แชร์

Bab 1275

ผู้เขียน: Anggur
“Odelina, apa ada cara untuk bisa menghentikan Tiara muntah?” tanya Aksa bingung.

Aksa sangat mencintai istrinya. Dia merasa sedih ketika melihat istrinya muntah terus-menerus. Bahkan dia sampai berpikir untuk menggugurkan kandungan Tiara.

Sekarang dia juga tidak tega untuk menyuruh Tiara menggugurkan kandungannya setelah mendengar penjelasan ibunya kalau aborsi jauh lebih berbahaya daripada melahirkan.

“Aku nggak tahu gimana caranya untuk menghentikan muntah-muntahnya Kak Tiara. Tapi kalian bisa pergi ke dokter kalau memang muntahnya sudah sangat parah. Karena aku nggak terlalu sering muntah ketika hamil Russel,” jawab Odelina jujur.

Odelina sempat mendengar orang-orang berbicara betapa parahnya muntah mereka di pagi hari ketika Odelina memeriksakan kandungannya ke bidan. Bahkan ada juga yang terus muntah sampai mereka melahirkan. Saat itu, Odelina sangat bersyukur karena bayinya sangat pengertian dan tidak menyusahkannya.

“Kami sudah pergi ke dokter, tapi nggak terlalu membantu,”
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1276

    Kemudian Olivia berkata, “Tante, aku harus kembali ke toko buku. Kalian bisa nggak temani Kak Odelina ke toko 4S? Dia mau membeli mobil di sana. Aku merasa nggak aman kalau melihat dia membawa Russel ke mana-mana pakai sepeda listrik terus. Aku sudah bilang sama dia untuk beli mobil saja. Lagi pula, Stefan juga mau memberikannya sebuah mobil. Tapi Kak Odelina malah menolaknya.”“Aku bisa kok beli mobil sendiri. Aku nggak butuh Stefan untuk membelikanku mobil. Aku nggak mau dianggap kakak ipar yang memanfaatkan adik iparnya yang kaya raya,” ujar Olivia. Walaupun dia tidak kaya, dia juga tidak ingin orang-orang berpikir kalau dirinya sudah memanfaatkan keluarga adik iparnya yang kaya raya. Olivia tersentuh lalu berkata, “Kak, Stefan dan keluarganya nggak mungkin berpikir begitu.”Dia tahu kalau kakaknya pasti akan selalu berpikir seperti itu. Kemudian Odelina kembali berakta, “Kakak tahu kalau Stefan dan keluarganya nggak akan berpikir begitu. Tapi belum tentu orang lain memiliki cara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1277

    Yuna dan semua anggota keluarga Sanjaya lainnya berharap Amelia akan menikahi pebisnis muda yang tinggal di Mambera. Jadi, mereka masih bisa sering bertemu satu sama lain.Mereka bisa tahu bagaimana keadaan Amelia dan apa mungkin dia menerima perlakuan jahat dari mertuanya kalau Amelia tinggal di Mambera. Namun, mereka tidak akan tahu bagaimana kehidupan rumah tangga Amelia kalau Amelia tinggal jauh dari mereka. Walaupun keluarga Junaidi memiliki sifat baik layaknya keluarga Adhitama. Namun, Yuna dan Rudy masih enggan untuk menikahkan Amelia dengan laki-laki yang berasal dari kota lain. Sampai sekarang mereka masih belum mengatakan apa pun kepada Jonas karena Jonas juga belum menyatakan perasaannya kepada Amelia. Stefan melihat Jonas sedang duduk santai di gazebo ketika dia turun dari mobil.Jonas langsung berdiri dan tersenyum ke arah Stefan.“Kenapa Pak Jonas duduk di luar sendirian?” tanya Stefan ketika melihat klien utama perusahaannya sedang duduk di gazebo sendirian. “Aku dat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1278

    “Sebentar lagi waktunya makan, kan? Kamu pastinya nggak bisa masak di rumahmu. Kalau begitu, kamu makan di rumahku saja, ya,” ajak Amelia.Jonas sudah cukup sering makan bersama di kediaman keluarga Sanjaya dan tidak lagi merasa sungkan. “Dapurku masih dalam proses renovasi, jadi aku belum bisa masak di sana. Kayaknya restoran juga penuh banget ya kalau aku pergi makan ke sana sekarang. Nanti aku pasti nggak bisa makan dengan tenang di sana. Karena kamu sudah menawarkanku untuk makan di rumahmu, maka aku pun nggak sungkan lagi untuk menerimanya,” ujar Jonas sambil tersenyum.Amelia mempersilakan Jonas masuk ke dalam rumah sambil tersenyum. Dia bahkan sampai lupa untuk berbicara dengan Stefan dan Olivia.Olivia menatap Jonas dan Amelia dari belakang sambil berdiri di samping Stefan. “Mereka serasi banget, ya,” ujar Olivia. Stefan sama sekali tidak memperhatikan Amelia dan Jonas. Dia hanya fokus memperhatikan Olivia yang ada di sisinya. Namun, dia langsung menoleh ke arah dua orang it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1279

    Stefan langsung berencana kembali ke kantornya setelah selesai makan siang bersama di kediaman keluarga Sanjaya. Jonas juga kembali ke rumahnya karena dia merasa tidak enak untuk terus berada di kediaman keluarga Sanjaya terlalu lama. Aksa sempat beberapa kali memelototi Jonas dengan penuh amarah ketika mereka semua sedang makan. Namun, Jonas hanya membalas Aksa dengan senyuman yang membuatnya terlihat elegan. “Pak Jonas, kita pergi sama-sama saja, ya?” tanya Stefan. Jonas tersenyum lalu berkata, “Oke, kebetulan ada yang mau aku bicarakan sama Pak Stefan.”Olivia menemani Stefan sampai keluar rumah, tapi dia tidak ikut pergi dengan Stefan. Dia memilih untuk berada di kediaman keluarga Sanjaya untuk menghabiskan waktu lebih lama dengan Yuna. Stefan sempat berhenti ketika Olivia mengantarnya sampai di pintu masuk rumah lalu berkata, “Olivia, kamu nggak usah mengantarku. Aku mau jalan sama Jonas. Kamu nanti kembali ke toko saja setelah selesai istirahat siang ini.”Junia tidak akan ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1280

    Jonas menatap Stefan seakan dia ingin mengetahui isi pikiran Stefan hanya dengan melihat raut wajah Stefan. “Pak Jonas nggak perlu menatapku begitu. Aku nggak pernah punya perasaan apa pun sama Amelia. Sekarang ataupun selamanya, aku nggak akan pernah menyukainya. Dia itu bukan tipeku,” ujar Stefan langsung mengetahui apa yang diinginkan Jonas ketika dia terus menatap wajah Stefan.Stefan mengatakan yang sebenarnya. Mungkin orang-orang sempat berpikir kalau alasan Stefan tidak menerima cinta Amelia adalah karena konflik di antara dirinya dan Aksa. Hanya Stefan yang tahu kalau dia memang sangat tidak menyukai Amelia. Bahkan sekalipun sifat Amelia tidak seburuk apa yang dikatakan orang-orang, Stefan tetap saja tidak menyukainya. Amelia adalah sosok perempuan yang dipenuhi dengan emosi yang terus bergejolak di dalam dirinya. Sekali Stefan bilang tidak menyukai Amelia, maka dia tidak akan bisa menyukainya. “Pak Jonas bisa mengejar Amelia dengan bebas kalau memang menyukai Amelia. Semua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1281

    “Kalau membutuhkan bantuan kami, Bapak tinggal bilang saja. Kami pasti akan membantumu kalau bisa.”Stefan berkata, “Aku dan istriku ingin Amelia bahagia.”Yang menyukai Amelia adalah Jonas. Stefan yakin apabila Amelia menikah dengan Jonas, wanita itu akan bahagia.Keluarga Junaidi membawa kesan yang sangat positif.Di Kota Aldimo, ada banyak sekali wanita yang ingin menikah dengan Jonas.Pria itu adalah putra kelima dari keluarga Junaidi, adik kandung dari Yose, kepala keluarga besar mereka sekarang. Dibandingkan dengan saudaranya yang lain, dia lebih populer di antara wanita.Kalau dia tidak bertugas untuk mengurusi urusan bisnis keluarganya di Mambera dan harus menetap lama di Mambera, hidupnya pasti tidak akan tenang seperti sekarang.Di Mambera juga ada banyak wanita karier yang menginginkan Jonas.Hanya saja, meskipun Jonas terlihat lembut dan kalem, dia adalah pria yang tidak mudah dikejar. Dia sangat baik terhadap semua orang dan selalu tersenyum, jadi rasanya tidak mudah mau m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1282

    Cabang Ferda Group di Mambera juga sedang bersiap untuk berubah menjadi perusahaan grup.Bisnisnya terlalu besar.Jonas, penanggung jawabnya, akan semakin sibuk dan harus sering menetap di sini.Dulu, Jonas pasti akan pulang ke Vila Ferda selama seminggu setiap bulannya. Kalau sudah pulang ke rumah, dia pasti tidak ingin datang lagi. Namun, sekarang, dia rasanya ingin menetap di Mambera setiap hari.Kakak iparnya akan segera melahirkan.Jonas mengira kalau kakak iparnya melahirkan, kalau anaknya perempuan, dia akan pulang. Kalau anak yang dilahirkan sama seperti kakak ipar keduanya, laki-laki lagi, maka dia akan pulang ketika keponakan laki-lakinya itu berumur satu bulan saja.“Kamu harus membuat keluarga Sanjaya percaya padamu akan hal itu. Kamu harus membuat mereka tahu, meskipun Amelia menikah denganmu, Amelia akan tetap tinggal di Mambera, dan rumahnya juga akan sangat dekat dengan rumah orang tuanya. Setiap hari bisa pulang ke rumah orang tuanya dan makan di sana, hanya perlu berj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1283

    “Dari dulu, kamu sudah sering menemani Junia menghadiri banyak pesta yang diselenggarkan orang-orang kalangan atas. Sebenarnya, kamu nggak minder bertemu dengan mereka. Tutur kata dan sikapmu juga baik-baik saja. Hanya saja, kamu yang dulu nggak ingin menarik perhatian orang.”Yuna sangat paham mengenai masa laku kedua keponakannya.Olivia tersenyum dan berkata, “Junia dan aku selalu ikut dengan Tante Desy ke pesta karena kami ingin memakan makanan lezat yang ada di sana.”Setiap kali Junia memintanya untuk menemaninya, mereka berdua pasti akan mencari dua kursi di sudut ruangan, kemudian menikmati makanan lezat di pesta itu dengan senang hati.Mereka kan suka makan, jadi yang mereka incar pasti makanannya.Setelah makan dan minum dengan puas, mereka akan mengagumi pria tampan dan wanita cantik yang hadir di pesta tersebut, mengomentari orang-orang itu dengan suara pelan.Karena itulah, meskipun mereka berdua sering menghadiri pesta orang-orang kalangan atas, tidak ada yang mengingat n

บทล่าสุด

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status