!”“Baguslah kalau begitu!”Kelly tersenyum lalu berdiri. “Aku traktir kamu makan nanti malam.” Selesai berbicara, Kelly langsung menambahkan, “Jangan tolak aku lagi!”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Oke, oke, kamu yang traktir!”Mereka berdua pergi ke restoran sekitar. Saat makan, Kel
Read more

Bab 142

Sonia menundukkan kepala sambil tersenyum. “Bukan, kalian masih harus ujian akhir semester juga, ‘kan? Maksudku setelah kalian selesai ujian, untuk apa aku datang ke sini lagi!”Tandy diam-diam menghela napas lega, dia lalu mengatakan, “Setelah mulai ajaran baru nanti, bukannya kita masih akan bertemu lagi!”Kali ini Sonia tidak berbicara lagi. Dia memang berencana untuk mengundurkan diri selesai semester ini. Belakangan ini ketika Sonia pergi ke Kediaman Herdian, dia tidak pernah sekali pun bertemu dengan Reza. Sepertinya Reza tidak ingin bertemu dengannya, makanya Reza sengaja tidak pulang saat dia datang untuk bimbel. Jikalau seperti itu, untuk apa Sonia bersikeras mengajar lagi.Tandy mulai mengerjakan soal, lalu bertanya, “Apa kamu ingin memperlihatkan hasil latihanku kepada Paman Reza? Aku saranin jangan, deh!”“Kenapa?” tanya Sonia.Tandy menulis sambil mengatakan, “Belakangan ini suasana hati Paman Reza nggak begitu bagus. Aku saja nggak berani bicara sama dia. Jadi aku sarani
Read more

Bab 143

Ujung bibir Reza melengkung ke atas. “Kamu kangen sama papamu? Kenapa kamu nggak kirim sendiri?”“Aku takut dia pikir aku sedang pamer. “Tandy mendengus lalu berkata, “Sudah berapa bulan? Kenapa dia masih belum pulang-pulang? Aku bukan kangen dia, aku kangen sama Kakek dan Nenek!”“Bentar lagi!” balas Reza, lalu mengambil soal latihan dari tangan Tandy. “Nanti aku akan potret kasih papamu.”“Emm, terima kasih, Paman!”Setelah Tandy berpamitan, dia pun membalikkan badan dan berjalan pergi. Setelah berjalan beberapa langkah, dia pun menghentikan langkahnya. “Paman, apa Bu Sonia ingin mengundurkan diri?”Reza mengangkat kepalanya. “Apa yang sudah dia katakan?”“Dia bilang dia palingan hanya akan ajar aku dua kali lagi. Aku merasa ada yang aneh dengan ucapannya. Apa kamu mempersulit dia lagi?” tanya Tandy sambil mengerutkan alisnya.Rasa kesal seketika memenuhi hati Reza. “Untuk apa aku mempersulit dia? Aku akan tanya dia nanti, kamu tidur sana!”“Ohh!”Setelah Tandy pergi, raut wajah Reza
Read more

Bab 144

Selesai makan, Reza kembali ke ruang kerjanya. Dia berdiri di depan jendela, menatap Sonia yang sedang menuruni mobil.Sonia berjalan masuk ke vila dengan santai. Sinar matahari memancar di wajahnya, dan membuat kulit wajahnya terlihat semakin cerah lagi.Saat ini Sonia tidak menengok ke atas, dia pun tidak tahu ternyata ada orang yang sedang melihatnya.Pelayan sudah tidak asing dengan Sonia. Dia pun menyambutnya dengan sopan, dan bertanya apa yang ingin dia minum?Setelah Sonia menolak dengan halus, dia langsung naik ke lantai atas untuk memberi bimbel kepada Tandy.Tiba-tiba Tandy mengatakan akan memberi Sonia kejutan setelah selesai ujian. Sonia membalas dirinya juga akan memberi kejutan kepada Tandy!Selesai mengajar, Sonia turun ke bawah. Dia pun tidak sengaja melihat Reza yang sudah lama tidak dijumpainya. Reza terlihat sedang bermain dengan Max.Setelah Reza memarahinya waktu itu, mereka berdua pun tidak bertemu lagi. Si lelaki berjongkok sambil mengusap kepala Max. Dia mengang
Read more

Bab 145

Eka bersorak, “Bos memang paling hebat!”Ariel tahu bahwa Eka sangat mengagumi Sonia. Jadi dia sudah terbiasa melihat Eka yang suka menyanjung Sonia.“Tok! Tok! Tok!” Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Sonia mematikan ponselnya, lalu pergi membuka pintu. Tampak Kelly sedang berdiri di luar, dia lalu berkata dengan tersenyum, “Aku masak sup keladi, apa kamu ingin minum?”“Emm, mau!” Sonia tersenyum lembut.“Oke, kalau begitu, aku akan ambilkan satu mangkuk untukmu!” Kelly melambaikan tangannya, lalu membalikkan badan dan berjalan pergi.Saat mereka berdua sedang minum sup, Kelly bertanya apakah Sonia ingin mencari pekerjaan. Tokonya sedang merekrut karyawan.Sonia kepikiran setelah Tandy selesai ujian nanti, dia akan kembali ke Kota Atria untuk mengunjungi kakeknya. Jadi Sonia pun menolak, dan bertanya rencana Kelly selanjutnya, “Apa kamu ingin terus bekerja di toko kue? Apa kamu nggak berencana untuk mencari pekerjaan yang berhubungan dengan jurusanmu?”Tak lama lagi, Kelly pun ak
Read more

Bab 146

Setelah mereka pergi, Farel yang berdiri di atas tangga menoleh dan tersenyum. “Mereka cuma asal bicara saja, kamu nggak perlu masukin ke hati.”Sonia sedang mencampur cat warna. Dia mengangguk sambil membalas dengan senyuman. “Nggak, kok.”Saat menjelang sore, para pekerja sudah mulai pulang kerja. Mereka berdua pun membereskan barang-barang bawaan mereka, berencana untuk pulang.Farel memikul barangnya lalu berkata, “Ayo kita makan malam bersama. Aku traktir kamu, kamu ingin makan apa?”Sonia menggelengkan kepalanya. “Nggak usah, aku ingin pulang untuk istirahat.”“Kita akan langsung pulang setelah makan nanti. Kita bisa sekalian bahas rencana besok.”Kebetulan saat ini Sonia mendapat kiriman pesan singkat dari Kelly, katanya teman kerjanya tidak bisa datang bekerja. Jadi Kelly harus menggantikannya. Sonia menyimpan ponselnya, lalu mengubah pikirannya. “Oke kalau begitu.”Farel berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita makan hotpot saja? Di dekat sini ada hotpot yang lumayan enak.”“Ok
Read more

Bab 147

Reza berkata, “Tandy sudah mau ujian. Bisa nggak kamu beri bimbel tiap malam? Aku akan tambah gajimu jadi dua kali lipat.”Sonia menundukkan kepalanya, dan tangannya mengetuk-ngetuk pagar balkon. “Aku rasa nggak perlu. Tandy sudah cukup menguasai pelajarannya. Paling-paling aku akan perpanjang jam ajar di akhir pekan nanti. Kamu nggak perlu khawatir dengan ujian dia. Lagi pula dua hari ini aku nggak bisa ke sana, lagi ada urusan.”Lagi-lagi Reza terdiam beberapa saat. “Bukannya kamu sedang libur? Kamu lagi sibuk apa?”Sonia menggigit bibirnya, lalu membalas, “Aku dan teman kelasku menerima pekerjaan melukis dinding. Jadi aku agak sibuk dalam dua hari ini.”“Oke.” Kemudian Reza langsung memutuskan panggilannya.Sonia memasukkan ponsel ke dalam saku celana. Kedua lengannya bersandar di atas pagar, sambil memandang keindahan cahaya lampu di malam hari. Dia tiba-tiba mendengus, meluapkan kepenatan di hatinya.…Progres pekerjaan lukisan dinding berjalan sangat lancar. Setelah bekerja keras
Read more

Bab 148

Yenni menabrak kursi di samping, dan terjatuh dengan kuat. Seketika ruangan menjadi sangat hening, hanya terdengar suara teriak kesakitan Yenni saja.Sekitar tiga detik kemudian, beberapa orang baru berjalan ke sisi Yenni, dan beberapa orang mengerumuni Sonia. Sonia menarik Farel, dan kakinya menyepak ke sekeliling hingga tidak ada yang berani mendekatinya.Gambaran ini membuat Farel terbengong. Dia sungguh kagum dengan keahlian Sonia. Dia sungguh tidak menyangka seorang wanita yang kelihatan lemah lembut itu akan sekuat ini.Situasi di perusahaan menjadi kacau, bahkan ada pekerja yang melapor polisi. Satu jam kemudian, Sonia kembali berhubungan dengan pihak kepolisian, dan polisi yang bertanggung jawab atas kasus ini adalah polisi wanita waktu itu.Si polisi wanita pun tersenyum ketika melihat Sonia lagi. “Kenapa kamu lagi?”Sonia juga merasa tidak berdaya. Sebenarnya dia ingin bersabar, tapi dia tidak bisa bersabar ketika melihat Farel dihina oleh mereka semua!Ketika ada orang yang
Read more

Bab 149

Kemudian Farel berterima kasih pada Reza.Reza mengangguk sedikit kepalanya. Raut wajahnya terlihat tidak begitu gembira. Dulu ketika Sonia terkena masalah, dia akan memanggilnya dengan nada yang cukup gembira, tapi hari ini dia malah terlihat keberatan.“Naik mobil, aku antar kamu pulang.” Reza hanya menatap Sonia saja.Sonia tidak bergerak, dan berbicara dengan nada serius, “Aku ingin kembali ke Perusahaan Biredo, barangku ketinggalan di sana.”Farel segera berkata, “Sonia, kamu pulang saja sama pamanmu. Kebetulan aku juga ingin pergi ke Perusahaan Biredo untuk bertemu sama temanku, aku akan sekalian ambilkan barangmu. Nanti aku akan telepon kamu.”Sonia hanya bisa menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu, terima kasih, ya.”Farel melambaikan tangan kepada Sonia, lalu kembali berterima kasih pada Reza, baru berjalan pergi.Robi mengendarai mobil, sedangkan Reza dan Sonia duduk di baris belakang. Suasana di dalam mobil sangatlah hening.Beberapa saat kemudian, Reza menatap belakang teli
Read more

Bab 150

Sonia segera menjawab, “Cewek!”Setelah mendengar jawaban Sonia, nada bicara Reza pun berubah lebih lembut, “Kalau begitu, nggak masalah.”“Setelah dia pergi, aku baru keluar dari rumah itu.” Sonia melirik Reza sekilas, baru berkata.Kali ini Reza terdiam beberapa saat, lalu menggerakkan bibir tipisnya. “Bukannya kamu sudah bayar uang sewa bulan ini? Kamu pindahnya di akhir bulan saja.”Sonia hanya menundukkan kepalanya dan tidak bersuara lagi.Tak lama kemudian, mobil akhirnya berhenti. Ketika Sonia hendak keluar dari mobil, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berkata, “Omong-omong, terima kasih untuk masalah hari ini.”Tidak peduli bagaimana sikap Reza terhadapnya tadi, berhubung Reza sudah menolongnya, sudah seharusnya Sonia berterima kasih padanya.Reza melirik Sonia, lalu berkata, “Aku akan urus masalah selanjutnya, kamu nggak perlu pikirkan lagi.”Kedua pasang mata saling bertatapan. Sonia sedikit mengangguk, baru meninggalkan mobil.Sementara itu, Reza terus menatap bayang
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
192
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status