Share

Bab 915

Penulis: Awan
Setelah melepaskan ponsel, Clara mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu, dia malah dikejutkan oleh suara klakson mobil.

“Tante, kamu anggap omonganku itu angin lalu, ya?” Brandon mencondongkan kepalanya keluar jendela, lalu berkata dengan dingin.

Clara terdiam membisu.

Bukankah mereka baru saja bertelepon? Sejak kapan dia pulang? Itu berarti dari tadi Brandon sedang melihat gerak-geriknya?

Apa perlu Brandon melindungi istrinya sampai seperti ini? Apa dia tidak perlu bekerja lagi?

Clara tersenyum, lalu membalikkan badannya untuk mendekati Brandon. “Aku hanya perhatian dengan menantuku! Kebetulan kamu sudah pulang, biar Tante masuk bersamamu.” Bagus juga, setidaknya Clara bisa menjalankan rencananya.

“Tante, kenapa kamu masih nggak ngerti? Aku sudah bilang, Yuna lagi nggak enak badan, dia nggak bisa terima tamu. Kenapa Tante ngotot sekali?”

Clara mengerutkan keningnya. “Kamu bahkan nggak izinin Tante buat masuk ke rumah?”

“Iya!” Tak disangka, Brandon akan menjawab dengan begitu tegas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 916

    Yuna dapat merasa ada yang aneh. Dia yang awalnya terbengong spontan menepuk-nepuk punggung Brandon, berusaha untuk menenangkannya.Bahkan, Stella yang berdiri di samping juga kaget. Kedua matanya terbuka lebar menatap ke arah mereka. Stella tiba-tiba merasa dirinya tidak seharusnya berada di sini.Stella mengambil barang-barangnya, lalu mengedipkan matanya mengisyaratkan kepada Yuna kalau dia pergi dulu.Sekarang hanya tersisa mereka berdua di dalam ruangan. Yuna juga tidak berbicara dan hanya memeluk Brandon saja. Beberapa saat kemudian, Yuna dapat merasakan napas Brandon sudah tidak seberat tadi lagi.Brandon melepaskan tangannya dengan perlahan, lalu menundukkan kepalanya menatap Yuna. “Apa kamu kesakitan?”Sebenarnya tidak tergolong sakit, hanya saja pundak Yuna terasa pegal lantaran disandar Brandon.“Nggak, kok.” Yuna meregangkan pundaknya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kenapa kamu pulang pada jam segini? Bukannya aku sudah bilang kalau kamu nggak usah khawatirin aku? Aku juga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 917

    Mereka berdua bermain sejenak, lalu berpisah dengan napas terengah-engah. Saat ini, bibir Yuna terlihat agak membengkak. Dia berusaha keluar dari pelukan Brandon, lalu duduk di sebelah. Yuna tidak ingin duduk bersamanya lagi. Kalau begini terus, sepertinya tubuh Yuna akan rontok.“Kemari!” panggil Brandon sambil menepuk-nepuk pahanya. Kelihatan sekali jika Brandon masih belum puas.“Jangan! Biarkan aku istirahat dulu!” Yuna merapikan kerah pakaiannya yang berantakan. Dia mulai curiga jangan-jangan Brandon sengaja menggunakan alasan suasana hatinya sedang buruk, lalu ingin Yuna menenangkannya.“Istirahat di sini saja!” panggil Brandon lagi sambil menepuk-nepuk pahanya.“Brandon!” jerit Yuna dengan suara manja. Melihat Yuna tidak datang-datang, Brandon pun mencondongkan tubuhnya. “Kalau kamu nggak kemari, aku akan ke sana ….”“Berhenti!” Yuna menunjukkan isyarat tangan untuk menghentikan langkah Brandon. Dia langsung mengalihkan topik pembicaraan, “Apa kamu sudah mengusir tantemu?”Sesu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 918

    Senyuman mereka berdua terlihat sangat manis. Mereka terlihat saling berpelukan dengan mesranya. Perasaan seperti ini sangatlah indah. Brandon adalah milik Yuna dan Yuna adalah milik Brandon. Tidak ada yang bisa dan diperbolehkan untuk merusak hubungan mereka!Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki dari tangga. Disusul ….Brandon spontan mengangkat kepalanya, lalu tampak seseorang berbusana aneh berdiri di atas tangga. Dia mengenakan pakaian yang longgar dengan topi, kacamata, dan juga masker berwarna hitam.Dengan membungkus diri seperti ini, semua orang pasti tidak bisa menebak siapa wanita ini. Hanya saja, bukankah penampilan Yuna malah akan menarik perhatian banyak orang?Apalagi matahari di luar sana begitu terik, apa mungkin orang-orang akan mencurigainya sebagai teroris?“Kamu yakin mau keluar dengan berpakaian seperti ini?” tanya Brandon.“Iya, aku lihat biasanya artis-artis juga keluar seperti ini!” Yuna menarik ritsleting ke atas dengan sedikit bangga.Meskipun teras

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 919

    “Haish, siapa juga yang tahu. Aku mengira Keluarga Tanoto tergolong keluarga terpandang, cukup selevel dengan keluarga kita. Tak disangka ….” Clara menghela napas, tidak tahu harus berkata apa lagi.“Sejak kapan Keluarga Tanoto tergolong keluarga terpandang?” Terdengar suara dengus seorang lelaki kurus dengan bekas luka di wajahnya. “Waktu itu Keluarga Tanoto bisa terkenal juga karena keluarga mereka adalah pewaris dari keluarga seni bela diri kuno. Tapi selama bertahun-tahun ini, apa ada satu pun anggota keluarga mereka yang menonjol? Sepertinya tidak ada lagi.”“Si Gideon itu seperti kura-kura saja, kerjaannya hanya berondok di dalam tempurung saja. Dia memang punya banyak murid, tapi katanya belajar seni bela diri bukan untuk berkelahi, melainkan untuk mengasah kemampuan saja. Jelas-jelas dia tidak hebat, makanya dia bisa berbicara seperti itu.”Si lelaki duduk di kursi, lalu melanjutkan, “Si Clinton dan Gideon itu sama saja, sama-sama pengecut. Awalnya aku mengira mungkin Dylan cuk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 920

    “Aku tidak peduli dengan hobimu, pokoknya jaga sikapmu. Pernikahan bisnis Keluarga Yukardi dengan kita sangatlah menguntungkan bagi kamu dan Keluarga Setiawan. Selama bertahun-tahun ini, Brandon bisa bersikap angkuh karena memiliki kekayaan yang diwarisi papamu. Kalau kamu lebih berkompeten, mana mungkin papamu akan mewarisi bisnis keluarga kepada si berengsek itu.”“Jelas-jelas Papa pilih kasih! Papa lebih menyayangi Kakak. Keluarga mana yang bakal mewarisi kekayaan ke cucu dan bukan ke anaknya? Selama ini aku pun sudah menjadi bahan lelucon orang-orang di luar sana!” Ketika mengungkit masalah ini, amarah Steve langsung membara.Lingkungan pertemanan Steve semuanya adalah anak dari keluarga kaya. Meski mereka semua tidaklah mendapat warisan bisnis keluarga, mereka pun akan berebut dengan saudara mereka. Siapa juga yang akan bernasib seperti Steve, yang malah harus berebut dengan keponakannya?Lebih tepatnya lagi, Steve bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berebut. Sewaktu Jason masi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 921

    Pagi-paginya Brandon sudah pergi ke perusahaan karena ada rapat penting. Jadwal hari ini juga sangatlah padat. Sebaliknya, Yuna malah sangat santai dalam belakangan waktu ini. Dia tidak menerima kerjaan lain dulu lantaran ingin fokus dalam mempersiapkan pernikahannya.Sebenarnya Yuna tidak peduli dengan hal berbau formalitas ini. Hanya saja, berhubung resepsi akan digelar, dia tentu akan menggelarnya dengan baik. Belakangan ini Brandon agak sibuk, jadi semua permasalahan ini ditangani oleh Yuna.Mengenai masalah gaun pernikahan, aula resepsi atau kebutuhan rumah tangga, semuanya juga bukan masalah besar bagi Yuna. Hanya saja ada satu hal yang diragukan Yuna, yaitu mengenai masalah undangan. Hingga saat ini, Brandon masih belum membawanya untuk mengunjungi anggota keluarganya. Yuna bahkan tidak pernah menginjak Kediaman Setiawan. Jadi, Yuna pun bingung apakah dirinya seharusnya mengundang mereka dan mesti mengundang berapa banyak orang.Mungkin karena terlalu santai. Jadi, Yuna malah j

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 922

    Yuna juga merasa kesal dalam menghadapi hubungan yang rumit ini. Hanya saja, Yuna mesti menghadapinya jika dia ingin bersama dengan Brandon. Bisa jadi, kelak kondisi seperti ini akan semakin banyak lagi. Apa Yuna harus menelepon Brandon setiap kali mereka mencarinya?Brandon memang sangat memanjakan Yuna. Justru karena itu, Yuna baru harus berdiri saling bahu-membahu. Dia harus menghadapinya sendiri. Jangan selalu membuat Brandon khawatir.Tak lama selesai makan obat, Yuna merasa kondisinya sudah membaik, setidaknya lebih bertenaga daripada sebelumnya.“Nyonya, apa kamu sudah baikan? Apa perlu kuantar ke rumah sakit?” tanya pembantu dengan khawatir.Yuna menggeleng. “Apa ada makanan di rumah?”“Tadi aku masak bubur. Buburnya masih hangat. Nyonya mau makan?”“Boleh, aku akan segera ke bawah,” ucap Yuna, “Oh ya, setelah kamu ambilkan bubur, kamu biarkan mereka masuk.”“Ahh … oke,” balas pembantu.Yuna menopang meja, lalu berdiri. Dia merasa kedua kakinya masih tidak bertenaga. Dia becerm

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 923

    Amara sudah memutuskan untuk memberi pelajaran kepada cucu menantu kurang ajarnya. Namun begitu memasuki rumah, dia malah tidak menemukan siapa-siapa. Amara spontan mengerutkan keningnya. “Di mana wanita itu?”Dari ucapan Amara, sepertinya dia tidak menganggap Yuna sebagai nyonya rumah saja.Pembantu terbata-bata. Baru saja dia ingin mengatakan nyonya sedang tidak enak badan, malah terdengar suara langkah kaki dari atas tangga. Ketika mendengarnya, Amara dan Clara spontan mengangkat kepalanya. Tampak Yuna memegang pegangan tangga, lalu berjalan menuruni tangga dengan perlahan.Belakangan ini Yuna tidak pergi ke studio. Jadi, dia juga tidak berdandan, apalagi dia sedang sakit. Yuna pun membiarkan rambutnya tergerai panjang.Rambut Yuna sudah semakin panjang saja, bahkan sudah melewati bahunya. Ketika dia berjalan menuruni tangga, rambutnya pun menutupi sebagian wajahnya. Ditambah lagi, Yuna sedang demam dan merasa tidak enak badan. Gerakan menuruni tangganya juga semakin lambat lagi.N

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status