Setelah Widya meninggalkan ruangan, rasa canggung di hati Sonia mulai memudar.Semuanya sudah berubah. Saat ini, Sonia paling takut bertemu dengan orang yang dia kenal dulu, apalagi mengungkit masa lalunya. Reza menuangkan segelas teh untuk Sonia. “Kamu merasa canggung?”Sonia mengangkat kepalanya. “Nggak, kok.” Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, “Di mana pistolku?”Kening Reza sedikit berkerut. “Ternyata kamu masih ingat dengan pistolmu? Tapi beberapa hari ini kamu tidak pernah menghubungiku?”Sonia terdiam.“Jadi ….” Reza melayangkan tatapan ke sisi Sonia. “Sebenarnya kamu merasa tenang lantaran pistolmu ada di tempatku, ‘kan?”Jantung Sonia berdegup kencang. Dia tahu apa makna tersirat di balik ucapan Reza.Barang itu bersifat sangat rahasia, tapi Sonia malah merasa tenang ketika meninggalkannya di sisi Reza. Apa maksudnya?Sonia langsung membalas tatapan Reza, lalu menjawab dengan perlahan, “Aku rasa, Pak Reza bukan orang berengsek?”Reza mengangkat-angkat alisnya. “Apa aku beren
Read more