Linda berjalan keluar dari dapur, lalu segera berkata, “Yana, sini sama Bibi. Paman sudah menggendongmu selama beberapa jam. Tangannya pun sudah kebas.”“Tidak apa-apa. Kamu masak untuk Yana saja. Biarkan aku gendong dia sebentar lagi.”Melihat Yana sudah bersemangat, nada bicara Jason juga semakin lembut lagi.“Baiklah. Aku tidak akan lama-lama,” balas Linda, lalu kembali ke dalam dapur.“Apa tangan Paman sakit?” Jemari kecil Yana mengusap tangan Jason, lalu mencondongkan tubuhnya. “Biar Yana tiup. Kata Ibu, setelah ditiup, tidak akan sakit lagi!”“Kenapa kamu hebat sekali? Bisa mengingat semua ucapan ibumu.” Jason memangku Yana di atas pahanya. “Sini, biar Paman tanya, sekarang kamu sudah umur berapa?”Yana mengulurkan tangan kanannya, lalu mengeluarkan dua jarinya. Kemudian, dia melihat Jason dengan tersenyum. “Umur dua!”“Hebat sekali!” puji Jason sembari mengangguk. “Siapa namamu?”“Ya-na!” Yana mengatakannya dengan pelan sembari mengangguk. Sosok seriusnya terlihat sangat imut.“
Read more