“Tapi ada yang aneh kali ini!” Tandy menggeleng, lalu berkata pada Sonia, “Aku taruhan, ya. Kali ini cinta Kak Tasya pasti bertepuk sebelah tangan!”Sonia menunjukkan ekspresi kagetnya. “Siapa lelaki yang nggak tahu diri itu? Mana mungkin cinta kakakmu bertepuk sebelah tangan?”Tandy berkata dengan khawatir, “Kak Tasya itu bukan orang pintar. Semoga kali ini dia nggak buta lagi!”Sonia tak kuasa ingin tersenyum ketika melihat sikap dewasa Tandy. “Kakakmu bisa masuk ke Jembara University juga karena nilainya yang tinggi. Selama kuliah, nilai dia juga selalu tinggi-tinggi. Kamu malah bilang kakakmu bukan orang pintar?”Tandy berkata, “Pintar belajar bukan berarti pintar dalam menilai orang. Sejak kecil, dia selalu dimanja. Dia nggak bisa bedain mana yang baik dan mana yang jahat!”Sonia tersenyum lebar. “Sejak kecil? Kenapa kamu tahu banget?”Tandy melirik Sonia sekilas, lalu berkata dengan cemas, “Ayah ibuku jarang di rumah, pamanku juga sibuk sekali. Bu Sonia, tolong bantu aku pantau k
Read more