Share

Bab 143

Author: Musim Gugur
Ujung bibir Reza melengkung ke atas. “Kamu kangen sama papamu? Kenapa kamu nggak kirim sendiri?”

“Aku takut dia pikir aku sedang pamer. “Tandy mendengus lalu berkata, “Sudah berapa bulan? Kenapa dia masih belum pulang-pulang? Aku bukan kangen dia, aku kangen sama Kakek dan Nenek!”

“Bentar lagi!” balas Reza, lalu mengambil soal latihan dari tangan Tandy. “Nanti aku akan potret kasih papamu.”

“Emm, terima kasih, Paman!”

Setelah Tandy berpamitan, dia pun membalikkan badan dan berjalan pergi. Setelah berjalan beberapa langkah, dia pun menghentikan langkahnya. “Paman, apa Bu Sonia ingin mengundurkan diri?”

Reza mengangkat kepalanya. “Apa yang sudah dia katakan?”

“Dia bilang dia palingan hanya akan ajar aku dua kali lagi. Aku merasa ada yang aneh dengan ucapannya. Apa kamu mempersulit dia lagi?” tanya Tandy sambil mengerutkan alisnya.

Rasa kesal seketika memenuhi hati Reza. “Untuk apa aku mempersulit dia? Aku akan tanya dia nanti, kamu tidur sana!”

“Ohh!”

Setelah Tandy pergi, raut wajah Reza
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 144

    Selesai makan, Reza kembali ke ruang kerjanya. Dia berdiri di depan jendela, menatap Sonia yang sedang menuruni mobil.Sonia berjalan masuk ke vila dengan santai. Sinar matahari memancar di wajahnya, dan membuat kulit wajahnya terlihat semakin cerah lagi.Saat ini Sonia tidak menengok ke atas, dia pun tidak tahu ternyata ada orang yang sedang melihatnya.Pelayan sudah tidak asing dengan Sonia. Dia pun menyambutnya dengan sopan, dan bertanya apa yang ingin dia minum?Setelah Sonia menolak dengan halus, dia langsung naik ke lantai atas untuk memberi bimbel kepada Tandy.Tiba-tiba Tandy mengatakan akan memberi Sonia kejutan setelah selesai ujian. Sonia membalas dirinya juga akan memberi kejutan kepada Tandy!Selesai mengajar, Sonia turun ke bawah. Dia pun tidak sengaja melihat Reza yang sudah lama tidak dijumpainya. Reza terlihat sedang bermain dengan Max.Setelah Reza memarahinya waktu itu, mereka berdua pun tidak bertemu lagi. Si lelaki berjongkok sambil mengusap kepala Max. Dia mengang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 145

    Eka bersorak, “Bos memang paling hebat!”Ariel tahu bahwa Eka sangat mengagumi Sonia. Jadi dia sudah terbiasa melihat Eka yang suka menyanjung Sonia.“Tok! Tok! Tok!” Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Sonia mematikan ponselnya, lalu pergi membuka pintu. Tampak Kelly sedang berdiri di luar, dia lalu berkata dengan tersenyum, “Aku masak sup keladi, apa kamu ingin minum?”“Emm, mau!” Sonia tersenyum lembut.“Oke, kalau begitu, aku akan ambilkan satu mangkuk untukmu!” Kelly melambaikan tangannya, lalu membalikkan badan dan berjalan pergi.Saat mereka berdua sedang minum sup, Kelly bertanya apakah Sonia ingin mencari pekerjaan. Tokonya sedang merekrut karyawan.Sonia kepikiran setelah Tandy selesai ujian nanti, dia akan kembali ke Kota Atria untuk mengunjungi kakeknya. Jadi Sonia pun menolak, dan bertanya rencana Kelly selanjutnya, “Apa kamu ingin terus bekerja di toko kue? Apa kamu nggak berencana untuk mencari pekerjaan yang berhubungan dengan jurusanmu?”Tak lama lagi, Kelly pun ak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 146

    Setelah mereka pergi, Farel yang berdiri di atas tangga menoleh dan tersenyum. “Mereka cuma asal bicara saja, kamu nggak perlu masukin ke hati.”Sonia sedang mencampur cat warna. Dia mengangguk sambil membalas dengan senyuman. “Nggak, kok.”Saat menjelang sore, para pekerja sudah mulai pulang kerja. Mereka berdua pun membereskan barang-barang bawaan mereka, berencana untuk pulang.Farel memikul barangnya lalu berkata, “Ayo kita makan malam bersama. Aku traktir kamu, kamu ingin makan apa?”Sonia menggelengkan kepalanya. “Nggak usah, aku ingin pulang untuk istirahat.”“Kita akan langsung pulang setelah makan nanti. Kita bisa sekalian bahas rencana besok.”Kebetulan saat ini Sonia mendapat kiriman pesan singkat dari Kelly, katanya teman kerjanya tidak bisa datang bekerja. Jadi Kelly harus menggantikannya. Sonia menyimpan ponselnya, lalu mengubah pikirannya. “Oke kalau begitu.”Farel berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita makan hotpot saja? Di dekat sini ada hotpot yang lumayan enak.”“Ok

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 147

    Reza berkata, “Tandy sudah mau ujian. Bisa nggak kamu beri bimbel tiap malam? Aku akan tambah gajimu jadi dua kali lipat.”Sonia menundukkan kepalanya, dan tangannya mengetuk-ngetuk pagar balkon. “Aku rasa nggak perlu. Tandy sudah cukup menguasai pelajarannya. Paling-paling aku akan perpanjang jam ajar di akhir pekan nanti. Kamu nggak perlu khawatir dengan ujian dia. Lagi pula dua hari ini aku nggak bisa ke sana, lagi ada urusan.”Lagi-lagi Reza terdiam beberapa saat. “Bukannya kamu sedang libur? Kamu lagi sibuk apa?”Sonia menggigit bibirnya, lalu membalas, “Aku dan teman kelasku menerima pekerjaan melukis dinding. Jadi aku agak sibuk dalam dua hari ini.”“Oke.” Kemudian Reza langsung memutuskan panggilannya.Sonia memasukkan ponsel ke dalam saku celana. Kedua lengannya bersandar di atas pagar, sambil memandang keindahan cahaya lampu di malam hari. Dia tiba-tiba mendengus, meluapkan kepenatan di hatinya.…Progres pekerjaan lukisan dinding berjalan sangat lancar. Setelah bekerja keras

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 148

    Yenni menabrak kursi di samping, dan terjatuh dengan kuat. Seketika ruangan menjadi sangat hening, hanya terdengar suara teriak kesakitan Yenni saja.Sekitar tiga detik kemudian, beberapa orang baru berjalan ke sisi Yenni, dan beberapa orang mengerumuni Sonia. Sonia menarik Farel, dan kakinya menyepak ke sekeliling hingga tidak ada yang berani mendekatinya.Gambaran ini membuat Farel terbengong. Dia sungguh kagum dengan keahlian Sonia. Dia sungguh tidak menyangka seorang wanita yang kelihatan lemah lembut itu akan sekuat ini.Situasi di perusahaan menjadi kacau, bahkan ada pekerja yang melapor polisi. Satu jam kemudian, Sonia kembali berhubungan dengan pihak kepolisian, dan polisi yang bertanggung jawab atas kasus ini adalah polisi wanita waktu itu.Si polisi wanita pun tersenyum ketika melihat Sonia lagi. “Kenapa kamu lagi?”Sonia juga merasa tidak berdaya. Sebenarnya dia ingin bersabar, tapi dia tidak bisa bersabar ketika melihat Farel dihina oleh mereka semua!Ketika ada orang yang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 149

    Kemudian Farel berterima kasih pada Reza.Reza mengangguk sedikit kepalanya. Raut wajahnya terlihat tidak begitu gembira. Dulu ketika Sonia terkena masalah, dia akan memanggilnya dengan nada yang cukup gembira, tapi hari ini dia malah terlihat keberatan.“Naik mobil, aku antar kamu pulang.” Reza hanya menatap Sonia saja.Sonia tidak bergerak, dan berbicara dengan nada serius, “Aku ingin kembali ke Perusahaan Biredo, barangku ketinggalan di sana.”Farel segera berkata, “Sonia, kamu pulang saja sama pamanmu. Kebetulan aku juga ingin pergi ke Perusahaan Biredo untuk bertemu sama temanku, aku akan sekalian ambilkan barangmu. Nanti aku akan telepon kamu.”Sonia hanya bisa menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu, terima kasih, ya.”Farel melambaikan tangan kepada Sonia, lalu kembali berterima kasih pada Reza, baru berjalan pergi.Robi mengendarai mobil, sedangkan Reza dan Sonia duduk di baris belakang. Suasana di dalam mobil sangatlah hening.Beberapa saat kemudian, Reza menatap belakang teli

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 150

    Sonia segera menjawab, “Cewek!”Setelah mendengar jawaban Sonia, nada bicara Reza pun berubah lebih lembut, “Kalau begitu, nggak masalah.”“Setelah dia pergi, aku baru keluar dari rumah itu.” Sonia melirik Reza sekilas, baru berkata.Kali ini Reza terdiam beberapa saat, lalu menggerakkan bibir tipisnya. “Bukannya kamu sudah bayar uang sewa bulan ini? Kamu pindahnya di akhir bulan saja.”Sonia hanya menundukkan kepalanya dan tidak bersuara lagi.Tak lama kemudian, mobil akhirnya berhenti. Ketika Sonia hendak keluar dari mobil, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berkata, “Omong-omong, terima kasih untuk masalah hari ini.”Tidak peduli bagaimana sikap Reza terhadapnya tadi, berhubung Reza sudah menolongnya, sudah seharusnya Sonia berterima kasih padanya.Reza melirik Sonia, lalu berkata, “Aku akan urus masalah selanjutnya, kamu nggak perlu pikirkan lagi.”Kedua pasang mata saling bertatapan. Sonia sedikit mengangguk, baru meninggalkan mobil.Sementara itu, Reza terus menatap bayang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 151

    Yenni sungguh terkenal sekarang, tapi kelak … sepertinya orang-orang tidak akan melihatnya lagi.Farel yang berada di ujung telepon bertanya dengan semangat tinggi, “Sonia, pamanmu itu siapa, sih?”Sonia mengerutkan alisnya. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?”Kali ini Farel malah tertawa. “Semalam sewaktu aku kembali ke Perusahaan Biredo, pihak sekuriti nggak bolehin aku masuk ke dalam. Katanya bos mereka sangat marah, ingin minta ganti rugi sama aku. Kalau aku nggak bayar, dia akan tuntut aku ke pengadilan.”“Siapa sangka hanya dalam waktu satu malam, temanku telepon suruh aku ke sana. Bos Perusahaan Biredo bahkan tungguin aku di depan pintu. Sikapnya juga berubah 180 derajat. Dia nggak minta ganti rugi lagi, bahkan bayar upah kerja kita dua kali lipat dari yang dijanjikan. Katanya anggap saja sebagai ganti rugi atas kerusuhan yang terjadi.”Farel kembali tersenyum. “Orang tua aku nggak tahu masalah ini. Jadi semua ini pasti kerjaan pamanmu. Selain itu, mengenai masalah Yenni diekspo

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1913

    Jelas sekali, Kase sudah tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Winston. Setiap malam, Sonia mengantar camilan tetapi dia belum berhasil menemukan orang yang dia cari. Apakah mungkin orang itu begitu disiplin hingga bahkan tidak makan camilan?Sonia juga sudah mencoba pergi ke lantai bawah tanah ke-11, tetapi tetap tidak mendapatkan hasil apa pun. Namun, tidak menemukan apa pun juga merupakan kabar baik. Setidaknya itu berarti kakaknya tidak termasuk dalam kelompok orang yang dijadikan subjek eksperimen.Sonia memutuskan untuk beristirahat selama dua hari. Bagaimanapun, pelayan yang setiap hari dia samarkan identitasnya itu, sering bangun dengan keluhan leher yang sakit dan bahkan sudah memutuskan untuk pergi ke dokter.Malam itu, Sonia dan Kase duduk berdampingan di bar. Mereka mengobrol santai sambil menikmati suasana.Hallie datang mengenakan seragam pelayan yang dirancang khusus untuk bar itu. Dia menyerahkan dua gelas minuman pada Sonia dan Kase, lalu berujar sambil tersenyum

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1912

    Begitu pintu lift terbuka, Sonia melangkah keluar. Di hadapannya, terbentang lorong panjang dengan lampu neon putih yang dingin dan suram menggantung di atas kepala.Sonia keluar dari lift dan melangkah ke koridor. Di kedua sisi koridor, terdapat laboratorium dan ruang penyimpanan. Melalui pintu-pintu kaca, dia bisa melihat berbagai macam alat yang aneh dan rumit. Dia terus berjalan lebih dalam.Suasana di sekitarnya begitu sunyi hingga terasa mencekam. Tiba-tiba, telinganya menangkap suara aneh, seperti kuku yang menggores kaca, bercampur dengan suara geraman liar yang menyerupai auman binatang buas.Sonia mengikuti arah suara itu. Tak jauh di depan, sebuah pintu besar terlihat berdiri kokoh. Pintu itu terlihat sangat kuat dan dilengkapi dengan sistem pengamanan berbasis sandi. Dia segera mengirim perintah ke Frida.Dalam waktu 30 detik, Frida berhasil membobol sistem pengamanan tersebut. Setelah memasukkan kode yang diberikan, pintu itu perlahan terbuka secara otomatis. Ketika Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1911

    Sonia menggigit kue cokelat di depannya, lalu bertanya, "Apa kamu sudah tanya, kapan Rayden akan kembali?"Kase menatapnya tajam sembari balik bertanya, "Kamu sangat suka cokelat?"Sonia mengangkat alis dengan tenang. Dia membalas, "Hampir semua wanita menyukainya."Senyum Kase penuh pesona ketika menimpali, "Kupikir, kamu berbeda dari yang lain."Sonia mengulang pertanyaannya, "Jadi, kapan Rayden akan kembali?"Kase mendekatkan tubuhnya ke arah Sonia, menatap matanya dengan intens, lalu berucap pelan, "Aku curiga Rayden sebenarnya masih ada di Istana Fers.""Lho?" Sonia mengangkat kepala. Dia jelas sangat terkejut.Mata Kase bertemu langsung dengan tatapan Sonia dan memancarkan kesan yang menggoda. Dia menjelaskan, "Winston adalah perwakilan Rayden, tapi untuk proyek sebesar ini, dia nggak mungkin mengambil keputusan sendiri.""Aku rasa Rayden sebenarnya nggak meninggalkan Istana Fers. Dia cuma nggak mau menemui orang." Dugaan Kase memang sangat sesuai dengan karakter Rayden yang dike

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1910

    Kase mengangkat lengannya dan menoleh ke arah Sonia. Di balik kerudung sutra tipis itu, Sonia mengangkat tangan dan merangkul lengan Kase, lalu berjalan bersamanya menuju ruangan.Saat mereka masuk, di balik meja kerja besar, duduk seorang pria yang bukan Rayden. Melihat hal ini, Kase bertanya sambil tersenyum. "Kenapa bukan Rayden?"Pria di belakang meja itu berdiri. Dia terlihat seperti penduduk asli Benua Delta, dengan rambut agak keriting dan mengenakan setelan jas hitam. Dia menjawab dengan sopan, "Maaf sekali, Pak Rayden menerima pesan yang sangat mendesak pagi ini.""Satu jam yang lalu, dia sudah meninggalkan Istana Fers. Dia memintaku untuk menyambut Pak Kase dan melanjutkan pembahasan kerja sama. Perkenalkan, aku adalah sekretaris Pak Rayden. Namaku Winston," lanjut pria itu.Sonia merasa sedikit kecewa. Dia sempat berharap bisa bertemu Rayden secara langsung dan mungkin bisa mengenali suaranya atau postur tubuhnya untuk memastikan apakah dia adalah orang yang dia kenal. Namun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1909

    Hallie harus mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan Regan di tempat ini. Itu adalah urusan pribadi Hallie. Sonia tentu saja tidak bisa mencampuri.Apalagi, meski saat ini belum ada kepastian apakah Hallie adalah cucu dari gurunya, sekalipun sudah pasti, Sonia tetap tidak akan mengambil keputusan untuk gadis itu.Sonia membalas sambil mengangguk. "Apa pun yang ingin kamu lakukan, keputusan ada di tanganmu. Tapi, tempat ini sangat berbahaya. Aku yakin kamu sudah merasakannya semalam."Hallie menjawab dengan tegas, "Aku akan mencari cara untuk melindungi diriku sendiri."Kase mengeluarkan suara tawa kecil yang mencemooh. Ketika dia mendapati Hallie menatapnya dengan kening berkerut, dia segera berucap sambil tersenyum, "Jangan salah paham, Nona. Aku bukan lagi mengejekmu. Aku cuma tiba-tiba merasa ingin tertawa."Hallie merasa canggung mendengar itu. Sonia melirik sekilas ke arah Kase, lalu berucap, "Bantu dia."Kase mengangkat alis dan tersenyum penuh arti. Dia bertanya, "Apa keuntun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1908

    Kase balik bertanya sambil tersenyum, "Kamu bahkan nggak mengenali penyelamatmu?"Hallie tertegun menatapnya dan terlihat bingung. Di sisi lain, Sonia berucap, "Masih ada beberapa jam sebelum matahari terbit. Lebih baik kamu naik ke atas dan beristirahat dulu. Kita bicarakan hal lainnya besok."Hallie mengangguk dengan cemas, lalu mengikuti Sonia menuju lantai atas. Sonia menunjukkan kamar di sebelah kamarnya sendiri, lalu berucap, "Di dalam lemari, ada piama dan baju ganti. Kamu bisa memakainya sesukamu."Hallie memandang Sonia dengan penuh rasa terima kasih, lalu berujar, "Makasih banyak. Kamu sudah menyelamatkanku dua kali!""Jangan berterima kasih padaku. Kali ini, orang yang menyelamatkanmu adalah pria yang tadi di bawah," ujar Sonia.Hallie tertegun sebelum bertanya, "Dia yang menyelamatkanku? Apa tadi aku bersikap nggak sopan?"Suasana di bar tadi terlalu kacau. Hallie begitu ketakutan hingga tak tahu apa yang terjadi. Saat dibawa ke vila ini, dia masih merasa ketakutan bahkan s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1907

    Sonia menoleh ke arah Kase, lalu bertanya, "Bisakah kamu membantuku?""Kamu berbicara padaku sambil mengenakan baju seperti itu, tentu saja aku nggak akan menolak." Kase menyerahkan gelas minuman yang dipegangnya kepada Sonia, lalu menambahkan, "Minum ini dulu!"Sonia mengambilnya dan langsung menghabiskannya dalam satu tegukan. Mata Kase yang indah makin bersinar. Dia pun bertanya, "Katakan, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?""Tolong bantu aku menyelamatkan gadis itu. Bisakah kamu melakukannya?" tanya Sonia.Kase melirik ke arah panggung, lalu bertanya, "Itu gadis yang kamu selamatkan kemarin?" Dia mengernyit sebelum menambahkan, "Biar kuperingatkan, kamu sudah menyelamatkannya sekali."Bagi Kase, menyelamatkan seseorang untuk pertama kalinya masih bisa dimaklumi sebagai bentuk belas kasihan. Namun jika orang tersebut kembali terjebak dalam bahaya, itu berarti dia bodoh dan tak perlu diselamatkan lagi.Kase mengangkat alis, lalu menatap Sonia sambil melanjutkan, "Aku nggak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1906

    "Ivy, lihat! Itu gadis dari Cendania!" Gadis pirang di sebelah Sonia menggenggam tangannya dengan penuh semangat.Sonia dengan halus menghindari genggamannya, tetapi dia tertegun sejenak ketika melihat gadis di atas panggung. Itu ternyata gadis yang kemarin dia temui di luar toserba, Hallie. Dia telah ditangkap, lalu dijual ke tempat ini.Di Hondura, seorang gadis cantik bisa dijual hingga 5.000 dolar Amwrika. Sonia terlihat mengernyit. Sepertinya Hallie sama sekali tidak mendengarkan nasihatnya dan tetap keras kepala mencari pacarnya.Hallie terbangun di atas panggung. Melihat orang-orang di sekelilingnya yang memandangnya seperti serigala, dia sangat terkejut.Dengan ketakutan, Hallie berusaha bangkit untuk melarikan diri, tetapi setelah itu dia menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan bikini. Dalam sekejap, dia memeluk tubuhnya erat-erat dan duduk kembali dengan cemas.Juru lelang mulai menyebutkan harga awal. Wajah Hallie kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1905

    "Baiklah!" Sonia membawa kotak camilan ke dalam, diikuti oleh pria kulit putih itu. Selama waktu ini, Sonia mendengar suara percakapan pria dan wanita dari arah ruang tamu.Ekspresi Sonia tetap tenang. Setelah meletakkan makanan di atas meja, dia berbalik dan berjalan keluar. Pria itu mengikutinya dari belakang dan menutup pintu.Sonia kembali mendorong troli menuju lantai atas. Setelah mengantarkan 12 porsi camilan, dia tetap tidak menemukan orang yang sedang dia cari.Namun, Sonia tidak terburu-buru. Ini baru hari pertama. Saat dia hendak membawa troli kembali ke lantai satu, tiba-tiba seorang gadis lain yang juga mengenakan seragam pelayan berlari menghampirinya.Gadis itu menarik tangannya dengan penuh semangat, lalu berucap, "Jangan sibuk lagi. Malam ini ada lelang, sebentar lagi bakal dimulai!"Gadis itu menarik Sonia menuju lift. Mereka naik ke lantai 32 yang ternyata adalah sebuah bar. Istana Fers yang terlihat sunyi dan tak berpenghuni di siang hari, berubah menjadi tempat yan

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status