Share

Bab 987

Amara sedang makan camilan di lantai bawah. Melihat sosok putranya yang muram itu, dia bisa menebak jika Monica menolaknya lagi. Dia menengok ke arah tangga, lalu berkata dengan suara kecil, “Monica sudah di kamarnya?”

“Emm.”

“Dia tidak tidur bersamamu?”

“Emm. Emm?” Tiba-tiba Steve mengangkat kepalanya melihat ibunya dengan mengerutkan kening. “Ma, kamu lagi mentertawakanku, ya!”

“Dasar anak bodoh! Mana mungkin Mama mentertawakan anak sendiri. Aku lagi pikir cara untuk membantumu,” balas Amara dengan perlahan, lalu menyantap kue nastar. “Sebelumnya kamu bilang kamu sudah berhasil mendapatkan Nona Monica. Aku kira kamu sehebat itu. Bukankah kamu sering main ke klub dan pernah main sama banyak wanita? Kenapa kamu tidak mengeluarkan kemampuanmu?”

“Kalau kamu seperti ini, bagaimana kamu bisa mengelola perusahaan setelah kamu mendapatkan Perusahaan Setiawan?” Amara menghela napas tidak berdaya. Dia sungguh sakit kepala ketika memikirkan putranya ini.

Sejujurnya, dari semua anaknya, Amara pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status