Reviana tersenyum sinis. “Namanya juga bukan anak baik-baik, ya jadinya seperti itu!”Hendri berdeham. “Jangan lupa dia itu anak kita.”“Sonia itu memang anak yang kita lahirkan, tapi kita tidak membesarkannya!” sindir Reviana, “Dia tumbuh di lingkungan yang buruk, wajar kalau dia jadi seperti ini! Tidak masalah kalau dia tidak tahu diri, yang penting jangan buat malu nama keluarga kita!”Saat Hendri hendak bersuara, tetiba Stellah berjalan menuruni tangga.Stella mengenakan pakaian tidur yang sangat imut dengan memeluk boneka kucing di tangannya. Dia kelihatan sangat gembira. “Ayah, Ibu, apa yang lagi kalian katakan?”Reviana tidak ingin mengungkit masalah Sonia, dia pun tidak menjawab, melainkan menarik tangan Stella. “Gimana kondisi studio?”“Aku memang ingin bahas masalah ini sama kalian!” Stella merangkul lengan Reviana dengan mesranya. “Aku dan anggota timku ingin mengikuti pertunjukan fesyen yang sangat terkenal di luar negeri, tapi persyaratannya tinggi sekali. Jadi, kami butuh
อ่านเพิ่มเติม