Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 921 - Chapter 930

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 921 - Chapter 930

2194 Chapters

Bab 921

Pagi-paginya Brandon sudah pergi ke perusahaan karena ada rapat penting. Jadwal hari ini juga sangatlah padat. Sebaliknya, Yuna malah sangat santai dalam belakangan waktu ini. Dia tidak menerima kerjaan lain dulu lantaran ingin fokus dalam mempersiapkan pernikahannya.Sebenarnya Yuna tidak peduli dengan hal berbau formalitas ini. Hanya saja, berhubung resepsi akan digelar, dia tentu akan menggelarnya dengan baik. Belakangan ini Brandon agak sibuk, jadi semua permasalahan ini ditangani oleh Yuna.Mengenai masalah gaun pernikahan, aula resepsi atau kebutuhan rumah tangga, semuanya juga bukan masalah besar bagi Yuna. Hanya saja ada satu hal yang diragukan Yuna, yaitu mengenai masalah undangan. Hingga saat ini, Brandon masih belum membawanya untuk mengunjungi anggota keluarganya. Yuna bahkan tidak pernah menginjak Kediaman Setiawan. Jadi, Yuna pun bingung apakah dirinya seharusnya mengundang mereka dan mesti mengundang berapa banyak orang.Mungkin karena terlalu santai. Jadi, Yuna malah j
Read more

Bab 922

Yuna juga merasa kesal dalam menghadapi hubungan yang rumit ini. Hanya saja, Yuna mesti menghadapinya jika dia ingin bersama dengan Brandon. Bisa jadi, kelak kondisi seperti ini akan semakin banyak lagi. Apa Yuna harus menelepon Brandon setiap kali mereka mencarinya?Brandon memang sangat memanjakan Yuna. Justru karena itu, Yuna baru harus berdiri saling bahu-membahu. Dia harus menghadapinya sendiri. Jangan selalu membuat Brandon khawatir.Tak lama selesai makan obat, Yuna merasa kondisinya sudah membaik, setidaknya lebih bertenaga daripada sebelumnya.“Nyonya, apa kamu sudah baikan? Apa perlu kuantar ke rumah sakit?” tanya pembantu dengan khawatir.Yuna menggeleng. “Apa ada makanan di rumah?”“Tadi aku masak bubur. Buburnya masih hangat. Nyonya mau makan?”“Boleh, aku akan segera ke bawah,” ucap Yuna, “Oh ya, setelah kamu ambilkan bubur, kamu biarkan mereka masuk.”“Ahh … oke,” balas pembantu.Yuna menopang meja, lalu berdiri. Dia merasa kedua kakinya masih tidak bertenaga. Dia becerm
Read more

Bab 923

Amara sudah memutuskan untuk memberi pelajaran kepada cucu menantu kurang ajarnya. Namun begitu memasuki rumah, dia malah tidak menemukan siapa-siapa. Amara spontan mengerutkan keningnya. “Di mana wanita itu?”Dari ucapan Amara, sepertinya dia tidak menganggap Yuna sebagai nyonya rumah saja.Pembantu terbata-bata. Baru saja dia ingin mengatakan nyonya sedang tidak enak badan, malah terdengar suara langkah kaki dari atas tangga. Ketika mendengarnya, Amara dan Clara spontan mengangkat kepalanya. Tampak Yuna memegang pegangan tangga, lalu berjalan menuruni tangga dengan perlahan.Belakangan ini Yuna tidak pergi ke studio. Jadi, dia juga tidak berdandan, apalagi dia sedang sakit. Yuna pun membiarkan rambutnya tergerai panjang.Rambut Yuna sudah semakin panjang saja, bahkan sudah melewati bahunya. Ketika dia berjalan menuruni tangga, rambutnya pun menutupi sebagian wajahnya. Ditambah lagi, Yuna sedang demam dan merasa tidak enak badan. Gerakan menuruni tangganya juga semakin lambat lagi.N
Read more

Bab 924

Masalah kematian orang tua Yuna adalah luka di hatinya. Sekarang Amara malah sengaja membongkar luka lamanya. Yuna pun mengerutkan keningnya. “Aku cuma tahu sopan santun digunakan kepada orang yang sopan. Kalian berdua tiba-tiba ke sini. Aku nggak tahu identitas kalian dan aku juga nggak tahu bagaimana memanggil kalian.”“Sekarang kamu sudah tahu, ‘kan?” ucap Clara dengan segera, “Kenapa masih belum panggil?”“Dari mana aku tahu kalau perkenalan diri kalian itu asli atau bukan?”“Kamu ….” Clara merasa Yuna sengaja memancing emosi mereka. Dia ingin sekali menampar Yuna. Hanya saja, Amara tiba-tiba mengangkat tangannya, lalu berkata, “Sudahlah, apa gunanya beradu mulut sama dia?”“Kamu tahu sendiri apa aku itu neneknya Brandon atau bukan. Aku juga tahu kamu itu orang seperti apa. Hari ini aku bisa ke sini juga bukan untuk basa-basi sama kamu. Aku cuma mau bilang, kalau kamu ingin menjadi bagian dari Keluarga Setiawan, kamu harus melewati ujianku. Tidak ada gunanya kamu diterima oleh Bran
Read more

Bab 925

Ucapan ini sungguh sadis. Bahkan, Clara juga merasa kaget. Ibunya memang sangat jago dalam menusuk hati orang.Benar apa kata ibu, demi apa wanita-wanita ini menikah dengan keluarga kaya, tentu saja demi kekayaan dan kekuasaan. Hanya saja, sekarang ibunya malah memberi tahu Yuna bahwa dia tidak akan mendapatkan apa pun. Bahkan, setelah dia melahirkan anak, dia juga tidak akan mendapatkan apa-apa. Jika suatu hari nanti mereka bercerai, dia juga akan pergi dengan tangan kosong.Setelah dipikir-pikir, jika waktu itu ibu mertuanya berbicara seperti itu padanya, Clara pasti tidak sanggup menerimanya.Sesuai dugaan mereka, Yuna terdiam. Amara pun semakin gembira lagi. Dia merasa Yuna pasti terkejut dengan ancamannya. Hanya saja, apa maksud tatapan Yuna? Kenapa rasanya agak aneh?Belum sempat Amara memikirkan jawabannya, malah terdengar suara Yuna. “Nek, kamu kasihan sekali.”Amara terdiam dan begitu pula dengan Clara.Apa wanita ini sudah gila? Atau dia ingin menggunakan cara ini untuk memen
Read more

Bab 926

Yuna sungguh syok. Dia tidak menyangka mereka akan turun tangan. Bagaimanapun juga, mereka berasal dari keluarga terpandang. Yuna spontan melangkah mundur. Hanya saja, seketika Yuna merasa ada embusan angin kuat. Dia bagai ditutupi oleh dinding yang sangat tebal saja dan dia tidak terkena siraman air panas itu.“Asta …,” jerit Clara dengan terkejut. Saking terkejutnya, kedua matanya terbelalak ketika melihat orang di hadapannya.Clara sungguh tidak menyangka Brandon akan pulang dengan tepat waktu! Brandon bukan hanya pulang saja, dia bahkan sudah membantu Yuna mengadang siraman air panas.“Brandon!” panggil Amara. Dia menatap Brandon dengan marah dan juga tidak berdaya.“Apa Tante sudah puas?” tanya Brandon dengan ekspresi dingin.Brandon memang ada rapat di perusahaan. Hanya saja, dia sangat memahami sifat keluarganya.Semalam Clara tidak berhasil bertemu dengan Yuna. Dia pasti tidak akan menyerah dengan segampang ini. Brandon juga tidak bisa menebak apa yang bisa dilakukannya. Jadi,
Read more

Bab 927

Amara memang kelihatan sangat galak, tapi sebenarnya dia sangat takut terhadap suaminya. Saat suaminya, Jason, masih hidup, Amara bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Semua keputusan berada di tangan Jason. Amara memang tidak menyukai menantu dan cucunya ini, tapi suaminya menyukai mereka dan bahkan membimbing cucunya untuk meneruskan bisnisnya. Setelah suaminya meninggal, Amara baru memiliki hak untuk berbicara. Dia merasa dirinya sangat hebat dan ingin mengurus segalanya.Namun pada saat ini, Brandon juga sudah dewasa. Dia tidak mendengar ucapan Amara. Jadi, Amara semakin tidak menyukai cucu yang satu ini. Setelah Brandon pindah keluar dari Kediaman Setiawan, dia pun tinggal di luar. Amara juga tidak mencegatnya, sebab dia juga tidak suka melihat cucunya.Hanya saja, sekarang Brandon akan menikah. Dia tidak mungkin tidak mengurus Brandon.Sebenarnya maksud kedatangan Amara adalah untuk memberi sedikit peringatan kepada wanita ini. Tak disangka, Brandon malah akan pulang untuk m
Read more

Bab 928

Yuna terlihat sangat panik dan terus mengomel. Saking paniknya, dia bahkan kesusahan untuk membuka kancing pakaian Brandon. Brandon pun tersenyum sambil menggenggam tangan Yuna. “Kalau airnya nggak begitu panas, kenapa kamu malah panik?”“Haish, kalau kamu ada waktu untuk bicara, bagusan kamu buka kancingmu sendiri. Luka tersiram air panas nggak boleh dianggap remeh!” Yuna sungguh marah. Kenapa Brandon tidak bisa menyayangi tubuhnya sendiri?“Menurutmu?” Brandon mengangkat-angkat alisnya sambil tersenyum. Jari tangan Brandon mulai menyentuh kancing pakaiannya, lalu membuka kancing pertama, kancing kedua ….Sebenarnya gerakan ini sangat biasa. Hanya saja, entah kenapa ketika melihat gerakan jari Brandon yang sedang membuka kancing pakaian, jantung Yuna tiba-tiba berdegup kencang dan tenggorokannya juga terasa kering. Dia spontan menelan air liurnya.“Pengen nggak ….” Menyadari perubahan ekspresi wajah Yuna, Brandon pun tersenyum hendak menggodanya. Satu detik kemudian, Yuna malah menari
Read more

Bab 929

Setelah mengambil kotak P3K, Yuna mengambil obat, lalu mengoles bagian merah dengan penuh hati-hati.Sebenarnya luka ini bukanlah apa-apa bagi Brandon. Hanya saja, ketika jari tangan Yuna yang diolesi obat salep dingin itu menempel di kulitnya, jujur saja … rasanya sungguh nyaman.Rasa sejuk seketika merembes ke dalam tubuh Brandon. Awalnya Brandon ingin menolak untuk diobati, tapi siapa sangka dia akan begitu menikmatinya. Hanya saja, seiring dengan dioleskan salep yang rasanya sejuk itu, hawa panas seketika membaluti tubuh Brandon.Hawa panas itu mulai menyebar dari bagian perutnya dan membuat tenggorokan Brandon terasa kering.Yuna hanya memfokuskan perhatiannya ke bagian merah di perut Brandon. Tadi dia memang merasa sangat syok, tapi selain syok, dia juga merasa sangat terharu.Tak disangka, Brandon akan membantu Yuna untuk mengadang siraman air panas itu. Padahal orang itu adalah nenek dan juga tantenya. Meski hubungan mereka tidak baik, mereka tetap adalah keluarga. Namun demi
Read more

Bab 930

Melihat Yuna yang seperti ini, mana mungkin Brandon bisa merasa tenang. “Nggak, meski kamu nggak kenapa-napa, kamu juga mesti ke rumah sakit. Setelah dokter mengatakan kamu baik-baik saja, kita baru pulang ke rumah.”Sikap keras kepala Brandon sangat mengerikan. Siapa pun tidak bisa mengubah pikirannya.Ditambah lagi, Yuna sedang tidak enak badan dan tidak bertenaga, dia juga tidak bisa meronta ketika melihat Brandon menggendongnya keluar rumah.Brandon menggendong Yuna ke dalam mobil, lalu mengendarai mobil ke rumah sakit.Yuna duduk di samping bangku pengemudi. Dia bahkan tidak memiliki tenaga dan malas untuk berbicara. Jadi, dia memilih untuk tidur saja.Beberapa saat kemudian, Yuna mencoba untuk melebarkan matanya. Melihat Brandon sedang mengendarai mobil, Yuna pun menggerakkan bibir keringnya. “Aku benar-benar nggak kenapa-napa, aku cuma ingin tidur saja. Nggak usah bawa aku ke rumah sakit. Uhuk uhuk ….”“Sudah, jangan bicara lagi!” balas Brandon dengan serius. Ekspresi galaknya t
Read more
PREV
1
...
9192939495
...
220
DMCA.com Protection Status