Saat Logan berencana memulai rapat, asistennya berlari masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa. “Pak Logan, celaka, celaka ….”Firasat Logan seketika berkata buruk. Raut wajahnya pun langsung berubah muram. “Apanya yang celaka! Aku baik-baik saja, jaga bicaramu!”“Bukan, Pak Logan, Pak Kusumo, dia …. Pak Kusumo, dia ….”Mungkin karena berlari terlalu kencang, jadi napas si asisten terengah-engah. Dia menarik napas panjang sambil berbicara dengan terbata-bata.Logan mengerutkan keningnya. “Pak Kusumo yang mana?”Terlalu banyak orang yang bermarga Kusumo di perusahaan ini. Hanya saja, semuanya bukanlah masalah. Sebentar lagi semua orang yang bermarga Kusumo akan diusir dari perusahaan. Kemudian, perusahaan akan menjadi milik Keluarga Lukito. Kelak Keluarga Kusumo pun tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan perusahaan ini.“Pak … Pak …. maksudku … Pak Daniel!” ucap si asisten dengan terbata-bata.Setelah mendengar nama tersebut, Logan malah terlihat tidak acuh. Memangnya apa yang bisa di
Baca selengkapnya