Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1251 - Chapter 1260

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1251 - Chapter 1260

3283 Chapters

Bab 1270

“Ya sudah pergi sana,” ujar Junia acuh tak acuh sambil terus membaca buku yang ada di tangannya.Kemudian Olivia berkata sambil tersenyum, “Junia, entah sudah berapa banyak buku di toko ini yang hancur sama kamu gara-gara kamu nggak berhenti membacanya. Sekarang kamu masih saja ya terobsesi sama buku. Gimana kalau kamu belajar nulis novel saja? Kamu kan sudah berpengalaman banget tuh menjadi seorang kutu buku selama bertahun-tahun.”“Aku yakin novelmu itu pasti akan menjadi sangat populer. Aku akan meletakkan bukumu itu di tempat yang paling menonjol di toko buku ini. Aku akan menyebutnya sebagai harta karun bagi toko buku kami.”“Aku cuma suka baca buku, tapi aku nggak suka nulisnya. Cuma makanan enak saja yang bisa membuat orang malas kayak aku bergerak. Aku bisa botak kalau harus memikirkan plot cerita dan lain sebagainya,” jawab Junia sambil tersenyum.Olivia membawa kunci mobil dan dompetnya lalu menggandeng keponakan kecilnya untuk keluar membeli bahan makanan.“Kamu tulis saja c
Read more

Bab 1271

Aksa benar-benar khawatir dengan keadaan istrinya karena reaksi kehamilan yang sangat parah. Bahkan dia sampai mengatakan akan menggugurkan anaknya. Junia sudah sering melihat seorang suami yang sangat menyayangi istrinya. Namun, ini adalah pertama kalinya dia melihat seorang suami yang rela mengorbankan anaknya demi istrinya. Kemudian Amelia berkata, “Tentu saja kakak iparku nggak mau menggugurkannya. Tapi kakakku terus-menerus membujuk istrinya untuk menggugurkan kandungannya. Kakak iparku terus-menerus muntah. Setiap kali dia makan selalu saja muntah. Bahkan sampai dia memuntahkan cairan kuning dari perutnya.” “Kakak iparku juga terlihat semakin kurus. Kakakku merasa sangat sedih melihat kondisi istrinya yang terus kesakitan. Orang tuaku juga selalu mengawasi kakak iparku sepanjang waktu. Mereka takut, kakakku tiba-tiba akan membawa istrinya pergi ke rumah sakit untuk menggugurkan kandungannya.”Karena itulah sekarang Yuna Sanjaya sangat jarang sekali terlihat di berbagai acara.
Read more

Bab 1272

Olivia adalah orang yang membantu kakaknya ketika rumah pernikahan kakaknya dan Roni sedang direnovasi. Saat itu, Roni sama sekali tidak peduli dengan renovasi rumahnya, sedangkan Odelina juga masih bekerja dan dialah yang mengeluarkan banyak uang untuk renovasi rumah itu. Oleh karena itu, Olivia membantu Odelina mengawasi proses renovasi karena waktunya lebih bebas daripada Roni dan Odelina. Olivia bisa mengerti bagaimana posisi Jonas saat ini. Lagi pula, alasan utama Jonas sering sekali datang ke tempat konstruksi rumahnya karena dia ingin melihat Amelia. Amelia sepertinya masih belum sadar kalau Jonas sedang mengincarnya. Mungkin Amelia tidak berani terlalu terbuka dengan perasaannya setelah dirinya gagal untuk mendapatkan Stefan. Amelia mengemudikan mobilnya sampai ke pintu masuk rumahnya lalu membunyikan klakson seraya berkata, “Jonas sih pernah bilang kalau dia membeli rumah itu untuk orang tersayangnya. Dia kayaknya sudah mau menikah dan akan tinggal di sana sama istrinya.”“A
Read more

Bab 1273

“Pak Jonas duduk di gazebo ini dulu, ya,” ujar si pelayan setelah mengajak Jonas masuk dan meminta maaf karena menyuruhnya menunggu di gazebo. “Nggak apa-apa, kok. Kamu kembali saja lakukan pekerjaanmu,” balas Jonas sambil tersenyum lalu duduk di depan sebuah meja batu yang berada di bawah gazebo.Kemudian dia meletakkan makanan kesukaan Amelia yang dibawanya di atas meja batu yang ada di depannya. Jonas sama sekali tidak bertanya ada masalah apa di dalam kediaman keluarga Sanjaya. Dia sering berkunjung dengan berbagai alasan setelah membeli rumah di sebelah kediaman keluarga Sanjaya. Pelayan di rumah ini juga sudah mengenalnya dan memperlakukannya dengan sangat sopan. Mereka akan membawa Jonas masuk ke dalam rumah dengan sangat sopan dan hormat. Namun, kedatangannya kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Si pelayan tidak langsung mempersilakan Jonas untuk masuk ke dalam rumah. Pelayan itu justru menyuruh Jonas untuk menunggu di dalam gazebo yang berada di halaman. Kemungkinan besar
Read more

Bab 1274

Andai saja Tiara tidak perlu menderita dan kesakitan karena kehamilan dan proses melahirkan untuk mendapatkan anak bersama Aksa. Dia pasti akan senang menyambut kehamilan dan kelahiran anaknya. Aksa juga rela menanggung semua kesakitan itu kalau saja laki-laki juga bisa mengandung dan melahirkan. Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang dan membisikkan sesuatu di telinga Amelia. Amelia langsung memberikan beberapa perintah kepada pelayan itu dengan berbisik. Lalu si pelayan pergi lagi setelah selesai mendapat instruksi dari Amelia. “Kak Tiara, Kakak nggak usah marah sama Kak Aksa. Dia lagi kesurupan, biar Mama saja yang marahin dia,” ujar Amelia setelah si pelayan itu pergi. Tiara benar-benar naik pitam. Dia sudah menikah selama bertahun-tahun dengan Aksa dan selama itu juga Tiara selalu melakukan tindakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Semua itu dia lakukan karena sikap Aksa yang terlalu mendominasi dan selalu ingin memonopoli Tiara. Banyak orang di luar sana yang mengat
Read more

Bab 1275

“Odelina, apa ada cara untuk bisa menghentikan Tiara muntah?” tanya Aksa bingung.Aksa sangat mencintai istrinya. Dia merasa sedih ketika melihat istrinya muntah terus-menerus. Bahkan dia sampai berpikir untuk menggugurkan kandungan Tiara. Sekarang dia juga tidak tega untuk menyuruh Tiara menggugurkan kandungannya setelah mendengar penjelasan ibunya kalau aborsi jauh lebih berbahaya daripada melahirkan. “Aku nggak tahu gimana caranya untuk menghentikan muntah-muntahnya Kak Tiara. Tapi kalian bisa pergi ke dokter kalau memang muntahnya sudah sangat parah. Karena aku nggak terlalu sering muntah ketika hamil Russel,” jawab Odelina jujur. Odelina sempat mendengar orang-orang berbicara betapa parahnya muntah mereka di pagi hari ketika Odelina memeriksakan kandungannya ke bidan. Bahkan ada juga yang terus muntah sampai mereka melahirkan. Saat itu, Odelina sangat bersyukur karena bayinya sangat pengertian dan tidak menyusahkannya. “Kami sudah pergi ke dokter, tapi nggak terlalu membantu,”
Read more

Bab 1276

Kemudian Olivia berkata, “Tante, aku harus kembali ke toko buku. Kalian bisa nggak temani Kak Odelina ke toko 4S? Dia mau membeli mobil di sana. Aku merasa nggak aman kalau melihat dia membawa Russel ke mana-mana pakai sepeda listrik terus. Aku sudah bilang sama dia untuk beli mobil saja. Lagi pula, Stefan juga mau memberikannya sebuah mobil. Tapi Kak Odelina malah menolaknya.”“Aku bisa kok beli mobil sendiri. Aku nggak butuh Stefan untuk membelikanku mobil. Aku nggak mau dianggap kakak ipar yang memanfaatkan adik iparnya yang kaya raya,” ujar Olivia. Walaupun dia tidak kaya, dia juga tidak ingin orang-orang berpikir kalau dirinya sudah memanfaatkan keluarga adik iparnya yang kaya raya. Olivia tersentuh lalu berkata, “Kak, Stefan dan keluarganya nggak mungkin berpikir begitu.”Dia tahu kalau kakaknya pasti akan selalu berpikir seperti itu. Kemudian Odelina kembali berakta, “Kakak tahu kalau Stefan dan keluarganya nggak akan berpikir begitu. Tapi belum tentu orang lain memiliki cara
Read more

Bab 1277

Yuna dan semua anggota keluarga Sanjaya lainnya berharap Amelia akan menikahi pebisnis muda yang tinggal di Mambera. Jadi, mereka masih bisa sering bertemu satu sama lain.Mereka bisa tahu bagaimana keadaan Amelia dan apa mungkin dia menerima perlakuan jahat dari mertuanya kalau Amelia tinggal di Mambera. Namun, mereka tidak akan tahu bagaimana kehidupan rumah tangga Amelia kalau Amelia tinggal jauh dari mereka. Walaupun keluarga Junaidi memiliki sifat baik layaknya keluarga Adhitama. Namun, Yuna dan Rudy masih enggan untuk menikahkan Amelia dengan laki-laki yang berasal dari kota lain. Sampai sekarang mereka masih belum mengatakan apa pun kepada Jonas karena Jonas juga belum menyatakan perasaannya kepada Amelia. Stefan melihat Jonas sedang duduk santai di gazebo ketika dia turun dari mobil.Jonas langsung berdiri dan tersenyum ke arah Stefan.“Kenapa Pak Jonas duduk di luar sendirian?” tanya Stefan ketika melihat klien utama perusahaannya sedang duduk di gazebo sendirian. “Aku dat
Read more

Bab 1278

“Sebentar lagi waktunya makan, kan? Kamu pastinya nggak bisa masak di rumahmu. Kalau begitu, kamu makan di rumahku saja, ya,” ajak Amelia.Jonas sudah cukup sering makan bersama di kediaman keluarga Sanjaya dan tidak lagi merasa sungkan. “Dapurku masih dalam proses renovasi, jadi aku belum bisa masak di sana. Kayaknya restoran juga penuh banget ya kalau aku pergi makan ke sana sekarang. Nanti aku pasti nggak bisa makan dengan tenang di sana. Karena kamu sudah menawarkanku untuk makan di rumahmu, maka aku pun nggak sungkan lagi untuk menerimanya,” ujar Jonas sambil tersenyum.Amelia mempersilakan Jonas masuk ke dalam rumah sambil tersenyum. Dia bahkan sampai lupa untuk berbicara dengan Stefan dan Olivia.Olivia menatap Jonas dan Amelia dari belakang sambil berdiri di samping Stefan. “Mereka serasi banget, ya,” ujar Olivia. Stefan sama sekali tidak memperhatikan Amelia dan Jonas. Dia hanya fokus memperhatikan Olivia yang ada di sisinya. Namun, dia langsung menoleh ke arah dua orang it
Read more

Bab 1279

Stefan langsung berencana kembali ke kantornya setelah selesai makan siang bersama di kediaman keluarga Sanjaya. Jonas juga kembali ke rumahnya karena dia merasa tidak enak untuk terus berada di kediaman keluarga Sanjaya terlalu lama. Aksa sempat beberapa kali memelototi Jonas dengan penuh amarah ketika mereka semua sedang makan. Namun, Jonas hanya membalas Aksa dengan senyuman yang membuatnya terlihat elegan. “Pak Jonas, kita pergi sama-sama saja, ya?” tanya Stefan. Jonas tersenyum lalu berkata, “Oke, kebetulan ada yang mau aku bicarakan sama Pak Stefan.”Olivia menemani Stefan sampai keluar rumah, tapi dia tidak ikut pergi dengan Stefan. Dia memilih untuk berada di kediaman keluarga Sanjaya untuk menghabiskan waktu lebih lama dengan Yuna. Stefan sempat berhenti ketika Olivia mengantarnya sampai di pintu masuk rumah lalu berkata, “Olivia, kamu nggak usah mengantarku. Aku mau jalan sama Jonas. Kamu nanti kembali ke toko saja setelah selesai istirahat siang ini.”Junia tidak akan ke
Read more
PREV
1
...
124125126127128
...
329
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status