Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 981 - Bab 990

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 981 - Bab 990

2194 Bab

Bab 981

“Cukup!” Monica menggebrak meja. Hanny terkejut hingga sekujur tubuhnya gemetar. “Coba kamu lihat penampilan kamu sekarang, dari mana mirip sama aku? Jangan menunduk lagi! Apa kamu takut sama aku? Apa kamu benar-benar takut sama aku?”“Aku … takut!” balas Hanny dengan gugup.“Takut?” Monica tersenyum sinis, lalu melanjutkan, “Kamu yakin kamu takut sama aku? Sepertinya nggak! Kamu nggak takut sama aku! Kalau kamu benar-benar takut sama aku, kamu nggak bakal diam-diam menindik telingamu!”Semua orang juga tahu, sejak kecil Monica tidak pernah melakukan perubahan apa-apa terhadap dirinya. Dia sangat membenci tato ataupun tindik. Berlatih seni bela diri sudah cukup menderita, kenapa dia malah menambah penderitaannya lagi?Lagi pula, keberadaan anting-anting itu malah akan membahayakan keselamatan Monica. Jikalau sewaktu bertarung, pihak lawan malah sengaja menarik anting-antingnya, Monica pasti akan kesakitan dan memberi kesempatan untuk lawan.Sekarang gara-gara Hanny, Monica malah mesti
Baca selengkapnya

Bab 982

“Aku … aku mengerti.” Hanny menundukkan kepalanya sambil membalas dengan suara kecil, “Maaf, Kak. Aku nggak bakal mengulanginya lagi.”Monica sungguh puas dengan sikapnya. Dia pun mengangguk. “Baguslah kalau begitu! Ingat, tubuhmu bukan hanya milikmu, tubuhmu juga milikku. Jadi, tak peduli apa yang ingin kamu lakukan terhadap tubuhmu, kamu mesti beri tahu aku dulu. Pokoknya kamu harus menjaga tubuhmu sebaik mungkin. Apa kamu mengerti?”“Mengerti.”Tampak senyuman di wajah Monica, menunjukkan dia cukup puas sekarang. “Pergi sana, ingat obati lukamu dan makan yang banyak. Jangan kurus kering seperti sekarang lagi!”“Emm,” balas Hanny dengan suara sekecil nyamuk. Setelah itu, dia membalikkan tubuhnya kembali ke kamar di bawah tanah. Hanny baru bisa merasa tenang hanya dengan bersembunyi di sana.“Oh ya!” Monica tiba-tiba kepikiran sesuatu. “Mulai malam ini, aku akan tinggal di Kediaman Setiawan. Kamu tinggal sendiri di rumah. Jangan keluyuran ke mana-mana! Jangan sampai dipergoki sama ora
Baca selengkapnya

Bab 983

Brandon juga tidak ingin membuang-buang waktu. Sekarang dia ingin mencari tahu apa maksud kedatangan Monica? Selain itu, sebenarnya rahasia apa yang sedang disembunyikan Keluarga Setiawan? Apa yang ingin dikatakan Kakek sebelum beliau meninggal?Satu hal lagi …. Pembunuh Ganda sudah datang ke rumah. Jelas sekali Monica yang sudah memerintah mereka. Hingga saat ini, Brandon masih belum bisa memastikannya apa yang ingin mereka lakukan. Apa masalah ini akan mengancam keselamatan Yuna? Brandon juga tidak bisa memastikannya. Hanya saja, dia pasti akan membunuh semua ancaman itu.Mengenai semua yang dilakukan Brandon, Yuna juga masih belum mengetahuinya. Dia sangatlah santai dalam belakangan ini.Setiap harinya kerjaan Yuna hanyalah menyiram tanaman dan menjaga kandungannya saja. Dia juga sudah lama tidak pernah mengunjungi studionya. Dia bahkan tidak tahu bagaimana nasib barang-barang kesayangannya. Hanya saja, belakangan ini Stella pernah mengirim dua resep racikan barunya. Semuanya adala
Baca selengkapnya

Bab 984

Setelah dilihat-lihat, sepertinya benar apa kata ayahnya Lisa.“Nggak, kok! Aku juga suka hadiah pemberianmu!” Yuna tahu Lisa sedang bercanda. Dia berkata dengan tersenyum, “Ayo, duduk! Kalian mau minum apa? Kopi atau jus?” Kemudian, dia menatap Arles dan berkata, “Oh ya, Arles, kamu punya alergi. Kalau kamu ada pantangan, kamu beri tahu aku, ya, biar aku beri tahu pembantu.”“Terima kasih,” balas si kecil dengan sopan.“Kenapa kamu bawa Arles ke sini?” Yuna sungguh terkejut. “Apa daya? Papanya lagi sibuk. Jadi, aku terpaksa jadi suster satu hari.” Lisa menghela napas, siapa suruh hubungan mereka tergolong bagus. Sejak kejadian di Prancis waktu itu, Lisa sungguh kasihan dengan anak ini. Terkadang, Lisa akan meluangkan waktu untuk menelepon Shane. Hubungan mereka semakin dekat saja. Jadi terkadang, Shane meminta bantuannya untuk menjaga Arles.Tentu saja, Shane membalas Lisa dengan menggunakan relasi dan sumbernya. Dia adalah seorang pebisnis, dia tentu tahu harus melakukan transaksi
Baca selengkapnya

Bab 985

“Seru sekali!” Lisa juga semakin tertarik.Menyadari satu tangan besar dan satu tangan kecil sedang dijulurkan ke perutnya, Yuna merasa semakin canggung lagi. Dia tidak tahu apakah dia seharusnya mengelak atau tidak.Saat ini, tiba-tiba ponsel Yuna berdering. Kebetulan dia bisa menggunakan alasan ini. “Aku pergi angkat telepon dulu.”Tidak berhasil mengelus perut Yuna, Lisa dan Arles sungguh merasa kecewa.Panggilan itu adalah panggilan dari Brandon. Dia hanya sedang memperhatikan kondisi Yuna, dia berpesan agar Yuna menjaga dirinya dan jangan kecapekan. Setelah itu, Brandon bertanya, “Apa kamu lagi kedatangan tamu?”Semenjak mengetahui kabar kehamilan Yuna, Brandon sudah meningkatkan seluruh pengamanan di rumah. Jadi, wajar kalau Brandon bisa mengetahui ada tamu sedang berkunjung ke rumah.“Emm, Lisa datang bawa banyak hadiah buat kita.” Yuna melirik ke sisi Lisa, tampak Lisa sedang makan buah-buahan dengan santainya. Sementara, anak kecil di sampingnya malah terlihat sangat kaku. Dia
Baca selengkapnya

Bab 986

Steve terdiam oleh aura dingin Monica. Hanya saja, dia kepikiran lagi dengan sosok penurut Monica sebelumnya. Dia pun berkata, “Oke, oke, oke, aku tahu kamu nggak bermaksud lain. Kamu juga bukan wanita sembarangan. Tapi sekarang, apa kita seharusnya mengenal satu sama lain? Coba kamu lihat, kita sudah akan menikah. Setelah resepsi nanti, kita akan menjadi pasangan suami istri. Pada waktu itu, hal yang seharusnya dilakukan suami istri ….”Steve berbicara sambil berjalan ke hadapan Monica. Dia membuka lebar kedua lengan hendak memeluk Monica ….Hanya saja, belum sempat Steve menyentuhnya, Monica malah menahan dada Steve dengan kakinya.Monica melipatkan kedua tangan di depan dadanya sambil menatap Steve dengan dingin. “Steve, aku ingatkan untuk yang terakhir kali. Kalau kamu berani mendekat lagi dan melakukan hal di luar batas, aku akan tendang kamu!”“Monica, kamu lagi ngapain? Bukannya sebelumnya kita baik-baik saja? Bukannya kamu suka dicium sama aku. Kamu ….”“Tutup mulutmu!” Monica
Baca selengkapnya

Bab 987

Amara sedang makan camilan di lantai bawah. Melihat sosok putranya yang muram itu, dia bisa menebak jika Monica menolaknya lagi. Dia menengok ke arah tangga, lalu berkata dengan suara kecil, “Monica sudah di kamarnya?”“Emm.”“Dia tidak tidur bersamamu?”“Emm. Emm?” Tiba-tiba Steve mengangkat kepalanya melihat ibunya dengan mengerutkan kening. “Ma, kamu lagi mentertawakanku, ya!”“Dasar anak bodoh! Mana mungkin Mama mentertawakan anak sendiri. Aku lagi pikir cara untuk membantumu,” balas Amara dengan perlahan, lalu menyantap kue nastar. “Sebelumnya kamu bilang kamu sudah berhasil mendapatkan Nona Monica. Aku kira kamu sehebat itu. Bukankah kamu sering main ke klub dan pernah main sama banyak wanita? Kenapa kamu tidak mengeluarkan kemampuanmu?”“Kalau kamu seperti ini, bagaimana kamu bisa mengelola perusahaan setelah kamu mendapatkan Perusahaan Setiawan?” Amara menghela napas tidak berdaya. Dia sungguh sakit kepala ketika memikirkan putranya ini.Sejujurnya, dari semua anaknya, Amara pa
Baca selengkapnya

Bab 988

Setelah berhubungan selama beberapa hari ini, Steve merasa temperamen nona besar ini terlalu aneh. Terkadang Monica bersikap sangat dingin, terkadang dia malah bersikap ramah. Jika begini terus, sepertinya Steve akan kehilangan kewarasannya.Tentu saja Amara tahu siapa wanita yang dimaksud putranya. Dia pun tersenyum, lalu membalas, “Wanita memang seperti itu. Memangnya kamu baru tahu hari ini?”“Tapi dia terlalu moody bagai dua orang yang berbeda saja!”“Mungkin dia memang bukan orang biasa. Sebelumnya aku mendengar temperamen Nona Monica memang agak aneh. Sekarang akhirnya aku merasakannya. Jujur saja, kalau bukan karena latar belakang Keluarga Yukardi bisa membantu kita, Mama juga tidak akan setuju dengan pernikahan kalian. Akulah yang dirugikan punya menantu seperti dia!” Amara menggeleng sambil menepuk-nepuk tangannya untuk menyingkirkan serpihan biskuit di tangannya.Setelah terdiam sejenak, Amara kembali melanjutkan, “Tapi kamu juga jangan terlalu panik. Setidaknya dia sudah ber
Baca selengkapnya

Bab 989

Monica membalikkan badannya kembali memasuki kamar. Kemudian, dia mengambil ponsel untuk mengirim pesan kepada Steve.[ Jam sembilan malam nanti, kamu ke kamarku sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. ]Saat ini, Steve sedang minum alkohol dengan bosannya. Ketika menerima pesan itu, dia mengira dirinya sedang berhalusinasi. Steve mengucek matanya, lalu melompat dengan kegirangan!Sesuai dugaannya! Ternyata wanita memang suka lain di mulut, lain di hati. Padahal tadi Monica baru memperingati Steve untuk jangan mendekatinya, tidak boleh ke kamarnya. Sekarang Monica malah tidak bisa menahannya lagi!Kenapa Monica memilih waktu jam sembilan malam? Kenapa bukan sekarang saja? Ada hal apa yang tidak bisa dikatakan sekarang? Ada hal apa yang tidak bisa dikatakan di ruang tamu? Kenapa mesti berbicara di kamarnya? Jelas-jelas semua ini adalah kode untuk Steve. Jika Steve tidak mengerti, sepertinya sia-sia dia sudah gonta-ganti pacar selama ini.Rasa girang seketika tumbuh di hati St
Baca selengkapnya

Bab 990

“Maaf, aku datangnya terlambat.” Terdengar suara Brandon dari belakang. Dia berjalan kemari dengan cepat. Kemudian, dia membungkukkan tubuhnya, memegang kedua pundak Yuna, baru mengecup kening Yuna.“Astaga! Menebar kemesraan di tempat umum!” Lisa berlagak menutupi matanya.“Sepertinya aku sudah kenyang, tidak usah makan lagi,” timpal Shane dengan tersenyum. Dia datang bersama Shane. Shane melihat putranya. “Hari ini kamu patuh tidak?”“Emm.” Arles mengangguk dengan perlahan. Sosoknya memang kelihatan sangat dewasa.Shane tersenyum puas. Dia duduk di samping putranya, lalu menyapa Yuna, “Nona Yuna, sudah lama tidak berjumpa.”“Iya, sudah cukup lama. Aku juga sudah lama nggak ketemu sama Arles. Aku sungguh gembira kalian bisa datang,” ucap Yuna dengan tersenyum, “Kalian datang bersama?” “Iya, kali ini aku datang untuk membahas masalah kerja sama, sekalian ada sedikit urusan mencari Tuan Brandon ….” Belum sempat Shane menyelesaikan omongannya, terdengar suara berdeham Brandon. Dia mera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
979899100101
...
220
DMCA.com Protection Status