Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 991 - Chapter 1000

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 991 - Chapter 1000

1934 Chapters

Bab 991

“Nggak terlambat! Nggak, kok! Kami juga baru sampai!” Bondan tersenyum tipis.Tiffany pun pindah duduk di samping Bondan. Kemudian, Reza langsung duduk di samping Sonia.Suasana di ruangan seketika menjadi aneh.Tiffany mengambil menu makanan. “Sonia, kamu mau pesan apa?”Bondan pun tersenyum. “Sonia suka makan yang manis-manis. Kamu pesankan saja yang manis.”Tiffany pun tersenyum. “Makan yang manis-manis itu adalah hobi semua wanita. Es krim di restoran ini enak. Gimana kalau satu orang pesan dua scoop?”Ketika mengatakan soal makanan, kedua mata Tiffany pun berkilauan.Belum sempat Sonia mengangguk, tiba-tiba Reza berkata, “Cukup satu saja. Dua hari ini Sonia tidak boleh makan yang terlalu dingin.”Semuanya juga bukan anak-anak. Tentu saja mereka semua juga mengerti apa maksud Reza.Tiffany terkejut. Dia menatap Sonia dan Reza dengan kaget. Seketika dia bingung dengan hubungan mereka berdua.Dari tadi Sonia bersikap sangat sungkan. Dia bahkan kelihatan lebih dekat dengan Bondan dari
Read more

Bab 992

Bondan memalingkan kepalanya, lalu tersenyum. “Sayang, kita sudah tunangan. Nggak masalah kalau kamu nggak izinkan aku untuk mencium atau menidurimu, sekarang kamu malah nggak izinkan aku untuk menggandengmu?”Tiffany meletakkan tangan di belakang punggung, berusaha tidak tergoda dengan ketampanan si lelaki. Dia berkata dengan tersenyum hangat, “Permisi, Tuan Bondan, aku ingin tanya apa masalah Valencia sudah diselesaikan? Masalah pernikahan kita masih belum dipastikan. Jangan panggil aku dengan semesra itu. Aku juga nggak akrab sama kamu!”Bondan melihat wanitanya, lalu tersenyum. “Siapa juga yang nggak punya masa lalu. Dengar-dengar, kamu juga punya mantan yang begitu kamu cintai? Semuanya juga punya masa lalu, jangan diungkit lagi.”Kata “mantan” sungguh menyayat hati Tiffany. Raut wajahnya seketika menjadi datar. “Aku nggak punya selera makan. Aku pulang dulu.”Bondan meraih pergelangan tangannya. “Kenapa? Ketika mengungkit mantanmu, kamu malah jadi kesal? Apa kamu masih menyukain
Read more

Bab 993

“Masalah kamu sama Thalia nggak ada hubungannya sama aku!” Sonia memotong pembicaraan Reza dengan tenang. “Aku pernah bilang sebelumnya, kita sudah putus. Sejak kita putus, aku nggak cinta lagi sama kamu!”Reza sungguh kaget dan hatinya terasa sangat sakit. Rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuhnya.Reza menatap Sonia, lalu berkata, “Kalau kamu bisa menghentikan perasaanmu kepadaku dengan secepat itu, itu berarti kamu tidak mencintaiku!”“Sepertinya begitu!” balas Sonia.Tatapan sinis si lelaki terus tertuju pada diri wanita.“Betul, rasa cintamu tidak sedalam aku. Meskipun kita sedang bersama, kamu juga tidak pernah mengatakan kamu mencintaiku. Setiap kali berpisah, hanya aku saja yang tidak merelakanmu dan merindukanmu. Bagaimana dengan kamu? Kamu selalu bersikap tenang. Meskipun kamu melihat aku bersama dengan wanita lain, kamu juga bersikap sangat tenang. Aku kira kamu bukan orang yang pintar mengutarakan perasaanmu, sebenarnya perasaanmu terhadapku kurang mendalam.”“Hanya gara-
Read more

Bab 994

Sonia berjalan keluar restoran. Dia berjalan di trotoar dalam waktu lama dan baru menyadari dia lupa untuk mengambil mobilnya. Pada akhirnya, Sonia meninggalkan restoran begitu saja.Siang harinya, Sonia sangatlah sibuk. Dia hanya makan seadanya di siang hari. Sekarang perutnya pun terasa sakit.Sonia melihat sekeliling. Dia pun menemukan sebuah kedai terdekat di Jembara University. Dia pun langsung makan mi di jalan Antik.Masih di restoran yang sering dikunjunginya dulu. Pemilik kedai segera menjamu Sonia, lalu bertanya dengan tersenyum, “Mau makan apa?”Pemilik kedai mengenali Sonia. Dia pun merasa terkejut ketika bertemu dengan tamu lamanya. “Ternyata kamu, sudah lama kamu tidak datang. Sudah tamat belum?”Sonia mengangguk dengan tersenyum. “Dua tahun ini aku tinggal di luar negeri.”“Pantas saja!” Pemilik kedai juga tidak berubah. Dia masih suka mengobrol seperti dulu. “Sepertinya kamu sudah lama tidak ke sini. Pacarmu itu malah sering ke sini.”Sonia terkejut. “Pacar?”“Iya! Cowo
Read more

Bab 995

Tandy berpamitan dengan Fadin, lalu berlari ke lantai atas. Dia tidak kembali ke kamarnya, melainkan berlari ke lantai tiga.Setelah pintu diketuk, Tandy masuk ke dalam dan tampak lampu di dalam ruang tamu masih menyala. Reza sedang duduk di sofa sendirian.Ketika mendengar adanya suara, Reza memalingkan kepalanya dan bertanya dengan suara seraknya, “Tidak bisa tidur?”Tandy berjalan menghampirinya, lalu melihat tumpukan sisa rokok di dalam asbak. Dia pun mengerutkan keningnya. “Paman sudah rokok berapa batang?”Reza berdiri, lalu membuka jendela kamar. Dia membiarkan udara dengan percikan hujan menghilangkan bau rokok di dalam kamar.Saat Reza berdiri, Tandy melihat ada selembar foto di atas sofa. Foto itu dalam keadaan tertutup. Baru saja Tandy hendak membalikkan foto, Reza pun sudah membalikkan tubuhnya.Tandy duduk di seberangnya, lalu berkata, “Paman, luka di tubuhmu baru sembuh. Kurangi rokokmu.”Reza mengangguk. “Aku mengerti.”“Paman, apa kamu masih menyukai Bu Sonia?” Tiba-tib
Read more

Bab 996

Keesokan siangnya, sewaktu di perjalanan pulang sekolah, Tandy menerima panggilan dari Diana.Suara Diana terdengar lembut. “Sudah pulang sekolah?”Tandy membalas, “Sebentar lagi sampai rumah!”Diana berpesan, “Ibu dan Ayah baru bisa pulang dalam beberapa hari lagi. Kakek dan Nenek juga lagi tidak di rumah. Kamu mesti dengar apa kata Paman Reza, ya.”“Iya, aku mengerti. Aku juga bukan anak-anak. Ibu tidak usah khawatirkan aku,” balas Tandy dengan berlagak dewasa.Diana pun tersenyum. “Besok ada ujian, ya? Jangan gugup, isi seperti biasa saja!”“Hanya ujian kecil saja, mana mungkin aku gugup!” balas Tandy dengan penuh percaya diri.“Baguslah! Kamu jaga dirimu dengan baik, sekalian jaga kakakmu.”“Ibu dan Ayah juga jaga kesehatan!”Setelah panggilan diakhiri, Tandy menatap ke luar jendela sembari memikirkan ujian besok. Tiba-tiba terlintas tatapan licik di matanya.…Sore harinya, Sonia sedang sibuk bekerja. Asisten baru Sonia berlari menghampirinya dengan membawa ponsel. “Sonia, ponselm
Read more

Bab 997

“Oke!”Setelah Linda pergi, Jason baru bertanya, “Ada apa?”Sonia membalas, “Nggak kenapa-napa. Mungkin ibunya Yana ada urusan.”Jason mengangguk, lalu bertanya dengan penasaran, “Apa ibunya Yana itu teman yang baru kamu kenal dalam dua tahun ini?”Sonia terdiam sejenak, baru mengangguk. “Iya.”“Di mana ayahnya?”“Mereka sudah pisah.”Kening Jason berkerut. Dia berkata dengan datar, “Sepertinya cukup susah bagi ibunya Yana untuk membesarkannya seorang diri.”Sonia melihat Yana yang sedang linglung dan tidak berbicara.Jason berkata, “Biar aku gendong dia sebentar.”Lagi-lagi Sonia tertegun. Dia menyerahkan Yana ke dalam pelukan Jason.Yana tidak menolak Jason, malah langsung bersandar di dalam pelukannya.Ketika melihat anak kecil yang imut dan mungil ini, hati Jason semakin luluh. Dia tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya.Tak lama kemudian, Linda kembali dengan mengambil obat pereda demam. Kemudian, dia pun menyuapi Yana sesuai dosis yang dianjurkan dokter.Yana sangatlah
Read more

Bab 998

Begitu memasuki rumah, tampak dekorasi klasik nan indah di dalamnya. Jantung Jason seketika berdegup kencang. Dia tidak bisa mendeskripsikan apa yang dirasakannya saat ini.“Tuan, biar aku bawa Yana ke kamar,” ucap Linda dengan tersenyum ringan.“Oke.”Jason tidak leluasa untuk masuk ke kamar perempuan. Dia pun menyerahkan Yana kepada Bibi Linda.Sonia memberinya sebotol air, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Terima kasih, ya!”“Jangan sungkan! Aku dan Yana juga tergolong teman.” Jason duduk di sofa, lalu berkata dengan nada bercanda. Kedua matanya terus mengamati sekeliling.Rumah dibereskan dengan sangat bersih. Tampak sofa berwarna muda dengan kain meja tamu berwarna biru muda. Ada juga beberapa tangkai bunga aster di dalam vas. Warna bunganya sangatlah indah.Tirai jendela berwarna biru tua. Angin berembus dari balkon menggoyangkan gorden jendela. Tercium bau susu anak dan aroma wangi di dalam ruangan. Jason merasa sangat nyaman untuk berada di rumah ini.Jason kepikiran Sonia
Read more

Bab 999

Setelah berbicara beberapa patah kata, Sonia mengakhiri panggilan. Dia mengembalikan ponsel kepada Bibi Linda, lalu masuk ke kamar untuk menemani Yana.Yana masih belum bangun. Tubuhnya keringatan dan wajahnya memerah.Sonia memegang keningnya. Menyadari Yana tidak demam lagi, hatinya pun terasa tenang.…Yana terus tertidur hingga sore hari. Kondisinya sudah semakin sehat. Ketika Yana bangun, dia mengatakan perutnya kelaparan. Yana pun disuap bubur sayur.Kelly pulang dengan buru-buru. Dia menggendong Yana sambil meminta maaf.Yana memegang wajah Kelly, lalu menenangkannya dengan suara imutnya, “Ibu sedang menjaga Nenek. Aku sangat patuh, tidak takut sama sekali.”Kelly semakin merasa bersalah. Dia menggendong Yana ke dalam pelukannya, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat Sonia. “Untung saja ada kamu.”“Tenang saja.” Sonia tersenyum.Linda sudah sibuk seharian. Kelly pun menyuruhnya untuk istirahat. Dia sendiri akan memasak nanti.Saat makan, Kelly bertanya pada Sonia, “Tadi kata Y
Read more

Bab 1000

Jason bergegas berjalan ke dalam ruangan. Baru saja berjalan dua langkah, dia pun bertanya, “Apa ibunya Yana di rumah?”Linda segera menjawab, “Tidak, dia lagi jaga orang sakit!”Raut wajah Jason semakin muram lagi. “Anaknya saja lagi sakit, dia malah jagain orang lain?”“Bukan, ibunya Yana juga tidak berdaya,” jelas Linda dengan segera.Jason tidak mendengar penjelasannya lagi. Dia segera berjalan ke ruang tamu, lalu tampak Yana yang sedang berbaring di atas sofa sembari menangis kuat. Dia yang sedang demam kelihatan tidak bertenaga. Hati Jason terasa sakit ketika melihat sosok Yana yang menangis dengan terisak-isak.“Yana!”Jason meletakkan buah-buahan di atas meja tamu, lalu menggendong Yana. “Paman sudah datang. Apa kamu merasa tidak enak badan?”Yana membalas pelukannya, lalu bersandar di pundaknya. Air mata masih tak berhenti menetes di wajah indahnya.Jason mengusap keningnya. Rasanya sungguh panas. Dia pun berkata, “Dia demam terus?”“Bukan, aku dengar dari ibunya Yana semalam
Read more
PREV
1
...
9899100101102
...
194
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status