Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 1041 - Chapter 1050

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 1041 - Chapter 1050

1932 Chapters

Bab 1041

Tanpa ragu, Sonia langsung menendang daun pintu. Namun, Darren malah menyeretnya ke belakang. Sonia refleks tertarik ke belakang. Pintu tidak berhasil terbuka.Darren juga bukan sengaja. Dia hanya tidak sanggup menstabilkan langkahnya saja.Sonia yang ditarik ke belakang itu tidak sengaja mengisap asap. Kemudian, Sonia kembali menahan napasnya.Tentu saja Sonia tahu kondisi saat ini sedang tidak bagus. Dia segera menendang pintu, tetapi semuanya telah terlambat. Entah apa yang telah dihirup Sonia, tubuhnya menjadi lemas. Dia bagai orang yang disuntik obat bius saja, kehilangan seluruh tenaganya.Sonia masih terus menendang pintu. Hanya saja, pintu tidak bergerak sama sekali.Di luar ruangan, tendangan pertama Sonia tadi mengejutkan mereka semua hingga semuanya tertegun di tempat.Hardy mengerutkan keningnya melihat ke sisi Thalia. “Sebenarnya apa yang lagi kamu lakukan?”Thalia menyuruh para wanita pendamping meninggalkan ruangan. Saat ini, hanya tersisa dirinya, Liana, dan Hardy di da
Read more

Bab 1042

Liana bertanya, “Apa kita pergi sekarang?”“Ngapain pergi? Pertunjukan baru dimulai. Apa kamu nggak ingin lihat?” Thalia duduk di sofa. Terlintas ekspresi sinis di wajahnya.“Tentu saja mau!” balas Liana dengan antusias tinggi. Dia menuangkan segelas anggur kepada Thalia. “Sebelumnya kita sudah pasang kamera di dalam sana, kita bisa menyaksikannya dari ponsel.”Thalia berkata dengan tersenyum, “Kita juga bisa dengar secara langsung!”Begitu ucapan dilontarkan, tetiba pintu ruangan didobrak. Lelaki berbadan tinggi melangkah masuk. Tampak Robi, Romi, dan yang lain di belakangnya.Senyuman di wajah Thalia menjadi kaku. Saking kagetnya, dia langsung berdiri. “Pak Reza!”Reza melirik ke dalam ruangan, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Di mana Sonia?”Thalia berlagak tidak mengetahui apa-apa. “Sonia nggak ada di sini!”Reza melirik pintu di ujung ruangan, lalu melangkahkan kaki panjangnya.Thalia hendak menghalangi langkah Reza, tetapi langkahnya dihalangi oleh Robi.Wajah Robi tampak sa
Read more

Bab 1043

Thalia menjerit keras, “Apa yang ingin kalian lakukan? Reza!”“Reza, kembali!”Reza menggendong Sonia membawanya meninggalkan ruangan.Romi memberi isyarat tangan kepada bawahannya. Bawahannya langsung berjalan ke sisi Liana dan juga Thalia. Tak peduli bagaimana mereka meronta, bawahan menggeledah tubuh Liana, lalu menemukan sebungkus bubuk putih di dalam plastik transparan. Robi menuangkan tiga gelas anggur, lalu menuangkan bubuk putih ke dalam gelas.Robi mengelola bisnis pelabuhan Keluarga Herdian. Biasanya dia sering berinteraksi dengan orang kaya yang sopan dan juga preman yang licik. Dia pernah bertemu dengan banyak jenis orang dan juga pernah mengalami banyak hal. Jadi, dia tidak luluh ketika mendengar suara jerit minta ampun Thalia maupun Liana. Dia menyerahkan minuman itu ke hadapan kedua wanita.Bawahan Robi masing-masing mengangkat segelas anggur, lalu berjalan ke sisi Thalia, Liana, dan juga Hardy yang sedang berada di dalam ruangan. Pada saat yang sama, Darren pun dibawa
Read more

Bab 1044

Pikiran Reza seketika menjadi kacau. Wanita yang dirindukannya selama dua tahun ini akhirnya muncul di hadapannya. Pakaiannya sedang dalam keadaan terbuka. Wajahnya juga tampak sangat merona. Sepertinya Sonia sedang menunggu Reza untuk menenangkannya. Bagaimana Reza bisa menahan diri?Reza memeluk Sonia dengan erat, lalu berpesan, “Pergi ke Imperial Garden.”“Baik!” balas sopir dengan segera.Reza terpaksa menahan Sonia, lalu menaikkan pakaian Sonia sembari menenangkannya. “Sayangku, jangan buru-buru. Tunggu sebentar lagi.”Sonia masih menempelkan wajahnya di depan dada Reza. Dia meremas pakaian Reza dengan erat, lalu berkata dengan suara serak, “Reza, aku sedih sekali!”“Aku tahu!” Tatapan Reza sangatlah tajam. Dia mengusap wajah Sonia dengan lembut. Betapa inginnya Reza menggantikan Sonia untuk menerima penderitaannya saat ini.“Kamu nggak tahu!” Sonia memejamkan matanya sembari menggeleng dengan perlahan. “Kamu bilang kamu akan selalu mencintaiku, tapi kamu malah minta putus! Saat a
Read more

Bab 1045

“Nggak, nggak pernah!”“Bagus!”Lampu di dalam kamar tidak dinyalakan. Waktu satu jam telah berlalu, hujan mulai mengguyur di saat pukul tiga subuh.Cuaca dingin menghilangkan hawa panas di tubuh mereka berdua. Suasana di dalam kamar terasa sangat menyenangkan.Saat Sonia mendengar adanya suara rintik hujan, dia merasa dirinya sedang berhalusinasi. Dia juga mengabaikan semua itu.Hujan semakin deras saja. Saat matahari hampir terbit, hujan baru mulai mereda. Sonia mendengar suara gerimis. Pada akhirnya, dia baru memejamkan matanya. Dia sungguh capek saat ini.Sonia memimpikan masa kecilnya. Dia bermimpi dirinya diomeli oleh ibu asuhnya. Kemudian, ibu asuhnya menusuk jari tangannya dengan jarum hanya karena dirinya tidak sengaja menjatuhkan mainan adiknya.Sonia tidak berani menangis. Sebab, jika dia menangis, ayah asuhnya akan menendangnya.Tendangan lelaki dewasa membuat Sonia sangat kesakitan. Rasanya di ambang kematian sangatlah menakutkan.Tetiba pintu gerbang terbuka. Seorang lela
Read more

Bab 1046

Tubuh Sonia menempel di balik kaca jendela. Rasa dingin itu membuat Sonia mulai menyadarkan dirinya. Sekarang mereka sedang berada di lantai 30. Semuanya terasa sangat familier bagi Sonia.Tetiba Sonia kepikiran dengan kejadian beberapa tahun silam. Hanya saja, semuanya terasa bagai mimpi saja.Cahaya matahari siang menyinari wajah tampan Reza. Reza hanya mengenakan kemeja putih yang longgar. Pundak lebar Reza telah dipenuhi dengan bekas merah. Dia kelihatan semakin menggoda saja.Sonia mengangkat kepalanya bersandar di sisi kacar. Dia sedang merasakan cahaya terik sedang menyilaukan pandangannya. Seketika Sonia merasa agak kliyengan. Dia spontan mengangkat tangan untuk menutup matanya.…Sonia kembali tertidur. Hanya saja, sebelum tidur, Reza membujuknya untuk makan dua butir obat.Sonia merasa linglung. Hanya saja, dia merasa sangat familier dengan salah satu aroma obat itu. Dia membuka sedikit matanya, lalu bertanya, “Obat apa?”Reza memasukkan obat ke dalam mulut Sonia, lalu mengec
Read more

Bab 1047

Sonia keluar dari pelukan Reza, lalu pergi ke kamar mandi.Tempat ini sangatlah familier bagi Sonia. Bahkan, aroma sabun mandi juga masih sama seperti dulu. Sonia berdiri di depan shower membiarkan air membasahi setiap titik tubuhnya. Saat ini, hatinya terasa kacau dan gelisah.Mereka berdua sudah berpisah. Sekarang … kenapa mereka berdua malah memiliki hubungan tidak jelas?Air membasahi kedua mata Sonia yang sedang berlinangkan air mata. Selesai mandi, Sonia pergi membuka lemari pakaian. Tak disangka, di dalam sana masih diletakkan pakaian Sonia. Ada yang pernah dipakai Sonia sebelumnya, ada juga pakaian yang baru ditambahkan.Ketika melihat pakaian baru itu, hati Sonia terasa sesak dan juga sakit. Dia memilih kaus dengan celana jeans yang sederhana. Seusai mengganti pakaian, Sonia kembali ke kamar. Dia tidak melihat si lelaki yang sedang berbaring di atas ranjang, langsung berjalan keluar kamar.“Apa kamu berencana pergi tanpa berpamitan?” Terdengar suara datar si lelaki dari belak
Read more

Bab 1048

Telapak tangan Reza mengusap pinggang langsing Sonia. Baru saja Reza hendak menciumnya, tetiba Sonia melangkah mundur. Tatapannya kembali terlihat dingin dan penuh waspada. “Nggak, aku nggak butuh!”Seusai berbicara, Sonia melangkahkan kakinya meninggalkan kamar dengan lekas. Seolah-olah lelaki di belakangnya lebih menakutkan daripada anjing buas saja.Reza melihat bayangan punggung Sonia yang berjalan pergi. Dia bersandar di pintu sembari mengangkat kepala menepuk-nepuk keningnya.Tidak terlihat rasa kesal di wajahnya. Lebih tepatnya Reza merasa tidak berdaya dan juga sakit hati.Ucapan Sonia semalam masih terukir di dalam benaknya. Mungkin Reza harus menggunakan sisa hidupnya untuk menebus kesalahannya.Ponsel Reza yang diletakkan di atas meja menyala, ada panggilan masuk.Selama dua hari ini, ponsel Reza diatur dengan mode diam. Dia tidak mengangkat panggilan siapa pun, hanya fokus untuk melayani Sonia saja.Dasar wanita tidak punya hati!Reza pergi mengangkat panggilan, lalu duduk
Read more

Bab 1049

Hardy mengatakan pendatang baru masih belum tiba. Dia disuruh untuk menunggu sejenak. Hardy pun menuangkan segelas minuman untuknya.Darren datang dengan mengendarai mobil. Dia pun tidak minum alkohol, melainkan minum air saja. Setelah itu, sekujur tubuh Darren malah terasa lemas.Darren bersandar di atas sofa melihat Thalia membuka kunci ponselnya. Dia bahkan mengirim pesan kepada Sonia. Darren hendak menghentikan Thalia, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Semua ini bisa terjadi karena keluguan Darren. Dialah yang telah mencelakai Sonia.Sonia menggeleng sembari tersenyum. “Jangan bicara seperti itu. Kamu istirahat dengan baik. Kita bicarakan lagi setelah ketemu besok.”“Emm,” balas Darren. Dia lalu berkata dengan tidak tenang, “Sonia, apa kamu benar-benar baik-baik saja?”“Emm, aku baik-baik saja!”Sonia mengakhiri panggilan. Hatinya terasa geram. Jelas-jelas Reza bisa mengantar Sonia ke rumah sakit untuk melakukan cuci lambung, tapi ….Reza malah berharap Sonia bisa ber
Read more

Bab 1050

Seusai berkata, Reza merasa kaget. Dia kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Yirla!”“Iya, ini adalah senjata khas Yirla.”Reza semakin syok lagi. “Sonia, dia ….”Robi mengangguk dengan perlahan. “Seharusnya tebakan kita benar.”Reza sungguh tidak habis pikir. Dalam masalah Kota Mika sebelumnya, dia menemukan kemungkinan Sonia berhubungan dengan organisasi rahasia yang bernama Aquila. Hanya saja, dia sungguh tidak menyangka ternyata Sonia adalah Yirla.Awalnya Reza mengira dirinya sudah sangat memahami Sonia. Tak disangka, masih ada rahasia yang tidak diketahui Reza.Reza kembali mengambil “pistol”, lalu mengamatinya. …Sonia melanjutkan tidurnya. Saking nyenyaknya, dia bahkan tidak bermimpi sama sekali. Saat Sonia kembali bangun, langit di luar sana sudah gelap.Sonia membalikkan tubuhnya, berbaring telungkup di atas ranjang. Tatapannya kelihatan berkilauan.Tampak banyak gedung di depan jendela. Mobil tak berhenti lalu lalang di jalanan. Jembara di sore hari sangatlah ramai. Ada yang si
Read more
PREV
1
...
103104105106107
...
194
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status