Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 801 - Bab 810

1347 Bab

Bab 801

Rachel kembali ke balkon ruang tamu. Dia melihat lukisan Darren. Sebuah lukisan bunga teratai layu di musim dingin. Goresan kuasnya masih kurang matang, tapi feel-nya sudah terasa. Rachel tidak mengganggu Darren, dia duduk di samping Darren tanpa suara.Waktu dengan cepat berlalu. Tak terasa sudah lebih dari pukul tiga sore. Lukisan Darren sudah hampir selesai. Terdengar suara mesin di halaman depan vila. Hendo tenggelam dalam kekagumannya terhadap bakat melukis Darren. Dia sama sekali tidak memperhatikan situasi di luar. Rachel memalingkan kepalanya. Dia melihat seorang remaja turun dari mobil hitam. Itu adalah Zico. Rachel teringat gosip para pembantu tadi. Untuk menjaga “rahasia” Rachel, Zico rela mundur dari persaingan pewaris Adijaya Group. Rachel mendekati Zico.Saat Zico naik tangga, dia melihat sesosok orang yang tidak seharusnya berada di sana. Zico terkejut kemudian berkata, "Kamu ngapain di sini?"Rachel juga sedikit kaget. Hendo mengundangnya dan anak-anak makan siang,
Baca selengkapnya

Bab 802

Zico diam. Sebenarnya siapa yang membuat marah siapa? Zico bahkan sudah dikatai bodoh tadi.Rachel berkata datar, “Pak Hendo tahu kenapa Zico menyerah di pemilihan pewaris keluarga?”Hendo sedikit tidak mengerti, “Kok malah ngomongin ini?”Meskipun Hendo menyayangkan keputusan Zico, keadaannya sudah terlanjur begini. Toh, tidak mengapa meski tidak ikut dalam perebutan ahli waris. Rachel menjelaskan, “Hanna mengancam Zico dengan kabar miringku, memaksa Zico menyerah.”Hendo sedikit tak percaya dengan apa yang dia dengar, berkata, “Zico, Papa kira kamu nggak mau terima Rachel sebagai kakakmu. Ternyata kamu melakukan hal sebesar ini demi kakakmu. Papa nggak nyangka ….”Rachel diam. Bukankah seharusnya poin terpentingnya adalah tentang hak pewaris? Kenapa malah ke arah sana. Pola pikir ayah dan anak ini memang sedikit aneh. Zico sedikit kesal, “Pa, aku takut kabar miring dia mempengaruhi nama baik keluarga kita.”“Orang luar ‘kan nggak tahu kalau Rachel sebenarnya adalah anggota keluar
Baca selengkapnya

Bab 803

Sudah jam lima sore ketika mereka pulang dari rumah keluarga Adijaya. Sepanjang jalan, Darren tak henti-hentinya bercerita. Dia sangat antusias. “Kata Kakek Hendo aku berbakat melukis, loh. Terus juga kata Kakek, misalkan lukisanku dibandingkan dengan lukisan anak seluruh negara, pasti tidak akan kalah.”“Kakek Hendo juga bilang, setiap minggu dia akan meluangkan waktu untuk mengajariku melukis. Mama boleh nggak temanin aku ke sana tiap minggu?”Rachel mengelus wajah Darren, kemudian berkata, “Melukis itu membosankan, loh. Bukan cuma senang-senang sesaat saja. Kamu benaran mau terus belajar melukis?”Darren mengangguk kencang, “Mama, aku pasti bisa kayak Michelle, setiap hari latihan melukis.”“Hebat!” Rachel tertawa lembut, “Besok Mama bawa kamu ke pasar beli peralatan dan kertas lukis profesional, ya. Hari ini kamu istirahat dulu.”“Wah, terima kasih, Mama.” Darren mengajak adiknya bermain. Rachel mengenakan celemek, kemudian pergi ke dapur. Ronald sudah membuatkannya sarapan tadi
Baca selengkapnya

Bab 804

Rachel melirik Ronald sekilas. Ronald berpikir sejenak, kemudian membuka laptop di ruang kerjanya dan membuka proyektor CCTV ke dinding. CCTV itu merekam sebuah ruangan seperti sebuah ruangan hotel, namun juga tidak terlalu mirip kamar hotel. Ruangan itu gelap, jendelanya kecil. Terlihat sesak. Di bawah sinar redup itu, terlihat bayangan seorang pria. Dia mengenakan jubah mandi putih longgar. Sebatang rokok dijepit di antara jari-jarinya. Pria itu menunjukkan sikap malas dan lemah.Catherine mengecilkan pupil matanya dengan kaget, "Rendy ...."Sebelum Catherine selesai berbicara, dua orang wanita yang berpakaian acak-acakan muncul di layar. Kedua wanita itu mendekati Rendy, satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan, meraba-raba dan menciuminya.Catherine membeku, "Rachel, jangan terlalu berlebihan!"Rachel tertawa kecil, "Aku berlebihan? Apanya terlalu berlebihan? Rendy hampir membunuh suamiku, dan kamu menghapus ingatan suamiku. Kami hanya membuat Rendy kehilangan kebebasannya. Cob
Baca selengkapnya

Bab 805

Mereka kembali ke kamar utama, Ronald masih menutup matanya. Rachel membantu memijat pelipis Ronald dengan minyak esensial, mendampinginya dengan penuh kehangatan. Hingga larut malam pukul sebelas, barulah pria itu perlahan membuka mata."Rachel, aku sudah ingat semuanya sekarang. Mulai dari usiaku dua, tiga tahun, hingga hari aku diculik sebulan yang lalu. Setiap kenangan itu sudah kembali." Ronald memegang tangan Rachel sambil berkata, "Akhirnya aku ingat gimana kita ketemu."Rachel menyentuh belakang kepala Ronald, bertanya, "Kepala kamu masih sakit?"Pria itu menggeleng, "Kepalaku malah terasa ringan sekali setelah ingatan itu kembali.""Baguslah kalau begitu." Rachel merasa senang, kemudian berkata, "Sekarang sebaiknya kamu segera beresin orang-orang di Tanjaya Group itu, aku agak khawatir."Ekspresi Rendy di layar hari ini masih menghantui Rachel. Dia merasa Rendy tidak akan tinggal diam."Rachel, urusan Tanjaya Group buat aku gampang sekarang. Sekarang aku cuma pengin bilang ter
Baca selengkapnya

Bab 806

“Lompat!”Terdengar suara aneh di kepala Rachel. Rachel ingin melawan, tapi tak bisa. Pipi kanan Rachel juga terasa sangat sakit. Seperti baru saja dipukul dengan sangat keras. Setengah wajahnya terasa tersayat-sayat. Jika saja melompat membuat rasa sakitnya berkurang sedikit, Rachel bersedia melakukannya. Rachel menggenggam pagar dingin di depannya, kemudian hendak melompat melewati pagar. “Rachel!” Ronald terkejut, jantungnya terasa mau copot. Dia segera meraih Rachel, memeluknya erat, “Jangan bikin aku takut, Rachel.”Ronald menggendong Rachel dengan tangan besarnya, lalu membawa Rachel ke masuk dalam. Ronald segera mengunci jendela balkon. Suhu hangat ruangan terasa di dalam kamar, tapi Rachel justru menggigil kedinginan. Rachel perlahan membuka matanya menatap Ronald, “Tadi kenapa?”Ronald menatap Rachel serius, “Tadi kamu tiba-tiba ke balkon, hampir saja melompat.”“Aku … lompat?” Rachel tercengang. Dia berusaha mengingat apa yang terjadi, tapi pikirannya kosong. Rachel sama s
Baca selengkapnya

Bab 807

Dokter membuka perban di wajah Rachel. Lukanya sudah menutup, tidak perlu lagi ditutup dengan perban.Rachel berkaca, melihat luka di wajahnya. Sebenarnya luka itu tidak seburuk yang Rachel bayangkan, bagian kiri sedikit lebih baik. Rachel menyentuh pelan bagian wajah kanannya, tidak terasa sesakit tadi malam. Rachel bertanya, “Wajah kananku terkadang terasa sangat sakit, tapi yang kiri tidak, Dok. Ini kenapa, ya?”Dokter memeriksa luka Rachel dengan seksama, dan berkata, “Luka di bagian kanan lebih besar dan lebih dalam, sepertinya tumbuh daging. Mungkin itu lah mengapa yang kanan jadi terasa sakit terkadang. Jangan sering dipegang, ya. Supaya tidak infeksi.”“Apa nggak ada cara lain supaya nggak sesakit itu, Dok?” Rachel kembali bertanya. Kejadian seperti tadi malam sepertinya terjadi setelah wajah sebelah kanan terasa sangat sakit, kemudian otak terasa kosong.Ronald juga bertanya, “Bisa kasih pereda nyeri, Dok?”Dokter memberi saran, “Pereda nyeri biasanya hanya untuk pasien deng
Baca selengkapnya

Bab 808

"Pantas saja Ronald selingkuh. Lihat wajahnya saja jijik. Nggak heran lah Ronald mau cerai.""Benar juga. Masalah perceraian Rachel dan Ronald kapan hari itu gimana? Kok nggak ada kabar lagi?""Sebelum wajah Rachel rusak ‘kan Ronald sudah selingkuh. Sekarang wajah Rachel begitu, sudah pasti mereka bakal cerai.”"Cowok itu makhluk visual. Mana terima wajah istrinya rusak.”Melihat komentar-komentar aneh di internet, Rachel tersenyum tipis dan mematikan ponselnya. Rachel tidak habis pikir, dirinya yang bukan siapa-siapa, mengapa bisa jadi berita utama hanya karena hal sepele seperti ini?Sepertinya dia juga harus menggunakan masker saat keluar seperti Ronald. Ronald yang sedang menyetir bertanya, "Ada apa?""Netizen bilang wajahku hancur. Suamiku sudah nggak mau lagi, minta cerai," kata Rachel bercanda.Tapi siapa sangka, pria itu justru berkata dengan serius, "Rachel, dengar baik-baik. Aku nggak akan pernah nggak mau sama kamu, nggak akan pernah ninggalin kamu. Aku juga akan pernah cera
Baca selengkapnya

Bab 809

Empat anak itu saling memandang.Air mata muncul di mata Darren, dia mengusap hidungnya dan berkata, "Aku pikir Mama hanya luka sedikit, kenapa sampai begitu?""Mama pasti sedih banget …," kata Michelle dengan murung.Dia seorang gadis yang juga menyukai kecantikan dan penampilan. Michelle merasa Mamanya juga pasti sama.Jika wajahnya hancur, Michelle pasti akan sedih. Bahkan mungkin akan menangis setiap hari .... Mamanya mungkin juga sudah menangis, hanya saja tidak menangis di hadapan mereka berempat."Gimanapun wajah Mama berubah, dia tetap Mama kita," kata Michael dengan tenang, "Kalian jangan nunjukkin ekspresi seperti ini di depan Mama, ya. Nanti bisa-bisa Mama kira kita ngejek Mama."Darren segera mengusap air matanya, "Oke, aku nggak akan nangis. Aku akan sambut Mama dengan senang."Eddy menggigit bibir, kemudian berkata, "Michelle, kamu punya mainan dandan-dandanan?"Michelle mengangguk, "Iya, Nenek waktu itu beliin aku."Nenek membelikan semua mainan yang biasa disukai anak p
Baca selengkapnya

Bab 810

“Mama, kali ini kami ngumpetnya hebat, kan. Papa sama Mama berdua saja masih nggak bisa menemukan kami!” kata Michelle.Eddy dan Michael keluar dari tempat persembunyian mereka di belakang tirai, dan Rachel spontan tertawa melihatnya. Dulu mereka berdua tidak akan mau memainkan permainan anak kecil seperti ini, tapi sekarang mereka tidak keberatan bermain bersama Darren dan Michelle.Ketika cahaya dari luar jendela menyinari wajah mereka, Rachel terkejut ketika melihat ada dua bekas luka di wajah anak-anaknya. Bekas luka itu jelas terlihat hanya riasan yang dibuat dari lipstik merah dan dilapisi lagi dengan perona mata agar lukanya terlihat dalam.“Mama, ini Michelle yang bikin. Kakak bilang dandanan luka begini lagi populer banget di internet. Gimana, bagus, nggak?” tanya Darren.Anak-anak pasti melihat berita yang ada di internet, makanya mereka memiliki ide untuk menggambar bekas luka di wajah mereka. Beruntung sekali Rachel memiliki anak-anak yang begitu baik dan pengertian. Tiba-t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7980818283
...
135
DMCA.com Protection Status