Gara-gara kejadian ini, sekarang putra dan putrinya Tania sedang ditahan di penjara. Tentu saja Tania merasa sangat terpukul. Rencananya untuk mengalihkan bisnis ke tangan anaknya malah hancur semuanya.Sekarang hanya tinggal Tania seorang diri. Dia merasa hidupnya tidak ada artinya lagi. Padahal dia sudah rebutan selama bertahun-tahun … sudah berwaspada selama bertahun-tahun, sekarang … apa artinya Tania melakukan semua itu?Perubahan sikap Logan yang drastis membuat Tania hampir tidak mengenalinya lagi. Dia sungguh tidak menyangka putranya akan mencelakai adik kandungnya sendiri. Sekarang … Cecilia bahkan tidak bersedia untuk bertemu dengannya lagi.Tania merasa dirinya sangat gagal dalam menjadi ibu dan istri.Buktinya, Daniel malah menghidupi Olivia dan anak haramnya di luar sana. Dia bahkan ingin menjadikan anak haramnya sebagai penerus bisnis keluarga. Selain memiliki posisi sebagai istri resmi, apa lagi yang dimiliki Tania. Tania tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya sudah tiada
Nama Yuna terus menduduki daftar berita hangat. Sepertinya berita Yuna kali ini lebih viral daripada berita gugatan Yuna dan Logan waktu itu. Sialnya, namanya malah dikaitkan lagi dengan Logan.Waktu itu, Yuna dituduh telah menjiplak hasil karya orang lain. Namun pencapaiannya sekarang sudah membersihkan tuduhan itu.Sementara Logan, dia yang awalnya merupakan CEO VL, lalu menjadi incaran semua penagih utang. Kemudian, entah bagaimana ceritanya dia malah menjadi direktur utama dari Kusumo Group. Sekarang dia malah dijebloskan ke penjara. Kehidupan Logan boleh dikatakan seperti sedang bermain kereta luncur saja, rasanya sangat tidak nyata.Setelah memikirkan masalah-masalah yang terjadi sebelumnya, semua orang mulai mengagumi Yuna.Itulah alasannya terus muncul nama “Yuna & Logan”, “Yuna & Yansen”, “Yuna & Asosiasi Peracik Aroma” di dalam topik hangat berita terkini.Demi tidak menghebohkan berita, Yuna terpaksa mengurung diri di rumah dan juga menonaktifkan ponselnya. Sekarang bahkan
“Mana mungkin asosiasi akan bubar segampang ini.” Yuna menyiram bunganya sambil berkata, “Kamu kira asosiasi akan bubar hanya gara-gara masalah ini? Asosiasi juga bukan dibentuk oleh satu orang saja. Jadi, asosiasi nggak akan bubar hanya karena kesalahan seseorang. Lagi pula aku … aku juga nggak punya kekuatan sebesar itu.”Jujur saja, Yuna hanya menambah minyak di dalam kobaran api saja. Asosiasi Peracik Aroma bisa menjadi seperti sekarang juga karena perbuatan mereka sendiri.Jika bukan karena ada yang egois, jika bukan karena Louis terburu-buru ingin membuktikan kemampuannya, jika bukan karena ada yang menyalahgunakan kekuasaan, jika bukan karena mereka sudah melupakan visi pembentukan asosiasi, Yuna juga tidak mungkin berhasil menghancurkan asosiasi.Namun bagi orang luar, semua ini berkat Yuna, meski sebenarnya bukan seperti ini.“Tapi bagaimana dengan suara rakyat?”“Dibiarkan saja, jangan buat respons apa pun. Beberapa dari mereka memang tulus ingin aku menjadi kepala asosiasi,
“Usir dia!” ucap Brandon dengan tanpa sungkan.Yuna terdiam membisu. Dia pernah kepikiran kalau Brandon tidak mengetahui masalah ini. Hanya saja, Yuna tidak menyangka Brandon malah ingin dia mengusir tantenya sendiri.“Emm ….”“Usir dia, kamu nggak usah ketemuan sama dia.”“Tapi, kata pembantu, dia datang dengan bawa banyak barang, bisa jadi hadiah pernikahan untuk kita.” Yuna sungguh tidak menyangka Brandon akan begitu membenci tantenya.“Hadiah pernikahan apaan! Dia pasti punya niat buruk!” dengus Brandon. “Kamu nggak usah hiraukan dia. Suruh pembantu beri tahu dia kalau kamu lagi nggak enak badan, jadi kamu lagi tidur. Suruh dia datang lagi lain hari.”“Emm, aku mengerti.”Berhubung Brandon sudah berbicara seperti ini, mungkin dia memiliki alasannya sendiri. Yuna pun mengangguk. “Emm … aku lakukan sesuai dengan ucapanmu?”“Emm.”Setelah mengakhiri panggilan, Yuna menyuruh pembantu untuk mengusirnya dengan mengatakan alasan yang dikatakan Brandon tadi. Pembantu memang merasa bingung,
Yuna berpikir sejenak, kemudian dia memutuskan untuk menelepon Brandon lagi. “Tantemu nggak mau pergi, katanya dia mau ketemu sama aku.”Sebenarnya Yuna bukanlah orang yang suka mengadu dan tidaklah takut dalam menghadapi keluarga seperti ini. Namun, berhubung Brandon tidak mengizinkan Yuna untuk bertemu dengannya, Yuna juga tidak akan menemuinya, mungkin Brandon ada alasannya.Setiap kali mengungkit masalah keluarga Brandon, Yuna dapat merasakan bagai tersembunyi dendam kesumat di dalam hatinya saja.Brandon mengerutkan keningnya, lalu berkata, “Anggap saja kamu nggak tahu. Kalau dia mau tunggu, biarkan saja dia menunggu. Lagi pula, dia juga nggak ada kerjaan!”“Oke, aku mengerti.” Dapat terdengar ketidaksenangan dari nada bicara Brandon, Yuna pun berkata, “Kamu nggak usah khawatirin aku. Ada Stella yang menemaniku di sini. Aku juga nggak bosan. Kamu kerja sana. Mungkin bentar lagi dia juga bakal pergi sendiri.”“Emm,” balas Brandon dengan singkat.Saat masih terdengar ada yang aneh d
Meskipun Clara sudah merencanakannya dengan baik, dia tetap kehabisan kesabarannya untuk menunggu. Sudah lama Clara tidak emosi seperti ini.Saat Clara sudah tidak sanggup untuk bersabar lagi, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia pun langsung tersenyum ketika melihat nomor panggilan itu. “Brandon!”“Dengar-dengar Tante datang ke rumahku? Kenapa Tante nggak beri tahu aku dulu? Biar aku ada persiapan,” ucap Brandon dengan dingin.“Haish, memangnya mau bikin persiapan apa? Kita semua itu satu keluarga. Ini kebetulan Tante lagi di sekitaran rumahmu, jadi aku pergi untuk melihatmu,” balas Clara dengan tersenyum.“Tapi aku lagi nggak di rumah, sayang sekali! Gimana kalau Tante pulang dulu? Nanti kalau ada waktu, aku akan pulang untuk mengunjungimu.”“Nggak apa-apa. Kamu memang lagi nggak di rumah, tapi istrimu lagi di rumah, ‘kan? Sama saja!” Clara tertegun sejenak, lalu berkata dengan ragu, “Tapi Brandon, istrimu angkuh sekali. Padahal aku sudah ketuk pintu dua kali, dia malah nggak bukain pi
Setelah melepaskan ponsel, Clara mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu, dia malah dikejutkan oleh suara klakson mobil.“Tante, kamu anggap omonganku itu angin lalu, ya?” Brandon mencondongkan kepalanya keluar jendela, lalu berkata dengan dingin.Clara terdiam membisu.Bukankah mereka baru saja bertelepon? Sejak kapan dia pulang? Itu berarti dari tadi Brandon sedang melihat gerak-geriknya?Apa perlu Brandon melindungi istrinya sampai seperti ini? Apa dia tidak perlu bekerja lagi?Clara tersenyum, lalu membalikkan badannya untuk mendekati Brandon. “Aku hanya perhatian dengan menantuku! Kebetulan kamu sudah pulang, biar Tante masuk bersamamu.” Bagus juga, setidaknya Clara bisa menjalankan rencananya.“Tante, kenapa kamu masih nggak ngerti? Aku sudah bilang, Yuna lagi nggak enak badan, dia nggak bisa terima tamu. Kenapa Tante ngotot sekali?”Clara mengerutkan keningnya. “Kamu bahkan nggak izinin Tante buat masuk ke rumah?”“Iya!” Tak disangka, Brandon akan menjawab dengan begitu tegas
Yuna dapat merasa ada yang aneh. Dia yang awalnya terbengong spontan menepuk-nepuk punggung Brandon, berusaha untuk menenangkannya.Bahkan, Stella yang berdiri di samping juga kaget. Kedua matanya terbuka lebar menatap ke arah mereka. Stella tiba-tiba merasa dirinya tidak seharusnya berada di sini.Stella mengambil barang-barangnya, lalu mengedipkan matanya mengisyaratkan kepada Yuna kalau dia pergi dulu.Sekarang hanya tersisa mereka berdua di dalam ruangan. Yuna juga tidak berbicara dan hanya memeluk Brandon saja. Beberapa saat kemudian, Yuna dapat merasakan napas Brandon sudah tidak seberat tadi lagi.Brandon melepaskan tangannya dengan perlahan, lalu menundukkan kepalanya menatap Yuna. “Apa kamu kesakitan?”Sebenarnya tidak tergolong sakit, hanya saja pundak Yuna terasa pegal lantaran disandar Brandon.“Nggak, kok.” Yuna meregangkan pundaknya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kenapa kamu pulang pada jam segini? Bukannya aku sudah bilang kalau kamu nggak usah khawatirin aku? Aku juga